11. kabar mengejutkan
"Kalian kapan kasih momongan buat ummi?"
Pertanyaan itu langsung membuat Hisyam dan Giska mematung terdiam.
"Ha?? Ng..cucu Ya Mi??" Giska tersenyum canggung.
Nabil yang mendengar itu menahan tawa.
Gimana mau kasih cucu kalo tidur mereka pisah kamar?
Iya, setelah beberapa hari nikah sampai sekarang Giska meminta untuk pisah kamar.
"Insyaallah Mi, kita belum dikasih aja, kalo Allah mengijinkan bakalan di kasih kok" jawab Hisyam dengan nada lembut.
"Yasudah kalau begitu, banyak-banyak berdoa saja" kata Abi.
Huft..
Giska merasa lega, untung Hisyam mampu menjawab
"Bisa juga mereka menghindar" gumam Nabil pelan
"Makanya Syam, minum jamu kuat! Topcer dan tuhh" seru Nabil yang mendapat pelototan dari Abi dan Ummi.
"Hehehehe" Nabil nyengir.
"Kamu tuh kak, kapan nikah nya? Udah tua tau" ucap Hisyam.
Duh gawat! Kalo gini gimana mau menghindar.
"Ehh!! Nabil lupa! Cucian belum di angkat!?! Nabil permisi dulu" Nabil ngacir pergi.
"Perasaan gak ada jemuran deh hari ini?" Gumam Abi merasa bingung.
"Kaya gak tau Nabil aja Bi, ya dia cuma mau menghindar dari pertanyaan kita" ucap Ummi.
Abi menggelengkan kepalanya.
"Gimana kalo Kak Nabil di Jodohkan saja Mmi?" Saran Giska.
Abi, ummi, dan Hisyam sama-sama menatap ke Giska.
"Siapa yang mau sama Nabil?" Tanya Ummi.
"Ih, ummii gak boleh gitu! Banyak tau yang mau sama kak Nabil, contohnya kak Arfan"
"Arfan?? Orang yang mau di jodohkan sama kamu tapi gak jadi itu?" Tanya Ummi.
Giska mengangguk.
"Iya" jawabnya.
"Bisa di pertimbangkan!"
••
Huftt Giska capek, baru saja dia sampai di Rumahnya setelah tadi habis berkunjung ke Rumah mertua nya.
"Mau mandi atau langsung tidur?" Tanya Hisyam.
"Tidur, ngantuk!" Jawab Giska dengan nada datar.
Hisyam memaklumi, Giska belum mencintai nya!
"Oke, selamat tidur" ucap Hisyam.
Giska tersenyum singkat lalu memasuki kamar yang ada di sebelah kamar Hisyam.
Setelah melihat Giska masuk Hisyam tak langsung masuk, melainkan terdiam sebentar.
"Sampai kapan hati kamu untuk Maz Agam?" Gumam Hisyam sambil menatap pintu kamar Giska.
Setelah itu dia masuk ke kamarnya.
••
"Mbak Puspa keguguran!"
Giska menganga sambil membulatkan matanya terkejut.
"Inalilahi, kok bisa?" Tanya nya.
Arissa menggeleng.
"Gak tau pasti sih, dengar-dengar katanya jatuh dari kamar mandi!" Jawab Arissa
"Pasti mbak Puspa terpukul itu"ucap Nabil
Giska dan Arissa mengangguk setuju
Siapa sih yang gak terpukul karena kehilangan anak yang bahkan belum lahir ke dunia?
"Lo seneng kan Ka?" Ucap Nabil, asal.
Giska kesal.
Walaupun dia gak suka dengan pernikahan Puspa dan Agam, tapi dia gak sejahat itu!
"Ya enggak lah!! Gila aja Lo kak! Gue gak sejahat itu!" Ketus Giska
Nabil nyengir.
"Hehehehe, ngasal aja guee"
"Lihat gak nih?" Tanya Arissa.
"Lihat aja lah yuk!" Seru Nabil.
"Jauh tapi" ucap Giska.
"Udah tenang, touring kita sekalian" ucap Nabil.
"Lo Giska, apa dikasih? Tanpa ijin suami, istri gak boleh melanggar loh?"
Giska tampak berfikir.
"Tenang, nanti gue ngomong sama Maz Hisyam"
••>
"Gimana? Boleh?" Tanya Giska takut-takut.
Walaupun dia belum ada rasa untuk Hisyam, tapi Giska tetap harus menjalankan amanah sebagai seorang istri.
Apa yang tidak boleh di lakukan atau di larang oleh Hisyam, Giska akan turuti.
Dia gak mau mendapat dosa.
"Boleh" jawab Hisyam yang membuat Giska tersenyum senang.
"Beneran maz?? Makasihhh" pekik Giska kesenangan.
"Tapi ada syaratnya!"
"Apa?" Tanya Giska
"Gak berat kok, cuma kamu harus minum jamu yang di kasih ummi, kan kasihan kalo jamu yang udah dikasih ummi kamu buang?" Ucap Hisyam.
Jamu? Kalo jamu aja sih gak apa-apa.
"Baik! Aku minum" kata Giska.
Hisyam menatap Giska, terbesit perasaan bersalah di hatinya.
Maafkan maz Giska, ini semua cara untuk memenuhi permintaan ummi, durhaka rasanya jika maz menolak nya"
Batin Hisyam.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top