Book 2: Chapter 1 - Alleys

"Aku memang pelupa, tapi soal kalian aku tidak akan pernah lupa"

---

Warning!!

-Ooc
-Typo bertebaran
-Alur sedikit berubah
-Bahasa kadang tercampur

Book 2: Chapter 1 - Alleys

---

Some info, karena ini sudah masuk book 2..
Jadi mungkin cerita ini akan aku agak samakan dengan jalan cerita PghLFilms, Captain AngelHD dan beberapa animator lainnya:3

So yeah.. Have fun ●▽●

...

Entah sudah berapa lama wabah infeksi ini ada. Tidak pernah kuhitung lamanya kami disini, mungkin sudah berbulan bulan?

Semuanya sedang bersantai didepan Safe Place, [Name] sedang melihat tanaman dengan Giraffy. Mimi, Pony dan Zizzy sedang mengobrol. Zuzy, Zee, dan Georgie sedang bermain kejar kejaran. Dan Rey yang sedang duduk santai sambil menulis.

"Apa kau mau menanam lagi, [Name]? Masih ada ruangan untuk menanam disini" Tanya Giraffy pada [Name] yang disebelahnya.

"Tidak usah, aku-"

Sebuah ingatan yang asing bagi [Name] masuk ke kepalanya..

Flashback On

N). Sebelum mulai, aku mau bilang kalo google ku error. Jadi ini.. Sesuai kemampuan translate ku saja. Komen kalau ada kesalahan.

"Baiklah, Detective. Seharusnya kamu benar kalau dia ada disini" Ujar Doggy, memakai seragam polisi.

Kalo [Name] sih pake jaket hitam sj.

"Tenang saja, Doggy. Dari penyelidikanku dia pasti ada disini." Jawab [Name] yakin.

Doggy memarkirkan mobilnya memblokir jalan kecil itu.

"Maaf ya Doggy, aku tidak bilang kalau aku membawa adikku. Aku gatau mau nitip ke siapa. Polisi lain pada sibuk soalnya" Ucap [Name].

"Tidak apa" Jawab Doggy.

"Rey, kamu tetep dimobil ya, jangan kemana mana" Ujar [Name] pada Rey.

"Baiklah, tapi nanti kalau ada bahaya gimana?" Tanya Rey.

"Pencet tombol radio ini, nanti akan nyambung dengan milikku. Dan ingat, pencet ini saat hanya ada bahaya" Jawab dan Jelas [Name].

Rey mengangguk.

Saat [Name] akan berjalan pergi, dia menyadari Doggy tidak ikut dengannya.

"Kamu gamau membantu lagi? Ku laporin loh" Tanya [Name].

"Aku mau membantu, kalau kamu mencari baterai.. Dan tentu saja, memberikan ku donat setelah ini." Jawab Doggy sambil bersandar di tembok.

"Ck, baiklah. Aku akan memberikanmu donat setelah kasus ini selesai. Dan tentu saja, mencari baterai untukmu" Balas [Name].

"Oke, gas lah"

"..." -[Name]

---

[Name] menemukan pintu yang tertutup, di sebelah kirinya terdapat kode 000.

"Sepertinya kita harus menaruh angka yang benar, agar pintu ini terbuka." Ucap [Name] dan membuat pose berfikir.

"Sepertinya kau benar, mungkin ada di sekitar sini" Jawab Doggy setuju.

Mereka berpencar.

Di sebuah lorong, [Name] menemukan angka 7.

"Hm... Ini sepertinya untuk kode bagian kanan" Gumam [Name].

Di sisi Doggy, dia sedang membuka kunci biru, dan menemukan kunci hijau. Lalu dia menemukan kode angka bagian kiri, angka 1.

"Euh.." Suara yang membuat Doggy menoleh.

"Rash?"

"Po-polisi?" Rash mencoba memukul Doggy dengan.. Er.. Gatau.

Doggy menghindar, seandainya saja dia menemukan baterai.. Mungkin dia akan menembak Rash dengan pistol setrum/kejut nya.

Doggy menendang Rash sampai menabrak tembok dan pingsan.

