11. Stranger part 2
3 bulan yang lalu...
Di Tokyo, terdengar suara hentikan air Hujan yang lebat, macet dan ramai orang. Hanae yang baru saja menyelesaikan misinya merasa sial karena hujan turun setiap dia yang keluar dari rumah. Parahnya, gadis tersebut tidak membawa payung sama sekali karena ia melihat berita bahwa hari ini cuacanya bakal cerah. Padahal Hanae baru saja menyelesaikan misinya tetapi malah dikasih hujan dari Tuhan. Gadis tersebut hanya pasrah saja dan berkeliling Tokyo sbil basahan. Gadis tersebut melewati bangunan dan mendengar suara seperti gebukan. Gadis tersebut penasaran dan menuju ke arah bangunan. Hanae bersembunyi di balik tiang dan melihat kerumunan orang di sekitar bangunan. Hanae melihat dengan tajam laki laki berambut hitam yang sedang terduduk.
"Itulah sebabnya kalau berani melawan kita!"
"Sangat menyedihkan sekali kamu"
Kuro : payah sekali...
"APA KAU BILANG?!"
Hanae : (darah?!...aku pengen tolongin cuma ini bukan urusanku...dan dimana ya aku lihat scene ini...?)
Kuro : aku bilang payah sekali kamu bawa kawananmu, itulah sebabnya kau tidak bisa mengalahkan ku dalam 1 lawan 1, dasar bodoh *membuang ludah tepat di wajahnya*
"kamu ini benar benar menyebalkan. Akan kubuat suara mu hilang sampai kau tidak bisa bicara sombong seperti itu lagi"
Kuro : ugghh
Hanae tidak bisa mengabaikan laki laki berambut hitam itu lagi dan tidak sengaja menginjak kaleng di dekatnya. Kerumunan disana langsung melirik ke arah gadis yang terlihat bodohnya sembunyi di belakang tiang. Hanae diam sebentar dan memikirkan apa yang harus ia katakan. Tanpa sengaja, ia mengatakan hal yang gak jelas.
Hanae : etto...
"Siapa gadis aneh itu?"
Hanae : ah! Sepertinya aku tersesat. Kalian bisa hiraukan aku dan lanjutkan tawuran kalian
"Siapa kamu?"
Hanae : aku hanya wibu yang terkena virus Roronoa Zoro dannn~ tidak sengaja melihat ada semacam perkelahian disini. Lebih baik kalian hentikan perkelahian sekarang juga dan fokus ke belajar~ nanti masa depan kalian bakal sulit loh
"Oi oi...kalau dilihat, gadis ini lumayan menarik~" *berbisik*
"Iya juga sih, body nya pasti seru sekali ini" *berbisik*
Cowok tinggi dan besar itu mulai menyengir dan mendekati gadis tersebut. Setelah itu, Dagunya gadis tersebut diangkat dengan lembut.
"Hey, apakah kau gadis cowok brngsek ini?"
Kuro : Oi! Aku tidak kenal gadis aneh itu dan dia tidak ada hubungannya dengan ini!
Hanae : Yap, dia benar sekali...tapi, aku sarankan...lebih baik kalian hentikan perkelahian konyol ini atau kena akibatnya... *Memberikan senyuman manis*
"Heee~ kamu benar benar menarik sekali"
"Aniki~ bagaimana kalau kita lakukan "itu" ke gadis ini~"
"Aku setuju~"
"Tidak buruk~"
Cowok tinggi besar itu mulai mendekati bawah Hanae yang membuat Hanae kesal dan akan segera mencabut jantung cowok tersebut. Tetapi, tiba tiba saja tangan cowok besar tersebut ditahan oleh lelaki yang terluka itu. Lelaki itu sekali lagi berkata bahwa gadis (Hanae) tidak ada hubungan dengannya. Laki laki besar itu mengangkat tongkat bisbol itu dan langsung melayangkan ke lelaki itu. Laki laki terluka itu menangkap tongkat bisbol tersebut sambil berkata bahwa tongkat bisbol buat mukul bola buka orang. Setelah itu, lelaki hitam itu langsung menghantam muka lelaki besar dengan kepalanya.
