Chapter 11

Selamat Membaca ^^

Christy duduk manis di halaman belakang, memikirkan betapa terkejutnya kemarin dicium oleh Hans.

"Kemarin lo pergi sama Hans?" Suara itu membuyarkan lamunan Christy. Dengan cepat Christy menoleh ke samping dan mendapati Rick berdiri di belakangnya.

"Ngapain lo di sini? Sana gih, jauh-jauh."

"Jutek amat, Chris. Nggak inget apa dulu kita pernah saling cinta?"

Christy ingin mencabik-cabik Rick saat itu juga. "Ssttt! Berisik amat sih! Mau banget apa semua manusia di sini tahu kita mantanan?"

"Hahaha... iya, mau lihat reaksi Hans sama Essan. Mereka berdua kelihatan banget yang paling getol deketin lo."

Christy langsung membekap mulut Rick. Si mulut besar ini memang perlu disumpal. Untungnya belum ada kru atau siapapun yang bangun sepagi mereka. "Berhenti ngucapin hal yang nggak-nggak. Lebih baik bahas gimana kencan lo kemarin."

Rick menyingkirkan tangan Christy yang menutupi mulutnya. Dia mengangkat bahu merasa bingung—semua semakin diperjelas oleh mimik wajahnya.

"Nita anaknya ngebosenin ya? Nggak kayak gue yang lebih asyik? Ya, memang benar sih." Christy menebak, tapi dia juga yang menjawab. Rick yang saat itu mendengar jelas semua omongan Christy langsung tergelak.

"Hans sama Essan kok mau sih deketin lo? Udah rabun kali ya? Masa lo yang nanya, tapi lo juga yang jawab," ledek Rick.

"Berarti lo rabun dong? Dulu yang getol banget deketin gue kan lo!" dengkus Christy setengah menyindir. Belum sempat dibalas oleh Rick, dia menambahkan, "Rabun banget sih, soalnya dulu gue dekil. Nggak kayak sekarang agak kinclong."

Rick tertawa terbahak-bahak. Perutnya sampai sakit. Kalau begini Rick jadi benar-benar ingin mengetes Hans sama Essan yang kelihatan menaruh hati pada mantannya. Mereka harus melihat sisi aneh Christy. Seperti barusan contohnya.

"Berarti gue nerima lo pas lagi jelek-jeleknya, nggak kayak sekarang udah cantik. Seharusnya lo bersyukur punya mantan sebaik gue. By the way, gimana kemarin kencan lo sama Hans?"

"Seru kok," jawab Christy. Singkat dan padat.

"Lo nggak ngebayangin dia idola Korea lo itu, kan? Siapa sih nama idola yang lo suka banget itu?"

"Eunwoo."

"Nah, itu enu. Ah, siapalah itu terserah cara pelafalan namanya."

"E-u-n-w-o-o. Eunwoo!"

"Gue nggak peduli cara manggil namanya yang bener. Intinya lo nggak nganggep Hans sebagai idola lo, kan? Mukanya mirip banget sih. Gue pikir idola lo ikutan acara Indonesia Mencari Jodoh."

Christy berpikir sejenak. Apa mungkin perasaan deg-deg-an yang muncul karena dia menganggap Hans sebagai idolanya? Belum lagi kemiripan wajahnya mencapai 99,9%. Kenapa dia tidak kepikiran soal itu?

"Benar dugaan gue. Lo anggap dia idola lo. Berarti dalam tahap ini Essan lebih unggul buat ngerebut hati lo yang rumit itu."

Dikatakan Essan lebih unggul tidak, tapi Christy ragu akan perasaan gugup yang selama ini muncul setiap bersama Hans. Dua-duanya memiliki porsi masing-masing yang membuatnya merasa spesial dengan caranya tersendiri.

"Mau gue bantuin nggak? Maksudnya bikin cemburu mereka berdua supaya lo tahu mana yang paling getol deketin kalau lihat lo sama yang lain. Gimana?" tawar Rick.

Christy memicingkan matanya penuh curiga. "Ada udang di balik bakwan ya? Kok tiba-tiba lo berbaik hati mau bantuin gue? Ada imbalannya nih?"

Rick nyengir. Seolah sudah tahu arti cengirannya, Christy langsung bertanya, "Lo mau bantuan apa dari gue? Nggak nyuruh gue mepet-mepet sama tiga saingan lo, kan? Nanti gue dikira ganjen."

Rick menjawab, "Ya nggak lah, masa gue setega itu bikin mantan gue jelek di mata mereka bertiga. Gue cuma mau lo deketin gue sama Hani. Dia kayaknya nggak tertarik tuh gue deketin. Ngeliat gue aja kayak ngeliat hama. Padahal gue nggak pernah bikin salah apa-apa."

