Ch. 90 - Turnamen IV
Nona Yu mulai merasa putus asa saat melihat tidak satupun serangannya yang bekerja namun saat Lei Xiufeng bertanya padanya seperti itu membuat keputus asaannya berubah menjadi kemarahan.
"Aku tidak akan menyerah!"
Lei Xiufeng menghela nafas pelan, "Kalau begitu maafkan tindakanku ini..."
Lei Xiufeng mengarahkan jari telunjuk kanannya pada Nona Yu, qi mulai berkumpul di ujung jarinya lalu sebuah Sword Qi meluncur keluar dengan kecepatan tinggi dan menghantam Nona Yu.
Selain Li Hao, hanya cultivator yang mencapai Foundation Realm ke atas yang bisa melihat Sword Qi itu dengan jelas, Nona Yu sama sekali tidak melihat sesuatu yang menghantamnya mundur sampai keluar arena.
Lei Xiufeng memastikan Sword Qi itu tidak menembus kulit maupun menimbulkan luka serius pada lawannya, yang Nona Yu rasakan ada sesuatu yang mendorongnya mundur tanpa dirinya bisa hentikan atau melawan.
"Benar-benar berbakat, Jade Sword Sect melahirkan seorang jenius yang luar biasa." Xu Chuan berdecak kagum.
"Manager Xu terlalu memuji." Yu Mian tetap bersikap sopan.
"Tetua Yu, anda tidak perlu merendah. Masa depan cemerlang Jade Sword Sect sudah bisa terlihat dari sekarang." Ye Mu tersenyum canggung.
Ye Mu bukan tanpa kekhawatiran, andaikan Violet Sun Sect tidak berusaha keras maka dalam beberapa puluh tahun lagi Jade Sword Sect bisa menjadi penguasa tunggal provinsi Bambu Giok.
**
Aksi Lei Xiufeng berhasil meninggalkan kesan mendalam pada semua penonton terutama mereka yang berada di bilik istimewa.
Patriark dan Grand Elder dari sekte yang memiliki masalah dengan Jade Sword Sect mengucurkan keringat dingin dan mulai menyusun langkah terbaik yang harus mereka ambil.
Hampir semua orang beranggap Lei Xiufeng sudah bisa dipastikan sebagai pemenang, mengingat turnamen ini diikuti oleh murid sekte kecil dan outer disciple dari dua sekte penguasa.
Lei Xiufeng hampir mencapai Forging Qi tingkat 9 sementara para peserta lain paling tinggi mencapai Forging Qi tingkat 6. Perbedaan kekuatan Lei Xiufeng dan peserta lain terlalu mencolok.
Pada pertarungan-pertarungan berikutnya, tidak ada lagi yang berhasil menarik perhatian termasuk pertarungan murid-murid Violet Sun Sect dan Jade Sword Sect kecuali Han Mei.
Han Mei bertarung tiga kali lagi setelah pertarungan pertamanya dan dia berhasil mengalahkan lawan-lawannya dalam hitungan menit, termasuk saat menghadapi murid Jade Sword Sect.
Han Mei bahkan tidak perlu memakai seluruh tarian pertama dari Snow Eagle Dance untuk mengalahkan lawannya, membuat Xu Chuan dan lainnya gagal mengenali teknik pedangnya.
Berbeda dengan Han Mei, lawan-lawan Lei Xiufeng memilih menyerah saat tiba giliran mereka menghadapinya, mereka merasa lebih baik mengalah daripada mempermalukan diri mereka sendiri.
Para peserta lain juga kehilangan semangat setelah melihat aksi Lei Xiufeng, mereka merasa tidak memiliki bakat dan berkecil hati.
Peserta dari sekte kecil terutama, sebagian besar dari mereka hanya bertahan satu pertarungan dan sisanya tereliminasi di pertarungan kedua sehingga yang tersisa adalah peserta dari Violet Sun Sect dan Jade Sword Sect.
Pada akhirnya sesuai dugaan semua orang, Lei Xiufeng menjadi salah satu peserta babak final sementara yang menjadi lawannya adalah Han Mei.
Biarpun tidak mendapatkan perhatian sebesar Lei Xiufeng, banyak yang memperhatikan Han Mei terutama karena permainan pedangnya. Saat bertemu dengan murid-murid Jade Sword Sect sekalipun, teknik pedang Han Mei unggul secara signifikan.
