Book 2: Chapter 12 - Lab [Hidden Ending]
"Aku berharap kita bisa kembali seperti dulu lagi.."
---
Warning!!
-Ooc
-Typo bertebaran
-Alur sedikit berubah
-Bahasa kadang tercampur
Book 2: Chapter 12 - Lab [Hidden Ending]
---
[Name] membuka satu satunya pintu yang ada didepannya sekarang.
Dia menghidupkan senter yang ia ambil dari tasnya, dan berkeliling. Lalu dia menemukan sebuah ruangan berwarna putih polos. Dengan alat yang tidak diketahui berada ditengahnya.
"Hm.. Aku ada firasat buruk" Ujar Kai* pada [Name].
*Kai sudah bicara setelah diperbaiki Kona. Ternyata ada kabel putus.g
"Jangan seperti itu, Kai." Balas [Name] yang masih setia mencari barang.
"Ada kartu merah" Ucap Kai pada [Name].
"Kartu merah.. Merah.. Merah.." Gumam Rey.
"Disana!" [Name] sedikit berteriak, menunjuk ruangan tertutup. Yang memerlukan kartu merah.
"Jangan teriak teriak woi!" Potong Kai dan berlari menyusul [Name].
...
"Ikuti aba abaku untuk mengangkat pipa ini" Ujar Mimi pada yang lain.
Yeah.. Ada 1 pipa yang menutupi pintu
"1"
"2"
"3!!!"
...
"Hadeh.. Ni lab bikin otakku miring" Keluh [Name].
"Firasat ku ga enak.. Keatas lagi yok" Ajak Kai dan melihat sekeliling.
"Oh.. Ayolah, Kai. Firasatmu belum tentu benar" Balas Rey.
"Apa apaan sih! Kalau ada apa ap-"
Sfx: suara melangkah namun besar:)
"Su-suara apa itu-?!" Kaget [Name] dan memeluk Rey langsung.
Wajah Kai terlihat pucat-
Eh bentar, emang robot bisa pucat y mukanya- auk ah bodo amat:(
"Lari!!" Teriak Kai dan menarik tangan [Name] dan Rey pergi dari situ.
Mereka melihat piggy terinfeksi, namun dia terlihat menyeramkan.
"Wtf Penny?!" Kaget Rey.
"Penny siapa woii" -[Name].
...
Mereka ber 3 bersembunyi di sebuah ruangan kecil, tempat brankas warna kuning berada.
"Penny siapa..?" Tanya [Name].
"Piggy tadi mirip seperti Penny, Penny adalah kakaknya Georgie. Dia pernah memperlihatkan foto keluarganya padaku" Jawab Rey sambil mengintip keluar pintu.
"Kurasa sudah aman. Ayo, kita susul yang lain" Potong Kai dan keluar begitu saja.
Karna berjalan sambil melihat kebelakang, [Name] menabrak sesuatu.
"[Name]! Kalian baik baik saja?" Tanya Pony dan membantu [Name] berdiri.
"Kami baik baik saja, dimana Willow dan Tigry?" Balas [Name].
"Entahlah, kami baru saja mau mencarinya" Jawab Pony.
...
Mereka menemukan Willow dan Tigry yang sedang bertengkar di sebuah ruangan. Terdapat cure yang dimaksud di ruangan tersebut.
"Mimi, lihat apakah kamu bisa mendapatkan bantuan, lakukan keajaiban mu dengan radio ini! Aku akan melerai mereka dan mengambil obatnya" Ujar [Name] pada Mimi.
"Aku mengerti!" Jawab Mimi.
[Name] menghampiri Willow dan Tigry, Tigry nampak sudah kehabisan tenaga untuk melanjutkan tawurannya.
Eh, tawuran buat rame rame kan ya? Dh ah biarin
"Selesaikan itu.." Ujar Tigry.
"Willow, berhenti! Jika kau benar-benar kesal dan marah, maka lampiaskan kemarahan mu kepada yang terinfeksi!" Ucap [Name].
"Mengambil satu sama lain seperti ini bukanlah cara kita bertahan hidup. Kami saling membantu, itulah cara kami bertahan hidup." -[Name].
