9

Ayysa sekarang lebih sering menyendiri ketimbang mengobrol dengan Rey dan Ayzan seperti biasa. Dia seperti itu sejak Foxy terinfeksi.

Rasa khawatir muncul dalam diri Willow. Dia sedikit merasa bersalah.

Apa bedanya ia dengan orang yang mengambil adiknya darinya?

Sementara itu, Ayysa yang menyendiri diruangan kecil masih diam. Sampai dia merasa sekelilingnya gelap.

"Dimana lagi, mati lampu kah?" Tanya Ayysa pada dirinya sendiri.

"Selamat datang, Reyza." Sebuah suara muncul.

"Siapa kau..?"

..

"Disana, tempat kami tinggal. Safe Place!" Ucap Pony dan menunjuk.. Hotel?

"Mereka pasti akan senang karena kami menemukan survivor!" Tambah Zizzy.

[Name] tersenyum.

"Oh, pagar depan terbakar. Kita harus mencari alat pemadam." Ujar Pony.

"Kurasa di hotel itu ada! Aku akan mencarinya!" Jawab [Name] dan berlari pergi.

"Hati-hati!"

Setelah sekitar 10 menit, [Name] kembali membawa alat pemadam.

"Kok lama? Ada apa?" Tanya Zizzy khawatir.

"Aku- BUTUH MINUM AAAA."

"Oke- hhh.. Aku dikejar Granny Pig terinfeksi dan gajah yang terinfeksi juga. DIA BAWA TOMBAK AAAAA." Kesal [Name] sambil banting bekas botol minumnya.

"Oh, baiklah." Jawab Pony setelah memadamkan api disekitar pagar.

Mereka berjalan masuk, [Name] kagum sambil melihat kearah sana sini.

"[Name], aku ingin bertanya. Apa yang kamu lakukan sebelum kejadian ini?" Tanya Zizzy dan berhenti tepat di pintu masuk.

[Name] berhenti. "Aku polisi, aku mendapat tugas dari.. Poley.. Untuk mencari anak bernama George." Jelas [Name] dan agak menahan tangisnya.

Dia masih belum bisa move on dari 2 sahabatnya.

"K-kalau kalian?" Tanya [Name] juga.

"Aku melatih 2 adikku anggar!" Jawab Zizzy semangat.

"Aku pada awalnya ingin menjadi ahli mata, seperti ayahku." Tambah Pony sambil tersenyum.

Zizzy menepuk pundak [Name]. "Kamu pasti akan aman disini, oke?"

[Name] mengusap air matanya dan mengangguk semangat.

Brukk!! Suara kardus terjatuh terdengar, membuat tiga orang itu melihat ke jalan kecil.

"Aku akan memeriksanya." Ujar [Name] dan langsung berlari.

Zizzy terdiam sesaat. "Aku akan ikut dengannya, kau masuk saja duluan." Dan dibalas anggukan oleh Pony.

---

Ayysa terkejut dan langsung bangun. Sampai kepalanya terpentok oleh kasur tingkat.

"Syukurlah, kamu bangun juga!" Isak Rey sambil memeluk Ayysa erat.

"Baguslah, kau selamat." Tambah Katie menghela nafas.

"Aku, kenapa?" Tanya Ayysa, dia tidak mengingat apapun.

"Tadi, pupils mu berubah menjadi oranye. Kau mulai menyerang kami." Jawab Willow.

"Aku menyerang kalian?"

"Lalu, aku sedikit memukulmu untuk membuat mu pingsan. Dan begini, kau baik baik saja." Tambah Tigry, terlihat disekitar wajahnya terdapat luka tabokan dari Kitty.

"Maaf.." Lirih Ayysa menunduk.

TBC

Gila pendek amat.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top