23

"Rupanya di sini kau bersembunyi, Lynn." Suara menusuk Shirley terdengar di ruangan itu.

Lynn dan ibunya melihat ke arah pintu di mana saat ini Shirley tengah melangkah mendekat ke arah mereka.

"Saat ini Daddy tengah sibuk mengatasi masalah yang kau buat, dan di sini kau sedang berpura-pura sakit. Ckck, kau sepertinya cukup tahu cara menghindar dari masalah." Shirley mencibir Lynn, matanya menatap Lynn menghina.

"Kondisi Lynn saat ini sedang tidak baik. Jika kau ingin bicara dengan Lynn kau bisa bertemu dengannya nanti." Ibu Lynn memberikan Shirley tatapan tajam. Wanita ini hanya akan menunjukan kelembutan pada putrinya saja, dan pada orang lain ia akan menunjukan wajah angkuh dan dingin.

"Ah, sepertinya sekarang hubungan kalian sudah sangat membaik. Wanita yang meninggalkan anaknya kini merawat anaknya. Sungguh mengharukan," balas Shirley. Tatapan Shirley fokus pada ibu Lynn. "Apa kau tahu saat ini putrimu disebut sama seperti pelacur oleh banyak orang? Lynn mengikuti jejakmu dengan baik. Dia melahirkan anak tanpa sosok ayah anaknya di sampingnya." Senyum sinis tampak di wajah cantik Shirley.

"Sebaiknya kau pergi dari sini atau aku akan memanggil petugas keamanan. Kau mengganggu istirahat pasien!" ancam ibu Lynn.

"Tidak perlu repot, aku tidak akan lama di sini. Aku sudah mulai merasakan udara kotor di sekitar sini. Keberadaan dua pelacur di ruangan ini telah mencemari udara."

"Bukan kami yang mengotori udara di ruangan ini, tapi kedatanganmu yang mengotori tempat ini. Enyahlah dari sini, aku sangat muak melihat wajahmu!" Lynn membuka mulutnya. Ia tidak tahan mendengar penghinaan Shirley.

Shirley tertawa geli. "Lihat siapa yang bicara? Kau wanita yang kotor, tapi kau membicarakan orang lain."

"Kau tahu siapa yang lebih kotor di antara kau dan aku, Shirley!" balas Lynn tajam.

"Ya, aku tahu, hanya saja saat ini di mata orang-orang kau sangat kotor, Lynn. Jadi, bagaimana perasaanmu sekarang setelah kau menjadi populer? Bahagia? Bukankah ini yang kau inginkan? Menjadi pusat perhatian. Kau seharusnya berterima kasih padaku karena aku sudah membantumu."

Lynn ingin sekali merobek mulut Shirley. Ia benar-benar menyesal dahulu pernah sangat ingin memiliki hubungan persaudaraan yang baik dengan Shirley. Nyatanya tidak memiliki saudara seperti Shirley jauh lebih baik.

"Aku sangat mengasihanimu, Shirley. Hanya karena kau iri denganku kau melakukan hal-hal tidak bermoral untuk menjatuhkanku. Dengarkan aku baik-baik, Shirley. Kau tidak akan pernah bisa menghancurkanku, apapun yang terjadi aku akan selalu berada di atasmu!" tekan Lynn.

Wajah Shirley mengeras. "Aku tidak pernah iri pada anak pelacur sepertimu."

"Siapa yang coba ingin kau bohongi, Shirley. Kau selalu iri padaku atas semua pencapaianku. Kau tidak akan pernah lebih baik dariku. Kau akan selalu berada di bawahku!"

Dada Shirley memburu. Ia benci kata-kata yang keluar dari mulut Lynn. Ia jauh lebih baik dari Lynn. Dan ia tidak akan pernah kalah dari Lynn. "Tutup mulutmu!" geram Shirley. "Kau tidak lebih baik dariku. Semua orang mencintaiku, tapi tidak denganmu. Kau bahkan dibuang oleh ibu kandungmu sendiri!"

"Ibu dan anak benar-benar sama." Ibu Lynn mendengus sinis. "Kalian tidak akan segan menggunakan cara tidak bermoral untuk menyakiti orang yang tidak kalian sukai!"

"Siapa kau berani bicara seperti itu padaku!" bentak Shirley. "Kau hanya seorang pelacur yang merusak rumah tangga orangtuaku."

"Kau seharusnya menyalahkan Mommymu, Shirley. Jika dia bisa membahagiakan Daddymu maka Daddymu tidak akan jatuh cinta pada seorang pelacur. Ckck, Mommymu yang terhormat bahkan tidak bisa menang dari seorang pelacur. Kau dan Mommymu sama-sama pecundang. Kalian hanya bisa menggunakan cara kotor saat kalian kalah."

"Tutup mulutmu!"

"Apakah di sini hanya kau yang boleh bicara sedang orang lain tidak?" sinis ibu Lynn. "Aku peringatkan kau, berhenti mengusik hidup Lynn atau aku akan benar-benar merebut Daddymu dari kau dan Mommymu. Dan ketika saat itu tiba, yakinlah kau dan Mommymu tidak akan pernah mendapatkan apapun!"

"Kau tidak akan mampu melakukannya!" seru Shirley dengan tangan yang gemetar.

"Jika kau tidak percaya aku akan memperlihatkan padamu seberapa mampu aku melakukannya!"

"Jangan pernah berani menggoda Daddyku lagi!" geram Shirley.

