Book 2: Chapter 11 - Camp

"Begini begini, setiap orang punya kehebatan tersendiri, tau!"

---

Warning!!

-Ooc
-Typo bertebaran
-Alur sedikit berubah
-Bahasa kadang tercampur

Book 2: Chapter 11 - Camp

---

"Outpost didepan.. Sudah cukup lama sepi. Aku sarankan untuk berhati-hati.

"Baiklah, Kona" Mimi pun kembali menyimpan radionya.

"Kusarankan kalian tetap diluar, nanti akan kita kabarkan kalau menemukan sesuatu" Ujar [Name].

"Aku ikut no debat!" Ucap Rey.

"Hah? Tap-"

"Biarkan saja, lagipula ada yang ingin kubicarakan padanya." Potong Willow.

[Name] menatap datar Willow.

"Jadi, detektif. Apa kau tau apa yang telah terjadi di sini?" Tanya Willow setelahnya.

"Hampir tidak ada kerusakan... yang terinfeksi pasti mendatangi mereka." Jawab [Name] dan melihat sekeliling.

[Name] dan Pony pun pergi berkeliling.

Lalu Pony menemukan beberapa peluru..

"Hei, aku bisa menggunakan amunisi* ini dengan pistol Willow! Ini akan berguna!" Ujar Pony dan memasukkannya ke pistol Willow.

*amunisi: mesiu, bisa juga disebut peluru

...

"Kurasa di balik reruntuhan batu ini ada sesuatu.. Bagaimana menurutmu, Pony?" Tanya [Name] pada Pony.

Karena tidak ada jawaban, [Name] melihat kebelakang.

Ternyata Pony lagi ngacir dari tentara terinfeksi.gggg

"Astga... Pony! Kau bisa make pistol kan?" Kesal [Name] krna tembakan Pony meleset mulu-

"Bisa...! Kurasa.." Jawab Pony dan memerankan suara di kata terakhir.

[Name] menatap Pony datar, melempar pisau saku nya ke kepala tentara tersebut ampe matick.

Pony mendekati [Name] sambil cengengesan gaje.

"Kamu tau caranya untuk menghancurkan reruntuhan batu ini?" Tanya [Name] setelah bersabar sepenuhnya pada Pony.

"Pake.. Er.. Apa ya itu namanya..? Yang buat nembak itu" Jawab Pony dan menunjuk meriam diatas genteng.

"Baiklah, coba arahin itu ksini dan tembak" Balas [Name].

...

"Jadi, kau bilang ada yang ingin kau bicarakan kan, apa itu?" Tanya Rey pada Willow.

Willow memberikan foto yang sudah dicetak, terdapat biodata [Name] disana.

------------------------------

Nama lengkap: [Fullname]
Nama panggilan: [Name]
Tempat, tanggal lahir: xxx, 29 November 2005 (umur [name] skrng 16)
Ras: tidak diketahui

------------------------------

Rey terdiam dan berhenti melihat foto itu, setelah melihat bagian 'ras'

"Jadi, ada penjelasan untuk itu?" Tanya Willow.

"Sudah kubilang, dia manusia. Dan jangan tanya padanya tentang ini." Jawab Rey dan langsung mengembalikan foto tersebut pada Willow.

Mendadak Rey dan Willow merasakan aura tdk enaq dari belakang.

Ternyata itu adalah salah satu tentara terinfeksi, bedanya dia membawa senjata 🗿🗿.

"Lari!"

Willow langsung menarik Rey lalu menggendong Rey ala bridal style.ggg.

"Peka juga kamu, aku gak bisa lari karna alat nya masih rusak." Ucap Rey pada Willow yang masih lari muter muter.

"Tentu saja aku tau, yang menembakmu dihutan saat itu aku, tau!" Jawab Willow.

"Oh.. Tunggu- apa?!"

"Kamu makan apa sih?! Ringan betul kau"

...

"Hm.. Ini lift, kah?" Ujar [Name].

"Sepertinya iya, ayo kita susul yang lain." Ajak Pony.

Diluar..

"Heh?! Kau ganti peluru pistolku?!" Terdengar teriakan Rey.

"Heh, kau pikir kubuat kau pingsan waktu itu gada alasannya?!" Balas Willow dan menembaki tentara yang mengejar.

"Asu!"

"Kalian napa heh?! Jangan pegang pegang adekku, Willow!" Kesal [Name] dan mengambil Rey dri Willow.

"Apa nya yang 'pegang'? Masa mauku seret" Jawab Willow dan melipat tangannya.

"Sudah lah kalian.. Lebih baik kita kabarkan dengan yang lain" Lerai Pony dan menyeret- eh, menarik tangan mbak nem ke luar.

...

"Kami menemukan jalan ke lab! Aku akan segera menyusul kalian" Ujar Pony dan pergi agak pinggir.

"[Name], bisakah aku berbicara denganmu sebentar?" Tanya Pony.

"Tentu, apa yang ingin kamu bicarakan?" Balas [Name].

"Yah... Willow benar. Ada sesuatu yang harus kukatakan padamu." Jawab Pony.

Pony menghela nafas.. "Di karnival, kupikir kau terinfeksi karena... yah... aku memberimu ramuan.."

[Name] terkejut.. Setengah idup- eh, matick.

