HEY CRUSH || 02

Baca sampai bawah ya ada Author Note yang mungkin bisa membantu pertanyaan2 kalian 😂❤

-----

Calon Ayang |Online

Calon Ayang | 01.03

Ok, thanks.

Tapi btw, gue nggak pindah sekolah, kok.

Gue masih di Candra Buana.

Anda | 01.05

AHAHAAA GA PINDAH YA?

Kok ga pindah beneran sih, El?

Eh maaf, bercanda.

Maaf juga ya, mungkin info dari temen gue kurang akurat 🙏🏻

----

Shabira menatap pesan yang di kirim dengan lesu dan rasa malu luar biasa. Saking malunya, perasaan gugup tadi ketika confess seolah hilang begitu saja.

Demi Ibu Khadijah, mamanya, Shabira bersumpah, dia tidak lagi memikirkan apakah Elzio akan menerima perasaannya atau tidak. Sumpah, Shabira tidak peduli. Yang dia pikirkan saat ini adalah, bagaimana cara menghilang dari bumi ini tanpa harus mati?!

"Ya Allah, tolong hamba Mu ini Ya Allah, ingin hilang ingatan tanpa kecelakaan bisa nggak, sih? Atau..., kasih hamba mesin waktu ya Allah. Atau nggak lumpuhkan lah ingatannya Elzio tentang chat terkututuk itu, Ya Allah," ucap Shabira dengan kepala terngadah ke atas.

Tidak ada lagi yang bisa membantunya keluar dari rasa malu ini keculai keajaiban. Dan kalau di pikir-pikir, keajaiban atau pertolongan turun ketika manusia sedang di tertimpa musibah, bukan tertimpa prank.

Shabira menatap layar ponselnya lagi, kali ini Elzio sudah tidak aktif, pesan yang Shabira kirim sudah di baca tapi tidak di balas. Dan mungkin tidak akan pernah di balas. Shabira tebak, mungkin di kamarnya sekarang Elzio sedang menyumpah serapah Shabira, bisa juga menertawakan atas kebodohannya. Dan itu memhuat Shabira swmakin malu saja.

Keluar dari ruang chatnya dengan Elzio, Shabira kemudian membuka group teman kurang akhlaknya.

-----

Rombongan takut neraka tapi nggak pantas di Surga

Anda | 01.03

Mengirim pesan suara

Anda | 01.12

Keluar lo para penghianat :((

Tega-teganya lo semua bohongin gue hah?!

Keren apa begitu?!

Karina, Chelsea, Nadia! Gue tau ya, lo semua masih pada melek!

Bales chat gue atau gue keluarin dari rombongan.

Karina keluar dari group

Chelsea keluar dari group

Anda | 01.13

What the...

Nadia keluar dari group

Anda | 01.13

Hell!!

-----

"Temen daj—"

"Kakak tidur!" Shabira mengigit bibirnya sendiri saat suara Ibu Khadijah terdengar menegur.

Cepat-cepat gadis itu mematikan lampu utama sampai kamarnya remang, menyimpan ponsel terlebih dahulu di kolong kasurnya karena takut di rampas sang Bunda nanti subuh, Shabira kemudian membaringkan tubuhnya, tidak lama, gadis heboh itu tertidur lelap setelah memanjatkan do'a.

***

"Pagi semua." Shabira menyapa keluarganya yang sudah bangun dan sedang menghabiskan waktu subuh mereka bersama di ruang keluarga seusai Shalat.

"Kakak, udah Shalat, Nak?" Ibu Khadijah menyambut kehadiran anaknya dengan senyum hangat. "Tadi Bunda mau ajakin bareng tapi kamar kamu di kunci ternyata. Bunda ketuk, nggak nyaut."

Shabira mengangguk, kemudian duduk selonjoran di bawah sofa. Tepat di bawah kaki Bundanya. "Bun, ada nggak sih do'a supaya hilang ingatan?"

