34. [Daniel] brother complex
Vote sebelum baca
.
.
.
Sebenarnya ada satu hal yg selama ini aku rahasiain dari abangku, yaitu.. aku lagi pedekate dengan rivalnya dari sekolah lain.
Aku tau ini salah, tapi mau gimana lagi. Aku pengen tau bagaimana rasanya pacaran. Soalnya banyak teman sekolahku yg tidak berani mendekatiku hanya di karenakan mereka takut dengan abangku.
Gak mungkin kan aku jomblo terus 😢
"Ya, makasih oppa" aku pun melambaikan tanganku ke arahnya. Lalu setelah melihat mobilnya pergi, barulah aku masuk ke dalam rumah.
Di dalam sana ternyata abangku sudah meluhat semuanya. Aku tidak tau kalau ia bakal pulang secepat ini.
Bukankah seharusnya ia banyak acara ya mengingat kedua orangtuaku lagi lagi kerja di luar kota.
"O o oppa" panggilku juga terbata bata.
"Siapa itu?" Tanyanya dengan tatapan dingin.
"B b bukan siapa siapa"
"Aku masuk dul--arh!!" Daniel langsung menahan tanganku.
"Jangan berbohong! Aku sudah melihat semuanya. Bukankah aku sudah pernah mengatakannya padamu, pria itu tidak ada yg baik, apalagi pria yg mengantarmu pulang tadi. Kamu tau kan kalau dia itu rivalku dalam club menari, aku tidak suka kamu dekat dekat dengannya! Dan aku percaya dia punya maksud tertentu!"
Aku langsung melepaskan tangan Daniel dengan kasar "aku sudah bukan anak kecil oppa, aku bisa menilainya sendiri. Aku tidak perlu bantuanmu, please.. biarkan aku sendir--arrghh!!" Daniel kembali mengengam erat tanganku.
"Kamu.. sudah jadian dengannya?"
"B b belum" jawabku juga.
Daniel menghela nafas lega "baguslah, menjauhlah darinya"
Ketika Daniel hendak pergi, aku pun langsung meneriakinya "mau sampai kapan kamu menahanku seperti ini oppa? Aku juga.. perlu pacaran, aku tidak mau seperti ini terus!" Kesalku.
"Sudah berapa kali ku katakan padamu, pria itu tidak ada yg baik. Mereka hanya ingin menyentuhmu, memperdayaimu, apakah kamu tidak tau itu?!"
"Aku tau!"
"Tapi bila kami melakukannya atas dasar cinta, apa salahnya?!"
"Salah! SALAH BESAR!"
"Aku tidak suka melihatmu menyukai pria lain apalagi kalau sampai mereka menyentuhmu, aku pasti akan membunuhnya!"
"Sebenarnya kenapa oppa? Aku bener bener tidak mengerti!"
"Karna aku mencintaimu!"
"A a aku menyayangimu, aku ingin melindungimu. Aku ini oppamu!"
"Tapi bukan seperti itu caranya.."
"Jadi seperti apa? Membiarkanmu pacaran dengan pria lain? Saling mencintai? Lalu.. aku bahkan tidak berani membayangkan hal itu terjadi. Kamu itu.. hanya milik oppa seorang"
Apa katanya?
Aku tidak mengerti?
"Oppa.. apa maksudmmmpp" Daniel tiba tiba melumatku membuatku terdiam.
Apa maksudnya ini??
"Aku mencintaimu"
"Ya, aku mencintai"
"Tapi bukan sebagai seorang oppa, melainkan.. pria dan wanita. Apakah kamu mengerti sekarang?" Aku terdiam, aku tidak tau harus mengucapkan apa sekarang.
"Jadilah milikku" tambahnya kemudian.
"Tapi... kita..."
"Ya, aku tau. Tapi aku tidak ingin memikirkannya lagi sekarang, aku hanya ingin kamu menjadi milikku" Daniel kembali melumatku hingga tubuh kami sama sama terbanting di atas kasur.
Daniel mulai mengesap area leherku lalu jatuh kekedua gundukanku.
"Nngg....janganhh..." desahku juga. Aku tidak tau perasaan apa ini. Tapi jantungku berdegub kencang ketika ia mulai menyentuhku.
Bukankah ia abangku? Kenapa aku bisa mempunyai perasaan ini pada dirinya?
Atau jangan jangan aku juga--??
"Aaahhh...opppa...janganhh....aahhh..." tubuhku terus bergetar hebat ketika ia mulai membuka satu persatu pakaianku dan memasukkan otongnya yg berukuran cukup gede itu.
Aku langsung mundur ketika melihat keperkasaannya itu "oppa.. aku takut ...saakkiitt.." isakku juga.
Aku beneran takut, bukankah kata orang buka perawan itu menyakitkan ya?
