Ch. 104 - Tekad Li Hao


"Kudengar pengikut Thunder Soul Monastery amat banyak, bukankah kuil ini juga bagian dari kalian?" Li Hao memperhatikan sekitarnya, "Kenapa kuil ini tidak terawat?"

Fahai tersenyum hangat, "Seiring berjalannya waktu, keyakinan orang banyak bisa berubah serta lahirnya banyak keyakinan baru bahkan ada yang mencoba merevisi keyakinan yang ada."

Fahai menjelaskan sekitar dua ribu tahun yang lalu ada beberapa murid Thunder Soul Monastery yang merasa telah menemukan ideologi baru yang lebih sempurna, mereka memisahkan diri dan membentuk keyakinan baru sesuai yang mereka inginkan.

Keyakinan yang dibuat oleh beberapa biksu itu kini dikenal sebagai Burning Sky Monastery dan ajarannya semakin berkembang serta dianut lebih banyak penduduk Ironwood Empire.

"Burning Sky Monastery juga melindungi penduduk dari Demonic Beast, penduduk di wilayah yang tidak terjangkau oleh Thunder Soul Monastery biasanya akan berpindah kepada mereka. Mungkin wilayah ini juga demikian yang menyebabkan kuil ini tidak terawat."

Li Hao mengangguk pelan, sedikit memahami situasinya, "Bukankah Thunder Soul Monastery merupakan salah satu kelompok dengan kekuatan terbesar di Benua Bintang Timur? Kalian juga harusnya satu-satunya kelompok keyakinan yang mencapai sekte bintang 10. Mudah bagi kalian untuk memusnahkan keyakinan yang berbeda pandangan, kenapa kalian tidak melakukannya?"

Fahai terbatuk pelan, merasa pemikiran Li Hao berbahaya, "Berbeda pandangan bukan menjadi alasan untuk saling membunuh, apalagi memaksakan pandangan kita pada orang lain tiada gunanya. Mereka memiliki perannya sendiri, begitu juga kami. Di dalam ajaran juga dijelaskan untuk hidup harmonis dengan mereka yang berbeda pandangan."

Hujan mulai mereda saat keduanya membahas Burning Sky Monastery, Fahai lalu mengatakan dia akan pergi mencari derma makanan di desa atau kota terdekat, Li Hao akan membutuhkan makanan untuk memulihkan tubuhnya.

"Tidak perlu, aku memiliki perbekalan." Li Hao mengeluarkan beberapa roti daging dari spatial bagnya, "Biksu sepertimu makan daging?"

"Jika bisa memilih, kami akan memakan sayuran tapi kalau yang ada adalah daging, maka kami tidak menolaknya. Kami menerima semua yang didermakan."

Ketika seorang cultivator mencapai Foundation Realm, kebutuhannya terhadap makanan akan berkurang drastis dan akhirnya hilang saat mencapai Core Formation. Saat mencapai Core Formation, cultivator makan hanya untuk memanjakan lidah, bukan kebutuhan bertahan hidup.

Biksu dari Thunder Soul Monastery berhenti menyantap hidangan demi kepuasan lidah setelah mencapai Core Formation kecuali mengkonsumsi spirit herb, magic plant, pil atau sejenisnya yang berguna bagi praktik kultivasi mereka.

**

"Oak!"

Naga Kecil bersemangat karena saat membuka mata, Li Hao sudah berada di sampingnya dan mengelus kepalanya.

Li Hao mengajak Naga Kecil duduk di depan kuil, lalu memandangi langit malam sambil menghela nafas panjang.

Perjalanan Li Hao di dunia cultivator masih termasuk singkat namun dia sudah bisa melihat kekejamannya serta pentingnya bertambah kuat untuk bertahan hidup.

Pesan dan ajaran kedua gurunya tentang dunia cultivator mulai terputar lagi dalam pikiran Li Hao, namun kali ini ajaran Xiao Fan yang terdengar lebih masuk akal.

Jika Fang Mu mengajarkan Li Hao bahwa pembunuhan hanya dilakukan seperlunya dan benar-benar terpaksa saja, Xiao Fan berpendapat sebaliknya dan menganggap pembunuhan adalah satu-satunya jalan untuk mencapai kedamaian di dunia cultivator.

