28. [Namjoon] Slave
VOTE SEBELUM BACA
.
.
.
Aku hanyalah anak kecil yg baru menginjak 12 tahun, tapi ayahku tega ingin menjualku ke rumah bordil.
"Jangan appa, aku mohon hiks hiks.." tanggisku deras.
Melihatku yg sedang tarik menarik dengan ayahku berhasil menarik perhatian seseorang.
Pria tampan nan muda ini pun mendatangi ayahku "apakah kamu masih bisa di sebut manusia? Bagaimana bisa kamu tega menjual anakmu sendiri!" Ucap pria ini dengan lantangnya. Kelihatannya dia kaya, lihatlah cara pakaiannya yg super mewah itu.
Dimana di sampingnya penuh dengan bodyguard lagi.
"Aku hanya ingin hidup. Jangan mencampuri urusanku! Kalau kamu baik, belilah anakku. Kamu kan kaya" ucap ayahku juga.
"Aku tidak mau appa, aku tidak mau! Appa aku mohon!" Aku sudah berusaha bersujud di depannya, tapi ia mengubrisku. Bahkan ia mendorongku begitu saja.
"Appa bajingan!" Pria ini lalu memberikan sejumlah uang dan melemparnya ke hadapan ayahku "aku beli anakku, tapi ingat mulai sekarang dia adalah milikku, kamu tidak boleh mendekatinya lagi"
"Bawa dia!" Perintahnya pada kedua anak buahnya yg segera mengeretku. Aku berusaha berteriak, tapi ayahku hanya sibuk mengutip uangnya.
"APPPAAAA!!"
,
Kedua anak buahnya ini lalu memasukkanku ke sebuah kamar. Mereka memintaku mandi dan berpakaian dengan baik.
Apa yg akan mereka lakukan? Ingatlah aku baru berusia 12 tahun saat ini? Hiks.. aku belum siap 😭
Aku ingin melakukannya dengan pria yg ku sukai..
Ceklek
Tak lama seorang pria memasuki kamar tsb, ia membuka jaketnya dan mengantungkannya. Aku hanya diam membeku melihatnya berjalan ke arahku.
"Jangan jangan!!" Tolakku cepat. Pria ini terkejut.
"Ada apa denganmu? Mulai hari ini aku majikanmu, kamu harus mendengar semua perintahku. Sini, tidur di sampingku" ia menarik tanganku dan menidurkanku di sampingnya, ntah kenapa aku tidak merasa ia berperilaku kasar.
Apakah aku sudah gila??
Lalu ia menutup kedua matanya dan tertidur begitu saja. Hah? Hanya begitu? Aku pun pangling? Bukankah seharusnya kami uh ah uh ah begitu??
Eh eh apa yg ku pikirkan? Bukankah bagus seperti ini?
Lalu dengan mata masih terpejam, ia mulai menarik tanganku untuk menepuk nepuk pundaknya.
"Sejak kedua orangtuaku meninggal, aku sering insomia karna kebanyakan kerja. Aku perlu penghantar tidur. Aku ingat dulu aku selalu terlelap bila ummaku menepuk nepuk pundakku, sekarang.. ini tanggung jawabmu untuk menidurkanku. Kamu mengerti? Kamu bantal gulingku mulai malam ini"
"I i iya" jawabku juga.
Aku pun mulai menepuk nepuk pundaknya seperti yg ia inginkan, dan tak ia beneran tertidur. Ntah kenapa aku ingin tersenyum melihat wajah tidurnya itu.
Wajahnya yg sangar seketika berubah seperti anak kecil, hehe lucu sekali..
Eh, why i smile? I think i really crazy right now! Cepat sadarlah, dia hanyalah pria yg membelimu. Kamu harus ingat statusmu!
Ya, aku itu hanya seorang slave.
***
Beberapa tahun kemudian.
Namjoon membuka matanya ketika ia menyadari saat ini sudah pagi dan waktunya bangun berangkat kerja. Dan yg membangunkannya itu adalah aku, yg setiap malam tidur di sampingnya, menemaninya.