"Jangan takut.. bila melakukannya dengan orang yg kamu cintai, kamu tidak akan merasakan sakit sedikitpun. Percayalah padaku"
"Benerkah?"
Tapi-- apakah aku menyukainya?
"J j jangannhh oppaa aaahh..." Daniel tetap mempertahankan posisinya dan akhirnya batangannya itu pun masuk juga "Arrgghh!!" Teriakku satu kali dengan kerasnya, tapi tak lama suara itu berubah menjadi suara suara desahan yg penuh kenikmatan.
Saya sudah gila sepertinya 😌
"Aaahhh....oppa...aahhh..." desahku berkali kali ketika Daniel mulai memasukiku lagi.
Ah, aku bener bener tidak bisa menahannya lagi. Rasanya tubuhku bagai melayang di langit tingkat enam sembilan.
"Aku tidak bisa lagihh oppahhh...ahhh..ahhh..aaahhhhhh!!" Dan akhirnya Daniel pun ikut klimaks bersamaan dengan diriku.
Daniel sedang mengenakan pakaiannya kembali, sedangkan aku malah mulai menangis. Daniel terkejut melihatku dan mendatangiku.
Perasaan tadi udah ena, sekarang kok menangis pikirnya juga.
"Ada apa adekku sayang, hm? Sakit?" Tanyanya juga.
Aku mengeleng tidak. Itu beneran tidak sakit, malahan ena eh? Tapi aku gundah, sebenarnya apa yg tengah kami lakukam saat ini.
Ini bukanlah hal sepele, ingatlah kalau kami itu saudara. Seayah, seibu.
"Apa yg akan di pikirkan appa dan umma nanti? Aku--"
"Jangan takut, biar aku yg bicara pada mereka. Aku percaya mereka pasti akan mengizinkannya"
"Tidak mungkin!"
"Kita ini saudara oppa, bagaimana mungkin--! Oppa jahat, bagaimana bisa oppa meniduri adek sendiri hiks" padahal di anuin gak nolak, ihh dasar cewek! Eh?
Daniel tersenyum, bahkan senyumannya itu terlihat menyepelekan sekali.
"Kita kan bukan saudara kandung, jadi apa masalahnya"
H H HUH?!
Apa katanya??
"Karna saat itu kamu masih kecil, mungkin kamu tidak tidak bisa mengingatnya lagi, tapi aku masih bisa mengingatnya dengan jelas. Aku tidak pernah melihat ummaku hamil apalagi melahirkan, dan tiba tiba saja kamu datang ketika sudah berumur 4 tahun, bukankah sangat aneh?"
"Iya.."
"Jadi maksudnya aku--"
"Iya, jadi maksudnya kita boleh memiliki suatu hubungan. Apakah kamu sudah mengerti sekarang? Lagian itu jugalah kenapa aku selalu seprotektif ini padamu, karna aku tau gadis di depanku ini akan menjadi istriku dan umma dari anak anakku kelak hehe"
"Jadi apakah kamu mau menjadi istriku?" Tanyanya kemudian. Ngapain juga di tanya ya, padahal udah di jebolin duluan.
Untung ganteng bang!
Aku pun hanya bisa menganggukkan kepalaku, lagian gak mungkin nolak.
Nolak cogan itu 》》
Daniel pun kembali melumatku, menidurkanku di atas sofa lagi "satu ronde lagi?" Ajaknya.
Aduh nolak gak ya?..
Ahhhhh...ngak deh! 😆
"Aaahhhhhh......"
,
Ayah dan ibu Daniel sedang belanja di sebuah mall, dan tiba tiba saja ada yg menghentikan langkah mereka.
"Jaehwan oppa!" Teriaknya ke arah ayah Daniel. Dan langsung memeluknya, membuat ibu Jisung murka dan melepaskan pelukan mereka.
Ini maksudnya apa coba meluk suami aing di tempat umum seperti ini?
"Bagaimana kabarmu oppa? Dan.. bagaimana kabar putri kita?" Tanyanya.
"Dia.... baik"
"Dia sudah tumbuh dewasa sekarang. Ada Daniel yg menjaganya di Korea, kamu bisa tenang"
"Ah, aku sungguh ingin bertemu dengannya"
"Enak saja! Dia sudah menjadi putriku sekarang! karna kamu sudah memberikannya kepadaku waktu itu, berarti kamu harus putus hubungan dengannya. Aku tidak ingin dia tau kalau dia adalah anak dari perselingkuhan appanya, apakah kamu mengerti?"
"Papi, ayo kita pergi!"
"Mami.. jangan gitu.."
"Tidak, papi! Pokoknya dia tidak boleh tau soal jati dirinya, dia adalah putriku. Aku akan menyimpan rahasia ini sampai alam kuburku"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top