Ch. 108 - Rombongan Pengantin


"Pill Immortal? Kita sedang menuju kediamannya?"

Fahai bercerita tentang tugasnya setelah Li Hao berkelana dengannya, Fahai merasa Li Hao perlu mengetahuinya.

Pill Immortal bukan nama yang asing bagi Li Hao, mengingat Fang Mu dan Xiao Fan berulang kali mengatakan di Benua Bintang Timur hanya ada satu orang lagi yang pantas menjadi gurunya yaitu Pill Immortal.

Selain diyakini manusia tertua yang hidup di Benua Bintang Timur sekaligus terbaik dalam bidang Alchemy, Pill Immortal juga dipercaya memiliki kultivasi terkuat diantara yang lain.

Asumsi seperti itu sebenarnya wajar, mengingat Pill Immortal sudah hidup demikian lama serta dapat membuat pil-pil kualitas tertinggi, tidak heran kalau Pill Immortal adalah orang yang paling dekat mencapai tingkat lebih tinggi dari Nascent Soul.

Pill Immortal tidak pernah bersembunyi dari dunia, semua orang mengetahui dirinya tinggal di Pulau Teratai Biru yang berada di tengah Danau Semesta, tepatnya di provinsi Bakung Putih, Ironwood Empire.

Pill Immortal hidup sendiri, tanpa sekte ataupun pengikut. Di masa lalu ada beberapa pihak yang mencoba memaksanya membuat pil, tidak hanya orang-orang itu gagal namun sekte mereka juga menghilang dari Benua Bintang Timur, inilah yang menyebabkan Pill Immortal begitu disegani.

"Saudara Fahai, bukankah Pill Immortal menolak membantu aliran putih? Thunder Soul Monastery jelas-jelas aliran putih, apa dia akan bersedia menemuimu?"

Semua orang yang pernah mendengar nama Pill Immortal mengetahui walaupun Pill Immortal bukan berasal dari aliran hitam namun dia menolak menolong aliran putih. Tidak ada yang mengetahui alasan pastinya namun Pill Immortal diketahui bersedia membuat pil untuk aliran hitam selama mereka sanggup memenuhi keinginannya namun tidak dengan aliran putih.

"Aku tidak bisa menjelaskan secara rinci penderma Li, namun seharusnya Pill Immortal tidak akan menolak permintaan kami, setidaknya permintaan kali ini."

Ketika keduanya sedang berdiskusi, terdengar suara dari arah belakang. Suara itu masih berada di kejauhan namun telinga Fahai dan Li Hao bisa mendengar dengan jelas.

Berbagai suara alat musik seperti seruling, genderang dan lainnya mengisi udara, tidak lama terlihat rombongan berpakaian serba merah berjalan ke arah Fahai dan Li Hao, diikuti beberapa kereta kuda.

"Saudara Fahai, apa yang mereka lakukan? Apa mereka berniat menyerang kita?"

"Penderma Li, apa kau tidak pernah melihat rombongan pengantin?"

"Pengantin? Apa itu?"

Fahai menatap Li Hao heran, bahkan biksu sepertinya pun pernah melihat rombongan pengantin seperti ini namun Li Hao seolah tidak pernah mendengarnya.

Fahai tidak mengetahui bahwa Li Hao memang tidak pernah diajarkan tentang pernikahan, sederhana saja karena tidak satupun dari gurunya yang pernah menikah atau menganggap penting sebuah pernikahan.

Li Hao bisa merasakan ada beberapa cultivator di antara rombongan berpakaian merah tersebut namun mereka hanya berada di Forging Qi tingkat satu atau dua.

"Rombongan ini dikawal beberapa cultivator, kemungkinan mereka termasuk keluarga bangsawan kecil." Fahai menjelaskan.

Pada barisan paling depan dari rombongan itu terdapat seorang pria berbadan subur yang menunggangi kuda, dia memberi sebuah tanda saat melihat Fahai di kejauhan dan seketika itu juga para pemain musik menghentikan permainan mereka.

Pria berbadan subur itu turun dari kuda dan bergegas menghampiri Fahai untuk memberi hormat, "Ajahn... Maaf telah mengganggu perjalananmu, aku sedang mengantar putriku untuk menikah, kuharap kami tidak menyinggungmu."