Hanae : *wow! Mirip si Tanjidor!*
Lelaki besar itu langsung terbaring di tanah sambil memegang erat hidungnya karena rasa sakit yang luar biasa. Lelaki hitam itu merasa rasa sakit di kepalanya. Hanae menyadari itu dan tersenyum pada lelaki hitam itu.
Hanae : wow! Itu sangat keren sekali, wahai cowok cool!
Kuro : Oi, lebih baik kau pergi dari di-
Lelaki berambut hitam itu terkejut karena gadis aneh itu sudah berada tepat di depannya. Hanae menyentuh belakang leher cowok berambut hitam tersebut dan ia pun langsung pingsan. Hanae dengan cepat menangkap tubuh cowok berambut hitam itu dan ditaruh di tempat yang terlindungi dari hujan. Hanae balik ke kerumunan anak berandalan sambil tersenyum seperti psikopat. Hanae tersenyum dan mengaktifkan energi kutukannya dan berubah menjadi karakter anime bernama Yuno Gasai. Gadis tersebut memberikan senyuman lebar seperti tidak sabar menghabisi semua cowok brngsek di sekitarnya.
Hanae : ok~ Aku ingin tahu kalian bisa bertahan sampai mana?~
Beberapa menit kemudian, di rumah sakit. Cowok berambut hitam tersebut terbangun dan mendapatkan bahwa ia berada di kamar pasien. Cowok tersebut menyadari bahwa gadis aneh (Hanae) sedang mengupas sebuah apel. Hanae melihat bahwa cowok tersebut sudah bangun dan memberikan potongan apel tersebut padanya.
Hanae : silahkan di makan, tenang! Aku sudah mencucinya tadi
Kuro : ...
Hanae : Ei, jangan diam saja
Kuro : apa terjadi dengan berandalan berandalan itu?
Hanae : Oh, karena polisi datang jadi mereka pada kabur wkwkwk (aslinya sih, mereka tertidur di tong sampah)
Kuro : (wkwkwk? ketawa apa itu?) oh begitu...kamu tidak perlu menolongku, aku bisa mengurusi ini sendiri
Hanae : jangan sok kuat, kalau kamu tidak segera dimasuki ke rumah sakit nanti otakmu bakal...
Kuro : apa?
Hanae : simple...bodoh
Kuro : kamu ini menyebalkan sekali ya 💢
Hanae : hehe, enggak usah marah marah~ nanti cepat tua loh, Yamabuki kun
Kuro : ah?! Kenapa kau tahu namaku!?
Hanae : tadi aku lihat namamu di depan pintu. Berterima kasih lah padaku, bahwa aku sudah menolongmu! Dan juga, aku bukan Heroine yang meninggalkan kamu seperti itu sambil berpikir "ah, ini bukan urusanku" ataupun shoujo manga. Aku ini hanya seorang Wibu hehe
Kuro : ... Oh begitu, sepertinya aku berhutang nyawa padamu, siapa namamu?
Hanae : Makoto Hanae desu! Sang Wibu akut sedunia!
Kuro : ... Aku tidak tanya bagian itu...
Setelah itu, Hanae sering menjenguk Kuro tanpa sepengetahuan teman temannya. Hanae dan Kuro berbincang sesuatu sambil ketawa. Beberapa ada yang membuat Kuro bisa karena Hanae berbicara tentang anime sampai 2 jam. Saat kalian selesai berbicara, Hanae pun pulang ke rumahnya sambil menginggalkan sebuah chitato di kasurnya Kuro. Kuro ketawa karena tidak menyangka bahwa beberapa hari ia akan berteman dengan gadis aneh. Keesokan harinya, Kuro pun dikeluarkan di rumah sakit karena telah sembuh total. Kuro membereskan barang barangnya dan keluar dari rumah sakit. Disitu, ia melihat bahwa Hanae sedang menunggunya.
