9. Misi bersama Yuuta dan Inumaki
Distrik perbelanjaan Hapina. Saat ini sebagian besar distrik tersebut ditutup. Sebagian dari tempat ini akan dibongkar untuk dibangun pusat perbelanjaan pusat. Setelah melakukan pengamatan, terdapat kutukan kelas rendah di sekitaran lokasi ini. Proses eksorsisme dipercayakan kepada siswa kelas 2, Inumaki Toge. Saat Ijichi mau melanjutkan, ia terkejut karena Inumaki ilang entah kemana. Hanae menunjuk ke arah tempat apotek bahwa Inumaki baru saja belanja. Yuuta penasaran apa yang Inumaki beli. Inumaki menunjukkan sebuah obat tenggorokan.
Ijichi : lagi pula akan sangat disayangkan jika bangunan semahal ini hancur karena rumor kutukan. Kutukan itu harus segera dibersihkan secepatnya.
Inumaki : mengangguk
Ijichi : aku akan turunkan barriernya, semoga beruntung
Hanae, Yuuta dan Inumaki sudah berada dalam barrier tersebut. Yuuta terkejut saat mendengar suara bisikan di belakangnya. Saat ia berbalik, suara bisikan itu berasal dari ikan. Bukan cuma 1, ada banyak ikan yang berkumpul di depan mereka. Yuuta mengingat kata kata Hanae yaitu "semakin banyak kutukan maka itu berarti mereka bukan masalah besar".
Yuuta : meskipun begitu...mereka terlalu banyak
Inumaki : ...
Yuuta : Inumaki kun?!
Hanae : wow
Inumaki mendekati para ikan tersebut, sementara Yuuta memperingatinya bahwa berbahaya untuk terlalu dekat. Meskipun begitu, Hanae berkata bahwa Inumaki bukan selemah gitu. Inumaki membuka mulutnya dan memulai berkata.
Inumaki : basuto (meledak pecah)
Saat Inumaki berkata begitu, sekumpulan ikan tersebut meledak. Yuuta bingung apakah itu mantra? Setelah itu, Yuuta mengingat perkataan Gojou bahwa hanya ada bunyinya, kata kata yang membawa kutukan. Sekarang Yuuta lebih mudah mengerti dalam kata kata kutukan milik Inumaki secara langsung. Hanae bertepuk tangan meriah melihat kehebatan mantra kutukan milik Inumaki. Setelah itu, Inumaki menutup kembali mulutnya.
Hanae : ini berarti udah selesai ya?
Inumaki : Tuna mayo *suara lemah*
Yuuta : (Suaranya sangat lemah!)...(ah! Jadi ini sebabnya Inumaki kun membeli obat tenggorokan)
Yuuta kembali melihat kembali ke arah ledakan tadi dan berpikir bahwa kekuatan luar biasa itu juga mempunyai resiko. Disini, Hanae merasakan ada yang tersenyum entah darimana. Setelah itu, Inumaki memanggil kalian berdua. Hanae mempunyai firasat tidak enak dan menyentuh barrier tersebut. Seperti yang ia duga, barriernya sama sekali tidak menghilang. Yuuta penasaran mengapa barrier tersebut tidak ilang. Hanae membalikkan badannya dan terkejut beserta berteriak pada Yuuta dan Inumaki
Hanae : OKKOTSU! INUMAKI!
Yuuta dan Inumaki membalikkan badannya dan melihat masih ada kutukan. Tetapi, kutukan itu sangat berbeda dari yang lainnya. Kutukan tersebut mengangkat jarinya sambil berkata "Zonba". Sebuah cahaya keluar dari tanah yang diinjak Inumaki dan Yuuta. Hanae dengan cepat mendorong mereka berdua dan selamat dari cahaya tersebut. Hanae menanyakan keadaan mereka berdua. Yuuta dan Inumaki sama sekali tidak terluka. Saat mereka melihat ke Hanae, mereka pun terkejut karena rambut panjang Hanae yang indah telah hilang. Sekarang Hanae memiliki rambut pendek seperti laki laki.
Yuuta : Makoto san...rambutmu...
