pemandu.

HALOOO HAHAHA PAKABS !?

***

Brazil. Satu satunya Negara yang menjadi pelarianku kali ini. Pelarian dari hiruk pikuk kota Tokyo yang memuakkan.

Tepatnya di kota Rio de Janeiro aku melarikan diri. Sudah genap 5 hari aku disini. Kesepian si, tapi tidak juga karena masyarakat disini lumayan friendly menurut.

Rencana hari ini, aku hanya akan berkeliling kota. Sedikit kesulitan karena aku tidak mempunya teman atau kerabat siapapun disini. Berterimakasih kepada GPS yang selalu bersama denganku.

Keasikan berjalan, aku tidak menotis ada sepeda pengantar makanan yang menuju kearahku. Tidak sempat menghindar sepeda itu menabrakku.

"aww," ringisku pelan.

"Me perdoe!" ucapnya menggunakan bahasa asing, "você está bem?!" aku tidak mengerti apa yang ia katakan.

"i'm sorry. I can't understand what you say," ucapku meminta maaf.

"ah! I'm sorry! Are you ok-"

"[name]-san?!" loh dia mengenalku? Ku tatap lelaki itu. Kenapa dia ada disini?!

"Hinata?!" ucapku ikut terkejut.

"sedang apa [name]-san disini?!" tanyanya dengan nada sedikit kencang. Seperti dahulu selalu bersemangat.

"ahahaha, aku berlibur disini, jawabku, "Kau sedang apa disini?" lanjutku kembali bertanya.

Sebelum menjawab, ia membantuku berdiri. Kakiku sedikit lecet karena tergores aspal lumayan keras.

"aku sedang kerja paruh waktu disini. Tapi aku belajar voli disini!" jawabnya, "maafkan aku tidak lihat lihat ya!" lanjutnya sembari membungkuk kepadaku.

"santai saja." tidak berubah. Hinata Shoyou laki laki polos yang sangat mencintai voli.

"ah begini saja. Sebagai permintaan maafku, aku akan menemanimu berkeliling Rio De Janeiro, bagaimana?" tawarnya kepadaku.

"boleh juga. Baiklah kau akan menjadi pemanduku sehari disini ya?" ucapku, ia mengangguk setuju.

***

Sesuai dengan perkataan Hinata. Ia menemani [name] seharian untuk berkelilong kota. Sebelumnya mereka menuju tempat kerja paruh waktu Hinata. Ia dimarahi oleh atasannya karena ceroboh. Beruntung ia tidak di pecat.

"jadi, kau kesini untuk belajar voli pantai?" tanya [name] setelah mendengar cerita singkat Hinata.

"ya! Sedikit kesusahan pada awalnya. Tapi menyenangkan!" ucap Hinata sambil tersenyum cerah. [name] menahan tangannya untuk tidak mencubit pipi sang adik kelas, merasa gemas dengan Hinata.

Hinata Shoyou adalah adik kelas [name]. Hinata mengetahui [name] karena Tanaka. Tanaka sering menceritakan [name] kepada Hinata, dan sering mempertemukan mereka berdua. Jadilah mereka lumayam dekat sekarang.

"kalau [name]-san mengapa melarikan diri ke sini?" tanyanya.

"aku kesal dengan kakakku. Ia berisik sekali. Makanya aku melarikan darinya kesini," jawab [name] dengan nada kesal. Hinata memiringkan kepalanya bingung.

"aku bari tahu [name]-san mempunyai kakak," jawabnya. Mereka sekarang hanya berjalan santai mengelilingi kota. Tidak jauh jauh si, hanya sekitaran pantai.

"kakak sepupuku sebetulnya. Dia berisik sekali selalu menyuruhku ini itu, selalu menanyakan hal tidak penting. Pernah suatu ketika aku pergi ke Kyoto, tapi dia menyusulku. Yasudah aku pergi ke Brazil saja. Dan malah ketemu denganmu," ucap [name] menjelaskan. Hinata mengangguk paham. Terlihat lucu di mata [name].

"memang kakak sepupu [name]-san siapa?" tanya Hinata penasaran.

"Ushijima Wakatoshi." hening. Hinata seketika menghentikan langkahnya karena terkejut.

"t-tunggu! Ushiwaka yang itu?! Yang pernah aku kalahkan di pertandingan voli?! Ushiwaka Japan itu?! Bagaimana bisa?!" tanya Hinata heboh.

"benar kok. Tidak ada yang tahu si kecuali Tendou dan dirimu," ucapmu santai, "sudahlah aku sedang malas membicarakannya. Lebih baik tunjukkan kepadaku bagaimana bermain bola voli. Yakan?" lanjut [name].