Kuro : Makoto, kamu ngapain disini?
Hanae : Selamat atas keluarnya kamu dari rumah sakit, Kuro
Kuro : !?
Hanae : kenapa?
Kuro : b-barusan kamu memanggil nama depanku?
Hanae : Yap! Karena kita sudah menjadi teman jadi tidak masalah memanggil nama depanmu hehe~ dan kamu bisa memanggil nama depanku
Kuro : (gadis ini...cukup berani ya...) *melihat ke arah lain tanpa sadar telinga memerah* Hanae
Hanae : Ho! Kuro kyun~
Kuro : kamu mau kuhajar?
Hanae : canda saja...ne Kuro
Kuro : apa?
Hanae : selama 3 bulan, aku tidak akan menemui lagi. Jadi ak-
Kuro : huh?
Kuro menjatuhkan barang barangnya dan bertanya mengapa Hanae pergi dan pergi kemana. Hanae hanya menjawab bahwa dia akan pulang kampung. Kuro seperti merasa tidak rela bahwa Hanae akan pergi entah kenapa. Tetapi, Kuro tidak bisa berkata apa apa dan hanya menunduk kebawah. Hanae melihat ke matanya Kuro dan berkata bahwa ia akan segera kembali dan terakhir ia berkata "kayaknya". Kuro ketawa karena perkataan Hanae, Hanae terheran bingung apa yang lucu. Kuro mengelus kepalanya Hanae karena ia kecil sambil berkata bahwa ia akan menunggunya. Hanae menepuk tangan Kuro yang mengelus kepalanya sambil berteriak "MESKIPUN TINGGI GUA KECIL DARI ELU BUKAN BERARTI KAU BISA MEMPERILAKUKAN KU SEPERTI ANAK KECIL!" Setelah itu, Kuro pun kembali ketawa.
Masa kini...
Mengingat kembali masa itu sambil ditiupin angin yang sejuk, membuat Kuro senang karena semenjak 3 bulan ini, Kuro selalu memikirkan Hanae tanpa ia sadari. Saat bertemu lagi, Kuro merasakan bahwa hatinya berdetak dengan sangat cepat.
Hanae : waktu itu rambutku masih panjang, tapi lihatlah! Rambutku sudah jadi kayak cowok keren! Tapi...pasti tidak indah kayak cewek cewek lain ahaha
Kuro mendekatkan tangannya ke arah rambut Hanae yang menutupi matanya. Setelah itu, Tangan Kuro menggeserkan poni Hanae yang masih panjang ke arah belakang telinga.
Kuro : maaf
Hanae : eh? Kenapa kau minta maaf?
Kuro : *menyentuh wajahnya dengan gantle* bagimu aku hanya seorang orang asing ataupun teman, tetapi...
Kuro semakin mendekati wajah Hanae, Hanae hanya terdiam bingung apa yang dilakukan Kuro. Para teman temannya Hanae yang sedang mengintip merasa gugup karena ini akan menjadi pertama kalinya melihat Hanae berciuman dengan cowok tampan kecuali Yuuta yang hanya berdiam. Saat bibir Kuro mulai mendekati bibir Hanae. Tiba tiba saja, ada seseorang yang menarik tangan Hanae yang membuatnya berdiri. Hanae pun terkejut siapa yang menariknya yang ternyata adalah Yuuta.
Yuuta : m-maaf! Tapi, aku dan Makoto san ada urusan yang belum diselesaikan! Jadi! Kami permi-
Kuro : *menahan tangannya* Aku juga ada urusan yang belum kuselesaikan dengannya
Hanae : *memasang wajah bingung* (ini pada kenapa? Eh? Eh? Eeehhhh) etto...
Kuro : Aku hanya akan berbicara dengannya sebentar
Yuuta : k-kalau begitu, s-silahkan
Kuro : hahhh kamu ini memang punya teman keras kepala ya...Oi, Makoto Hanae
Hanae : i-iya???
