45. [Suga+Namjoon] Friendzone X

Vote sebelum baca

.

.

.

"Nnnnggg...mmmppppp" aku hanya bisa meleguhkan suaraku ketika seseorang tiba tiba memasukkan kedua jarinya ke dalam lubangku.

Mengocoknya kuat membuatku kebanjiran saja.

Belum lagi seseorang yg lainnya mulai mengajak lidahku berperang di dalam mulutnya.

"Mmmppppmmmppp" yah inilah pagi yg ku lewati hari ini.

Ntah kenapa akhir akhir ini aku selalu melewatinya seperti itu. Semua ini karna ada alasannya.

Pertama tama karna kedua orangtuaku yg meninggalkanku sendirian di rumah. Mereka pindah hanya berdua, lantaran ayahku mendapatkan pekerjaan yg lebih bagus disana.

Sebenarnya mereka ingin membawaku, tapi aku tidak mau. Aku kan sudah nyaman disini. Bagaimana kalau disana malah tidak mendapatkan teman 😕

Dan akhirnya seperti ini,  aku pun di tinggalkan tapi untunglah setiap bulan mereka masih akan mentransferkan uang untukku. Uang yg sangat lebih dari cukup, jadi aku bebas sekarang yuhuuu

Tapi masalahnya adalah, kedua temanku alias tetanggaku dari kecil ini malah selalu datang mengangguku. Setelah mengetahui kepindahan kedua orangtuaku, dengan alasan tsb mereka selalu numpang menginap di rumahku.

Dan akhirnya apa? Yah.. itulah setiap pagi yg ku dapatkan. Tidur seranjang dengan kedua bangsat ini.

Kim Namjoon dan Min Suga.

Aku pun beranjak dari kasurku, dimana kedua pria ini masih tidur disana. Aku tidak tahan, celana dalamku sudah basah dan bau, aku ingin segera mencucinya.

Ketika aku baru saja sampai di kamar mandi, membuka kran air dan melepaskan seluruh pakaianku, Namjoon pun masuk.

"Hoi, aku sedang memakainya Namjoon!" Kesalku juga.

Pria ini hanya terkekeh kecil, setelah menyemprotkan air seninya, Namjoon pun mulai membuka pakaiannya juga. Pria ini berjalan ke arahku.

"Ada apa?" Tanyaku juga.

"Mandi bareng" ucapnya sambil memelukku.

"Ya sudah"

Kami pun mulai mandi sampai sesekali Namjoon akan mulai menyabuni punggungku sampai ke kedua gundukanku tsb. 

"Uhhhh..." leguhku juga. Aku langsung menyingkirkan tangannya. Lagi lagi Namjoon terkekeh jahil.

"Kenapa? Sange ya?" Tanyanya pula.

Karna siapa juga! 😒

"Iya, karna itu menjauhlah Namjoon. Bagaimana kalau aku pengen!" kesalku juga.

"Ya udah di pake" Namjoon menunjukkan penisnya yg sudah sangat tegang itu. Bahkan urat uratnya kelihatan semua.

"Kamu yakin?"
"Ya sudah, aku pake nih! Aaahhhh..." aku pun langsung naik di atas tubuh Namjoon dan Namjoon mengendongku dengan erat.

Ku masukkan penis tsb ke dalam liangku dan mulai menaik turunkan badanku.

Gils.. ini enak banget uhhh 😋

Tak lama, kami pun keluar dari kamar mandi tsb. Terlihat Suga yg sudah bangun bahkan menyiapkan sarapan.

Pertanyaannya, seberapa lamakah kami di kamar mandi tadi? 😆

"Kalian lama banget, anjing! Terpaksa aku mandi di wastafel"

((Imejin 😇))

"Hehe maaf ya.." lalu Suga tiba tiba mendekat ke arahku, seperti mencium bau tubuhku gitu.

"Kamu bau!" Ucapnya kemudian.

Aku pun langsung mencium bau tubuhku juga.

"Tidak kok!" Jelasku juga "aku baru mandi tau! Bagaimana mungkin bisa bau!"

"Iya bau! Bau mesum!!" Ucapnya juga, barulah kami mengerti.

"Hehehe" dan akhirnya hanya tawa cengegesanlah yg bisa kami tunjukkan. Suga menelan makanannya dengan kesal.

Sampai hape Namjoon tiba tiba berdering.

Dari sang pacar dan Namjoon pun langsung mengangkatnya "ya..?"

Setelah teleponan sebentar, Namjoon pun menutup teleponnya.

"Ah.. sungguh merepotkan! Maaf ya, sepertinya aku tidak bisa menjemputmu pulang kuliah nanti. Pacarku menelepon, katanya ada perlu harus--"

Aku langsung meletakkan sendokku dengan kasar PIANK hingga muncul bunyi seperti itu, Namjoon pun terdiam.

Aku kesal.

"Ya sudahlah, kamu pulang kuliah jam berapa, biar aku jemput" ucap Suga pada akhirnya.

"Tapi kamu kan juga sama, ada janji dengan pacarmu makanya tidak bisa menjemputku kan? Ah kalian berdua sama saja, setelah punya pacar tidak peduli dengan teman lagi. Huh!"

"Iya, aku usahain okay!"
"Nanti waktu janjiannya aku percepat, jadi aku usahain untuk menjemputmu. Okay? Jangan marah kek gitu dong" dan akhirnya aku pun mengiyakan kebaikan Suga ini.

Sejujurnya aku bisa pulang sendiri sih. Tapi aku yakin kedua pria ini tidak akan mengijinkannya, jadi lebih baik aku diam atau berpura pura marah saja. Sampai salah satu dari mereka yg mengalah, seperti sekarang hehe.