"Di factory, kau begitu fokus untuk membalas dendam sehingga kau tidak bisa melihat semua orang dalam masalah. Kau ingin membuat perbedaan? Mulailah dengan menghentikan ini." Jelas [Name] panjang lebar.
"Kau dan aku sama, Willow... kita menyimpan rasa sakit yang terkubur di dalam." Ujar Tigry yang membuat Willow terdiam.
"Kami berdua sendirian, terpisah dari teman dan keluarga kami. Saat pertama kali kita bertemu, kau mendengarkanku. Aku berbicara tanpa henti tentang apa yang aku rasakan, tetapi kau tidak pernah menyela, kamu mendengarkan." Lanjut Tigry dan menunduk.
"Aku berharap kita bisa kembali seperti dulu." Ucap Tigry dan kembali berdiri, menatap Willow.
"Maaf mengganggu apa pun yang terjadi, tetapi kalian harus datang untuk melihat ini!" Potong Mimi.
...
Diluar, nampak Helikopter yang mendatangi mereka.
"Lihat apa yang kita dapatkan di sini... panggilan darurat yang dikirim oleh warga sipil." Ucapnya.
"Di antara mereka, pembelot dan penjahat. Di mana aku bahkan mulai?" Lanjut Sgt. Monroe.
"Ga sopan" Umpat Kai dalam hati.g
"We have the cure." Potong [Name].
"Jadi aku sudah mendengarnya. Sayang sekali, dari semua outpost, yang satu ini musnah. Ini hampir seperti sesuatu yang mencoba menghentikannya."-Sgt. Monroe
Tanah bergetar, banyak orang terinfeksi muncul dari tanah.
"Hidupnya pada g tenang kah? Udah dikubur malah muncul lagi" -Auth
"Tepat ketika ku pikir aku tidak bisa membenci pekerjaan ku lagi." Lanjut Sgt. Monroe.
"Siapkan senjata!"
Lalu, [Name] merasa kepalanya pusing. Saat dia membuka mata, nampak makhluk tinggi, kurus, berbaju aneh dan lain lain muncul di depannya.
"Harus kukatakan, aku agak kecewa padamu, [Name]." Ujar makhluk tersebut sambil membelakangi [Name].
"Kau lagi? Dengar, kamu..."
"Tio. Itu namaku. Atau, setidaknya, begitulah aku dipanggil. Aku juga dipanggil 'Si Entitas', 'Si Kurang ajar', 'Yang Jahat'..." Potong Tio.
"Aku memperingatkan mu untuk tidak mengikuti jalan ini. Aku mencoba menyelamatkan semua orang dari diri mereka sendiri, tidak bisakah kamu melihat itu?"
"Kehendak bebas bersifat merusak. Kehendak bebas adalah apa yang menghancurkan dunia mu. Lihat apa yang telah dilakukan Mr. P"
"Obat ini... banyak yang akan memperebutkannya. Banyak yang akan kalah. Apa yang kamu lakukan dengan ini... kamu menyebabkan perang besar lainnya."
"Kali ini, itu tidak akan melawan yang terinfeksi. Itu akan melawan saudara dan saudarimu sendiri."
"Kau salah. Obat itu adalah harapan untuk masa depan. Sebuah cara untuk membawa dunia kembali seperti sebelumnya." Jawab [Name] sedikit kesal krna ceramah makhluk ini.
"Aku melihat mu terlalu lupa sekarang untuk meramalkan kehancuran masa depan." Balas Tio.
"Ni orang ngomong apa sih?" Umpat [Name] dalam hati.
"Aku pikir sekarang aku tidak punya pilihan lain selain menghentikan mu dan teman-teman mu sendiri." Lanjut Tio.
Dia menghilang dari pandangan [Name], lalu muncul sebuah lubang besar.
Tio dengan tampilan yang sangat menyeramkan keluar dari lubang tersebut.
[Name] yang merasa takut menutup matanya, krna tidak ada suara apapun.. Dia kembali membuka matanya, dia berada di lorong dengan banyak akar.
