Ch. 5 - Rahasia Gunung Bunga Persik
"Apakah perjalanannya masih jauh?" tanya Xiao Fan dengan nafas terputus-putus.
Fang Mu tidak bertanya namun dia mengelap keningnya yang basah karena keringat, tidak satupun dari keduanya yang menduga bahwa Gunung Bunga Persik begitu besar dan luas. Mereka sudah berjalan cukup lama namun belum menemukan ujung dari tempat ini.
"Aku tidak yakin paman, aku hanya pernah ke sana sekali bersama Paman Liu... Aku tidak pernah pergi sejauh ini untuk mencari makan."
Fang Mu dan Xiao Fan sudah mendengar tentang paman Liu serta surat yang ditinggalkannya, masalahnya Li Hao lupa dimana dia meletakan surat tersebut sehingga belum bisa mengetahui pesan terakhir paman Liu sebelum menghilang.
Kisah paman Liu ini yang membuat Fang Mu dan Xiao Fan berpikir ada jalan keluar dari tempat ini.
Sekitar satu jam kemudian barulah mereka tiba di batas Gunung Bunga Persik, Fang Mu dan Xiao Fan terperanjat atas pemandangan yang ada di hadapan mereka.
"Kenapa paman-paman ingin keluar dari Gunung Bunga Persik, di luar sana selalu malam hari bukan?" Li Hao menunjuk kegelapan pekat yang berada di luar batas Gunung Bunga Persik.
Fang Mu dan Xiao Fan berjalan mendekati perbatasan tersebut sampai keduanya hanya tersisa satu langkah dari kegelapan pekat tersebut.
"Tempat ini sungguh terpisah dari Benua Bintang Timur..." Fang Mu bergumam pelan.
"Tidak hanya itu." Xiao Fan mengulurkan tangannya, kemudian dia merasakan ada sebuah dinding energi yang membatasi Gunung Bunga Persik dan kegelapan itu, "Ada dinding pembatas, tidak akan mudah menembusnya."
Fang Mu dan Xiao Fan menghabiskan waktu cukup lama untuk mempelajari dinding pelindung tersebut, keduanya mendapat kesimpulan bahwa mereka hanya bisa menembus paksa jika menggunakan kekuatan penuh mereka berdua bersama-sama.
"Paman Liu yang bersama Hao'er, mungkinkah dia cultivator?" Xiao Fan mengerutkan dahinya.
"Jika iya, dia pasti lebih kuat dari kita berdua." Fang Mu mengelus dagunya, masih memandangi dinding energi di depannya.
"Tidak mungkin, apa paman Liu yang dimaksud oleh Hao'er adalah Pill Immortal? Hanya dia yang mungkin melebihi kita."
"Aku tidak yakin... Kudengar Pill Immortal bermarga Yao."
Keduanya meneliti dinding pembatas itu lebih lanjut sampai hari mulai gelap, keduanya akhirnya mengambil kesimpulan bahwa mereka tidak bisa meninggalkan tempat ini.
"Kita tidak sengaja masuk ke sini ketika terjatuh dari udara, sepertinya masuk kemari lebih mudah daripada keluar..." Fang Mu menggelengkan kepala, terlihat kecewa.
Berbeda dengan Fang Mu, Xiao Fan justru tertawa lantang, membuat Fang Mu keheranan.
"Adakah sesuatu yang lucu?" Fang Mu mengangkat alisnya.
"Mungkin ini yang terbaik..." Xiao Fan menghela nafas setelah tertawa, "Lagipula salah satu dari kita seharusnya mati dalam pertempuran itu, anggap saja kita berdua sudah mati dan ini alam lain. Yang kuyakini perang akan berhenti dengan kematian kita berdua bukan?"
Fang Mu ingin mengatakan sesuatu tetapi akhirnya mengurungkan niatnya.
"Aku mengerti, berbeda denganmu, tidak ada yang benar-benar berarti bagiku meskipun kembali ke Five Poison Valley. Satu-satunya yang berarti bagiku, Guru She juga sudah terlalu tua, beliau tidak akan hidup terlalu lama lagi." Xiao Fan tersenyum pahit, "Kau memiliki kehidupan yang lebih baik di Heaven Mountain Sect, kita akan cari cara untuk membiarkanmu keluar dari tempat ini."
