Ch. 13 - Surat Paman Liu

Telur yang dicurigai sebagai telur naga itu akhirnya di simpan dengan baik di dekat kediaman Li Hao dan lainnya.

"Telur Divine Beast ini akan menetas sendirinya ketika sudah cukup umur, kita hanya perlu meletakannya di tempat yang aman dan tidak membiarkannya pecah..." Fang Mu mengelus telur besar itu, "Meskipun aku ragu ada makhluk yang bisa memecahkan telur ini."

Fang Mu bisa merasakan cangkang telur yang mereka temukan ini sangat keras, mampu menahan serangan dari cultivator yang berada di Foundation Realm sekalipun.

"Biarkan saja telur itu di sana, dia tidak akan menetas dalam waktu dekat terutama dalam lingkungan dengan qi setipis ini." Xiao Fan mengangkat beberapa batang kayu, "Ada yang lebih penting untuk kita lakukan."

Fang Mu tidak lupa, akibat fenomena naga melawan langit itu, tempat tinggal mereka ambruk sehingga harus dibangun kembali.

Li Hao tidak tertarik dengan telur yang tidak bisa dimakan tersebut, dia yang paling pertama mulai membereskan puing-puing reruntuhan rumahnya. Dia memang tidak mengetahui cara membangun rumah tetapi Xiao Fan berjanji akan membantunya.

Saat sedang membersihkan puing-puing tersebutlah Li Hao menemukan sesuatu yang dipikirnya telah hilang, surat yang dulu ditinggalkan Paman Liu untuknya.

"Ah, akhirnya aku bisa membacanya..." Perlahan Li Hao membuka surat itu, isinya membuat dahinya mengerut, dia kemudian memanggil Fang Mu dan Xiao Fan.

"Ini surat dari paman Liu yang pernah tinggal bersamamu?" Fang Mu melirik kertas di tangannya.

Li Hao mengangguk pelan, Fang Mu dan Xiao Fan membaca surat itu bersama, isinya berhasil mengejutkan keduanya.

Dalam surat itu hanya tertulis beberapa baris kata, tidak ada pesan khusus untuk Li Hao.

'Jika kau membaca surat ini maka ada seseorang yang telah mengajarimu membaca, aku yakin mereka tidak akan mencelakaimu karena Gunung Bunga Persik membuat mereka tidak berdaya.

Andai suatu hari kau ingin keluar dari Gunung Bunga Persik, datangi pohon bunga persik terbesar yang ada, di bawah pohon itu kusimpan kunci untuk keluar dari tempat ini.'

"Kunci untuk keluar dari Gunung Bunga Persik? Artinya kita bisa keluar dari tempat ini?" Xiao Fan merasa bersemangat.

"Ini pasti tidak semudah yang kita pikirkan..." Fang Mu menggeleng sebelum melirik Li Hao, "Hao, apa kau mengetahui lokasi pohon persik terbesar yang dimaksud?"

Li Hao menjelaskan dia mengetahuinya tetapi lokasinya cukup jauh dan dipenuhi hewan buas yang berbahaya.

"Sebaiknya kita memperbaiki rumah dulu, baru mengunjungi tempat itu." Xiao Fan menyarankan.

Fang Mu setuju kemudian membantu Li Hao untuk membangun kembali rumahnya.

**

"Guru, itu pohon persik yang tertua..." Li Hao menunjuk pohon besar yang berada jauh dari mereka namun terlihat cukup jelas, "Kita tidak bisa melangkah lebih jauh lagi dari sini."

"Ya, kami bisa melihatnya... Pelankan suaramu" Xiao Fan terbatuk pelan.

Li Hao dan dua gurunya bersembunyi di semak-semak, sebab tidak jauh dari mereka ada beberapa Demonic Beast yang jauh lebih kuat daripada yang biasanya Li Hao buru.

"Dari gelombang qi yang mereka pancarkan... Kekuatan Demonic Beast ini setidaknya berada di Forging Qi tingkat 7 bahkan 8..." Fang Mu bergumam pelan sambil memperhatikan beberapa Demonic Beast tersebut.

Li Hao mengatakan semakin dekat dengan pohon itu, maka Demonic Beast yang berkeliaran juga semakin kuat.