Mata Hinata seketika berbinar. Ia tanpa sadar menarik tangan [name] menuju pantai saking bersemangatnya. [name] hanya pasrah sembari membatin, "anak ini mudah sekali di alihkan perhatiannya."

Di pantai Hinata langsung menunjuk permainan bola voli. [name] menontonnya dari pinggir arena. Matanya berbinar ketika melihat Hinata bermain. Sejak dulu kesukaannya adalah menonton pertandingan voli. Matanya tidak pernah mengalihkan ke yang lain selain Hinata.

"hebat sekali!!" puji [name] saat pertandingan selesai dimenangi oleh Hinata.

"a-ahaha terimakasih [name]-san!" jawab Hinata malu. [name] langsung menyodorkan sebotol minuman dingin dan di terima suka hati dengan Hinata, "Terimakasih."

Tiba tiba suara perut berbunyi cukup keras itu berasa dari Hinata. Wajah Hinata langsung berubah menjadi memerah karena malu. [name] terkekeh pelan melihatnya.

"sepertinya kita makan siang dahulu. Restoran yang enak dimana?" tanya [name].

"aku tahu restoran yang enak dan murah disini!" ucap Hinata.

"tunjukkan aku. Kau akan ku traktir hari ini!" jawab [name]. Hinata menatap [name] dengan berbinar. Karena gemas, tanpa sadar tangan [name] mencubit pelan pipi Hinata, "kau lucu sekali!" dan muka Hinata bertambah merah.

***

Tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat. Matahari mulai berganti tugas dengan bulan tanda malam tiba. Mereka berdua mengistirahatkan diri di taman. Di selingi dengan obrolan obrolan ringan. Dan [name] menyadari, setiap mereka mengobrol pipi Hinata berwarna merah samar. Anak itu lucu sekali. Batinnya.

"sepertinya besok aku akan pulang," ucap [name].

"memang [name] sudah lama disini?" tanya Hinata penasaran.

"aku sejak 5 hari yang lalu. Wakatoshi juga selalu memberiku pesan menyuruhku pulang. Tidak ingin buat ia khawatir sebaiknya aku pulang," ucap [name].

"benar. Ushiwaka-san khawatir dengan [name]-san sebaiknya secepatnya pulang," ucap Hinata sembari mengangguk angguk.

"kalau kamu kapan kembali ke Jepang?" tanya [name].

"ah itu, aku menunggu aku menjadi kuat. Lalu kembali ke Jepang untuk melawan Kageyama," ucapnya. [name] mengangguk paham.

"semoga kau cepat kuat ya, Shoyou!" ucapmu dengan senyuman. Hinata memerah malu karena mendengar nama kecilnya disebut. Ia mengangguk semangat.

"a-anu, k-kalau besok aku mengantar [name]-san ke bandara apa boleh?" Tanya Hinata gugup.

"hee?! Bileh sekali!" jawab [name] semangat. Setelah itu mereka memandang bintang bintang dalam diam.

Hinata sepertinya merasakan sesuatu yang asing di dadanya. Sejak tadi berdebar tidak karuan.

***

"aku pulang dulu ya Shoyou!"

Bandara penuh dengan pengunjung. Kamu menarik kopermu pelan dan melambaikan tangan ke Hinata.

"[name]-san! Tunggu dulu!" ucap Hinata. [name] menghentikan langkah dan menuju ke Hinata kembali.

"ada apa?"

"bisa tunggu aku? A-anu maksudku menunggu seperti wush gitu, ahh aku bicara apa!" ucapnya gagap dengan kosa kata memusingkan. Kamu terkekeh pelan.

"menunggumu di Jepang? Aku akan menunggu kok! Jadi cepatlah menjadi kuat ya?" ucapmu sembari mengelus pelan puncak kepala Hinata. Perlakuanmu membuat rona merah tercetak di pipinya.

"h-ha'i! Aku akan cepat kuat dan melawan Kageyama! Setelah itu bisa dekat [name]-san!" ucap Hinata. Kamu sedikit malu mendengarnya. Tersenyum pelan kamu bersiap siap untuk pergi.

"dah Shoyou, sampai jumpa di Jepang!" ucapmu.

"sampai jumpa lagi [name]-san!!"

***

dahla. Maaf kalo ga ngefeel. Sesungguhnya aku bingung. Dan juga bahasa Portugisnya aku make translate jadi maaf kalo ada yang salah.

Aneh banget ga si huhu,,

Selamat ulangtahun negeriku!!

75 tahun Indonesia semoga kedepannya makin berjaya!! Tingkatkan toleransi antar sesama!

Sugarhmhm.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top