Bounding?

hai. how are you?

---

"Sebagai penutup acara tahunan kita, mari kita sambut band kesayangan kampus kita, Jendral!!"

Sorak sorai terdengar bergitu keras di pendengaran Iwaizumi. Ia tersenyum tipis, tidak menyangka jika sambutan untuknya dan teman temannya akan semeriah ini.

Seperti yang diketahui, Jendral adalah nama band milik Iwaizumi dan teman temannya. Iwaizumi sebagai drummer, Semi sebagai vokalis dan gitaris dan Oikawa sebagai bassis.

Awalnya Jendral terbentuk itu karena keisengan seorang Oikawa yang mengajak Iwaizumi dan Semi sekedar ngeband biasa. Iwaizumi bahkan tidak menyangka jika bandnya bisa sampai terkenal ke kampus sebelah.

"Halo semua! Makasih yang udah datang hari ini untuk memeriahkan ulang tahun kampus tercinta kita!" ucap Semi menyapa para penonton.

"Untuk yang belum kenal kita bertiga, Kenalin nama gua Semi Eita. Posisi gua sebagai vokalis dan gitaris," ucap Semi melanjutkan. Ia berjalan menuju tempat Oikawa berdiri sambil menyodorkan micnya.

"Halo kalian pasti tau gue, gue Oikawa Toōru sebagai bassis!" ucap Oikawa dengan gaya andalannya, mengedipkan matanya sebelah. Sontak saja para perempuan berteriak karena tingkah laku bassis Jendral tadi.

"Halo, gua Iwaizumi Hajime sebagai drummer," terakhir Iwaizumi memperkenalkan diri. Ia tersenyum tipis menatap penonton dari posisinya.

Semi kemudian kembali ke posisi awalnya, dirinya menyiapkan mic dan memposisikan gitarnya supaya mudah dimainkan.

"Hey! Where's the drum?!" ucapannya diikuti dengan ketukan pukulan drum dari Iwaizumi dengan riang.

Penonton berteriak heboh menyambut pukulan drum dari Iwaizumi yang begitu menghipnotis mata. Selain permainannya jangan lupakan wajah yang biasanya ditekuk kini tersenyum tenang.

Bait pertama lagu dinyanyikan oleh suara merdu Semi. Para penonton apalagi penggemar Jendral bersorak ria, menikmati nyanyian merdu Semi. Mereka juga sedikit terkejut, biasanya Jendral akan menyanyikan lagu dengan genre indie atau RnB. Tapi malam ini Jendral menyanyikan lagu milik MKTO berjudul Classic. Judulnya sangat mewakilkan acara kali ini, klasik tetapi tetap mewah.

Sembari menabu drum, Iwaizumi menatap para penonton yang terlihat antusias dengan penampilan band miliknya. Matanya menelusuri sekitar hingga berpapasan dengan iris hitam milik [name]. Gadis yang sedari dulu sudah menyita perhatian.

[name] tersenyum kepadanya. Gadis itu selalu saja membuat dirinya terkagum kagum padahal dirinya dengan Ophelia tidak terlalu akbrab. Rona merah seketika memenuhi wajah Iwaizumi. Beruntung lampu panggung temaram, jadi rona itu tidak terlihat. Permainannya sedikit terganggu karena matanya berpapasan dengan sang gadis yang ia sukai. Beruntungnya lagi ia bisa kembali mengikuti tempo lagu walau sempat diberi death glare oleh sang vokalis, Semi.

---

Suasana kali ini tidak seramai tadi. Jam menunjukkan pukul setengah delapan malam, dan acara sudah selesai sejak setengah tujuh malam. Iwaizumi kini berada di studio musik dengan temannya yang lain.

"Tempo drum lo tadi berantakan, tumben banget. Kenapa?" tanya Oikawa sembari mengunyah sebuah roti.

"Gak apa apa," jawab Iwaizumi.

"Kibul lo," desis Semi, "Habis ini jangan pulang duluan ya, gua ada sesuatu buat lo pada," lanjutnya.

"Gua skip. Duluan," ucap Iwaizumi. Ia menenteng tasnya dan hendak berjalan keluar studio, tetapi teriakan Oikawa menghentikannya.

"Dih?! Pasti mau ngebucinkan lo?!"

"Gausah sok tau lo Kusokawa! Gua balik," ucap Iwaizumi kesal.

Semi hanya tertawa melihat Oikawa yang dilempar sampah oleh Iwaizumi.

---

Langit terlihat cerah malam ini. Iwaizumi berjalan santai menuju parkiran dimana motornya diparkir.