Li Hao mengetahui Ajahn adalah panggilan hormat pengikut keyakinan Thunder Soul Monastery kepada biksu seperti Fahai.

Tidak lama seorang gadis memakai gaun pernikahan menghampiri Fahai dan memberi hormatnya sambil meminta restu atas pernikahannya.

"Oak?" Naga Kecil melihat jubah merah Li Hao dan rombongan itu.

"Tidak, aku bukan pengantin." Li Hao menepuk kepala Naga Kecil.

Pria berbadan subur menanyakan tujuan Fahai, setelah mengetahui mereka bergerak ke arah yang sama, pria itu menawarkan tumpangan.

"Ajahn, jangan sungkan. Biarpun kami tidak menuju provinsi Bakung Putih tapi tujuan kami searah ke sana. Kami bisa mengantar setidaknya separuh jalan."

Gadis yang akan menikah ikut bersuara, "Ajahn, kumohon untuk tidak menolak. Biarkan kami berbuat baik, agar pernikahanku ini menjadi lebih lancar."

Desakan pasangan ayah dan putrinya itu membuat Fahai tidak dapat menolak tawaran tersebut.

**

Li Hao dan lainnya diberi tempat pada kereta kuda yang membawa barang-barang rombongan pernikahan itu, Naga Kecil tidak melewatkan kesempatan untuk bersantai jadi keledai itu sudah tertidur pulas setelah beberapa menit di atas kereta.

"Saudara Fahai, perasaanku saja atau mereka memang takut padamu?"

Fahai tersenyum tipis, "Penderma Li, tidak ada manusia yang sempurna, termasuk para biksu. Di antara para biksu Thunder Soul Monastery, ada yang berpenampilan kasar dan kadang bertindak seperti itu juga dalam menyelesaikan masalah. Sebagian besar dari biksu yang mendalami praktik merupakan Body Cultivator jadi seringkali mengandalkan otot daripada yang lain..."

Fayun, guru Fahai adalah salah satunya, selain penampilannya sama sekali tidak terlihat seperti biksu, Fayun pernah bertempur melawan ratusan Demonic Beast sendirian dan berakhir seluruh tubuhnya bersimbah darah lawannya.

Banyak yang menyaksikan kejadian itu menjadi salah paham dan berpikir Fayun adalah biksu yang haus darah, terlebih lagi tidak sedikit biksu yang seperti Fayun di Thunder Soul Monastery, yang menjadi begitu beringas saat berhadapan dengan Demonic Beast.

"Sebagian biksu menjalani kehidupan biarawan setelah kehilangan keluarga mereka oleh Demonic Beast, biksu-biksu seperti ini seringkali sulit mengendalikan diri."

Fahai masih berusaha menjelaskan saat permainan musik rombongan pengantin kembali terhenti begitu juga dengan gerakan kereta kuda.

Li Hao membuka tirai dan bertanya pada kusir kuda, "Apakah ada sesuatu yang terjadi?"

Kusir kuda itu terlihat sedikit ketakutan namun masih bisa bersikap tenang, "Ada sekelompok orang yang menghadang di depan tapi lokasi ini memang banyak perampok jadi Tuan Besar sudah menyewa beberapa orang untuk melindungi rombongan ini."

Biarpun kusir kuda itu berkata demikian, Li Hao tetap turun untuk memeriksa situasi begitu juga Fahai.

Li Hao kemudian menemukan ada puluhan perampok bersenjata yang menghadang jalan dan raut wajah beberapa cultivator yang melindungi rombongan pengantin terlihat buruk.

Seorang cultivator Forging Qi tingkat satu mungkin bisa menghadapi tiga atau empat perampok bersenjata tanpa masalah sementara yang berada di tingkat dua mampu menghadapi sepuluh namun melihat jumlah perampok, ini jelas di luar kemampuan mereka terutama saat ada beberapa cultivator serupa di pihak perampok.

Li Hao bisa melihat ayah sang pengantin meminta beberapa cultivator bayarannya untuk menundukan para perampok namun mereka mematung seolah tidak mendengar perkataan ayah sang pengantin.

"Penderma Li, sebaiknya kita memperhatikan situasinya terlebih dahulu." Fahai berbisik saat Li Hao berniat menangani para perampok.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top