Inumaki : *melihat ke arah tangan kutukan* "Junban" (Berputar)
Tangan kutukan tersebut berputar, sementara Inumaki merasa batuk batukan. Hanae menyadari sebuah cahaya datang dari langit dan sekali lagi ia mendorong Inumaki. Hanae membantu Inumaki berdiri, ditolongi Yuuta. Mereka berlari ke arah tempat yang aman, tanpa disadari bahwa obat tenggorokannya Inumaki terjatuh.
Hanae : sudah kuduga bahwa firasat ku tidak salah bahwa masih ada kutukan. Tapi, masalahnya Kutukan ini berbeda dari saat kutukan yang pernah aku dan Okkotsu kalahkan. Apa kalian berdua ada yang terluka?
Yuuta : tidak ada *melirik ke arahnya*
Inumaki : *melihat ke arahnya* Mentaiko?
Hanae : kalian berdua jangan khawatir, meskipun rambutku jadi pendek bukan berarti aku sedih. Yahh sayang banget sih, rambut panjangku hehe
Yuuta : bukankah, rambut itu penting buat perempuan?
Hanae : tidak juga sih, toh aku kadang kadang jengkel dengan rambut panjang ku. Soalnya menganggu~
Yuuta : (ini semua salahku) gomen
Inumaki : Mentaiko
Hanae : Oi oi, kalian tidak perlu minta maaf dan ini bukan waktunya untuk itu. Kita harus memikirkan cara mengalahkan kutukan itu.
Inumaki mulai berdiri dan akan menuju ke tempat kutukan tersebut. Yuuta dan Hanae berusaha mengikuti Inumaki, tetapi Inumaki menghentikan mereka seperti ia akan pergi sendiri. Yuuta melihat ke bawah dan memegang erat katananya.
Yuuta : arigatou Inumaki kun, tetapi kita baik baik saja! Ayo kita lakukan yang terbaik
Hanae : itulah semangatnya!
Hanae memberitahukan rencana cara mengalahkan kutukan tersebut, tetapi Hanae sama sekalit tidak akan membantu karena ini bisa membuat Yuuta berkembang. Pertama Hanae menunjukkan arah letak obat tenggorokan milik Inumaki kepada Yuuta. Tugas Yuuta mengalihkan pandangan kutukan tersebut dan harus mendapatkan obat tenggorokan itu. Setelah mendapatnya, Yuuta harus melempar ke arah Inumaki karena hanya Inumaki yang bisa mengalahkan kutukan itu. Yuuta dan Inumaki mengerti itu dan sudah siap.
Yuuta berjalan ke arah kutukan tersebut. Kutukan tersebut merasakan aura membunuh disekitarnya karena Rika. Karena itu, Kutukan tersebut menjadi menggila yang membuat Yuuta terkejut mengapa Kutukan tersebut menjadi menggila. Hanae bisa menjawab pertanyaan dari wajah Yuuta, jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah Rikanya. Kutukan tersebut mulai mengangkat jarinya. Yuuta menarik napas dan menfokuskan energi kutukannya ke dalam katana.
Setelah itu, Kutukan tersebut mulai memunculkan cahaya di dekat Yuuta. Meskipun begitu, Yuuta bisa menghindari cahaya tersebut sambil berpikir. Yuuta berpikir tentang kebaikan Hanae dan Inumaki padanya. Inumaki yang selalu berbicara bahan bahan onigiri agar ia tidak mengutuk orang sembarangan, sementara Hanae yang telah menolongnya terus sampai menghibur jika ia Yuuta sedih. Yuuta bersyukur karena mereka berdua ada di sisinya sekarang. Saat menghindari cahaya terakhir, Yuuta melayangkan pedangnya ke arah makhluk tersebut. Tapi, sayangnya serangan Yuuta hanya menebas tangannya karena makhluk tersebut terlalu kuat. Akibatnya, Yuuta terkena cahaya makhluk tersebut. Meskipun begitu, Yuuta berhasil mengambil obat tenggorokannya dan melemparnya ke arah Inumaki.
Yuuta : INUMAKI KUN!
Inumaki melompat dan menangkap obat tenggorokan yang dilempar oleh Yuuta. Ia pun meminum obat tenggorokan dalam sekali tegup. Hanae berteriak untuk Inumaki juga.
