Ch. 95 - Perasaan Asing
Li Hao membisu sambil menatap tubuh Taiyang Hai yang terbaring kaku, pikirannya mulai kusut dan kemarahan mulai mengisi hatinya.
Ingatan tentang Taiyang Hai mulai mengalir dipikiran Li Hao, saat keduanya pertama kali bertemu, Taiyang Hai yang arogan sampai akhirnya berubah menjadi pekerja keras dan lebih ceria.
Wajah Taiyang Hai yang sedang tertawa terbayang jelas namun kini Li Hao tidak bisa melihatnya lagi.
"Oak..." Naga Kecil menjilati wajah Li Hao.
Li Hao mengelus leher Naga Kecil, "Kenapa dunia cultivator seperti ini? Bukan mereka menjadi cultivator untuk hidup lebih panjang? Taiyang Hai masih begitu muda, dia..."
"Oak..."
"Aku berjanji melindunginya, menyelamatkannya tapi aku..." Li Hao mengepalkan tangan dengan keras, "Aku lemah..."
Pelayan Yan Xingshu akhirnya berhasil menyusul dan tiba di lokasi tersebut, dia melihat Li Hao yang sedang berlutut di dekat Taiyang Hai yang sudah tidak bernyawa.
"Oh, dia sudah mati. Baguslah, berarti misi kami telah selesai." Pelayan itu merasa lega melihat jasad Taiyang Hai.
"Bagus?" Li Hao bangkit lalu membalikan badan, "Apa yang bagus dari ini?!"
Pelayan itu tersenyum sinis, "Kau tidak perlu murka seperti itu, sebentar lagi kau akan menyusulnya dan berkumpul lagi. Saat itu kau akan berterima kasih padaku."
Tatapan mata Li Hao menjadi sedikit lebih dingin, perasaan yang belum pernah dia rasakan mulai menyelimuti hatinya.
Li Hao mengalihkan pandangan pada Taiyang Hai dan tersenyum tipis, "Tidak perlu menunggu kehidupan berikutnya, mulai sekarang kau adalah saudaraku dan begitu juga kehidupan berikutnya... Saudaraku, aku akan membalaskan kematianmu."
Li Hao berkata pelan namun pelayan Yan Xingshu bisa mendengar semuanya dengan jelas, dia tertawa lantang sambil tersenyum mengejek ke arah Li Hao, "Kau ingin membalas dendam? Dengan kemampuanmu? Kau sedang bercanda?"
Pelayan Yan Xingshu melemparkan satu jarum beracun yang melesat dengan kecepatan tinggi, Li Hao tidak berusaha menghindarinya melainkan mengangkat satu tangannya. Jarum itu mendarat di telapak tangannya.
"Tidak peduli bagian mana tubuhmu yang terkena, dalam hitungan menit kau akan..." Senyuman pelayan itu perlahan memudar saat menemukan ada sesuatu yang salah.
Telapak tangan Li Hao berubah menjadi ungu setelah terkena jarum itu namun warnanya tidak menyebar bahkan perlahan-lahan mulai memudar.
"Guru Xiao berpesan padaku agar tidak menggunakan ajarannya kecuali benar-benar ingin membunuh seseorang, kupikir kesempatan menggunakannya tidak akan pernah datang..." Li Hao memandangi jarum di telapak tangannya, "Ternyata aku salah..."
Pelayan Yan Xingshu mundur satu langkah, dia melihat Li Hao melepaskan aura yang membuat perasaannya tidak nyaman.
Aura tersebut muncul karena Li Hao bersiap menggunakan salah satu ilmu paling mematikan di Benua Bintang Timur yaitu Thousand Poison Art.
Thousand Poison Art merupakan ilmu yang diciptakan oleh Xiao Fan, tidak hanya membuat penggunanya bisa menetralkan berbagai jenis racun namun juga mampu mengubah qi menjadi berbagai jenis racun.
Jika seseorang menguasai Thousand Poison Art dengan sempurna, bisa dikatakan dia menjadi tidak tertandingi di antara Poison Cultivator.
Li Hao belum menguasainya dengan sempurna namun setidaknya dia bisa mengatasi racun hingga kelas empat tanpa masalah.
Tangan kanan Li Hao menarik pedang sementara tangan kirinya membuat mantra tangan, Li Hao menatap pelayan Yan Xingshu dengan dingin.