Disini bagian kode aku skip, bingung soalny
"[Name], Rey, Georgie, Zee... Bisakah kalian mendengarku? Makhluk itu membawa kita ke memori kita. Dia menggunakan pikiran kita untuk melawan kita. Apa yang kalian lihat sekarang tidak nyata... Ingat!" Ujar Pony entah darimana.
...
"Baiklah.." Gumam [Name].
"... Aku harus cari alat kah.." Gumam [Name].
Kenapa terpikir seperti itu? Karena [Name] melihat tulang yang biasa dipakai Doggy untuk memukul.
Dlu aku pernah masuk ke bagian hidden ending, tapi malah disconnect:)
[Name] berkeliling, sebuah ruangan besar yang sangat [Name] kenal berada didepannya.
House.
"House ya.." [Name] masuk dan melihat kearah kanan.
[Name] melihat Georgie yang tergantung nyaris jatuh di lantai 2. Ada Penny (versi piggy di lab) yang akan menangkapnya.
"Euh.." [Name] bingung dan melihat sekitar.
"Rapier? .... Aku akan memberikannya ke Zee! Tunggu sebentar, Georgie!"
[Name] berlari secepat mungkin kekamar dimana ada Zee dan Zizzy.
...
[Name] langsung memberikan rapier itu ke Zee, langsung Zee memukul Zizzy dengan rapier tersebut sampai hilang.
Lalu dikamar itu, [Name] menemukan tali.
"Tali...? Untuk apa..?" Pikir [Name] heran.
[Name] teringat kalau saat berlari tadi dia melewati ruangan yang ada kolam renang.
"Jangan jangan.. Si Rey nyungsep ke kolam renang lagi.. Dia kan gabisa berenang" Gumam [Name] bernegatip thingking.
[Name] menunduk, menajamkan matanya. Karena sekeliling nya gelap.
Firasat nya benar, Rey uhuktenggelamuhuk.
[Name] mengikat ujung tali pertama pada tangga kolam renang yang ada disitu, ujung satunya dia ikat ke tali pinggangnya.
Lalu dia langsung lompat ke kolam renang yang dalam itu, berenang mendekati Rey.
Do'ain aja Rey g meninggoy.
...
[Name] mengambil nafas ditepi kolam renang, menatap mata Rey yang masih tertutup.
"Euh.. Ini halusinasi, kan? Dia ga bakal mati beneran.. Kan..?" Pikir [Name].
Setelah berpikir sesaat, [Name] menyenderkan Rey ketembok. Karena ada pekerjaan lain yang harus dia selesaikan.
[Name] mengambil tongkat baseball yang ada didekat situ, dan langsung berlari ke tempat Georgie berada.
Ketika sampai, [Name] menaiki tangga dan melemparkan tongkat baseball itu ke Penny, dan dia hilang..
Georgie mengatur nafasnya, sambil melihat kebawah. Tempat Penny awalnya berada.
[Name] langsung pergi lagi, dia intinya berpikir kalau ini harus cepat selesai.
...
[Name] menemukan pedang kayu, berfikir sesaat..
"Pony!" [Name] berlari mencari Pony, beberapa kali juga dia melihat Tio dan memelankan larinya agar tidak membuat suara.
Sampai akhirnya dia menemukan Pony, berusaha melawan orang terinfeksi.
"Hey Pony!" [Name] melempar pedangnya ke Pony, langsung Pony memukulnya sampai orang terinfeksi itu hilang.
Berfikir sesaat, sehingga [Name] mendapat ide. "
"Tunggu... Jika aku dalam ingatanku, mungkin aku bisa menggunakan mereka untuk melawan monster itu! Ayo." Ucap [Name] dan berlari pergi.
Bersamaan dengan ucapan [Name]. Sebuah tembok dengan tangga berarah keatas terbuka. [Name] tersenyum puas.
"Awas saja kau, Tio.."
[Name] mengambil tulang besar yang dia temukan diawal, membawanya. Dan mencari Doggy di lorong yang baru terbuka.