Tiba tiba saja kakinya terhenti karena merasakan menginjak sesuatu. Ia menundukkan kepala, terdapat kunci dengan gantungan nama bersamanya. Digantungan itu tertulis nama yang selalu ia anggap nama tercantik yang pernah ia dengar, [name].

Matanya menerawang sekitar, kali saja menemukan [name] yang tidak jauh disana. Tentu saja ia menemukan [name] dengan senter sedang mencari sesuatu tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia berdeham sebelum mendekati sang gadis.

"Lo nyari ini?" ucap Iwaizumi sembari menunjukkan kunci dihadapan [name].

"Eh? Astaga untungnya ketemu," ucap [name], tangannya terulur hendak meraih kunci tersebut tetapi Iwaizumi lebih  cepat.

"Eh? Iwaizumi ya? Yang tadi tampil?" tanya [name] ketika menatap wajah Iwaizumi.

Iwaizumi mengangguk, "Nih kuncinya," ucapnya sambil memberikan apa yang [name] cari.

"Makasih ya, Iwaizumi. Untung kamu temuin, kalau enggak aku gak bisa pulang, hehe," ucap [name] tersenyum. Sial, Iwaizumi merasakan kupu kupu terbang diperutnya.

"Y-ya santai aja. Lain kali hati hati," ucap Iwaizumi sedikit tergagap.

"Oh ya, Iwaizumi baru selesai manggung ya? Aku tadi sempat nonton sebentar. Band kamu bagus," ucap [name], ia mengacungkan jempol kearah Iwaizumi.

"Iya. Makasih udah nonton tadi," ucap Iwaizumi.

"Gak masalah kok! Omong omong itu bukannya pertama kali kalian tampil dengan genre lain ya? Atau aku yang salah?" tanya [name] dengan bingung.

"Enggak. Itu ke 3 kalinya, hari ini kami ingin tampil beda aja makanya mencoba genre yang biasa ditampilkan," ucap Iwaizumi menjelaskan.

"Wah keren! Kalau kalian tampil lagi, Aku bolehkan menonton?" sial. Iwaizumi benar benar ingin memeluk perempuan didepannya.

"Ekhem- Lo kalau mau bisa ikut lihat latihan gua sama anak anak besok," ucap Iwaizumi.

[name] menatap Iwaizumi dengan mata berbinar, ia tak menyangka bahwa diundang untuk melihat latihan band terkenal dikampusnya, "Eh serius?"

"Iya. Kalau lo mau, kalau gak ya gak apa apa," ucap Iwaizumi.

"Mau kok! Aku besok juga cuma ada kelas pagi!" jawab [name].

"Kalau gitu, sore bisa?"

"Bisa! Aku tunggu ya! Hehe!" ucap [name], "Oh bener juga, gimana kalau kita tukeran kontak aja? Biar besok lebih mudah komunikasinya?" lanjutnya bertanya.

"Boleh," jawab Iwaizumi. Ia mengeluarkan handphone miliknya dari kantung celana, dan bertukar kontak dengan [name]. Ia bahkan tak menyangka bisa sedekat ini dengan gadis yang selalu ia kagumi.

"Makasih ya, Iwaizumi! Sampai jumpa besok!" ucap [name] hendak pergi.

Iwaizumi menarik tangan [name] menahannya pergi, "Gua anter? Malem malem begini bahaya," ucapnya.

"Eh? Gak perlu kok! Aku bawa mobil. Lagipula rumahku sedikit lebih jauh daripada rumah kamu," ucap [name] menolak.

"Eh? Yaudah kalau gitu," ucap Iwaizumi, "Hati hati," lanjutnya.

[name] tersenyum kepada Iwaizumi, "Hum! Iwaizumi juga hati hati pulangnya ya!" ucapnya sambil melambaikan tangan kearah Iwaizumi.

Ah sepertinya malam ini Iwaizumi akan tidur sedikit larut karena gadis ceria itu.

Dilain sisi, handphone [name] berbunyi tanda pesan masuk. Ia membuka roomchat yang ternyata dari Iwaizumi. Pipinya seketika merona ketika membaca ulang pesan yang Iwaizumi kirim.

"Kalau boleh, gua berniat untuk lebih dekat dengan lo." kira kira begitu isinya pesannya.

---

Hay? Hehehe.

Sedikit gagal karena foto Iwaizumi yang sulit dicari. So, here is it.

Maybe if you follow HQFESS on Twitter, you've seen that edits, and yeah i'm the senders.

Sugarhmhm
270121

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top