43. [V+Jiyeon] Insiden Club


Vote sebelum baca

.

.

.

Jiyeon berlari memasuki club malam tsb. Dan akhirnya ia menemukannya juga, pacarnya sedang ciuman dengan seorang gadis.

"YAHHH!!" teriaknya juga tidak tahan membuat ciuman keduanya terlepas.

Sang pria menatapnya ketakutan dan langsung menyuruh si perempuan untuk meninggalkan mereka terlebih dahulu.

"Jiyeon ah please dengarkan aku dulu.." dengan memaksa akhirnya si pria berhasil menahannya juga.

Keduanya sedang berada di dekat toilet saat ini. Maklum saja, disini lebih tidak berisik.

"Apalagi yg ingin kamu katakan huh? Aku tidak ingin mendengarnya!" Belum apa apa Jiyeon sudah melepaskan tangannya duluan.

"Jangan salahkan aku, semua ini juga salahmu!"

"Apa?"
"Kamu yg selingkuh dan kamu berani menyalahiku--"

"Siapa suruh kamu polos banget huh! Beberapa kali aku mengajakmu tidur kenapa kamu tidak mau, kan akhirnya aku-- aku juga pria, aku tidak bisa menahan nafsuku. Aku ingin mencobanya, aku--"

PLAK/

Kesal, Jiyeon pun akhirnya menamparnya juga.

Gila! Bagaimana bisa ia memilih pria brengsek seperti ini?

Memang kekayaan dan ketampanan tidak bisa menunjukkan bagaimana perilaku seseorang tsb.

"Aku mau kita putus!" Ucap Jiyeon juga.

"Tentu saja tidak bisa"
"Kenapa aku harus putus denganmu, aku tidak mau"

"Yah! Kamu sudah selingkuh, apakah aku harus diam dan menerimanya huh?!"

"Jiyeon ah.. dengar aku dulu. Aku minta maaf. Aku janji lain kali tidak akan melakukannya lagi, aku akan segera putus dari gadis itu. Tapi kamu juga harus janji padaku, kamu mau kan tidur denganku?"

"A a apa??" Jiyeon hendak memukulnya lagi, tapi pria itu segera menghindar.
"Dasar bajingan! Aku tidak sudi tidur denganmu tau! Lebih baik aku tidur dengan pria lain daripada dirimu!"
"Lihat saja, akan ku buktikan  hari ini juga!"

Pria ini tertawa, tampaknya ia yakin gadis sepolos Jiyeon tidak mungkin akan melakukan hal itu. Jiyeon kan masih perawan, masa iya dia rela memberikan keperawanannya begitu saja.

"Haha jangan bercanda Jiyeon ah, kamu tidak akan melakukannya. Ya kan?"

"Kamu pikir aku bercanda!"

"Baiklah, aku terima hubungan kita putus kalau kamu beneran tidur dengan seorang pria. Bagaimana, apa yg akan kamu lakukan?"
"Sudahlah Jiyeon ah, jangan bercanda.. aku tau kamu tidak mungkin--"

Baru saja pria tsb hendak memeluknya kembali, Jiyeon sudah berlari menghampiri seorang pria yg baru keluar dari toilet pria ini.

Pria ini melihatnya keheranan.

Kenapa pula ada seorang gadis cantik menahannya di depan toilet kan? 

"Ada apa--?"

"Apakah kamu mau tidur denganku?"

"H h huh?" Pria itu nampak kebinggungan, begitu juga mantan pacarnya Jiyeon ini.

"Jiyeon ah, kamu tidak beneran bukan?"
"Hei... Jiyeon ah!" Pria tsb hendak mengejar, tapi Jiyeon telah mengandeng pria itu pergi.

Lalu ia mulai menangis sesengukan.

"Hei, apakah kamu bisa melepaskanku sekarang? Airmatamu membuat lengan bajuku basah"

"Ah, maaf.. aku..hiks"

Tapi akhirnya pria itu memberikan lengannya kembali.

"Sudahlah, nangislah. Tapi setelah ini janji ya kamu akan mencucikan kemejaku"

Jiyeon hanya ngangguk ngangguk membuat pria itu tertawa tampan sekali.

Anjir, Jiyeon memang bisa memilih pria yg tepat 😶

"Siapa namamu?" Tanya V juga.

"Aku.. Jiyeon, kamu?"
"Maaf ya, tadi aku hanya--"

"Bercanda? Hehe"
"Kamu bisa memanggilku V saja. Klo gitu aku juga minta maaf sebelumnya, karna tidak ada yg namanya bercanda di kamusku. Aku sudah sempat membawanya serius, jadi bagaimana ini? Kamu harus tanggung jawab Hehe"

"T t tapi--" V sudah melumat bibirnya duluan membuat Jiyeon terbungkam dengan wajah bersemu merah.

Kok panas ya?

Anjir deg deg an 😣

Lalu V pun mendekatkan bibirnya ke telinga Jiyeon.