"Itu tergantung dengan sikapmu. Jika kau menyakiti putriku maka aku akan menyakiti kau dengan Mommymu!"

Shirley ingin meledak sekarang, beraninya pelacur seperti ibu Lynn mengancamnya. Namun, ia tidak bisa memprovokasi ibu Lynn, ia tidak ingin ibunya terluka lagi.

Dengan amarahnya yang sampai di ubun-ubun, Shirley meninggalkan ruang rawat Lynn. "Pelacur sialan! Aku pasti akan menyingkirkan kalian!" Kali ini Shirley berpikir lebih berbahaya.

Ia tidak akan membiarkan siapapun merusak kebahagiaan keluarganya lagi. Jangan salahkan ia karena terlalu kejam, salahkan saja Lynn dan ibunya yang sudah membuatnya seperti ini.

"Kau baik-baik saja, Lynn?" tanya ibu Lynn pada putrinya.

"Aku baik-baik saja, Bu," balas Lynn.

"Jadi, Shirley yang sudah menimbulkan masalah untukmu?" tanya ibu Lynn.

"Ya."

"Shirley benar-benar keterlaluan. Bagaimana pun juga kalian bersaudara, kenapa dia bisa memiliki pemikiran yang begitu mengerikan terhadap saudaranya sendiri."

"Itu bukan sesuatu yang aneh, Bu. Shirley bisa melakukan hal yang lebih buruk dari itu."

"Maafkan ibu, itu semua terjadi karena kau putri ibu."

"Tidak perlu merasa bersalah, Bu," seru Lynn. Ia memang tidak pernah menyalahkan ibunya atas kebencian dua orang itu.

Ibu Lynn diam sejenak sampai akhirnya ia melihat makan siang putrinya yang masih belum disentuh. "Kenapa kau masih belum memakan makan siangmu, Lynn?"

"Aku tidak memiliki nafsu makan, Bu."

"Kau harus makan agar tubuhmu bertenaga, Lynn. Jika kau mengabaikan makan siangmu kau akan berada di rumah sakit ini lebih lama lagi." Ibu Lynn mengambil piring di meja, ia kemudian membawanya pada Lynn. "Makanlah, kau harus memiliki tenaga untuk memperjuangkan Ry."

Mengingat tentang Ry, Lynn segera mengambil makan siangnya. Ia sudah berpikir dengan rasional, ia tidak akan menyerah begitu saja. Jika ia larut dalam kesedihannya maka putranya akan tersiksa lebih lama.

Ia akan melakukan segala cara agar ia bisa bertemu kembali dengan Ry. Ia harus kuat untuk Ry. Ditambah banyak orang yang ingin melihat kehancurannya saat ini, ia tidak akan membiarkan orang-orang itu bahagia di atas penderitaannya dan Ryvero.

Lynn akan keluar dari rumah sakit ketika ia melihat Noah berada di rumah sakit itu dengan jas putih kedokterannya. Lynn mengutuk dirinya sendiri yang lupa bahwa Noah adalah putra pemilik Royal Hospital.

"Bu, tunggu di sini sebentar." Lynn bicara pada ibunya terburu-buru, setelah itu ia segera menyusul Noah yang saat ini menaiki eskalator. Lynn terus mengikuti Noah yang masuk ke dalam sebuah ruangan.

Tanpa mengetuk pintu, Lynn masuk ke dalam ruangan yang bertuliskan nama Noah pada pintunya. Ruangan itu merupakan ruang kerja Noah.

Noah mengangkat wajahnya, menatap orang yang masuk ke dalam ruangannya. Tatapannya segera menjadi dingin ketika ia melihat Lynn.

"Biarkan aku bertemu dengan Ry." Lynn bicara tanpa basa-basi.

"Kau tidak bisa masuk ke dalam ruangan ini tanpa membuat janji terlebih dahulu. Pergi dari sini!" usir Noah.

"Aku hanya ingin bertemu dengan Ry. Berhenti menyiksa Ry. Dia masih terlalu kecil untuk dipisahkan dengan ibunya!"

Noah tidak menjawab ucapan Lynn, ia menghubungi petugas keamanan. "Datang ke ruanganku segera!"

"Noah, aku memang bersalah dalam hal ini, tapi kau tidak bisa melakukan hal kejam seperti ini pada Ry. Jika kau membenciku lampiaskan saja padaku."

Noah mendengus. "Aku tidak ingin menghabiskan energiku dengan membencimu. Kau tidak akan pernah bisa bertemu dengan Ry."

"Kau tidak bisa memutus ikatan antara seorang ibu dengan anaknya, Noah!" Tubuh Lynn kembali gemetar karena marah.

"Aku tidak peduli tentang itu," balas Noah tak berperasaan.

Belum sempat Lynn bicara lagi, seorang petugas keamanan masuk ke dalam ruang kerja Noah.

"Bawa wanita ini keluar dari sini!" titah Noah.

"Baik, Dokter."

"Jangan menyentuhku!" peringat Lynn pada petugas keamanan. "Aku bisa keluar dari sini sendiri!"

Lynn beralih pada Noah. "Jika terjadi sesuatu pada Ry, aku tidak akan pernah melepaskanmu, Noah."

Noah tidak menanggapi ucapan Lynn, ia hanya menyaksikan wanita itu memutar tubuh dan pergi dari ruangannya.

Saat ini yang ingin ia lakukan hanyalah memberi Lynn pelajaran atas tindakan sepihak Lynn.



tbc

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top