Ibu Khadijah mengernyit, mununduk menatap puncak kepala anaknya. "Nggak ada, lah, Kak. Suka aneh-aneh aja kamu ini."

Shabira membuang napas secara berlebihan sampai pundaknya turun dan badannya melorot. "Kalau Kakak pindah sekolah boleh nggak, Bun?" tanya gadis itu lagi.

"Nggak boleh!" Shabira kaget mendengar jawaban dari Bapak Ridwan. Ayahnya. Gadis itu mencebik kesal, padahal itu bapak-bapak tadi lagi baca koran, giliran dengar permintaannya malah langsung jawab ngegas, mana plus hujan lokal.

"Kenapa, sih, Kak? Aneh banget permintaannya. Udah pengen hilang ingatan, mendadak pengen pindah sekolah?" tanya Bunda Khadijah. "Sekolah itu Kakak yang pilih sendiri lho, nggak ingat apa sampai membangkang sama Ayahmu?"

Shabira garuk kepala. Tentu saja dia ingat. Memang dia sendiri yang memilih sekolah itu sampai melawan Ayahnya. Saat itu, Bapak Ridwan yang super galak, memilihkan SMA Negeri terbaik untuk Shabira, namun di tolak keras oleh gadis itu karena Shabira ingin masuk SMA swasta.

Alasannya?

Aduh, Shabira malu untuk mengatakannya. Takut di hujat. Nanti saja ceritanya.

"Ya udah kalau nggak boleh nggak apa, jangan di perpanjang omelannya." Shabira manyun.

"Ayah! Lihat, Kakak manyun-manyun bibir lagi!"

Shabira mendesis kesal mendengar aduan dari Adam, adiknya. Dia kemudian menatap sang Ayah. "Kan, namanya juga lagi bete, jadi emang harus manyun bibirnya biar jelas keliatan bete. Kalau nyengir lagi bete, kan, malah aneh kelihatannya."

"Masalahnya, mau Kakak manyun ataupun nyengir tetep aja, ngeselin mukanya. Ayah nggak suka."

Shabira melotot. "Ini muka 90% mirip Ayahanda tercinta, ya. Jadi kalau ayah ngatain wajah Bira ngeselin itu artinya ayah ngatain diri sendiri. Paham ayah?"

Bapak Ridwan yang melihat anaknya begitu hanya menghela napas panjang saja. "Shabira..., Shabira...." ucapnya seolah lelah.

"Ayah Ridwan..., ayah Ridwan...." gumam Shabira mengikut nada bicara sang Ayah.

Bapak Ridwan melotot. "Mandi sana!"

Shabira beranjak dari sana, jam masih menunjukkan pukul lima pagi lebih lima belas menit saat Shabira masuk ke kamar. Tidak langsung mandi sesuai perintah sang Ayah, Shabira malah rebah kembali di kasur sambil memegang ponselnya.

Dia berkutat di aplikasi whatsapp lalu kemudian

-----

Rombongan fix masuk neraka.

Anda menambahkan Karina

Anda menambahkan Chelsea

Anda menambahkan Nadia

Anda | 05.17

Keluar! Atau gue umbar aib kalian semua wahai rombongan tukang ngibul!

Anda mengirim foto.

Anda mengirim foto.

Anda mengirim foto.

Kalau dalam lima menit kalian gak nongol, aib kalian gue sebar!

Karina | 05.18

Eh busettt!

Chelsea | 05.18

Baru bangun gue Bir

Nadia | 05.18

Saya siapa? Saya di mana?

Anda | 05.19

😏😏😏😏

Lo semua tega ya!

Gue salah apa sihh ya Allah punya temen kek gini amat :((

Nadia | 05.20

Maksudnya apa ya?

Anda | 05.20

Si Elzio kagak pindah sekolah, ya!

Dia masih di Candra Buana!

