Book 2: Chapter 4 - Safe Place
"Terkadang aku merasa diriku hebat, terkadang juga aku merasa diriku beban. Tapi kupikir, itu lah diriku. Terkadang berguna dan terkadang tidak."
---
Warning!!
-Ooc
-Typo bertebaran
-Alur sedikit berubah
-Bahasa kadang tercampur
Book 2: Chapter 4 - Safe Place
---
In another universe
??? Pov On
Rasanya ingin berjalan berat sekali, seolah tidak ada harapan meskipun aku tetap memaksa pergi ke sekolah.
Tidak ada yang mau berteman denganku, 2 sahabatku sedang koma di rumah sakit. Entah sudah berapa bulan lamanya.
Ah.. Pasti yang menyapa ku disekolah hanya bully-an itu.
Jujur saja, jika bukan karena menunggu mereka bangun. Mungkin aku sudah di atas sana sekarang.
Baiklah, tinggal menyebrangi jalan ini, dan sampai lah aku ke sekolah.
Masih lampu merah, ck.
Aku melihat mobil yang ngebut, dan menuju... Orang yang kusukai, mobil itu akan menabraknya!
Aku mencoba berteriak, tapi itu sia-sia. Aku bisu..
Tidak ada pilihan lain, aku berlari kearahnya dan..
"Ismail! Awas!!"
Suaraku keluar! Bagaimana bisa? Lelaki berambut hijau itu menoleh kearahku.
Sfx: suara mobil nabrak.g
"Aya- akhirnya kamu bicara! Terimakasih sudah menyelamatkanku. Jangan tutup matamu, aku akan memanggil ambulans untukmu"
Aku tersenyum padanya, dia segera mengambil handphonenya dan mulai menelepon
Tapi.. Suara lelaki itu mulai menjauh dari pendengaran ku.
"Aya!"
Hanya itu yang terakhir kudengar
Apa aku mati?
Aya Pov Off
Back to piggy universe
Sfx: duarrr
Seorang membuka pintu kamar [Name] tanpa mengetuk terlebih dahulu.
"[Name]! Bangunn! Kita harus segera keluar dari sini!" Ujar Georgie agak berteriak.
"Georgie? Su-suara apa itu?" Tanya [Name] sambil memakai topinya.
"Aku tidak tahu suara apa itu, tetapi aku tidak ingin berlama-lama untuk mencari tahu, jadi aku membangunkan mu duluan" Jawab Georgie.
"Mana Rey?" Tanya [Name].
"Dia sedang mencari barang untuk keluar, soalnya aku lupa menaruh kunci keluar dimana" Jawab Georgie sambil menggaruk kepalanya.
"Dan [Name], lelaki itu siapa?" Tanya Georgie menunjuk lelaki berambut coklat.
"Aku.. Menemukannya pingsan di depan sana semalam. Dia tidak terinfeksi kok" Jawab [Name].
"Udah ah, kamu bangunin yang lain dulu. Aku ada yang mau dilakukan sebentar" Lanjut [Name] smbil agak mendorong Georgie keluar.
"He-hei tung-"
[Name] menutup pintunya.
"Aku tau kamu bangun, sekarang ada yang harus aku tanyakan padamu" Ujar [Name].
Lelaki itu bangun dan duduk di pinggir kasur. Dia membuka hoodienya.
"Sudah kuduga, kamu Aya kan?" Tanya [Name].
Lelaki itu mengangguk, dan wajah nya seolah bertanya 'bagaimana kamu tau?'
"Ini aku, [Name]. Dan aku heran kenapa kamu bisa berada disini. Aku juga penasaran kenapa kamu jadi cowok begini" Lanjut [Name].
Aya memeluk [Name].
"Pffft.. Aku juga merindukanmu, aku khawatir apa saja yang terjadi padamu ketika aku dan Rey disini." Ucap [Name].
"Dan.. Kurasa nama Aya ataupun Alex tidak cocok denganmu yang sekarang cowok."
Aya menulis dan memberikan kertas nya pada [Name].
"Kai Axel? Bagus sih" Jawab [Name] setelah berfikir sesaat.
Aya=Kai
Kai pergi berlari keluar, setelah mengambil anggar yang pada awalnya dia bawa pada saat masuk kesini.
"Hei, tunggu!"
"Uh, Zuzy dan Zee tidak ada dikamarnya. Kemana mereka?" Gumam Pony.
"Pony! Mana yang lain?" Tanya [Name].
"Mereka sudah dibawah, tapi Zuzy dan Zee sudah hilang entah kemana" Jawab Pony.
"Rey ada dibawah kan?" Tanya [Name].
"Iya, ada." Jawab Pony.
Segera mereka berlari kebawah.
"[Name]! Pony! Kalian baik baik saja, dan.. Itu-" Ujar Mimi.
"Ini Kai Axel, teman lamaku. Kemarin aku menemukannya pingsan didepan" Jawab [Name] boong sitik.
"Berkenalan nya nanti saja, kita harus cek ada apa diluar" Potong Rey dan membuka pintu.
"Rise and shine! Sepertinya kami berhasil mengeluarkanmu dari tempat tidur" Ujar Willow beserta kru nya, kecuali Tigry.
"Aku telah diberitahu bahwa beberapa dari kalian menyebabkan kehebohan di markas kami." Lanjut Willow.
"Bagaimana kau bisa melakukan ini pada kami, Willow? Kau menghancurkan rumah banyak orang yang tidak bersalah!" Tanya Pony dengan kesal.
"Dan kamu benar-benar berpikir kamu tidak melakukan hal yang sama? Lucunya, Refinery adalah rumah bagi banyak orang, Pony" Balas Willow.
Willow agak.. Gimana ya? Bisa dibilang nyalahin Pony, [Name] dan Zizzy setelah apa yang terjadi.
"Tinggalkan dia sendiri! Kau mengambil Zizzy dari kami!" Potong Georgie.
"Dengar, nak. Sebanyak aku ingin membela tindakan teman-temanmu, tapi mereka telah melakukan beberapa hal mengerikan pada keluargaku." Jawab Willow sambil mengingat apa saja yang terjadi padanya.
"Bawa mereka bersama kita. Kita akan membawa mereka di satu tempat di mana kita dapat mengontrol apa yang mereka lakukan." Ujar Willow pada kru nya.
"Kau tidak dapat melakukan ini pada kami, kami tidak melakukan apapun" Potong Giraffy.
"Dan kami akan memastikannya tetap seperti itu." Jawab Willow
...
"Kalian semua akan tinggal di sana sampai kalian bekerja sama. Aku akan menantikan untuk berbicara dengan kalian segera!" Ujar Willow.
"Oh ya rubah kecil, bisa ikut denganku?" Tanya Willow pada Rey yang setia bersembunyi di belakang [Name].
"Tunggu- apa maksudmu?!" Potong [Name].
"Jangan ikut campur." Jawab Willow.
Rey tidak berkata apapun, dia pergi begitu saja dengan Willow.
"Apa yang terjadi sebenarnya, Rey?" Pikir [Name].
"Pony, kami berhutang maaf padamu." Ujar Giraffy tiba tiba.
"Untuk apa?" Tanya Pony tanpa menengok.
"Kita seharusnya tidak bertemu dengan kelompok itu. Kamu benar untuk mencurigainya.. kami salah." Jawab Mimi.
"Kami.. Minta maaf" Lanjut Giraffy.
Pony menghela nafas. "Aku memaafkanmu. Sekarang, kita hanya perlu keluar dari sini entah bagaimana..." Jawab Pony.
"Willow sialan!" Umpat [Name].
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top