50. [Jihoon] kasarin saja terus!
Vote sebelum baca
.
.
.
Siapa sih yg tidak kenal dengan Jihoon, pria tertampan nomor.2 di sekolahnya. Kenapa bukan nomor.1 lantaran dia kalah voting dengan Daniel yg terkenal lebih ramah itu.
Sedangkan Jihoon, dia lebih terkenal sebagai si tampan yg kasar. Setiap kali ada gadis yg menembaknya, maka jawabannya tidak pernah berakhir baik. Kalau bukan di hina, suratnya pasti di robek, di buang ke tong sampah atau pun di hancurkan begitu saja.
Gadis mana yg tahan melihat sikapnya itu. Walaupun tidak bisa di pungkiri dia memang tampan.
Sedangkan Jaekyung, gadis ini hanya gadis biasa yg merupakan salah satu pemuja rahasianya.
Jihoon tidak pernah melihatnya, karna Jaekyung juga tidak pernah berencana mengungkapkan perasaannya.
Lagian siapa juga yg mau mengungkapkannya kalau sudah tau hasilnya tidak akan bagus. Ya kan?
Tapi semuanya berubah setelah pertemuan malam itu..
.
.
.
Saat itu Jaekyung yg terlambat datang ke sekolah tadi pagi di hukum sama gurunya untuk membereskan buku buku yg ada di perpustakaan dulu, itulah kenapa ia terlambat pulang malam itu.
Dan ketika ia sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya, ia malah menemukan sesosok mayat (?) Yg tergeletak tidak jauh dari taman rumahnya.
"Hei hei, apakah kamu baik baik saja hei!" Teriak Jaekyung juga, berharap ia baik baik saja. Mana tau teman ya kan, seragam mereka sama soalnya.
ketika Jaekyung membalikkan badannya, gadis ini sangat terkejut ternyata itu Jihoon.
Omona, di lihat dari jarak sedekat ini dia kelihatan lebih tampan lagi
Ma heart uhh.... 😍😍
Jaekyung pun berusaha membangunkannya.
"Apakah kamu baik baik saja?" Jihoon membuka kedua matanya.
"Kepalaku pusing, antarkan aku pulang. Cepat!"
Anju! Kasar banget ini cowok! Memang aku babunya apa ya, pake perintah perintah segala!
Iya deh iya..
Kasarin aja terus bwang 😋
Jaekyung pun terpaksa mengantarnya.
"Rumah kamu dimana?"
"Udah jalan aja! Nanti aku tunjukin!"
Jaekyung be like 😑
.
.
.
Setelah perjalanan yg panjang, akhirnya Jaekyung berhasil mengantarnya pulang juga. Tapi begitu masuk ke apartemennya, ternyata rumah tsb tidak ada siapapun.
Apakah Jihoon tinggal sendirian ya?
Padahal Jaekyung udah siap sedia tadi berusaha tampil semaksimal di depan calon mertua 😆
"Mana kedua orangtuamu? Kamu tinggal sendiri ya?"
Baru juga bertanya, Jihoon sudah menariknya duluan dan mengecup bibirnya.
Kirain cuma kecupan saja, eh Jihoon malah memperdalamnya menjadi sebuah lumatan. Lebih dalam dan dalam lagi.
Jaekyung jadi sesak rasanya.
Gadis ini pun langsung mendorong tubuh Jihoon.
"Le-pas-kan! Hosh hosh.." menarik nafas dalam.
"Apa yg ingin kamu lakukan?" Kok sekarang Jaekyung baru sadar kalau ternyata Jihoon itu bau alkohol ya?
Apakah dia mabuk?
Astaga.. apa yg akan dia lakukan? Apakah dia akan memperkaosku? 😌
"Jangan sok nolak deh kamu! Padahal kamu juga mencintaiku ya kan?"
"Apa?" Darimana dia tau?
"Karna selama ini aku memperhatikanmu, kamu selalu menatapku tapi tidak pernah berani mendekatiku. Apa apaan sih itu? Seperti gadis perawan saja!"
