Hujan
Author POV
"Iblis...."
"Ayo kita lari..."
"Benar-benar anak setan!!"
Mereka berlari dengan langkah terpincang -pincang,mereka ketakutan.Seolah yang ada di depan mereka adalah malaikat pencabut nyawa yang siap mencabut nyawa mereka.
Pemuda itu hanya menatap mereka, membiarkan mereka pergi begitu saja. Ia kembali memfokuskan pandangannya ke bawah.Terlihat ada 2 ekor burung dara yang kakinya telah patah.Darah segar yang mengalir dari kakinya membuat mereka sekarat.
Tatapan sendu terpancar sangat jelas dari matanya.Dibawah hujan deras yang mengguyur seluruh tubuhnya,ia berlari mencari tempat berteduh sambil membawa kedua burung itu.
Beberapa meter dari posisinya, terlihat cahaya yang bersinar ditengah derasnya hujan pada malam itu.
Tanpa ragu-ragu pemuda itu berlari ke arah cahaya yang sedari tadi menjadi tujuannya.Ia terlihat kewalahan, namun ia tetap berlari.
Kini pemuda tersebut sudah berdiri di depan sumber cahaya yang dituju olehnya.Ternyata cahaya itu bersumber dari sebuah halte bus di wilayah sana.
Ia mulai menggigil kedinginan,namun tetap berusaha menyelamatkan kedua burung dara itu.Ia mengeluarkan beberapa handyplast dari tas sekolahnya.Seperti sudah menjaga-jaga apabila ia terluka.
Pemuda itu menyelimuti kaki kedua burung dara itu dengan handyplast dan membiarkan mereka tidur di pangkuannya.
Sebuah bus berhenti dihadapan nya. Beberapa penumpang turun dan langsung membuka payung milik mereka masing- masing.Seorang gadis turun paling akhir dari bus itu.Ia hanya berlari kearah tempat duduk di halte tersebut sambil menahan dinginnya air hujan yang mendarat di beberapa bagian tubuhnya.
Kini gadis itu duduk di samping pemuda tadi.Ia berusaha melihat wajah pemuda itu.Raut wajahnya menunjukkan ekspresi terkejut.Ia mengenal pemuda yang duduk disampingnya.
"Oh TaeHyung...?"
Gadis itu mengeluarkan suaranya.Lelaki disampingnya hanya menoleh sebentar lalu melanjutkan apa yang ia lakukan saat ini.Lelaki itu (TaeHyung) memegang sebuah benda yang mirip seperti burung. Dan ternyata memang benar,2 ekor burung dara berbaring lemah di pangkuan TaeHyung.
Gadis itu melihat sekujur tubuh TaeHyung basah terguyur hujan.
'Ia tampaknya demam..'
Batin gadis itu di dalam hati.
Gadis itu mengeluarkan Ponsel dari saku jaket milikknya,menekan tombol-tombol dengan sangat lincah lalu menaruhnya kearah kupingnya.
"Halo...Dae Young..."
"Ya?Ada apa So Hyun?"
"Bisa tolong jemput aku di halte bus sekarang?"
"Ha?Memangnya aku mau rela hujan- hujanan untuk menjemputmu?Nanti kalau aku ikut sakit siapa yang akan menjagaku."
"Kalau aku yang sakit bagaimana,Dae Young?"
"Kan ada oppa-mu ini yang akan menjagamu."
"Hush,apa kau bisa serius,sedikit saja?"
"Pulanglah naik Jo-car,oppa-mu ini akan memesankannya untukmu."
"Oke,Dae Young yang bayar kan?menggunakan Jo-Pay?"
"Iya,iya...tunggu sebentar ya.."
(Author* : Kok malah jadi ngiklan ojek online ya?.... :v)
So Hyun POV
"Anu..pesanan atas nama Seo So Hyun?"
Seorang ajusshi yang berusia ±35 tahun itu bertanya kepadaku.
Aku lantas menjawab
"Iya,dengan saya sendiri.Ajusshi driver yang menerima order dari akun pemilik bernama Seo Dae Young?"
"Benar,silahkan masuk."
Tawar ajusshi tersebut sambil membukakan pintu mobil dengan tangan kanannya dan tangan kirinya memegang gagang payung.
Aku berjalan beberapa langkah,namun aku berbalik ke arah halte lagi.Aku merasa kasian dengan TaeHyung.
Aku akan membawanya ke rumah. Lagipula hanya aku dan Dae Young yang tinggal di rumah tujuanku itu.
"TaeHyung,aku memaksamu ikut denganku.Ke rumahku."
"...."
Tak ada jawaban maupun reaksi darinya. Beberapa menit berlalu,dan aku memutuskan untuk membawa paksa TaeHyung.Dengan secepat mungkin, aku menarik kerah baju TaeHyung dan menyeretnya masuk ke dalam mobil.