Ketiganya memilih pulang setelah tidak menemukan solusi untuk lebih dekat ke pohon tersebut. Dalam perjalanan pulang, Fang Mu dan Xiao Fan mulai berdiskusi sambil membuat rencana.

"Paman Liu yang dulu menemani Hao jelas cultivator, selain itu dia sengaja meletakan kunci untuk keluar dari tempat ini di tengah-tengah Demonic Beast karena ingin Hao meninggalkan Gunung Bunga Persik setelah memiliki cukup kekuatan untuk melindungi dirinya sendiri..." Xiao Fan berpendapat.

Fang Mu setuju dengan Xiao Fan, dengan kata lain Li Hao baru bisa meninggalkan Gunung Bunga Persik jika bisa menghadapi para Demonic Beast tersebut.

"Hao, kau harus berlatih lebih giat mulai dari sekarang. Kami berdua akan mengajarkan semua hal yang kami kuasai padamu." Fang Mu mengelus kepala Li Hao.

"Kau sudah resmi menjadi cultivator, meskipun masih Forging Qi tingkat satu, kami akan mengajarimu secara bergantian." Xiao Fan mengelus dagunya.

Fang Mu dan Xiao Fan mulai berdiskusi lebih jauh tentang latihan yang akan Li Hao jalani. Disebabkan Li Hao masih merupakan cultivator Forging Qi tingkat satu, qi yang dimilikinya masih terlalu sedikit namun kekuatan fisiknya jauh lebih kuat dari cultivator yang setingkat dengannya.

Fang Mu dan Xiao Fan akhirnya sepakat, untuk pertama kali, selain mengajarkan ilmu pengetahuan umum tentang dunia, Fang Mu akan mengajarkan Li Hao ilmu pedang sementara Xiao Fan mengajarkan ilmu bertarung tangan kosong serta memperkuat tubuh.

Latihan Li Hao menjadi cultivator akhirnya di mulai.

**

"Guru Fang, apa yang sedang kau buat?" Li Hao menggaruk kepalanya saat melihat Fang Mu memasukan berbagai tanaman ke dalam sebuah tungku besar dan mulai memanaskannya dengan api.

Sebelumnya, Fang Mu meminta Li Hao mengambil air di danau untuk mengisi tungku itu sampai penuh. Li Hao pikir Fang Mu ingin menggunakannya untuk mandi atau setidaknya merebus daging.

"Gunung ini memiliki sejenis formasi sihir yang membuat pil dan spirit stone tidak bisa memberikan qi pada kita tetapi kurasa menggunakan Magic Plant dan Spirit Herb bisa membantumu meskipun sedikit, air ini akan dibutuhkan nanti setelah kau selesai latihan."

Fang Mu mengatakan masih butuh sekitar sepuluh jam lagi sampai tungku itu siap, Fang Mu menyuruh Li Hao untuk menghadiri latihannya dengan Xiao Fan. Li Hao mengangguk sebelum pergi menuju lokasi Xiao Fan berada.

Hari itu Xiao Fan berniat mengajarkan Li Hao cara bertarung dengan benar, menggunakan ilmu bela diri.

"Hao, selama ini kau bisa berburu dengan mudah mengandalkan kekuatan fisikmu tetapi semua itu berhasil karena buruanmu jauh lebih lemah daripada kekuatanmu sementara untuk menghadapi lawan yang seimbang atau lebih kuat, kau harus bisa menguasai teknik bertarung..."

Xiao Fan mengambil kuda-kuda dan meminta Li Hao memperhatikannya, "Kekuatan tubuhmu terlalu lemah untuk mempelajari jurus fisik terkuat milikku jadi kita bisa mulai dari dasar, aku akan memperagakan salah satu jurus paling dasar yang ada dalam bela diri."

Xiao Fan mulai melakukan beberapa gerakan yang lincah ditambah melepaskan beberapa pukulan yang menimbulkan suara keras. Kepalan tangan Xiao Fan juga berubah menjadi sedikit kemerahan setelah melepaskan beberapa pukulan.

"Nama jurus ini adalah Red Stone Fist, Apa kau menghapalkan gerakan yang kuperlihatkan?"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top