"Di hutan.. Itu.. Kamu..?" Tanya [Name] terbata bata saking terkejutnya:(

"Kamu, adikmu, dan temanmu... itu aku. Aku tidak bangga akan hal itu, dan aku juga tidak punya pilihan. The Silver Paw membuatku melakukannya." Jelas Pony dan menatap [Name].

"Aku tidak percaya ini... Aku mempercayaimu, Pony!" Balas [Name] menatap Pony dengan tatapan tdk percaya. Dan berbalik badan.

"Dengar, aku minta maaf! Kupikir jika aku bisa melupakannya, maka kita bisa tetap berteman. Aku tidak ingin kehilanganmu" Ujar Pony berusaha meyakinkan [Name].

"Kau mencoba untuk membuatku Terinfeksi..! Bagaimana aku tahu kalau kau tidak akan mencobanya lagi?!" Jawab [Name] dengan kesal, dan menekan kata infeksi.

"Aku tahu tipe orang sepertimu, [Name]. Dunia tidak akan bisa kehilangan orang sepertimu." Balas Pony lagi.

"[Name]! Seseorang pernah mengatakan padaku untuk memaafkan mereka yang telah menyakiti ku, karena jika aku menyakiti mereka, aku akan sama saja dengan mereka." Potong Georgie yang mendadak datang.

"Dan orang itu adalah kamu. Jangan lupa itu. Kita semua membuat kesalahan, tetapi kita berusaha sebaik mungkin untuk tidak mengulanginya." Lanjut Georgie dan tersenyum pada [Name].

"Kamu benar. Meskipun aku tidak bisa memaafkanmu Pony, kita masih berteman." Ujar [Name] dan kembali menghadap Pony.

"Terima kasih, [Name]. Itu berarti dunia bagiku." Jawab Pony dengan senang dan lega.

Georgie kembali pada Mimi, Zuzy dan Zee. Pony dan [Name] berjalan kearah Rey dan Willow yang sepertinya terpaku dengan sesuatu.

Tau terpaku? Maksudnya, melihat dengan terkejut. Sampai tidak melihat kearah lain. (Menurut aya).

"Apakah semuanya baik-baik saja, Willow? Rey? Apa yang kalian lihat?" Tanya [Name].

"B-bukan apa apa, semua baik baik saja. Lekas cari obatnya dan pergi dari sini." Jawab Willow dan membuang muka.

"A-ayo cepat.." -Rey

...

Mereka semua pun menaiki lift.

"Mari kita berpencar. Jika seseorang menemukan obatnya, beritahu pada yang lain." Ujar Pony.

"Mengerti! Ayo lakukan ini" Balas Mimi mewakili yng lain.

Tigry yang mendengar suara mereka, menoleh.

"Willow." -Tigry

"Tigry." -Willow

"..." -AllKec.Willow&Tigry

"Aku punya firasat kau akan muncul." Ucapnya pada Willow

"Menggunakan bahan peledak untuk menghentikanku? Pintar, tapi itu tidak akan pernah berhasil dalam jangka panjang." Ujar Willow yang melihat Tigry memasang bom dimana mana.

"Kau tidak akan pernah bekerja dalam jangka panjang. Kau berantakan, Willow. Kau telah menyakiti semua orang yang pernah kau dekati." Balas Tigry.

"Apa yang baru saja kau katakan padaku?" Tanya Willow dan melipat tangannya.

"Kamu hanya seorang pengganggu sejak aku bertemu denganmu." Jawab Tigry.

"Pernah suatu saat aku takut padamu. Sekarang, aku akhirnya akan berdiri sendiri." Lanjutnya.

Mereka berdua bertengkar, sampai..

"Kalau begitu, mari kita selesaikan ini. Serigala melawan kucing kecil dengan mulut besar, bahaya apa yang bisa kamu lakukan?" Tawar Willow pada Tigry.

"Kau akan segera mengetahui nya" Jawab Tigry dan mengambil ancang² buat menabok.g

Mereka berantem- sampe Aya bingung jelasinnya gimana..

"Hentikan itu! Hentikan, kalian berdua!" [Name] berusaha melerai mereka ber 2, namun tidak mereka dengarkan.

"Ternyata kamu tidak seburuk yang aku kira." Ujar Willow dan mengambil nafas.

"Ada lebih banyak lagi bagi ku yang akan kau ketahui." Balas Tigry.

[Name] berusaha mendekati mereka, namun Rey menarik tangannya dan menggelengkan kepalanya.

"Lebih baik jangan kau dekati mereka, [Name]." Ujar Kai.

"Lah, sejak kapan ni anak bisa ngomong" Gumam Rey dan [Name] berbarengan.

Sebuah getaran yang lumayan keras namun sebentar. Membuat semuanya berhenti melakukan aktivitas nya.

Sfx: brukk

Beberapa pipa jatuh dari atas, membuat semuanya terpisah.

Dan karena itu, sekeliling [Name] menjadi sangat gelap. Yang ia tau, Rey dan Kai ada didekatnya.

"Bagus, sekarang kita harus mencari jalan keluar." Ujar [Name] dengan sedikit kesal, dan melihat sebuah pintu.

TBC

Art untuk hari ini (jelek)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top