Inumaki : Oshitsubusa! (Hancur)
Makhluk tersebut langsung hancur dan menghilang. Inumaki berhasil mengalahkan makhluk tersebut dan langsung menghampiri Yuuta. Inumaki khawatir dengan lukanya Yuuta, tetapi Yuuta berkata bahwa ini cuma luka gores saja. Inumaki mengangkat tangannya tos-san kerja bagus. Yuuta menepuk tos-san Inumaki dan berkata Kerja bagus.
Hanae : *tersenyum* Oi! Apa kalian lupa seseorang...
Inumaki dan Yuuta : ... *Mengangkat tangan ke Hanae*
Hanae : hehe *menepuk tangan mereka* kerja bagus!
Barriernya pun jadi menghilang, Yuuta dan Inumaki keluar sementara Hanae diam sebentar. Setelah itu, ia melihat ke atas dengan tatapan tajam. Anehnya tidak ada seorang pun di atas sana, padahal Hanae yakin bahwa ada 1 orang yang bisa disebut pelaku atas kejadian ini. Yuuta memanggil Hanae, Hanae yang mendengar panggilan Yuuta pun langsung pergi.
"Aneh...bagaimana bisa gadis itu menyadari keberadaanku~ untung saja aku cepat cepat pindah...tapi, sayang banget Rika yang terkenal itu tidak keluar, padahal aku pengen banget lihat Rika yang terkenal itu"
Hanae : (pokoknya...)
"Meskipun begitu, kartu ini...sepertinya harus dikembalikan ke pemiliknya, meskipun aku tidak tertarik sih"
Hanae : (aku harus segera mengembalikan Getou ke jalan yang benar!)
Di mobil, Hanae berada di tengah sambil memainkan hp. Tanpa sadar, Inumaki dan Yuuta tertidur di pundaknya Hanae. Hanae pun terkejut karena ada 2 cogan tertidur di pundaknya. Hanae berpikir bahwa tidak ada salahnya, toh mereka berdua sudah sangat lelah melawan makhluk kuat itu. Hanae lanjut memainkan hpnya sambil dikecilin suara agar Yuuta dan Inumaki bisa istirahat dengan tenang.
To be continued
Juju sanpo
Setelah sampai di sekolah...
Hanae : Oi kalian berdua, bangun
Yuuta : mmm
Inumaki : Takana?
Hanae : Yap, kita sudah sampai
Yuuta dan Inumaki : *menyadari tidur di pundak Hanae dan mulai menjauh*
Hanae : *Keluar dari mobil, setelah itu memberikan cengirin pada mereka berdua* ternyata kalian berdua imut banget kalau tidur~
Yuuta : maaf karena sudah merepotkan
Hanae : aww tidak perlu malu~ aku sudah potret foto kalian tidur~ imut banget loh~
Yuuta : Eh?!
Inumaki : MENTAIKO!?
Hanae berlari sambil dikejar oleh Inumaki. Tanpa sengaja, Hanae terpeleset dan ketabrak eh Inumaki yang tidak bisa berhenti berlari. Pada akhirnya, kalian pun terjatuh. Yuuta mengejar kalian berdua dan berhenti sambil wajah memerah.
Hanae : aduduh...
Inumaki : ...
Yuuta : a...a...*tidak bisa berkata apa apa sambil wajah merah*
Hanae : Hm? *Melihat dan menyadari bahwa Inumaki berada di gumpalan gunungnya*
Inumaki : (bantal?)
Hanae : I-i-Inumaki...Kun *wajah pun memerah*
Inumaki : *mendadak sadar dan langsung melompat menjauh 3 cm* Ta-takana...*meminta maaf*
Hanae : t-tidak apa, toh salahku juga
Inumaki : ...
Hanae : ... Inumaki kun?
Inumaki : ...
Hanae : biar kutebak, kau masih tidak lupa gumpalan gunung itu ya~
Inumaki : Okaka!
Hanae : ayolah~ tidak perlu malu~
Inumaki : Oka-...Mentaiko!
Hanae : lihatlah cowok pemalu ini~ *colek kepalanya*
Yuuta : Makoto san...sepertinya anda terlalu berlebihan menjahili Inumaki kun...
Hanae : ... Bilang aja Kamu iri
Yuuta : SAMA SEKALI TIDAK!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top