"Ingin mencobanya denganku? Aku janji akan membuatmu merasa enak"

Tidak menunggu jawaban dari Jiyeon, V sudah menariknya duluan membawanya ke apartemennya.

"Dimana ini? Akk!!" V menghimpitnya di dinding pintu lalu melumatnya dengan kasar. Tangannya yg merayap rayap di sekujur tubuhnya itu membuat Jiyeon kepanasan.

BUKA! BUKA! eh? 😌

Dengan ceketan, V mengangkat tubuh Jiyeon dan melemparnya di atas sofa. Lalu dengan karismatiknya ia membuka satu persatu kancing kemejanya tsb, memperlihatkan tubuhnya yg walaupun tidak berotot itu tapi terlihat sangat mengoda.

Jiyeon sampai menelan ludah kasar.

"Sebegitu mengodanyakah aku sampai area bawahmu sudah basah hm?" V mengodanya dengan memasukkan kedua jarinya ke dalam celana dalamnya tsb. Jiyeon langsunh memalingkan wajahnya karna malu.

Malu sih tapi kenapa tubuhnya tidak menolak! Sungguh memalukan 😔

"Tidak usah malu sayang, wajahmu sudah mengatakan semuanya. Kamu begitu mengiginkanku berada di dalammu, ya kan?"
"Sekarang ikuti ucapanku, katakan "masuki aku, please.." maka aku akan melakukanya. Ayo!"

"Tidak! Aku malu.. aku mau pulang saja, ak!!" Tapi badannya sudah di hempas kembali oleh V.

"Kalau begitu, aku yg akan memaksamu sampai kamu ketagihan dan memohon mohon padaku nona Jiyeon"

"Jangannnn aaahhh....aaaaakkkkkkk!!!" Rasanya begitu sakit membuat Jiyeon merapatkan kedua kakinya melingkari pinggang kecilnya V.
"Jangannhhhh....janganhhhh..." ucapnya ngosh ngoshan. Tidak tahan V terus menghentak hentakkan barang lucknatnya tsb ke dalam dirinya.
"Jangan berhenti please...aaahhh..." ucap Jiyeon juga pada akhirnya membuat V tersenyum puas.

"Apa, aku tidak bisa mendengarnya? Katakan lebih keras lagi sayang.." V dengan sengaja mengodanya, menjilati lehernya, memainkan kedua gundukannya tsb, tapi ia justru tidak ingin mengoyangkan badannya.

Ia sengaja hanya menanamnya saja tapi berhenti mengerakkannya.

Jiyeon begitu tersiksa di bawah sana, mana ia sudah berada di puncak kenikmatannya saja.

"Please....nnnnggg..." Jiyeon mengerak gerakkan pantatnya tapi V tetap saja diam.

"Please apa hm....?" Godanya lagi.

"Dasar bajingan kamu! Tolong... masuki aku... yg lebih kuat lagi... lebih dalam lagi aahhhh....aaahhhh V aaahhh!!!"

"Haha.. as your wish baby"
"Aaahhhhhh...." dan akhirnya keduanya pun klimaks secara bersamaan.

***

"Nnnnggg..." Jiyeon akhirnya bangun juga.

Ntah sejak kapan gadis ini sudah di kamar saja, apakah V yg mengendongnya semalam.

Ceklek

Pintu kamarnya terbuka, terpampanglah wajah tampan V disana.

"Eh, sudah bangun noona"

Jiyeon tercyduk mendengar panggilannya tsb. Semalam sayang kok hari ini jadi noona sih?

"Huh noona? Eh--kamu--masih sekolah ya?!" Jiyeon terkejut ketika mendapati pakaian apa yg sedang V pakai.

Bukankah itu seragam sekolah? Astaga! 😨

"Maaf noona, aku membuka dompetmu tadi. Soalnya aku laper, pakai uangmu untuk beli sarapan hehe"

"Kenapa harus pakai uangku, punyamu kan ada!" Kesal Jiyeon juga.

"Uangku sudah habis bayar uang taxi kita semalam. Lagian noona yg tiba tiba menarikku, aku kan lagi kerja semalam, jadinya aku kena pecat deh.. Noona harus tanggung jawab!"

"A a apa?"

"Kenapa?"
"Noona mau lagi ya? Satu ronde sebelum ke sekolah seperti tidak masalah.. hehe" V menurunkan celana panjangnya membuat Jiyeon langsung menaikkan selimutnya.
"Tapi bagaimana kalau kita buat kesepatan noona. Karna sekarang aku sudah tidak bekerja lagi, jadi noona yg harus membiayaiku. 1 ronde 100ribu, bagaimana? Hehe"

"A a apa??"
"Aku tidak mau ahhhh..."

Tapi sepertinya Jiyeon berada di posisi yg tidak bisa menolak 😏

Berasa di rampok deh gue!

Tapi klo perampoknya setampan V mah..

Gue rela

Eh pasrah 😏😏

"Aaahhh....V aaahhh.. aahh!"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top