0.0 Somebody Else?

Hypnosis Mic fanfiction

Aohitsugi Samatoki x Hoseki Rui (OC)

Fanart on mulmed by Misamime

Dedicated to YuzuNishikawa for belated birthday present

Happy reading!
.
.
.

Gadis berpayung bening di ujung jalan tempat penyebrangan pejalan kaki berdiri terlihat menyingkap lengan baju, melihat arloji yang menunjukkan pukul 4 sore waktu setempat. Cuaca gerimis yang dinginnya dapat membuat orang bergulung dibalik selimut tebal sembari menanti hari berganti pun tak menyurutkan langkah tegas Hoseki Rui.

Matanya mencuri pandang pada lampu lalu lintas sambil mengetikkan pesan singkat pada seorang pemuda yang tak pernah sekalipun membalas pesannya, Aohitsugi Samatoki, salah satu anggota yakuza tersohor seantero Yokohama. Tak ada yang tidak mengenal Samatoki, terlebih mereka yang berkecimpung di dunia bawah. Reputasi pemuda itu pun cukup memberinya gelar untuk disegani oleh orang-orang di organisasinya.

Ia menghela napas kesekian kalinya saat pesannya kembali diabaikan oleh pria tersebut. Gadis itu melangkah menyebrangi jalanan, menenteng kantung belanjaan berisi bahan makanan untuk makan malam. Rui bersama kesendiriannya berjalan membelah trotoar Yokohama sembari menahan tangis.

To: Samatoki
Subject: -

Malam ini pulanglah, aku memasak banyak makanan nanti, kuharap kau mau makan malam bersamaku.

OoO

Hujan berhenti menerpa langit Yokohama namun masih setia meninggalkan hawa dingin tanpa letih. Sepiring kaarage dan nasi goreng telah mendingin, Rui menatap jam di dinding dengan nanar saat mendapati Samatoki tak kembali hingga pukul 10 malam.

Rui berusaha berbaik sangka, berpikir bahwa pemuda itu hanya sedang sibuk mengurus berbagai urusan yang tak ia ketahui—tak diizinkan untuk tahu—dari Samatoki. Kemana gerangan kekasihnya ini?

Diam-diam ada rasa nyeri sebab sikap acuh tak acuh Samatoki pada Rui. Ia tak dapat membuat konklusi yang masuk akal perihal perubahan sikap sang kekasih secara tiba-tiba. Menebak jalan pikiran pria tersebut sangatlah sulit.

Sang gadis, Rui menghormati setiap kerahasiaan Samatoki mengenai dunianya, namun bukan berarti ia tak diberitahu apa-apa mengenai beberapa hal. Ia punya hak untuk mengetahui perubahan pada diri Samatoki. Sejujurnya lama-lama Rui pun bisa muak sendiri, dirinya mendambakan afeksi Samatoki seperti sebelumnya, akan tetapi apa yang ia peroleh? Ketidakpastian.

Ponselnya menyala tanpa satu notifikasi apapun dari Samatoki, Rui berulang kali menanyakan Jyuto dan Riou, tetapi berakhir dengan tidak memperoleh balasan. Kalaupun dibalas, kalimat yang tertera sangat singkat dan tanpa basa-basi.

"Kenapa kau belum pulang juga," gumam Rui sembari bertopang dagu dengan jari telunjuk mengetuk meja berulang kali.

Sambil berusaha menahan kantuk, Rui berusaha menghubungi Samatoki kembali. Ia terkejut mendengar suara nada dering dari luar apartemen tempatnya tinggal. Lantas Rui mengambil langkah cepat, membuka pintu, namun harapan pupus sebab tak menemukan Samatoki di sana. Panggilannya terputus alias ditolak tanpa alasan.

Mata Rui memanas bersamaan dengan hatinya, sebab tak mengetahui letak kesalahan yang ia perbuat sehingga harus menerima perlakuan tak adil ini dari Samatoki. Jelas-jelas pemuda tersebut menghindarinya dan hal ini telah terjadi selama kurun waktu dua bulan lamanya. Pikiran Rui tak sejalan dengan hatinya, dimana ia ingin meninggalkan Samatoki, namun hati menolak karna alasan ia masih mencintai pria itu.

.
.
.
.
Loading….

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top