Kalian semua ngomong si El mau pindah terus nyuruh gue confess.

Chelsea | 05.20

Yeay! Jadi lo udah confess Bir?!

Di terima nggak?

Anda | 05.20

Di terima pala lo!

Dia bilang Ok, thanks doang :(

Anjir gmna sekarang?

Gue malu banget, gegara kalian

Pengen nangis :(


Chelsea | 05.21

Si Karin tuh yang ajakin prank. Gw sama Nadia kagak tau apa2 yeee Nad?

Nadia | 05.21

Betul, betul, betul...

Karina | 05.21

Apa nih apa nih bawa2 nama gw?

Anda | 05.21

Karina terkutuk!

Dengan kekuatan bulan, balikin Karina ke rahim Ibunya!

Karina | 05.22

Eh kagak kena

Anda | 05.23

Kampret -_-

Hari ini gue nggak akan sekolah kek nya :(

Ga sanggup gue bayangin gmna ketar-ketirnya jantung gue kalau papasan sama si El nanti

Bisa mati ngedadak gue :(

Karina | 05.23

Elah lebay banget lo Bir

Chill aja kali

Si El belum tentu tau sama lo Bir

Mungkin nama lo juga dia lupa

Nadia | 05.24

Hooh, Bir

Cowo sefamous Elzio gak akan notice cewek modelan kita apalagi lo :(

Jangan panik gitulah

Anda | 05.24

Ya iya, sih.

Tapi walaupun si El ga tau mana yg namanya Shabira ttep aja gue bakal ketar ketir kalau liat dia

Gmna dong?

Gue mau pindah sekolah aja kayanya

Karina | 05.24

Apaan sih Bir sampe pindah sekolah wkwk

Lo nya cuek aja nanti kalau beneran papasan

Pura2 kagak kenal

Lagian lorong Mipa sama Ips kan seberangan

Kemungkinan lo sama El papasan itu kecil kecuali lo yang nyari2 dan nyamperin dia

Udah jgn di bawa ribet

Nanti kita2 bantuin lo mau sembunyi pas ada si El

Anda | 05.25

Ya udah deh :(

Semoga dia beneran nggak tau mana yang namanya Shabira :(

-----

Perckapan rombongan itu berhenti di sana. Shabira lalu melamun sambil menatap atap kamarnya. "Kemarin gue masih berharap kalau El bisa tau sama gue dan mau kenalan," ucapnya. "Eh hari ini, gue berharap si El nggak akan tau gue dan lebih baik dia emang lupa sama gue."

Shabira menarik napas panjang, dia mengerjap dan terkejut ketika mendapati matanya basah. Dia menangis.

"Huaaaaaa gue nggak bisa lagi simpen harapan sama El. Gue harus ngejauh sekarang. Haaaaaa sedih banget," isaknya. Shabira merentangkan sebelah tangan ke atas. Seolah ingin menggapai sesuatu, dia perhatikan jemari tangannya lalu ia kepalkan tangan dengan rapat. "Ya Allah, sakit banget sih harus ngelepasin apa yang belum sempet ke genggam."

Mungkin Shabira lebay, dan dia tidak keberatan di katai begitu. Seseorang tidak akan bisa mengerti posisinya kalau belum merasakan sendiri bagaimana rasanya.

Gagal jadian sama calon ayang gegara di prank teman.

"Temen dajjal!" Shabira memaki lagi, walau tidak sungguhan marah pada ketiga sahabatnya.

Gadis itu kemudian bangkit dari rebahan dan bergegas masuk ke kamar mandi untuk bersiap. Pukul enam lebih lima menit, Shabira usai bersiap-siap. Sudah mencatok rambut panjangnya, juga sudah memakai pelembab dan juga parfum. Kendati begitu, Shabira masih diam di meja rias, menatap pantulan dirinya sendiri di cermin.