"Ketemu.." Gumam [Name] yang menemukan Doggy berada di potongan ruangan dari Gallery.
Gallery: Book 1 Chapter 3
"Hai, [Name]."
"Lah bisa ngomong" -[Name]
Doggy menghampiri [Name]. "Ada yang bisa kubantu?" Tanya nya.
"Aku.. Bisakah kamu tolong aku untuk.. Mengalahkan.. Monster, itu?" Tanya [Name] sambil mengatur nafas.
"Monster?" -Doggy
"Itu loh.. Dia serba hitam. Terus.. Terus.."
"Seperti itu?" Tanya Doggy sambil menunjuk apa yang ada dibelakang [Name].
"Fu- iya iya!" Jawab [Name] dan langsung ngacir keluar.
...
[Name] mengambil wortel, dan memberikannya pada Bunny yang ada di potongan bagian Hospital.
Hospital: Book 1 chapter 6
"Hai, Bunny. Bisa tolong aku? Untuk mengalahkan monster itu?" Tanya [Name] sambil menunjukkan Tio yang sedang dikejar Doggy.
Bunny mendongakkan kepalanya keluar, untuk ikut melihat. Dia tersenyum dan mengangguk.
"Tentu saja!" Jawab Bunny dan langsung ikut mengejar mereka dengan crossbow-nya.
"Sekarang..." [Name] menggenggam rumput, untuk Zizzy.
Ya, sambil kabur dari Tio, dia mencari Zizzy di suatu ruangan.
Sampailah [Name] di potongan ruangan, terlihat itu seperti ruangan di mall.
Mall: book 1 chapter 10
"Zizzy, rumput untukmu. Bantu aku mengalahkan monster itu!" Ujar [Name] tanpa jeda sambil menunjuk Tio yang sedang lari muter-muter.
Iya, Tio nya lagi kabur dari Doggy dan Bunny-
"Oh, monster itu.." Zizzy tersenyum jahad.g "baiklah."
Sekitar 5 menit sampai akhirnya Tio kalah telak oleh Doggy, Bunny dan Zizzy.
"Kamu... Kenapa..?!"
Tio hancur, mereka kembali sadar dari halusinasi tersebut.
"Nah, itu harusnya sudah semua. Kerja bagus semuanya!" Ucap Sgt. Monroe.
"Sekarang, mari kita lihat obatnya, ya?" Lanjutnya.
"Hey, Detective. Adikmu pingsan tadi, sekarang sudah setengah sadar" Ujar Willow yang membuat [Name] menoleh.
"Ah, ya. Maaf" Jawab [Name] dan menggendong Rey dipunggungnya.
Seperti dulu.
Pony mendekati [Name].
"Terima kasih telah membantu kami keluar dari sana, [Name]. Dia membawaku ke tempat-tempat seperti itu sebelumnya, tapi dia tidak pernah se-agresif itu..." Ucap Pony yang membuat [Name] tersenyum simpul.
"Ya. Kakakku... Dia mengerti apa yang akan terjadi padanya." Tambah Georgie.
G ngerti? Sama
Zee tersenyum seolah berkata "terimakasih" pada [Name].
"Aku senang telah membantu. Tak satu pun dari kalian layak untuk mengalami hal seperti itu." Jawab [Name].
Beralih pada Tigry dan Willow untuk sekarang.
"Tigry, aku perlu bicara denganmu. Aku... maaf atas apa yang telah kulakukan. Untuk hal yang... cukup banyak, kalau boleh jujur" Ujar Willow sambil menunduk.
"Ya, jangan bercanda... Kau menyakitiku, Willow." Balas Tigry.
"Aku begitu terikat dalam balas dendam, aku tidak memikirkan hal-hal yang ku katakan dan lakukan kepada orang-orang yang dekat dengan ku." Lanjut Willow.
"Jika aku ingin merasakan apa yang aku rasakan saat itu, aku harus melepaskan masa lalu dan membuat masa depan yang lebih baik untuk diriku sendiri"
"Willow... terlepas dari semua yang telah kau lakukan, aku bersedia memberimu kesempatan lagi. Bagaimanapun, kamu adalah keluarga." Balas Tigry.
