Ch. 2 - Pedang dan Racun
Di tengah awan hitam dan sambaran halilintar, dua orang sedang melayang dalam kondisi terluka. Salah satunya adalah seorang pria yang terlihat berusia empat puluhan tahun, berwajah tegas dan memiliki pembawaan yang berwibawa sementara yang lain terlihat seperti pria berusia dua puluhan tahun awal, yang paling mencolok dari penampilannya adalah rambut yang berwarna merah darah serta wajah tampannya.
"Apakah semua harus berakhir seperti ini?" pria berwajah tegas menghela nafas.
"Fang Mu, kau sudah mengetahui sendiri, perang kali ini berbeda dengan sebelumnya. Perang ini hanya akan berakhir ketika salah satu dari kita mati." Pria berambut merah menggelengkan kepala sambil tertawa kecil, tidak peduli darah yang menetes dari pinggir bibirnya semakin deras.
Fang Mu menatap pria tampan di hadapannya dengan dalam sebelum memejamkan mata, teringat masa lalu yang terjadi diantara keduanya.
"Fang Mu, Apa menurutmu ini waktu yang tepat untuk memejamkan mata? Kau meremehkanku? Ingat, dengan pertandingan terakhir kita, jumlah kemenangan dan kekalahanku padamu masih imbang." Pria berambut merah itu masih bisa bersikap bercanda.
"Xiao Fan, ini semua salahku, andaikan aku lebih berusaha di masa lalu..." Fang Mu mengepalkan tangannya keras.
"Fang Mu, tidak perlu membohongi dirimu sendiri, sejak aku membunuh Xue Bai ratusan tahun yang lalu, kita sama-sama menyadari tidak ada jalan kembali untukku dan hari seperti ini akan tiba."
Fang Mu mengigit bibirnya, air matanya menetes ketika Xiao Fan menyebutkan nama Xue Bai, perempuan yang menjadi tunangannya ratusan tahun yang lalu.
"Kita sudah hidup lebih dari lima ratus tahun, kita adalah sahabat masa kecil namun setelah menjadi cultivator, kita menjalani pilihan yang berbeda. Kau mencapai puncak dengan caramu, aku dengan jalan yang kupilih sendiri..." Xiao Fan menatap ke atas, "Lima ratus tahun adalah waktu yang panjang, sudah saatnya kita mengakhiri tali hubungan yang rumit ini."
Fang Mu mengayunkan pedangnya, namun tangannya bergetar, berbagai pikiran memenuhi kepalanya sampai akhirnya dia tidak bisa menahannya lagi.
"Xiao Fan, ikut denganku kembali ke Heaven Mountain Sect. Biarpun aku tidak bisa membersihkan semua dosamu, setidaknya aku yakin bisa memastikan dirimu tetap hidup. Tebuslah dosa-dosamu dan mungkin... mungkin kita bisa kembali seperti dulu."
"Jangan sebut nama tempat terkutuk itu di hadapanku!" Xiao Fan yang awalnya tenang berubah ekspresinya, Heaven Mountain Sect, tempat Fang Mu berasal hanya menyimpan kenangan buruk baginya, selama beberapa tahun Xiao Fan menghabiskan hidupnya sebagai pelayan dan ditindas di sekte tersebut, "Fang Mu, apa kau buta?! Heaven Mountain Sect yang kau bela itu mengirimmu untuk mati!"
Fang Mu diam seribu bahasa, situasinya dalam perang ini memang tidak menguntungkan. Bantuan yang seharusnya tiba untuk menolongnya belum juga sampai, sebab Patriarch Heaven Mountain Sect menahan bantuan tersebut.
"Bocah Ji itu terlalu takut padamu, dia pikir kau akan mengambil posisi Patriarch darinya setelah perang ini usai! Dia ingin kau mati di perang ini! Sampai kapan baru kau menyadarinya?!" Xiao Fan melemparkan semua kemarahannya dan Fang Mu tidak melawan.
"Xiao Fan... Aku..."
"Fang Mu, cukup..." Xiao Fan melepaskan qi dalam jumlah besar dan mengumpulkannya dalam kepalan tangan kanannya, "Mari kita akhiri ini semua sekarang, aku akan menggunakan serangan terbaikku."