"Kau suka menggunakan racun bukan?" tangan kiri Li Hao selesai membuat mantra tangan, cairan berwarna keunguan mulai mengalir dari pori-pori telapak tangan kirinya, Li Hao melumuri pedangnya dengan cairan tersebut, "Biarkan aku menghadapimu dengan cara yang sama."
Pelayan Yan Xingshu mengerutkan dahi, "Kau poison cultivator?! Bagaimana kau bisa berada di sini?!"
"Aku tidak perlu menjelaskan apa-apa padamu." Li Hao bergerak cepat, mempersingkat jarak antara dirinya dan pelayan itu.
"Hmph! Kau pikir racunmu bisa menakutiku?! Racun apa yang bisa dibuat oleh cultivator Forging Qi sepertimu!"
Xiao Fan selalu mengingatkan Li Hao, saat berhadapan dengan lawan yang lebih kuat, jangan pernah ragu untuk menggunakan racun karena racun adalah cara paling efektif untuk menutupi perbedaan kekuatan itu.
Biarpun terdengar meremehkan Li Hao, nyatanya pelayan itu tidak berani menyambut pedang beracun Li Hao dengan tangan kosong. Pelayan itu mengeluarkan sebuah tongkat besi untuk menahan pedang Li Hao.
Saat pedang Li Hao dan tongkat besinya bertemu barulah pelayan itu menyadari dirinya tidak bisa membaca tingkat praktik Li Hao dengan akurat dan kecepatan yang Li Hao tunjukan tidak seperti seseorang yang berada di tingkat Forging Qi.
Li Hao tidak berhenti pada satu tebasan, dia mengayunkan pedangnya berulang kali dan pedangnya terus berbenturan dengan tongkat besi.
Pelayan itu kesulitan menebak arah serangan Li Hao namun dia menutupinya dengan perbedaan kecepatan, andaikan mereka berada pada tingkat praktik yang sama maka Li Hao sudah berhasil menghujaninya dengan serangan.
Pelayan itu tidak menyerang balik karena khawatir saat dirinya menyerang balik maka pedang Li Hao akan mengenainya, dia berhati-hati sebab belum mengenali racun yang Li Hao gunakan.
"Pengetahuan racunmu sepertinya amat terbatas ya?" Li Hao bisa menebak pikiran pelayan itu.
Pelayan itu mengerutkan dahi sebelum mendengus kesal, "Hmph! Memangnya kenapa? Aku yakin racunmu tidak akan membahayakanku."
"Benarkah? Padahal racunku tidak perlu menembus kulitmu untuk bekerja."
"Hah? Apa maksudmu..."
Mata pelayan itu melebar saat menyadari gerakan tubuhnya menjadi lebih kaku, ternyata racun yang Li Hao gunakan dapat menyerang dari udara.
Racun bukan seni membunuh, melainkan seni yang membuat situasi menguntungkan penggunanya, racun yang terbaik adalah yang mampu menipu sasarannya dan bekerja sebelum sasaran menyadarinya, begitulah pesan Xiao Fan pada Li Hao.
"Kau yang berpikir racun hanya digunakan untuk membunuh bukanlah poison cultivator sejati." Li Hao menggunakan racun kelas dua yang mampu membuat tubuh lawannya menjadi kaku.
Racun ini memang tidak bersifat membunuh namun membuat penggunanya bisa memegang nasib lawan di tangannya.
Pelayan itu menjadi sedikit panik, dia sudah menghisap terlalu banyak racun. Pelayan itu berusaha mengambil jarak namun kecepatan geraknya tidak sesuai harapannya.
Li Hao tidak melewatkan kesempatan itu, pedangnya bergerak cepat dan menorehkan beberapa luka tebasan. Sayangnya, luka yang Li Hao torehkan tidaklah dalam atau serius karena tubuh cultivator Earth Foundation peak-stage tidak mudah ditembus senjata biasa.
Di sisi lain, pelayan itu merasa cemas, luka-luka itu memang tidak membahayakannya namun lebih banyak racun yang terserap ke tubuhnya karena luka tebasan itu, membuat tubuhnya semakin sulit digerakan.
Pelayan itu menebak, andai dirinya berada di tingkat Forging Qi, tubuhnya sudah mematung dan tidak bisa bergerak lagi sekarang. Di tengah kecemasannya itu dia melihat Li Hao mulai membentuk mantra tangan lainnya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top