Book 2: Chapter 3 - Refinery
"Aku sudah tau rasanya, tapi jangan terjadi lagi."
---
Warning!!
-Ooc
-Typo bertebaran
-Alur sedikit berubah
-Bahasa kadang tercampur
Book 2: Chapter 3 - Refinery
---
"Jadi, di sinilah mereka membawa Zizzy dan Rey. Apakah kamu pernah ke sini sebelumnya?" Tanya [Name] kepada Pony.
"Tidak, aku tidak mengenali tempat ini sama sekali... Bagaimanapun, kita harus melakukan ini." Jawab Pony sambil melihat bangunan ditengah hutan.
Dengan diam diam mereka masuk ketempat itu, banyak mobil terlantar disana.
"Hati-hati, [Name]! Mereka pasti memiliki penjaga di mana-mana di dalam sana." Ujar Pony saat akan masuk.
"Tenang.. Aku tidak akan membuat suara.." Jawab [Name] pelan.
Sebelum masuk, [Name] menengok ke belakang dan melihat salah satu kru dibelakangnya.
---
"Aku batalkan ucapan ku tadi aaaaa" Teriak [Name] setelah masuk ke bangunan yang sudah pasti markas TSP*
*The Silver Paw
Mau tau? Mereka dikejar para kru TSP:)
"Pakai pistol Rey yang tadi kamu ambil aja-" Usul Pony.
"Nanti mereka matick" Jawab [Name].
"Uh.. Pelurunya udah diganti Mimi jadi peluru bius:))" -Pony.
Tanpa menjawab, [Name] mengeluarkan pistol Rey dan menembaki mereka.
"Sekarang, kita bisa mencari mereka dengan tenang" Ujar [Name].
---
"Hm.. Apa Zizzy dan Rey didalam sini ya? Soalnya aku mendengar suara pukulan" Ucap [Name] sambil nguping dari luar ruangan.
"Hah? Masa?" Tanya Pony.
"Ruangan lain tadi.. Hm.. Kedap suara ih, gabisa denger suara dari luar dia" Jawab [Name].
Ehm.. Bentar guys, mendadak gw males.
Skip..
"Obeng dimana woi astagaaa" Pundung Pony setelah lelah nyari sana sini.
[Name] tidak menjawab, dan membuka suatu ruangan yang awalnya terkunci dengan kunci oranye.
[Name] melihat sesuatu didalam sana. Seseorang, namun dia tidak tau siapa karena terlalu gelap.
"Uh-" -[Name]
Orang itu menoleh.
"[Name]?" Panggil orang itu.
[Name] sangat tau suara siapa itu.
"Rey! Kamu baik baik saja?" Tanya [Name] dan memeluk Rey.
"Aku tidak apa.. Tapi, tadi Zizzy dibawa ke ruangan lain.." Jawab Rey.
"Coba, ceritakan apa yang mereka lakukan?" Tanya [Name].
"Eum.. Tadi awalnya Willow dan salah satu krunya membawa kami ber dua kemari. Lalu Willow menyuruhku berhenti, lalu dia menyuruhku masuk keruangan ini. Sementara itu kru salah satu kru Willow membawa Zizzy ke ruangan lain. Aku sempet ditanya sesuatu sama Willow.." Jawab Rey dan menjelaskan.
"Apa yang Willow tanyakan?" Tanya [Name] lagi.
"Dia bertanya.."
Flashback On
"Tunggu.. Kenapa aku sama Zizzy dipisah?" Tanya Rey pada Willow yang membelakanginya.
"Jawab pertanyaan ku."
Rey terdiam setelah mendengar ucapan itu.
Willow menyuruh Rey untuk duduk di kursi dulu, lalu Willow pun ikut duduk di kursi satunya:D
"Kamu.. Benar adiknya polisi itu kan?" Tanya Willow.
"Tentu saja! Kami mirip" Jawab Rey
"Lalu.. Kenapa kamu ras rubah, dan dia berbeda denganmu?" Tanya Willow lagi.
"Dia manusia, dan.. Itu karena kami sepupu" Jawab Rey.
"Manusia?" Pikir Willow dengan heran.
Pandangannya beralih pada kaki kanan Rey yang dipasangkan oleh suatu alat.
"Ada apa dengan kakimu?" Tanya Willow.
"Kakiku.. Ditembak oleh seseorang" Jawab Rey dan membuang muka.
"Siapa seseorang itu?"
"Dulu, aku pernah berkemah di hutan dengan kakakku dan temannya yang juga polisi. Lalu aku terbangun dan melihat seseorang membuat polisi itu terinfeksi. Aku jg melihat ada orang lain disebelahnya. Lalu orang itu menembak ku." Jawab Rey sambil menatap Willow dengan kesal.