Fang Mu memejamkan mata sebelum mengalirkan qi ke pedangnya, membuat pedang tersebut bercahaya keemasan. Fang Mu membuka matanya, yang dipenuhi dengan kesedihan.
Perlahan-lahan di sekeliling Fang Mu mulai bermunculan pedang-pedang terbang berwarna keemasan, berawal dari belasan berubah menjadi ratusan lalu ribuan pedang cahaya keemasan.
"Xiao Fan, kau tidak bisa menang dariku..."
"Katakan itu pada pukulanku, Life Banishing Fist!" Xiao Fan melepaskan pukulan yang seolah mengerakan seluruh dunia bersamanya.
"Rising Yang Thousand Sword!" Fang Mu mengarahkan ribuan pedang cahaya untuk menghadang Xiao Fan.
Ribuan pedang itu ternyata tidak bisa menghentikan pukulan Xiao Fan, pada akhirnya pukulan pria berambut merah itu mendarat di tubuh Fang Mu. Secara bersamaan, pedang Fang Mu menembus tubuh Xiao Fan.
Satu hal yang mengejutkan Fang Mu, pukulan Xiao Fan tidak sekuat yang dia duga, meskipun melukainya tidak akan membuatnya terbunuh, ketika itulah dia menyadari Xiao Fan tersenyum lebar padanya.
"Xiao Fan! Kau!"
Xiao Fan tidak bisa menanggapi Fang Mu karena dia telah kehilangan kesadarannya, sementara Fang Mu yang ingin bereaksi lebih jauh terhenti karena sebuah petir besar menyambar keduanya secara bersamaan.
Jika pada kesempatan lain, petir seperti itu tidak akan mampu melukai keduanya namun kondisi mereka tidak biasa, keduanya sama-sama mengalami luka yang serius.
Fang Mu dan Xiao Fan tidak bisa terus melayang, keduanya mulai jatuh ke bawah. Fang Mu merasa menghantam sesuatu di udara sebelum ikut kehilangan kesadarannya.
**
Li Hao menjadi penasaran setelah menyadari sesuatu yang jatuh dari langit menyerupai manusia, tidak peduli hujan deras, Li Hao mulai berlari menuju salah satu lokasi jatuhnya sesuatu tersebut yang tidak terlalu jauh dari rumahnya.
Li Hao menemukan seorang pria paruh baya yang sedang tidak sadarkan diri, wajahnya mengingat Li Hao pada paman Liu yang sudah lama menghilang.
"Paman, Apa kau baik-baik saja?" Li Hao berusaha menyadarkannya.
Entah karena Li Hao mengoncang tubuhnya terlalu kuat atau deras air hujan yang turun, pria itu akhirnya sadar. Pria itu menatap Li Hao dengan keheranan.
"Nak, Kenapa kau..." belum selesai dia bicara, pria itu memuntahkan darah cukup banyak.
Pria itu kemudian mengambil botol giok dari jubahnya, lalu mengosongkan pil itu dalam mulutnya. Pria itu mengambil posisi duduk bersila sebelum mengatur pernafasannya, Li Hao menyaksikannya dalam diam, mengamati tindakan yang menurutnya membingungkan.
Tidak lama pria itu membuka matanya sambil mengerutkan dahi, dia menyadari ada sesuatu yang salah, dirinya kesulitan mengumpulkan qi ke tubuhnya, "Tempat apa ini? Kenapa qi di tempat ini tipis sekali?"
Li Hao tidak memahami apa yang pria itu bicarakan, dia hanya menggaruk kepalanya dengan canggung.
Perhatian pria itu kemudian tertuju pada Li Hao, "Anak muda, apa kau menemukan orang lain yang jatuh bersamaku?"
"Belum paman, orang yang anda maksud mungkin jatuh di sana..." Li Hao menunjuk ke satu arah, "Aku melihat kalian berdua jatuh dari langit, Bagaimana kalian bisa di atas sana?"
"Nak, ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskannya, aku membutuhkan bantuanmu untuk membawaku ke lokasi tersebut, bisakah kau membantuku?" Pria itu berusaha bangkit tapi kesulitan.
"Tidak masalah, aku akan membawa paman ke sana." Li Hao mengangkat pria itu dengan mudah, membuat pria itu sedikit terkejut.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top