"Ajusshi,maaf jika saya terlalu lama..."
Aku memohon maaf kepada sopir Jo-Car
"Tak apa², lagipula wajar kan?Karena cuaca hari ini sedang hujan"
'Apa hubungannya dengan hujan?'
Sungguh tidak masuk akal,tapi sudahlah aku tidak ingin mempermasalahkannya.
Author POV
Mobil berhenti tepat di depan rumah kediaman Seo.Rumah ini terlihat biasa saja.Tidak ada yang spesial.Sebuah rumah dengan ruang tamu ukuran 4x4 , ruang makan yang tersambung dengan dapur,3 kamar,1 toilet,dan 1 kamar mandi.
So Hyun menyuruh TaeHyung untuk duduk di ruang tamu sambil menunggu So Hyun selesai mandi dan sebagainya.
Dae Young terlihat terkejut mendapati seorang pemuda yang basah kuyup sambil membawa 2 ekor burung dara yang dibagian kakinya terluka.
Dari tatapan Dae Young,ia mengenal siapa pemuda yang dibawa adiknya itu. Oh TaeHyung.TaeHyung terlihat masih memakai seragam sekolah dilapisi hoodie hitam yang basah.
"Apa yang membawamu kesini?"
Tanya Dae Young.
"Gadis itu..maksudku Seo So Hyun yang membawaku kesini.Sebenarnya aku menolak,tapi...
TaeHyung menatap ke bawah,melihat kondisi kedua burung dara yang terluka.
"Seo So Hyun memaksa sambil menarik kerah bajuku.Dan juga kedua burung ini harus diobati."
TaeHyung akhirnya bicara.
Menjawab pertanyaan yang dipaparkan Dae Young.
"Jadi begitu ya,... Baiklah tunggu sebentar..."
Dae Young beranjak dari posisinya yang awalnya berada di ruang tamu menuju kamar yang paling belakang.
TaeHyung terlihat sedang menunggu Dae Young ataupun So Hyun datang.Ia mengelus-elus kedua burung dara tersebut sambil sesekali menggoda mereka.
Dae Young berjalan kearah TaeHyung sambil membawa sepasang baju. Kaos putih yang terlihat baru dan sebuah celana pendek selutut bermotif lurik.
"Mandilah dan pakai pakaian ini,lalu jelaskan semuanya padaku."
Dae Young menawarkan tawaran pada TaeHyung.
"Tapi,kan,kamar mandinya sedang di gunakan.."
Balas TaeHyung.Seketika wajahnya merah merona.Dae Young langsung tau apa yang sedang dipikiran oleh TaeHyung.Ia langsung menepuk jidatnya.
"Tunggu So Hyun selesai mandi.Dan aku akan mengurus kedua burung itu."
"Baiklah."
TaeHyung POV
Sebenarnya aku merasa enggan berada disini.Mengingat bahwa aku barusaja berkelahi dan dibawa oleh 'teman perempuan' ke rumahnya,itu sungguh memalukan.
Entah bagaimana sedari tadi aku hanya diam dan berada di posisi cangung dengan Seo So Hyun.
Terlebih lagi Seo So Hyun itu perempuan. Jika saja Dae Young yang melakukan itu, aku tidak merasa berada di posisi cangung tersebut.
Aku berkelahi dengan mereka bukan tanpa alasan.Mereka menyakiti makhluk tak berdosa itu.Mereka menyiksanya.Dan menurutku itu semua tidak adil.Coba saja bayangan, jika burung dara itu adalah manusia, pasti kalian akan melakukannya kan?
Terlebih lagi aku harus menjelaskan semuanya pada Dae Young.Aku berhutang budi lagi dengannya.Aku benar-benar tak tahu diri.
Malam ini aku menginap di kediaman Seo. Apakah mereka (anggota keluargaku) akan mencemaskanku?Hahahaha!Tentu saja mereka cemas.Bukan cemas karena kondisiku,melainkan cemas karena mereka tidak tahu siapa yang akan mewarisi kedudukan mereka.
Persetanan dengan semua itu.
Mereka benar-benar membuatku muak. Mereka hanya memaksaku untuk menjadi apa yang mereka inginkan.
Mereka tidak memikirkan apa yang sebenarnya igin dilakukan oleh anaknya.
Mereka tidak memikirkan perasaan yang dirasakan anaknya.
Ya,mungkin sedikit keterlaluan jika aku menginap di kediaman Seo tanpa seizin 'mereka' dan biasanya jika aku kembali mereka akan memaki-maki diriku.
*Seo itu marga nya So Hyun sama Dae Young , Oh itu marga nya TaeHyung.
Chuuya minta maaf kalo updatenya malem² gini.
Maaf kalo ceritanya gak sesuai ekspetasi kalian.
Maaf kalo typo nya menyebar dimana².
See you on next chapter...
Vote,coment,follow tersedia untuk kalian
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top