Keluarga apaan, Tigry?
"Hanya ... jangan kacau kali ini. Ini adalah kesempatan terakhir yang kuberikan padamu." Lanjut Tigry dengan aura menyeramkan bagi Willow.g
"Yah, karena aku yakin militer tidak akan membiarkan kita ikut dengan mereka, bagaimana menurutmu kita bepergian sendiri? Aku akan membiarkan mu memanggil tembakan kali ini." Tawar Willow pada Tigry.
Tigry ooc: tembakan apaan, anjir?!
"Aki tidak ingin bertanggung jawab, aku hanya ingin berbicara." Jawab Tigry.
"Apa pun yang kau katakan, tiger." Balas Willow melipat tangannya.
"Jadi... apakah ini selamat tinggal..?" Tanya [Name] menguping pembicaraan 2 orang ini.
"Never Goodbye. Dan... Terima kasih telah membuatku sadar bahwa melakukan balas dendam hanya akan mendorong orang lain menjauh dariku." Jawab Willow dan tersenyum tipis.
"Tapi... Kehilangan orang lainlah yang memicu balas dendam itu sejak awal." Lanjut Willow.
"Cobalah untuk tidak menimbulkan masalah di luar sana, oke?" Ucap [Name] mengingat kalau Willow suka maling.
"Aku tidak berjanji, Detective. Semoga berhasil menyelamatkan teman-teman mu." Balas Willow.
"Noh ku balikin" Ujar Willow memberikan pistol Rey yang masih dia simpan.
"Dan.. Ini milikmu" Balas Rey dan memberikan pistol Willow yang dia ambil dari saku Pony.
Pony: wah, turunan Willow ini. Suka maling.
"Alright ladies, mari kita bergerak! Kita punya misi untuk diselesaikan!" Ujar Sgt. Monroe memotong pembicaraan mereka.
Para cowo: ....
...
Scene kali ini hanya untuk memanjangkan cerita dan menaruh credit scene, tidak suka? Silahkan skip.
Di helikopter, tidak ada pembicaraan. Hening sekali..
"Sial, radionya rusak lagi" Gumam Sgt. Monroe.
Karena merasa terlalu sunyi..
"Hey kalian, apa kalian bisa bernyanyi? Bisa menyanyikan suatu lagu agar tidak terlalu sunyi lagi? Radio ini rusak" Tanya Sgt. Monroe bertubi tubi seperti tugas.
Cowo: gabisa, mager.g
"Kurasa bisa" Jawab [Name] mewakili.
"Gunakan saja gitar disebelah salah satu tempat duduk kalian itu" Balas Sgt. Monroe.
[Name] mengambilnya.
"Sudah lama aku tidak menggunakan gitar."
Sementara itu, Willow dan Giraffy..
"Hm.. Willow, kau pernah bilang kalau kamu bisa bernyanyi, kan?" Tanya Tigry yang duduk didepan api unggun.
"Ya, kenapa?" Balas Willow menatap Tigry.
"Bisa nyanyikan sebuah lagu? Untukku?" Jawab Tigry.
"Mungkin.. Bisa"
N). Disini, [Name], Rey, Mimi, Zuzy dan Willow akan menyanyikan lagu yang sama:>

[Name] mulai memainkan gitar tersebut.
[Name]
Hold my hand dear
'Cause it's time to go
Life goes on here
And we did not know
Azreyn
The seconds pass every hour
And you could say we're traveling time
I hope that you'll be there to join me
But that was not a part of our design
Mimi
Looking back now I wonder how we made it here
And the past moves further and further away
I hope that we'll all be okay
The story continues to be written
Zuzy
'Cause the seconds pass every hour
And you could say we'rе traveling time
Though I'm alone I will rеmember
That you were always part of my design
Mimi
Travelers in time.. Part of one design
Azreyn
Though we're far apart you're right by my side
Willow
We're so alive we'll be alright
[Name]
Said our goodbyes just close your eyes
Zuzy
We'll be together soon
Willow
The seconds pass every hour
And you could say we're traveling time
I hope that you'll be there to join me
But that was not a part of our design
Mimi
The seconds pass, every hour
Zuzy
And you could say we're traveling, time
Azreyn
Though I'm alone I will remember..
