15. Kabar Bahagia?

"Hamil Dok?" Tanya Hisyam tak percaya dengan perkataan dokter Ricky barusan.

Dokter Ricky yang memeriksa Giska mengangguk seraya tersenyum.

"Iya pak, kalau begitu saya permisi" setelah itu dokter Ricky pergi.

Selepas kepergian dokter Ricky Hisyam kembali masuk ke ruang inap Giska.

Tadi waktu di kantor Hisyam mendapat telfon dari kakaknya, Nabil bahwa Giska jatuh pingsan tak sadarkan diri di toilet cafe, langsung saja Hisyam pergi dengan terburu-buru meninggalkan pekerjaan nya.

"Gimana Syam?" Tanya Nabil saat melihat Hisyam memasuki kamar.

"Hamil"

"Ehh?? Siapa yang hamil? Elu Kak?" Tanya Arissa.

Hisyam tersenyum singkat dan menggeleng.

"Bukan, Giska" kata Hisyam yang mendapat tatapan tak percaya dari kedua gadis yang masih betah menjomblo itu.

"Serius kamu Syam??" Tanya Nabil tak percaya.

Hisyam mengagguk.

"Alhamdulillah" ucap keduanya, Arissa, dan Nabil.

Giska sendiri belum sadar, dia masih betah dengan pingsannya.

"Ahhh bentar lagi gue punya ponakannn" teriak Nabil.

Sayup-sayup terdengar suara keributan yang berhasil menyadarkan Giska dari pingsan nya.

Ia membuka mata Dengan mengerjapkan matanya.

"Nghh" lenguh nya

Orang yang pertama kali Giska lihat adalah Nabil dan Arissa.

"Kak, Ris?" Gumam Giska yang di dengar Arissa.

"Giska.." panggil Arissa beranjak dari sofa mendekati brankar Giska.

Hisyam dan Nabil menyadari Giska bangun dan segera mendekatinya .

"Gue kenapa?" Tanya Giska.

"Lo pingsan tadi di toilet, masa gak inget?" Tanya Arissa.

Giska terdiam sebentar, yahh sepertinya dia mengingat kejadian tadi.

"Owh, yang bawa gue kesini kalian ya?" Giska masih belum menyadari keberadaan Hisyam di sebelah kanannya.

"Bukan, laki Lo tuh" tunjuk Nabil pada matanya yang melirik ke Hisyam

Giska menoleh ke samping, benar ada Hisyam.

"Loh? Maz?"

Hisyam tersenyum.

"Ada yang sakit gak?" Tanya Hisyam.

"Ada sih, kepala pusing. Sedikit tapi" kata Giska.

"Kaya nya lu kurang nyaman deh ka, mau di tinggi-in lagi gak brankar nya?" Tanya Nabil yang menyadari bahwa Giska tak nyaman

"Iya kak" jawab Giska.

Nabil mengangguk lalu mengubah brankar Giska menjadi Lebih tinggi, posisi duduk.

"Aku kenapa?" Tanya Giska pada Hisyam.

"Kan udah di bilang pingsan" jawab Hisyam seadanya.

Giska berdecak.

"CK! Maksud aku kenapa aku bisa pingsan?"

Hisyam tertawa kecil melihat Giska yang tampak sedikit manyun, dia suka ekspresi itu, terlibat menggemaskan.

"Kamu hamil" kata Hisyam yang masih belum bisa di cerna oleh Giska.

Buktinya Giska sedang melongo sekarang.

"Aku? Hamil?" Kata Giska tak percaya.

"Iya! Kamu hamil" jawab Hisyam.

Giska terharu, buktinya air matanya menetes.

Dia hamil? Benar?? Aahh sebentar lagi dia akan menjadi seorang ibu.

"Selamat ka" Nabil dan Arissa memberi selamat.

Giska menatap keduanya dan mengangguk.

••>>

"Kakak hamil?? Wahhh Aira bentar lagi punya Abang dong yaahhh" kata Aiska bersemangat.

"Tapi masa lebih tua Aira daripada abangnya" itu yang mencibir Ervian.

"Bisa diem gak?!" Ucap giska sangar pada Ervian membuat Evian tersenyum Pepsodent.

Saat ini seluruh keluarga tengah berkumpul membahas kehamilan Giska.

Mendengar berita itu membuat kedua orang tua Giska dan Hisyam senang, cucu mereka bertambah.

Tapi Untuk orang tua Hisyam, anak dari Hisyam adalah cucu pertama mereka.

Karena yahh kalian sendiri tau lah, anak pertama betah menjomblo.

"Nah bil, kapan kamu kasih cucu ke ummi sama Abi?" Itu pertanyaan dari Abi

Membuat Nabil yang mendengarnya nya memberengut.

Gimana mau ngasih cucu Kalo dia sendiri aja belum ada husband?

"Ngasih nya gimana Bi? Buat anak itu harus ada partner, Nabil gak ada partner masa iya anak Nabil buatnya pake adonan kue?" Dengus Nabil yang mengundang tawa dari orang-orang yang berada di situ.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top