11

"Disinilah sinyalnya berasal." Ucap Pony.

Zizzy dan [Name] menatap outpost didepan mereka. Terdapat banyak mobil bekas bertebaran.

"Aku ada firasat buruk." Sahut Zizzy, dibalas anggukan oleh Pony yang setuju.

"Maaf jika aku memaksakan kehendak untuk menemui Mr. P langsung. Kalian bisa pulang saja, kok." Ucap [Name] tanpa mengalihkan pandangannya.

Zizzy dan Pony saling bertatapan.

"Tidak, kami akan tetap ikut denganmu." Zizzy menggeleng.

---

"Kalian dari mana saja? Baru aku selesai mandi ni tempat kosong melompong? Sisa Tigry sama Ayzan aja tuh yang lagi malingin eskrim." Tanya Willow, dia menunjuk Tigry yang sekarang batuk batuk gajelas karena kebanyakan makan es krim. Ayzan nyimak aja, dia cmn nyicip.

"Wut?" Kitty terdiam. "WOI ES KRIM BUATAN AKU!" Tigry dan Ayzan langsung ngacir kabur dengan amat cepat. Kitty pun mengejar mereka.

Dan akhirnya mereka ngerusuh dibawah.

"So, kalian kemana?" Tanya Willow lagi. Yang lain diam, bingung mo jawab apa.

Baren menghela nafas. "Rey tadi pergi keluar, kami mengejarnya. Tapi ternyata dia dibunuh seseorang." Dibalas anggukan oleh yang lain. Mau tak mau ceritanya diubah, dari pada terkena amukan Willow.

"Jadi.. Rey mati?"

"Ya..."

---

[Name] sekarang dikejar Torcher dengan senjata api. Pony dibelakang dan mengejar Torcher, Pony memegang pedang kayunya. [Name] terkadang berfikir, buat apa pedang kayu seperti itu? Mungkin bagi Pony, itu bukan pedang kayu pada umumnya. Itu adalah pedang kayu yang selalu dibawa Pony. Benda yang berharga.

Sampai akhirnya, Pony berhasil memukul Torcher dan membuatnya pingsan.

"Dia akan kembali dalam waktu 20 detik. Sekarang, mana Zizzy?" Ujar Pony dan menarik [Name] menjauh dari Torcher.

"Aku disini." Balas Zizzy, dia sedang menendang salah satu Soldiers kembali ke lubang. Membersihkan anggar nya yang terkena darah.

"Kurasa disini!" Seru [Name] sambil melihat bangunan yang sedikit bercahaya.

Pony dan Zizzy menyusul [Name] yang mendadak ngilang. Mereka menatap bangunan bernama Plant itu.

"Kurasa kita butuh kartu biru, kira kira dimana, ya?" Tanya Pony, meskipun pasti dua orang didepannya tidak tau.

"Coba di bangunan sebelah kanan kita." Balas [Name] dan berlari kesana. Pony dan Zizzy mengangkat bahu, menunggu [Name] kembali.

[Name] kembali, dia membawa kartu biru dan menggesek nya. Bangunan tersebut terbuka.

"Kurasa, aku akan masuk. Kuharap Mr. P ada disini." Ucap [Name] dan bersiap masuk.

"Tunggu!" Seru George yang mendadak muncul. [Name], Pony serta Zizzy menengok langsung kearah George.

"George? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya [Name] langsung, menghampiri George. "Bukankah Zee dan Zuzy sudah kusuruh untuk menjagamu?" Tambah Zizzy.

"Soal itu... Aku ingin melihat siapa yang telah merubah keluarga ku. Kalau soal Zee dan Zuzy, aku mengajak mereka bermain petak umpet." Jelas George.

Meanwhile Zee and Zuzy..

"George kemana? Hiks, kita sudah mencarinya selama 1 jam!" Ucap Zuzy dengan kesal.

Zee hanya menatap datar Zuzy seolah berkata. "Tetaplah diam dan mencari."

"Kok aku jadi kasian sama Zee dan Zuzy." Ucap Pony.

"2."

"Eh? [Name], kau ajak George masuk. Semakin banyak Soldier disana." Ujar Zizzy sambil menepuk pundak [Name].

[Name] dan George melihat kebelakang. Terlihat Soldierssssssss yang tak terhitung jumlahnya.

"Baiklah... ayo, George."

"Hum!" George mengangguk dan menggandeng tangan [Name].

---

"Oh ya, apa kalian menyadari bahwa mata Ayysa lama lama agak memiliki pupils oranye?" Tanya Ayzan yang sedang makan diam diam bersama Felix, Filip dan Baren.

"Iya, tapi pupils nya berbeda dari yang terinfeksi." Balas Filip yang baru saja selesai menelan rotinya.

"Kadang aku ingin bertanya." Sahut Felix.

"Aku sudah tanya padanya, dia hanya menggeleng." Jawab Baren langsung.

"Oh ya, enak kalian makan diam diam?" Tanya Tigry yang mendadak muncul.

Mereka ber 4 menengok langsung. "Oh, Tigry. Tadi kau dari mana?" Tanya Filip.

"Kata Kitty, setelah kamu dia tabokin kamu ngilang." Tambah Ayzan.

Tigry duduk di sebelah Ayzan. "Begini, tadi aku pergi ke tempat Rey dibunuh. Aku mengeceknya, tapi mayat Rey hilang." Jelas Tigry dan ngemil roti dari tangan Filip.

"Weh rotiku..." Sedih Filip.

"HAH?! Mayatnya ilang?!" Tanya Baren sambil gebuk meja ga bersalah.

"Pelan pelan woilah." Potong Felix dan menyuruh Baren kembali duduk.

Tigry menelan rotinya. "Aku curiga sama lelaki itu." Ucapnya lagi.

"Sama sih, aku penasaran dia sebenarnya siapa." Tambah Filip.

"Bagaimana kalau kita mencarinya?" Tanya Baren langsung.

"Gimana caranya?" Tanya Ayzan.

Tigry, Baren, Filip dan Felix langsung liatin Ayzan bersamaan.

Ayzan hanya mendapat firasat buruk.

---

[Name] dan George masuk untuk mencari Mr. P. Mereka melihat Mr. P yang sedang terdiam.

"Dia banyak berubah.." Gumam [Name].

"Mr. P! Kami kesini untuk menghentikan mu!" Seru [Name] langsung.

Mr. P terkejut dan melihat kearah mereka berdua. Wajahnya nampak terkejut. "Kalian.. Kalian tidak nyata!" Mr. P menggeleng.

"Apa maksudnya?" Tanya George. [Name] mengangkat bahu pertanda tidak tau.

"Kalian berdua tidaklah nyata! Tinggalkan aku sendiri." Ucap Mr. P dan pergi dari hadapan mereka.

"Kita harus mengikutinya... Lagi.."

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top