[Name]
That you were always part of my design
[Name] terus memainkan gitar, sampai lagu berakhir..
––––––––––––––––––––––––––––––
Player story
Video animation by: Ineffable

Thank you for y'all guys..
Berawal dari aku dan Rey yang tanpa sengaja masuk kesini..
Petualangan kita panjang, ya?
Bagaimana perasaan kalian?
Perjalanan panjang yang kita lewati ini.. Harus selalu kita ingat dalam memory, jangan sampai hilang dia sia
Tanpa disadari, sudah selesai saja ya? Bagaimana menurut kalian?
Maukah kalian berpetualang seperti ini dengan keluarga, teman dan sahabat kalian suatu hari nanti?
Aku sih mau.. Tapi, setelah aku beristirahat panjang..
––––––––––––––––––––––––––––––
"Puas dengan ceritaku, kalian?" Ucap [Name] pada yang lain.
"Agak tidak masuk akal untukku, tapi.. Aku tetap percaya padamu, [Name]" Balas Zizzy.
"Aku masih tidak menyangka.." Ujar Kona melipat tangannya.
"Aku pikir yang namanya 'masuk ke dunia lain' itu hanya dongeng.." Ucap Giraffy.
"Jadi.. Didunia kalian.. Kami ini, game?" Tanya Georgie.
[Name], Rey dan Kai sama sama mengangguk.
"Hanya Kai yang tau ending dari cerita ini" Ucap [Name] pada Kai.
"Sudahlah, yang penting kamu sudah menceritakannya pada kami." Potong Pony dan mengambil.. Koran?
Semuanya pun sibuk dengan aktivitasnya masing masing.
Mimi dan Kona mengobrol bersama
Giraffy, Robby, Georgie, Zuzy, Zee, Kai dan Rey yang lagi ngegabut entah ngapain.
Zizzy, Pony dan [Name] yang lagi duduk di kursi depan meja sambil mengobrol singkat.
"Bisakah kalian benar-benar percaya ini? Harga wortel baru saja meroket!" Ujar Pony yang sedang membaca koran-
"Hmm... Bagaimana dengan menanam wortel?" Tawar Zizzy.
"Setelah dipikir-pikir, mungkin harganya tidak terlalu buruk..." Balas Pony.
...
"Ini bukan khayalan, kan?"
The End of Book 2
––––––––––––––––––––––––––––––
CAST
[Fullname] © Aya_Offx
Azreyn © Azreyn_
Aya/Kai © Aya_Offx
Ismail © Aya_Offx
Penny © Minitoon
George/Georgie © Minitoon
Doggy © Minitoon
Poley © Minitoon
Bunny © Minitoon
Mr. P © Minitoon
Mrs. P © Minitoon
Pony © Minitoon
Zizzy © Minitoon
Zuzy © Minitoon
Zee © Minitoon
Giraffy © Minitoon
Mimi © Minitoon
Daisy © Minitoon
Willow © Minitoon
William © Minitoon
Tigry © Minitoon
Rash © Minitoon
Felix © Minitoon
Filip © Minitoon
Baren © Minitoon
Katie © Minitoon
Kitty © Minitoon
Pandy © Minitoon
Foxy © Minitoon
Budgey © Minitoon
Kona © Minitoon
Robby © Minitoon
Tio/??? © Minitoon
Sgt. Monroe © Minitoon
Ada yang kurang? Komen!
––––––––––––––––––––––––––––––
Some teori: thanks to Ayzan_Ch
Menurut kalian.. Halusinasi bukan? Soalnya.. Aku menyadari sesuatu di foto ini..
Bandingin bagian hidden ending, sama cutscene chapter 10 pas kita ketemu Tio.
Agak mirip kan? Yang potongan memori itu..?

––––––––––––––––––––––––––––––
Sampai jumpa di bonus chapter!
Btw rekor-
2700+ kata.y
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top