3. [Joshua] sperma limited edition
Setelah menikah dengan Joshua, ritual pagi dan malam ini setiap hari pasti kami lakukan. Itu lo.. mengcover lagunya Twice yg ooh-ahh
"Aaahhhh....oohhhh" desahku juga mulai merasakan kepunyaan Joshua menusuk kedalam lubang sempitku.
"Oppaaahhh...akuhhh.."
"Iya aku juga sayang.."
"Aaahhh...."
Dan akhirnya selesailah ritual pagi ini. Joshua mencium keningku lalu pergi berangkat kerja.
Terhitung dengan hari ini sudah satu bulan kami menikah, tapi aku belum juga punya momongan, karna itu kami melakukannya dengan extra. Pagi sekali, malam sekali. Tapi lambat laun, lama lama aku merasakan ada yg aneh dengan Joshua.
Bukannya menanamkan benihnya didalamku, ia terlihat lebih sering mengeluarkannya diluar. Bukankah mau punya anak harus ditanamkan kedalam ya?
Apakah aku salah?
Atau jangan jangan.. Joshua hanya ingin mencari nikmatnya saja, belum ingin aku cepat cepat hamil gitu?
Walaupun suamiku itu memang sedikit mesum, tapi ya sudahlah.. nanti aku tanyakan.
,,,
"Oh, kamu sudah pulang oppa"
Ku ambil tasnya dan jas kerjanya, lalu menaruhnya ketempat yg sudah tersedia. Joshua tiba tiba memelukku, mencium cupingku membuatku kegelian "apa sih oppa, mandi dulu gih" tolakku juga.
Joshua pun mendengarkanku "baiklah, tapi janji setelah ini 69 ronde ya sayang, hahaha"
"Iihhh apaan sih?!"
69ronde lagi?
Gak bosen apa?
Sesekali 690 ronde kek! 😂
Joshua pun pergi mandi, sedangkan aku sedang menyiapkan makan malam. Selesai mandi pria ini langsung menghampiriku kedapur "em.... wanginya"
Ia kembali memelukku, menciumi pipiku "kamu wangi sayang" bisiknya ditelingaku.
Ya ampun pleasee..
Ini masih keringetan juga
wangi darimana?
"Ngaco kamu oppa"
"Gak boong, beneran!"
"Keringatmu juga wangi sayang" kembali menciumi pipiku, leher dan jatuh ke bahu.
Tangannya yg awalnya melingkar dipinggangku, kini mulai berlengser naik keatas kedua gundukanku. Meremasnya lihai "Ah, oppa! Aku sedang masak, masa ngelakuinnya di dapur sih!"
"Ya gakpapa kan sesekali sayang, mau ya.."
Ditolak mubazir, aku pun mengiyakannya saja. Lagian gak pernah dicoba, kayaknya seru 😄
Tidak mendapatkan penolakan dariku, Joshua pun nampak tersenyum manis dan mulai menciumi bibirku. Ia menarikku supaya berhadapan dengannya, lalu dengan cepat ia pun membopongku naik keatas dudukan wastafel tempat pencuci piring tsb.
Ia melebarkan kedua kakiku dan mulai memasukkan lontong ukuran 18cm nya itu.
"Aaahhhh...oppaahhh"
Sangking enaknya gak ku sadari mulai ku jambaki rambut rapinya tsb. Joshua tidak marah, hanya membiarkanku.
"Kamu selalu membuatku kecanduan sayang, ahhhh...enakkk.." desahnya juga.
Joshua terus mengoyangkan badannya memasukiku dan akhirnya tidak perlu waktu lama, ia pun keluar bersamaan dengan diriku "aaaahhhhh...."
Dan lagi lagi kali ini Joshua mengeluarkannya diluar.
"Oppa, kenapa- kamu selalu mengeluarkannya diluar? Apakah aku bisa hamil seperti itu oppa?"
Joshua menatapku, membelai lembut wajahku "kamu sudah siap memiliki anak sayang?" Tanyanya. Tentu saja aku mengangguk, dari menikah juga aku sudah siap oppa.
Makanya kita menikah.
Aku ingin cepat cepat punya anak darimu 😶
"Tapi maaf sayang, aku belum siap" aku tercenggang mendengar ucapannya "a a apa?"
"Kenapa oppa?"
"Aku begitu ingin menyentuhmu, bahkan setiap hari kita selalu melakukannya. Aku tidak ingin kehadiran anak itu membuat kita tidak bisa- kamu mengerti kan sayang?"
"Kita nikmati dulu masa kita berdua. Oke?"
Bagus sih bagus..
Enak sih enak..
Tapi-
Aku terpaksa setuju, spermanya kan sama dia. dia klo gak rela bagi bagi, aku bisa apa coba?!
***
Tapi sekarang aku mulai nyesal dengan persetujuanku itu.
Seperti biasa, setiap harinya kami akan melakukan hal itu. Tapi Joshua makin menjadi jadi. Sekarang ini bukan hanya dua kali, bahkan terkadang bisa lebih- enampuluhsembilan kali #abaikan.
Setiap ketemu, apalagi pas ia libur kerja. Mau la setiap jam, menit dan detik batangannya menancap terus kedalam diriku.
Lama lama aku kesal, suntuk, bosan. Kok Joshua maunya naena terus sih??
Emank aku budak seksnya apa??
"Oppa, ada yg ingin ku katak-mmmppp-an"
Baru juga buka mulut, Joshua sudah menarikku kepelukannya, mencium bibirku rakus.
Astajim
Biarin aku ngomong dulu kek
"Oppaa!!" Kesalku juga menolak dirinya.
"Ehm, iya sayang?" Bukannya serius mendengarkan, ia malah mulai membuka celananya memperlihatkan batangannya yg mulai meninggi setiap harinya.
Aku yg sedang duduk diatas pangkuannya itu bisa apa selain membiarkannya memasuki, mengenjotiku dari bawah.
"Oppaahhh please..denger dulu..ahhh.."
"Iya, aku denger sayang..desahanmu..aahhh.."
"Bukan itu, aishh...aaahhh.."
"Lalu...aahhh"
AAAGGKKHHH
AKU BENER BENER UDAH MUAK
BAHKAN WAKTU BICARA DIGUNAKAN UNTUK NAENA!!
"Akuhhh berhenti opppaahh!!"
Aku hendak bangkit dari tubuhnya, tapi Joshua menahanku sehingga kepunyaan kami tidak jadi terlepas "bentar sayang, nanggung.."
Joshua pun menjatuhkanku kesofa yg sedang ia duduki ini, lalu mengoyangkan badannya dengan cepat "aaahhh...opppaaa..aaahhh.."
"Sebentar lagiihh..."
"Aaahhhh.... "
,
Ku pakai celana dalamku dengan kesal "pokoknya aku gak mau tau oppa, bila oppa tidak mau memasukkan spermanya kedalamku. Maka tidak adalagi jatah buat naena!" "Aku capek menjadi pemuas oppa terus, hiks"
Aku pun masuk kedalam kamar membanting pintu "sayang ... sayang!" Panggilnya juga tapi aku tidak peduli lagi.
Capek hati ini
Lelah batin ini
Ngilu bawah ini eh?
Maaf sayang
Bukannya oppa tidak mau
Tapi- spermanya limited edition sih! 😂😂😂
---
Moga suka
Ditunggu vomentnya
@souljiyaa
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top