,

Waktu telah menunjukkan pukul 10 malam dan Suga belum muncul juga.

Aku sangat kesal. Tadi katanya usahain, bisa! Tapi nyatanya?

Ketika aku berniat pulang sendiri, akhirnya mobil Suga muncul juga.

"Maaf maaf, sebenarnya aku ingin segera menjemputmu. Tapi dia terus melarangku pulang, maaf ya.." melihat wajah imut dan ngosh ngoshannya itu, ya sudah aku maafkan deh.

Lagian melihatnya datang aku juga sudah senang kok! Setidaknya dia masih peduli.

"Ya udah yuk masuk, dingin" Suga langsung melepaskan jaketnya untuk menutupi tubuhku. Aku tau dia perhatian, tapi ntah kenapa aku tidak suka.

Sampai di mobil aku pun langsung melepaskannya.

"Kenapa di lepas? Pakai saja"

"Enggak ah, jelek! Padahal aku sudah sengaja memakai bra baruku ini, nanti pada gak tau, gak kelihatan haha" ucapku dengan sejujurnya ini. Suga langsung menatapku dengan tatapan dinginnya itu.

"Dasar kamu ya!" Ucapnya juga. Tapi tak lama tangannya malah menjalar ke area gundukanku. 

"Kamu beli dimana? Siapa yg menemanimu?"

"Oh enggak, aku belinya online kok!"

"Oh.. sepertinya bagus. Nanti di rumah aku lihat langsung boleh ya? Apalagi kalau di buka hehe" dan akhirnya niat tersembunyinya kelihatan juga.

"Iya iya, apalagi kalau bukanya di atas ranjang kan?"

"Wua.. memang kamu paling mengerti diriku"

"Ya sudah, cepat pulang. Aku juga ingin segera mencari kehangatan di tubuhmu hehe"

Dan akhirnya mobil kami pun melaju pulang.

Begitu sampai di rumah. Suga langsung melumatku dan mengangkatku di atas ranjang.

Ia melepaskan pakaianku yg menutupi bra baruku tsb.

"Bagaimana? Cantikkan?" Ucapku juga.

Suga mengecup keningku "tidak, cantikan kamu hehe" 
Lalu ia pun memulai aksinya dengan membuka pengait bra ku tsb dan mengulum putingku "nnnggg..." desahku mulai kebanjiran.

Dan selanjutnya ia menidurkanku di atas kasur, membuka lebar kedua kakiku dan mengoyakku dari bawah sana.

"Aaahhh....Suga aaahh aaaahhhh" tidak perlu waktu lama, akhirnya kami sama sama puas juga.

Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, aku haus. Aku pun memakai baju seadanya tanpa dalaman dan keluar untuk minuman.

Disana aku melihat Namjoon sedang duduk di ruang tamu  nonton tv.

"Oh, kamu sudah pulang? Kenapa tidak masuk?"

"Malu ah, kalian lagi nganu" jawabnya.

Aku pun hanya "oh" lalu duduk di sampingnya.
"Bagaimana dengan pacarmu, lancar?" Tanyaku sambil menganti chanel favoritku, sbs. Kebetulan ruuning man sedang di siarkan disana.

"Aku..."

Rrriiinnnggg

Hape Namjoon tiba tiba berbunyi, setelah mengangkatnya Namjoon permisi sebentar kepadaku.

"Maaf, pacarku telepon" lalu Namjoon pun bergerak sedikit menjauh.

Sejujurnya... hatiku sakit.

Bahkan sangat perih.

Kedua sahabatku.. sudah memiliki pacar, sedangkan aku? Aku masih terjebak friendzone lucknat ini.

Sebenarnya aku sangat mencintai mereka berdua, bahkan aku berharap selamanya kami bakal seperti ini terus.

Tapi apakah aku bisa?

Setetes airmataku mulai jatuh, aku pun langsung menghapusnya.

Dengan alasan kalau tayangan running man tsb terlalu lucu, aku tertawa, tertawa sekuat yg aku bisa.

Padahal hatiku rapuh, perih, kacau, tapi aku tidak bisa menunjukkannya.

Hanya dengan beginilah aku bisa mempertahankan mereka, ya kan?

.

.

.

Rrriiinnnggg

Hape Namjoon berbunyi pagi itu. Sebenarnya bukan panggilan, melainkan sms. Dan yg mengirimkan sms adalah Suga.

What? 😨

Suga : Berpura puralah tidak bisa menjemputnya malam ini. Kamu keterlaluan, bagaimana bisa kamu mengambil jatahku. Aku tidak mau tau, pokoknya malam ini jatahku!

Setelah membaca pesan tsb, mau tidak mau Namjoon pun terpaksa menolak janji mereka.

.

.

.

Rrriinnnggg

Hape Namjoon kembali berdering ketika ia berniat mengatakan sesuatu kepada gadis itu.

Dan peneleponnya bukan orang lain, melainkan Suga yg sedang tidur di kamar.

Tidur? Oh tentu saja tidak. Hanya pura-pura-tidur.

"Apa yg ingin kamu katakan padanya?" Tanya Suga juga.

"Aku mencintainya, aku akan mengatakannya!"

"Aku juga mencintainya anj*ng! Bahkan cintaku tidak  kalah darimu. Tapi setelah kita katakan apa yg akan terjadi, apakah kamu memikirkannya? Bagaimana kalau dia malah pergi meninggalkan kita, apakah kamu mau hal itu terjadi??"

"Tapi--"

"Tidak ada yg bisa kita lakukan Namjoon ah. Bagaimana pun kita harus mempertahankan hubungan ini"

Friendzone ini

Untuk mempertahankan gadis itu..

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top