"Memang iya aku masih perawan! Apaan sih?!" Kesal Jaekyung juga.
"Tuh kan sekarang malah ngode lagi, mau aku perawanin ya? Ya udah sini, makanya jangan nolak"
"Apa? Yah!!!"
Jihoon sudah melumatnya kembali dan kali ini tidak ada ampun lagi baginya, ia langsung mengangkat Jaekyung dan menguncinya di kamar. Menjatuhkannya di kasur serta merobek robek pakaiannya.
"Yah.. yah.. k k kamu sedang bercanda kan? Please.. lepaskan akuhh hiks" Jaekyung sudah menangis saja.
Bukannya di lepasin Jihoon malah semakin menghimpitnya di atas kasur tsb.
"Jangan menangis sayang. Kamu yg akan meminta lebih nanti hehe"
"Tidak tidak aaaaaaaaaaa!!" Jaekyung berteriak kencang sekali ketika Jihoon mulai merobek keperawanannya. Jaekyung merasa sakit, tapi percuma ia sudah lelah untuk menolak.
Mungkin lebih baik ia pasrahkan saja.
Pasrah malah bikin enak. Daripada menolak jatuhnya sakit coi 😣😣
"Aaaahhhh....aaahhhh" desah Jaekyung juga.
Jihoon tersenyum bangga.
"Kamu suka kan? Makanya sekarang katakan 'kasarin akuh lagi dan lagi' uhhh..." pinta Jihoon.
Bodoh amat, Jaekyung hanya melakukan apa yg ia perintahkan. Ntah kenapa ia beneran mirip seorang slave sekarang.
"Kasarin-akuhh...aaahhhh..."
Tak lama, Jaekyung pun klimaks bersamaan dengan Jihoon. Keduanya terlelap bersamaan di kasur king size tsb.
Sampai keesokan paginya..
***
Jaekyung terkejut ketika mendapati Jihoon di sampingnya. Hampir lupa kalau ia habis naena dengan Jihoon semalam.
Eh tapi- benerkah ini nyata?
Baru saja Jaekyung berniat menyentuh pipi pria tsb, Jihoon pun membuka kedua matanya, Jaekyung kembali terkejut.
"Yah--kamu??" Kejut Jihoon juga. Eh tapi kenapa pria itu terlihat kebinggungan ya?
Apakah karna mabuk ia melupakan semuanya?
"Kamu.. yg memaksaku.. semalam.. aku bahkan, kehilangan keperawananku hiks"
Jihoon mengendus kesal.
"Aih, lagi lagi kepribadianku yg lainnya sedang berulah"
"Maaf ya.. itulah kenapa aku tidak suka seseorang mendekatiku, aku.. aku beneran minta maaf"
"Jadi, maksudmu kamu--?"
"Ya, aku punya kepribadian ganda. Setiap tertidur sisiku yg lainnya bakal muncul"
"Maaf, tapi aku berjanji bakal tanggung jawab. Ya?"
Jaekyung pun langsung menatapnya bulat bulat. Sepertinya iya sih yg pagi ini terlihat berbeda dengan yg malam ia temui.
Yg malam lebih bangsat menghanyutkan.
Sedangkan yg pagi ini lebih imut dan mengemaskan.
Jaekyung pun mengengam erat kedua tangan Jihoon "tenanglah, aku berjanji akan membantumu juga. Ayo kita sembuhkan kepribadian gandamu!"
"Kamu beneran.. tidak takut padaku? Mau membantuku?" Jaekyung menganggukkan kepalanya dengan seyakin yakinnya.
Sekalian meyakinkan dirinya sendiri.
"Kalau begitu.. bagaimana kalau satu ronde lagi?"
"Eh?"
.
.
.
"Aaahhhh.....aaaaaahhhh..!"
"Bagaimana rasanya bermain dengan yg ini? Kamu lebih suka yg mana, hm? Hehe"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top