"Ini akan membuatnya pingsan sementara" Pikir Doggy dan pergi untuk mencari [Name].

Doggy menekan angka 1 di bagian kiri.

"Tinggal angka yang tengah, dan pintu ini terbuka" Ujar [Name] mendadak muncul.

"Astaga.. Aku terkejut-" Ucap Doggy kesal.

"Sudah lah, aku ingin membuka ruangan tengah ini" Ujar [Name].

"Kamu punya obeng?" Tanya Doggy.

"Tentu saja ada, dan ada baterai nih" Jawab [Name] dan melempar dua baterai ke Doggy.

"Ma-makasih"

[Name] membuka pintu itu, bautnya terlepas. Pintu itu terbuka.

"Angka tengah.. 2. Baiklah, ayo"

Ketika [Name] ingin menekan angka, radio miliknya berbunyi.

"Euh.."

Baik Doggy maupun [Name]. Keduanya berlari kearah mobil polisi yang mereka gunakan untuk kesini. Mereka melihat Rey yang jatuh bersandar ke dinding, sambil memegangi kepalanya. Dengan Rash yang menggengam.. Senjatanya.

APA NAMANYA WOI JSHDBD

[Name] menendang Rash sampai nabrak dinding, lalu menarik kerah baju Rash.

"Apa yang kau lakukan?!" Tanya [Name] agak menekan setiap kata katanya.

"[Name], sabar- adikmu tidak terluka kok" Ujar Doggy berusaha menenangkan [Name].

Rash melihat pupil(?) mata [Name] yang memerah sebentar lalu kembali semula.

Agak ngeri, itulah yang dipikir Rash sekarang

[Name] menghela nafas, lalu melepaskan cengkraman nya.

"Aku membiarkan mu kali ini, dan jangan ganggu kami!" Ujar [Name] dan langsung pergi.

Doggy tanpa rasa kasian langsung nyetrum Rash ampe meninggoy- eh, ampe pingsan:)

Lalu menghampiri Rey.

"Kamu baik baik saja?" Tanya Doggy sambil membantu Rey berdiri.

"Aku baik baik saja, tadi aku sedang mencoba membuka brankas berkunci ungu itu. Sampai rakun itu memukulku" Jawab Rey.

"Apa yang ada di brankas itu?" Tanya Doggy.

"Kunci putih" Jawab Rey.

"Baiklah, ayo kamu ikut saja."

...

"Doggy, ayo kemari! Aku membutuhkan kunci putih sekarang!" Panggil [Name] dari depan pintu tempat Willow berada.

"Bagaimana aku lewat? Ada air disini?!" Tanya Doggy.

"As- kamu hanya tinggal berjalan pelan pelan di atasnya, dan selesai!" Jawab [Name] kesal.

---

"Ah, kamu benar"

"Nih kak, kunci putihnya" Ucap Rey sambil memberikan kunci putih pada [Name].

"Makasih, Rey" Balas [Name].

[Name] buka pintunya, tapi di dobrak. Gegara kuncinya nyangkut.yyyy

"Willow! Kau ditahan karena mencuri makanan dan persediaan lain dari seluruh kota!" Ujar Doggy sedikit berteriak.

"Tolonglah! Aku hanya memberi makan keluargaku" Jawab serigala yang dipanggil Willow.

"Keluarga..? Tapi- tempat ini kosong" Gumam Rey.

"Kamu tahu hukumannya, Willow. I'm Sorry" Jawab [Name].

Tanpa mereka sadari, Rash berada di belakang mereka.

"Jangan, Rash. Itu tidak akan berhasil." Cegah Willow yang membuat ketiga orang itu melihat kebelakang.

Rey yang krna agak takut ama Rash.. Langsung ngumpet di belakang [Name] :v

"Apa? Kenapa? Mereka akan membawa kita pergi!" Bantah Rash.

"Aku lebih suka melakukan itu daripada membawamu keluar" -Doggy.

Bentar, aku ga ngerti apa maksud Doggy.

"Grr... Kalian belum melihat yang terakhir dari kami!" Kesal Rash dan menjatuhkan senjatanya.