"Tidak perlu, kau benar, kita berdua sudah mati. Jika kita tidak bisa kembali, itu sudah takdir."
Fang Mu dan Xiao Fan saling berpandangan sampai akhirnya mulai tertawa bersama. Li Hao daritadi duduk jongkok sambil menyaksikan keduanya.
"Paman, apa masih lama kita di sini? Aku sudah lapar..." Li Hao mengelus perutnya.
**
Beberapa hari lainnya berlalu setelah Fang Mu dan Xiao Fan menemukan dinding pembatas, keduanya yang memutuskan untuk hidup di Gunung Bunga Persik telah membangun rumah mereka masing-masing karena tidak ingin tinggal bersesakan bersama Li Hao.
Baik Fang Mu maupun Xiao Fan belum memulihkan cukup kekuatan untuk berburu makanan sendiri sehingga keduanya harus bergantung pada Li Hao. Mereka menghabiskan waktu dengan saling bercerita satu sama lain sambil menunggu Li Hao pulang dengan hasil buruannya, terkadang Li Hao juga mendengarkan cerita mereka berdua.
Tidak heran, keduanya sudah menghabiskan ratusan tahun sebagai musuh tanpa memiliki kesempatan berbicara sebagai teman, banyak hal yang bisa mereka ceritakan satu sama lain.
"Aih, setiap kali memikirkannya aku merasa malu, tidak kusangka suatu hari aku harus mengantungkan hidupku pada seorang anak kecil seperti sekarang ini..." Xiao Fan mengeluh ketika melihat Li Hao yang sedang memotong daging Demonic Beast di kejauhan.
Fang Mu tidak berkomentar namun sebenarnya dia merasakan hal yang sama.
"Fang Mu, pagi ini kau banyak diam. Kenapa?" Xiao Fan menyadari ada yang berbeda dengan Fang Mu hari ini.
"Aku masih terpikir pertanyaan yang dilontarkan Hao'er semalam..."
Pada malam sebelumnya, Xiao Fan sedang bercerita tentang dia membunuh beberapa orang yang berusaha mengambil sumber daya darinya dan salah satu orang yang terbunuh adalah sosok yang terkenal di dunia cultivator pada masanya.
Li Hao mendengarkan cerita itu, selama beberapa hari mendengar kisah Fang Mu dan Xiao Fan, dia mulai memahami arti cultivator dan jalan keabadian yang mereka kejar.
Seorang manusia bisa melatih diri menyerap qi dan memperpanjang usia mereka demi mencapai keabadian, itulah cultivator.
Saat mendengarkan kisah Xiao Fan, tiba-tiba Li Hao melontarkan sebuah pertanyaan, "Paman, jika memang seseorang menjadi cultivator untuk mengejar keabadian, kenapa cultivator saling membunuh? Bukankah itu berlawanan dengan tujuan awalnya?"
Fang Mu dan Xiao Fan tidak bisa menjawab untuk waktu yang lama, tentu saja mereka paham jawaban sederhananya karena sumber daya yang dimiliki dunia terbatas, semua orang memperebutkan untuk mencapai keabadian namun di satu sisi pertanyaan Li Hao menyadarkan keduanya bahwa dunia cultivator sudah berubah.
Seseorang bukan lagi menjadi cultivator demi keabadian namun demi kekuatan agar dapat melindungi dirinya sendiri dari orang yang mungkin menjadi cultivator. Dunia berubah menjadi mereka yang kuat bisa bertahan dan lemah akan selamanya tertindas.
"Xiao Fan, menurutmu apa mungkin dunia cultivator bisa menjadi tempat yang damai? Tidak ada lagi perang dan semua orang hidup bersama?"
"Lupakan saja, dunia cultivator sudah terbelah menjadi dua kelompok besar, aliran hitam dan putih, kecuali ada seorang cultivator yang memahami dua aliran itu dalam waktu bersamaan, tidak mungkin kedamaian akan tercipta, masalahnya cultivator mana yang bisa mempelajari ilmu aliran putih sekaligus aliran hitam?" Xiao Fan mengerutkan dahinya.
Xiao Fan dan Fang Mu saling berpandangan sampai akhirnya keduanya tersadar sesuatu, tatapan keduanya terarah pada Li Hao.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top