"Berarti..." Pikir Willow.
"Bagaimana kakakmu? Apa dia baik padamu?" Tanya Willow lagi.
Jujur saja, Rey agak heran dengan pertanyaan Willow.
"Tentu saja dia baik! Dia akan melakukan apapun agar kami selamat. Tunggu saja, dia pasti kesini." Jawab Rey dan membuang muka.
"Aku jadi teringat dengan adikku karenamu" Ujar Willow.
Rey kembali menoleh ke Willow.
"Aku harus pergi, tetaplah disini dan jangan kemana mana." Lanjut Willow dan pergi, dia mematikan lampu. Dan tidak lupa menutup pintu dan menguncinya.
"Kau tahu? Aku takut gelap." Ujar Rey sambil memeluk kakinya.
Flashback Off
"Jadi.. Kamu menceritakan sem-"
"[Name]! Aku menemukan obeng- eh, Rey?" Ujar Pony yang mendadak datang.
"Eh, Pony! Ayo kita coba buka ruangan yang ditutup oleh baut itu"
---
Pony membuka ruangan itu, dia melihat Zizzy yang baru saja memukul petugas polisi yang terinfeksi.
Kayaknya itu Poley deh-
Zizzy menyadari kalau ada orang disebelahnya.
"Pony! [Name]! Senang melihat kalian lagi!" Ujar Zizzy :)
"Uh.. Tadi Rey dibawa ke ruangan yang berbeda denganku, apa kalian menemukannya?" Tanya Zizzy.
"Tenang saja, dia ada disini" Jawab [Name].
"Baguslah, dan yah... Kalian tidak akan percaya dengan berapa orang terinfejsi yang aku hilangkan hari ini. Aku bahkan mulai senang melakukannya!" Jawab Zizzy.
"Zizzy! Aku sangat lega mengetahui kau baik-baik saja." Ujar Pony.
"Kita mungkin harus pergi dari sini. Willow akan mengetahui bahwa ada yang tidak beres di sini cepat atau lambat." Potong [Name].
Kan kru nya dh pada pingsan, jadi Willow aja nih yang ngilang.
"Kamu benar, kita harus keluar. Ayo, Zizzy!" Ajak Pony.
"Tunggu, aku harus meng-cek tanganku. Rasanya agak perih-" Balas Zizzy.
Zizzy memeriksa tangan kanannya, wajahnya terlihat terkejut. Begitu juga dengan 3 orang didepannya.
Tangan Zizzy tercakar.
"Itu bukan... itu bukan dari orang yang terinfeksi, kan..?" Tanya Pony.
"Aku..."
Zizzy terdiam sesaat.
"Kalian harus pergi." Ujarnya setelah itu.
"Kami tidak akan kemana-mana tanpamu. Kami akan membantumu!" Protes Pony dengan jawaban Zizzy.
"Bantuan apa, Pony?" Tanya Zizzy.
"Kami akan menemukan obatnya. Kami akan menyelamatkanmu!" Jawab Pony.
"Jika ada obatnya, kita bahkan tidak akan berada di sini, Pony" Jawab Zizzy.
...
"Kalian tidak akan mau melihatku berubah menjadi monster, pergilah." Ujar Zizzy.
Sebelum pergi, mereka berpelukan.
Zizzy memakaikan topinya ke [Name] dan tersenyum pada mereka.
"Take care, Zizzy" Bisik [Name] pelan.
Dan yah.. Mereka kembali ke safe place, tanpa Zizzy.
---
Di depan safe place, semuanya berkumpul. Menunggu 4 orang itu pulang.
Ketika Pony, [Name] dan Rey akhirnya terlihat, mereka terdiam. Seolah.. Mereka mengerti apa yang akan dikatakan, karena mereka kembali tanpa Zizzy.
[Name] dan Pony langsung masuk ke safe place, disusul yang lain.. Dengan hening.
Sementara Rey langsung memeluk Georgie dan menangis.. Yang sudah ditahannya dari tadi.
Malamnya
[Name] ada dikamarnya sekarang.
Sfx: tok tok
"Buka saja" Ujar [Name].
"[Name]? Ini aku-" Ucap Pony.
"Eh, dimana Rey?" Tanya nya setelah masuk ke kamar [Name].
"Dia ada dikamar Georgie" Jawab [Name].
"Oh.. Dan.. Siapa anak lelaki itu?" Tanya Pony sambil menunjuk anak lelaki berkaos oranye yang sedang pingsan.g
"Tidak tau, aku menemukannya pingsan didepan sana" Jawab [Name] menjelaskan.
"Dia-"
"Dia tidak terinfeksi, tenang saja"
TBC
/speedrun
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top