"Ya Allah bantu hamba-Mu hari ini, ya? Please jangan sampai biarin hamba-Mu ini ketemu sama Elzio. Please banget ini mah! Atau kalau nggak, tolong jangan bikin Elzio ingat nama Shabira ya Allah. Bikin Elzio lupa sama nama itu." pinta Shabira sungguh memelas.

Ding!

Sati notifikasi pesan masuk menghentikan lamuman Shabira. Dengan gerakan malas dia meraih ponsel. Pasti pesan dari Bapak Ridwan yang menyuruhnya segera turun karena mereka akan berangkat.

Shabira usap layar ponsel dan seketika gemetar karena ternyata pesan itu bukan dari Bapak Ridwan melainkan dari Calon Ayang.

-----

Calon Ayang | Online

Anda | 01.05

AHAHAAA GA PINDAH YA?

Kok ga pindah beneran sih, El?

Eh maaf, bercanda.

Maaf juga ya, mungkin info dari temen gue kurang akurat 🙏🏻

Calon Ayang | 06.10

Lo Shabira kelas IPS 1 kan, ya?

-----

Shabira lemas, langsung membentur-bentur dahinya pada meja rias. "Ya Allah, hamba minta jangan sampai Elzio ingat nama Shabira. Kenapa malah jadi gini?!" bukan hanya ingat namanya, Elzio bahkan tahu bahwa dirinya ada di kelas IPS 1? Really?!!

Apa mungkin Elzio juga sudah tahu yang nama gadis tidal tahu malu bernama Shabira? Apa Elzio sudah tahu mukanya?

Alamaaakkk Shabira harus apa?!

Bisa gawat nanti kalau mereka papasan! Shabira hanya punya dua pilihan. Kabur atau pipis dan mimisan adi tempat saking gugup dan malunya.

-----

Calon Ayang | Online

Calon Ayang | 06.10

Lo Shabira kelas IPS 1 kan, ya?

Anda |06.11

Mohon maaf, El. Apa bisa blokir nomor gue? 🙏🏻

Soalnya Iman gue belum kuat kalau buat blokir duluan.

Demi kebaikan bersama dan demi harga diri dan rasa malu gue yang tinggal seuprit. Mohon kerja samanya, El 🙏🏻🙏🏻

Calon Ayang | 06.12

Kenapa?

Anda | 06.12

Kenapa apa?

Calon Ayang | 06.13


Kenapa lo lucu? :)

-----

Shabira be like

***

Bersambung....

Minggu, 06 Febuari 2022.

Haii Bestie.

Kalian pasti bertanya-tanya dan terheran-heran kenapa ceritaku yang satu ini beda dengan cerita lain?

Cerita ini ringan, termasuk romance comedy, dan mungkin alur ceritanya akan beda dengan cerita lain. Di mana biasanya ada secene romantis seperti pegangan tangan, kiss atau yang lain. Sepertinya di cerita ini nggak akan ada ya hehehe...

Cerita ini pure remaja SMA, di mana semakin hari Shabira akan semakin menjadi pribadi yang lebih baik atas apa yang Elzio arahkan.

Aku nggak bisa bilang cerita ini akan banyak pembelajaran karena aku pribadi menulis cerita ini sambil belajar dan apa yang aku pelajari sedikit demi sedikit aku tuangkan di cerita ini.

So anggap cerita ini sebagai lapak saling belajar. Dan saling mengingatkan kalau ternyata nanti ada kesalahan yang nggak sengaja aku buat di lapak ini. Aku harap kalian mau bener2 kasih saran dan negur  kalau nanti beneran aku bikin kesalahan 🥰

Cerita dikit dan singkat, selain perubahan alur cerita, sebenarnya ada perubahan besar dari aku sendiri. Perubahan besar yang Insya Allah menuju ke arah yang lebih baik.

Minta do'a nya ya temen2 semua semoga aku istiqomah atas pilihan aku sekarang 🥰🙏🏻

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top