Christy mengulang nama yang disebutkan Rick padanya. "Hani? Hanita Lorencia?"

Rick mengangguk. Dengan cepat Christy menyela, "Itu sih gampang! Gue tuh satu kamar sama Hani jadi bisalah gue atur. Tapi kayaknya sih muka lo yang tengil itu yang bikin dia mau muntah. Makanya pasang tampang tuh yang keren dikit kek minimal kayak si Adam."

Rick memutar bola matanya malas. "Ya elah, tampang udah begini mana bisa gue minta ulang sama Tuhan? Udah deh, lo atur gimana caranya Hani harus bisa ngelirik gue. Nanti gue bantuin balik supaya tahu mana yang kelihatan serius ada hati sama lo."

"Soal Hani gue usahain. Tapi kalau soal rencana lo mau bantuin gue kayaknya ada banyak keraguan yang muncul di kepala. Lo mau pakai cara apa cari tahu kayak gitu?"

Rick mendekati telinga Christy hendak berbisik, tapi suara di belakang mereka membatalkan semua rencana yang baru saja akan dibicarakan.

"Kalian ngapain di sini?"

Christy dan Rick menoleh ke belakang, mendapati Essan yang menjadi si pemilik suara.

"Lagi ngobrol sama Christy. Soalnya hari ini gue mau ngajak dia jalan. Iya kan, Chris?" Rick berucap sembari merangkul pundak Christy ditambah sengaja menunjukkan isyarat 'tertarik' saat menatap mantannya.

Christy menjauhkan tangan Rick dari pundaknya. Ketika sudah berhasil, dia menarik senyum melihat Essan. Tidak seperti biasanya, wajah Essan terlihat tidak bersahabat. "Kamu udah berdiri daritadi?" tanya Christy pada Essan.

"Nggak, baru datang," jawab Essan dingin. Ini masih pagi, tapi hatinya sudah tidak karuan melihat Christy berduaan dengan Rick.

Rick menarik senyum tipis menyadari nada bicara Essan. Dia bangun dari tempat duduknya, lalu mengamit tangan Christy. "Ayo kita masuk, Chris. Nanti kamu kedinginan soalnya udara lagi dingin banget. Kayaknya mau hujan." Dia tidak berhenti begitu saja karena setelah Christy berdiri, dia melepas jaketnya dan memakaikan pada mantannya.

Essan yang semakin kesal langsung melenggang pergi tanpa pamit. Rick yang melihatnya langsung menahan tawa. Christy masih tidak mengerti mengapa Rick bersikap manis.

"Lo kesambet apaan ngasih gue jaket segala?" serbu Christy terheran-heran.

"Ya bikin Essan cemburu lah! Lo lihat tuh Essan langsung kabur."

Terlalu fokus dengan Rick tadi, Christy sampai tidak sadar kalau Essan sudah menghilang dari pandangan. Strategi Rick ternyata ampuh.

"Gue akan pikirin siasat lain supaya Hans cemburu. Soalnya Essan paling jelas nunjukkin kalau dia cemburu. Contohnya kayak waktu lo ditolong sama Hans pas kecebur di kolam renang. Essan kelihatan cemburu berat," beber Rick.

Essan cemburu pas dia ditolong Hans? Masa sih? Seolah masih tidak percaya, Christy menunjukkannya melalui raut wajah yang kebetulan dapat ditangkap maksudnya oleh Rick.

"Nggak percaya? Gue ada di dekat Essan waktu itu. Udah ah, mending kita masuk ke dalam sekalian bikin cemburu dua manusia itu." Rick merangkul pundak Christy tanpa memerdulikan apakah mantannya bersedia ikut ke dalam atau tidak.

Tanpa mau membantah, Christy mengikuti Rick. Dia ingin mempercayakan semua siasat pada Rick. Lumayan juga ketemu mantan di acara ini. Ternyata Rick bisa menjadi batu loncatan untuknya mencari tahu siapa yang menyukainya.

"Tapi jangan geer dulu Essan naksir lo. Soalnya gue dengar dari rumor yang beredar, Tere mantan pacarnya Essan."

Christy yang terkaget-kaget langsung menghentikan langkahnya. Dia menatap Rick tidak percaya sambil menyingkirkan rangkulan tangan Rick dari atas pundaknya. "WHAT?!"

📺📺📺

Jangan lupa kasih vote dan komen ya semuanya😘😘😘😍

Follow IG: anothermissjo

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top