Li Hao masih tidak mengerti, alasan apa yang membuat pembunuhan Taiyang Hai terjadi namun dia merasa Taiyang Hai tidak seharusnya mati di usia begitu muda apalagi dengan cara seperti itu.

"Saudaraku, saat ini aku belum memiliki kemampuan untuk membalaskan dendammu tapi suatu hari aku... Aku akan memastikan kematianmu terbalaskan." Li Hao mengepalkan tangannya keras.

**

Selama tiga hari berikutnya, Li Hao tetap tinggal dikuil untuk membersihkan racun di tubuhnya. Sebenarnya Thousand Poison Art bisa membersihkan racun kelas tiga di tubuh Li Hao dengan cepat, namun karena sempat kehilangan kesadaran menyebabkan racun itu meresap terlalu dalam di organ-organ tubuhnya.

Andaikan orang lain dengan tingkat praktik yang sama mengalami situasi ini, mereka sudah lama kehilangan nyawa.

Fahai juga menemani Li Hao, membacakan Heart Sutra untuk membantunya sehingga pemulihan Li Hao lebih cepat terutama luka dalam yang dialaminya.

Raut wajah Li Hao menjadi jauh lebih baik setelah tiga hari, tidak lagi pucat serta bibirnya sudah kembali ke warna asalnya.

Li Hao menawarkan seluruh spirit stone dan pil yang dia miliki pada Fahai sebagai balas budi namun biksu muda itu menolaknya dengan alasan sudah sewajarnya Fahai membantu orang yang membutuhkan.

Ketulusan Fahai membuat Li Hao berpikir, mungkin dunia cultivator tidak akan terlalu buruk kalau lebih banyak orang seperti Fahai.

"Penderma Li, kondisimu sudah lebih baik. Apa rencanamu selanjutnya?"

"Aku berencana menuju Violet Sun Sect, ada hal yang harus kusampaikan pada mereka."

Li Hao sadar kemampuannya sendiri tidak cukup untuk membalaskan kematian Taiyang Hai jadi menurutnya lebih baik melaporkan kejadian itu pada Violet Sun Sect agar diteruskan ke Holy Sun Palace.

Masalahnya Li Hao tidak mengetahui lokasi dirinya sekarang atau seberapa jauh Naga Kecil membawanya pergi, pada saat yang sama Fahai juga tidak pernah mendengar Violet Sun Sect karena pengalamannya yang sedikit.

"Terima kasih atas bantuanmu selama beberapa hari terakhir, suatu hari aku akan membalas kebaikan ini."

"Tidak perlu sungkan penderma, sudah sepatutnya diriku membantu."

Li Hao berpikir sudah waktunya keduanya menempuh jalan masing-masing namun Fahai memberikan saran pada Li Hao untuk ikut ke kota yang harusnya tidak terlalu jauh dari kuil mereka berada. Kota itu bukan kota cultivator namun ada beberapa cultivator yang mungkin bisa memberikan jawaban yang Li Hao cari.

"Aku sudah banyak merepotkanmu, aku akan ke sana sendiri." Li Hao bisa melihat Fahai memiliki urusan pentingnya sendiri dan tidak ingin menghambatnya lebih jauh.

"Tidak merepotkan, aku memang berencana singgah ke sana. Kami diajarkan untuk singgah di setiap pemukiman yang kami lewati dan melihat adakah hal yang bisa kami bantu di sana."

Mendengar itu, Li Hao tidak menolak lebih jauh, bersama Fahai dan Naga Kecil, dia melangkah menuju kota yang dimaksud.

Butuh sekitar dua jam perjalanan dari kuil sebelum Li Hao melihat sebuah kota di kejauhan, ketika mereka sudah cukup dekat, Li Hao menemukan ada sebuah patung batu yang tingginya lebih dari tiga meter berdiri tegak di dekat pintu masuk kota.

Patung itu berwujud seorang pria gagah dengan janggut panjang yang parasnya terlihat berwibawa serta bijaksana dan membawa golok besar di tangan kanannya. Yang menarik perhatian Li Hao adalah beberapa orang terlihat sedang menaruh persembahan berupa buah-buahan, bunga dan lainnya di depan patung itu.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top