Kuro : semenjak berbicara dengan mu di rumah sakit, 3 bulan yang lalu...kamu telah mengambil hatiku! Sejak itu, kamu selalu ada di pikiranku! Karena itulah...mau kah kau menerimaku sebagai pacarmu?
Hanae : !?
Yuuta : ...
Hanae : Kuro...terima kasih atas pernyataan cintamu tapi...aku masih belum bisa berpacaran dan juga...aku hanya menganggapmu seperti teman...maaf...
Kuro : tidak apa...aku sudah tahu bahwa kau akan menolakku karena aku ini hanya anak berandalan
Hanae : Tidak juga, bagiku kamu adalah sesosok laki laki yang keren! Ingat, bahwa ada banyak cewek cewek baik di dunia ini. Aku yakin, ketika kamu menemukannya dia pasti akan menerimamu. Jangan terlalu bersedih hanya karena aku tidak bisa menerima cintamu. Aku harap kamu bisa menemukan cewek yang lebih baik daripadaku. Aku hanya bisa mendukungmu, Kuro *tersenyum*
Kuro : Pfft-
Hanae : Oi! Apa yang lucu?! Aku sudah berkata kata keren tapi elu malah ketawa?!
Kuro : kalau begitu ini adalah pertemuan terakhir*melepaskan tangan gadis itu dan berjalan ke arah Okkotsu* semoga berhasil ya kawan *menepuk ke pundaknya*
Yuuta : eh?
Kuro pun pergi dengan senyumannya meninggalkan Yuuta dan Hanae sendiri. Saat Kuro pergi, Hanae melihat ke arah tangannya yang masih dipegang oleh tangan Yuuta. Hanae tidak menyangka bahwa size tangannya Yuuta lebih besar daripadanya.
Hanae : Oi...sampai kapan kau memegang tanganku?
Yuuta : eh?...*mendadak sadar dan langsung melepaskan* G-G-Gomen! Aku tidak bermaksud mengganggu! *Wajah merah*
Hanae : kenapa kamu tiba tiba saja menarik tanganku?
Yuuta : aku...sama sekali tidak tahu...tanpa sadar, tubuhku bergerak dengan sendirinya *menutupi mulut sambil wajah merah*
Seketika, Hanae kena tusukan panah cinta karena Yuuta terlalu imut baginya dan terlempar sampai mengenai tiang. Hanae merasakan sakit luar biasa di kepalanya sementara Yuuta panik plus khawatir. Setelah itu, Yuuta menawarkan tangan kepada Hanae dan Hanae dengan senang hati menerimanya. Setelah itu, kalian pun pergi dari sana dan kembali ke asrama.
To be continued
Juju sanpo
Maki : Loh? Si Yuuta ngapain disitu?!
Panda : sejak kapan dia disitu!?
Inumaki : Mentaiko?
Maki : eh? Itu pada kenapa? Kok masih diam ya?
Panda : seandainya kita bisa lebih dekat, maka tidak terlalu susah apa yang mereka bicarakan sekarang...
Inumaki : shake shake
Panda dan Maki : Loh?
Maki : si laki laki itu kok pergi begitu saja?
Panda : ditolak kali ya?
Inumaki : shake?
Maki : astaga! Itu kenapa Hanae terlempar dari sana?!
Panda : Manusia emang gitu kah?
Inumaki : Okaka *menggelengkan kepala*
Maki : dia berdiri lagi
Panda : mereka sekarang mau kemana?
Hanae : *jongkok* siapa?
Panda : itu, Hanae dan Yuu-
Hanae : siapa?~ *tersenyum kesal*
Setelah itu, mereka pun dimarahin karena tidak baik buat mengintip pembicaraan orang. Saat Yuuta mau membela, ia pun juga dimarahin karena mengikuti perilaku mereka. Pada akhirnya mereka pun minta maaf sambil duduk ala Jepang.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top