"Ini akan menjadi pertempuran yang menarik..." Xu Chuan bergumam pelan.
Di antara semua orang, Xu Chuan yang paling penasaran dengan teknik pedang Han Mei karena terasa akrab baginya namun lawan-lawan Han Mei sebelumnya tidak bisa membuatnya menunjukan teknik pedang itu terlalu jauh.
Xu Chuan berharap dapat melihat lebih jelas dalam pertempuran kali ini.
**
"Saudara Lei, apa kau tetap tidak akan menggunakan pedang?"
Han Mei menarik pedangnya sambil memberikan senyum lebar pada Lei Xiufeng yang membalasnya dengan senyuman hangat.
"Saudari, aku sudah melihat kemampuanmu, aku tertarik untuk bertarung namun khawatir melukaimu."
"Saudara Lei tidak perlu khawatir, aku seorang cultivator sudah pastinya siap terluka. Aku sadar bukan tandinganmu tetapi kuharap kau bisa memberikanku beberapa arahan dalam pertarungan ini."
Lei Xiufeng terlihat berpikir sejenak sebelum mengangguk pelan, "Kuharap setelah pertandingan ini, kita bisa berteman."
"Tentu saja Saudara Lei, sebuah kehormatan bisa berteman denganmu." Han Mei menghunuskan pedangnya pada Lei Xiufeng, "Mohon bimbingannya."
Lei Xiufeng menarik nafas yang dalam sebelum memancarkan aura yang kuat dari tubuhnya, Li Hao bisa melihat aura yang dilepaskan Xiufeng adalah aura pedang.
Lei Xiufeng mengalirkan qi ke jari telunjuknya dan memposisikan jari itu sebagai pedang.
Berbeda dengan pertarungan sebelumnya, kali ini Lei Xiufeng mengambil inisiatif untuk menyerang lebih dulu.
Han Mei tetap tenang dan menyambut serangannya menggunakan Snow Eagle Dance.
Keduanya mulai bertukar serangan, pedang Han Mei berbenturan dengan jari telunjuk Xiufeng.
Perhatian Han Mei sedikit terpecah karena rasa terkejutnya melihat jari Xiufeng berhasil menahan pedangnya.
Biarpun pedangnya bukan spirit tool tingkat tinggi namun cukup tajam untuk memotong daging serta tulang. Ini menunjukan qi yang Lei Xiufeng miliki amatlah murni dan kuat.
Lei Xiufeng sendiri juga berdecak kagum, dia menemukan teknik yang Han Mei gunakan amat tinggi, lebih tinggi daripada yang bisa dia temukan di Jade Sword Sect. Kalau bukan karena Han Mei masih amatir dalam menggunakannya, Lei Xiufeng akan benar-benar kesulitan menghadapinya.
Setiap serangan Han Mei sulit ditebak dan tajam padahal di mata para penonton gadis itu terlihat sedang menari dengan pedangnya, hanya mereka yang berhadapan langsung bisa menyadari kekuatan teknik pedang Han Mei.
Lei Xiufeng berhasil menahan tarian pertama dari Snow Eagle Dance, Han Mei melanjutkan dengan tarian kedua.
Kali ini pola serangannya semakin sulit dibaca, Lei Xiufeng tidak bisa menangkis semuanya dan terpaksa menghindar sebagian dari serangan tersebut.
Dengan tarian kedua, Han Mei bisa mengimbangkan posisinya namun tidak berhasil mendaratkan serangan pada Lei Xiufeng.
Beberapa menit kemudian tarian kedua selesai dan Lei Xiufeng masih bertahan, Han Mei mengigit bibirnya dan mulai melakukan tarian ketiga, bagian yang belum benar-benar dikuasai olehnya.
Hasilnya pola serangannya memiliki celah yang tidak dilewatkan Lei Xiufeng.
Lei Xiufeng menemukan tidak bijak jika mengulur pertarungan ini terlalu lama, sebab pola serangan Han Mei hampir tidak terbaca olehnya. Lei Xiufeng mengalirkan qi ke kakinya, membuatnya dapat bergerak lebih cepat.
Lei Xiufeng menghilang dari pandangan Han Mei secara tiba-tiba, membuat gadis itu kebingungan namun pada saat yang sama, Han Mei bisa merasakan sesuatu menyentuh lehernya.
Sentuhan itu menandakan dirinya telah kalah pada pertempuran ini.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top