"Eh, apa maksudnya ada yang lain selain mereka?" Pikir [Name].

Sebelum pergi, [Name] mengajak Doggy berbicara sebentar. Rey? Di mobil bareng tu dua orang. Ga bakal kenapa kenapa kok.

Rey hanya melihat mereka dari jendela.

"Kamu adik detektif itu ya?" Tanya Willow pada Rey, membuat Rey menoleh.

"Iya.. Kami hanya sepupu sih" Jawab Rey.

"Kenapa kamu ikut dengannya? Bukan kah berbahaya?" Tanya Willow lagi.

"Tidak ada yang menjagaku dirumah.."

Willow terdiam mendengar jawaban Rey. Dia menatap Rash sebentar, dengan tatapan yang agak sedih.

---

"Ini tidak terasa benar untukku" Ucap [Name] sambil menunduk.

"Aku tahu apa yang kamu maksud, [Name]. Tapi sayangnya begitulah keadaannya.." Jawab Doggy.

"Tapi.. Apa tidak ada yang bisa kita lakukan?" Tanya [Name].

Doggy terdiam, dia tau kenapa [Name] seperti ini. Dia jarang melihat polisi menangkap penjahat yang dicarinya.

Karena ini pertama kalinya [Name] bertugas sampai ikut menangkap pelaku kejahatan.

"Kita semua memiliki peran untuk dimainkan, [Name]." Jawab Doggy.

"Kita melakukan sesuatu karena kita harus, dan bukan karena keinginan kita juga." Lanjut Doggy.

[Name] terdiam.

"Sekarang mari kita pergi dari sini." Ajak Doggy dan pergi.

Doggy berhenti, melihat [Name] yang tetap diam ditempatnya.

"Apa kamu ikut, [Name]?"

Flashback Off

"[Name]..? [Name]!"

"Ah, kenapa?" Kaget [Name].

"Kamu baik baik saja?" Tanya Zizzy khawatir.

[Name] memegangi kepalanya. "Aku.. Tidak apa apa, tenang saja" Jawab [Name] dan menggeleng.

"Ingatan apa itu..? Dan sejak kapan aku ada disini?" Pikir [Name].

Yah.. Yang terakhir dia ingat dia sedang melihat tanaman dengan Giraffy, kok tetiba udah di depan Pony sama Zizzy.

"Jadi.. Kamu ikut [Name]?" Tanya Pony lagi.

"Euh.. Kemana?" Balas [Name].

"Ingat radio lama yang kita temukan dari salah satu persediaan lama?" Jawab Mimi.

"Oh iya.. Bagaimana dengan itu? Bisakah kita membuat radio itu kembali bekerja?" Tanya [Name] setelah berpikir sesaat.

"Yap! Kita hanya perlu menemukan beberapa baterai untuk itu." Jawab Mimi.

"Pony dan aku akan pergi ke toko untuk mencari baterainya. Apakah kamu ingin ikut?" Tanya Zizzy.

"Tentu, ayo per-"

"IKUTTT" Potong Rey.

Pony menatap Rey dengan wajah '-_-'

"Eh tunggu, Rey" Potong Mimi.

"Ada apa, Mimi?" Tanya Rey dan menoleh.

"Ini untukmu, coba kamu pakai" Jawab Mimi, seperti alat untuk dipakai di kaki.

"Apa ini?" Tanya Rey sambil memegangi alat tersebut.

"Yah.. Aku mencoba membuat alat untuk kaki kananmu. Coba saja" Jawab Mimi.

Kalau kalian ingat, di book 1 chapter 3, kaki Rey tertembak oleh.. Yah.. Pasti kalian tau.

Dan disini Rey tidak bisa berlari lagi, dan kalau berjalan pasti agak lambat. Karena itu dia jarang bermain dengan Georgie, Zuzy dan Zee. Tetapi itu tidak membuatnya sedih, menonton keributan mereka saja sudah membuat Rey senang.

"Woah.. Makasih Mimi!" Balas Rey senang, dia berjalan kesana sini.

"Sama sama" Jawab Mimi sambil tersenyum.

"Hm.. Baiklah, ayo kita pergi"

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top