"Kamu sudah bangun tuan?" Ucapku juga.
Tidak tau Namjoon sadar atau tidak, ia tiba tiba mendekatiku ingin mengecup bibirku, tapi belum juga bersentuhan, ia langsung menjauhiku. Ah.. padahal aku sudah menutup mataku eh?
"Sudah jam berapa ini? Aku mandi dulu" ucapnya cepat lalu pergi ke kamar mandi.
Aku menyentuh bibirku sendiri, sebenarnya apa yg ingin ia lakukan tadi ya..?
Apakah benar ia ingin menciumku?
Aku tidak tau ada apa, tapi sejak pagi itu, Namjoon selalu beralasan banyak kerjaan dan lembur di ruang kerjanya. Bila tidak ke kantor yah di ruang kerja, aku bahkan sangat jarang melihatnya sekarang.
Ntah kenapa aku jadi rindu.
Apakah insomia Namjoon baik baik saja? Biasanya ia harus ke tepuk tepuk dulu baru bisa tidur. Aku mulai mencemaskannya.
Seminggu pun berlalu, dan Namjoon tetap saja seperti itu. Aku mulai lelah sekarang bila mengingat harus tidur sendiri tiap malam.
Salahkah aku bila merindukanmu oppa?
Seorang pelayan tiba tiba mendatangiku ketika ia kebelet ingin ke toilet, tapi ia di minta oleh tuan Namjoon untuk mengantarkan kopi untuknya.
Sudah malam kok minum kopi sih? Kan makin insom! Kesalku juga.
"Sudahlah, biar aku saja"
"Makasih ya.." lalu gadis itu pun pergi. Sedangkan aku pergi ke ruang kerjanya Namjoon.
Ah, ntah kenapa aku senang dapat melihatnya lagi 😊
Tok tok
Aku pun membuka pintu ruangannya tsb dan memberikan kopinya. Namjoon tercengang melihatku.
"Kenapa kamu? Bukankah aku telah meminta pelayan untuk mengantarnya?" Kesalnya tiba tiba, aku jadi terkejut. Kenapa ia marah?
"Tadi unnie ada perlu makanya aku--"
"Siapa yg berani memerintahmu, apakah kamu pelayan di rumah ini? Mana pelayan yg memerintahmu itu?!" Ketika Namjoon hendak keluar, aku pun langsung menahan tangannya.
"B b bukan, bukan seperti itu. Tapi aku yang.. aku yang ingin bertemu denganmu. Maafkan aku tuan, apakah aku telah membuatmu marah hiks.." tanpa sadar aku malah menangis. Padahal Namjoon tidak memarahiku, tapi hatiku sakit. Dia tidak ingin bertemu denganku 😢
"Kamu.. menangis?" Tanya Namjoon padaku.
"Aih... kenapa aku malah membuatmu menangis!" Rutuknya kemudian pada dirinya sendiri.
"Tidak, aku tidak menangis kok!" dengan cepat aku menghapus airmataku.
"Maafkan aku" ucap Namjoon juga. Padahal dia tidak salah apapun. Akulah yg salah, tidak seharusnya aku menganggunya.
"Tidak tuan, aku yg salah. Tidak seharusnya aku kesini, klo gitu--"
Ketika aku hendak pergi, Namjoon langsung menahanku dan memelukku membuat jantungku berdegub kencang.
"Apakah benar.. kamu sengaja kemari untuk melihatku? Ke-kenapa??"
"A a aku merindukanmu" ucapku juga. Tau gak sih kalau jantungku bagai copot rasanya. Aku sudah gila, bagaimana bisa aku mengucapkan hal tsb.
Aku tidak tau malu!
Namjoon melepaskan pelukannya lalu ia tertawa "benerkah?" Tanyanya kemudian, aku menganggukkan kepalaku dengan yakinnya "sepertinya menjauhimu selama beberapa saat adalah keputusan yg baik" sambungnya kemudian.
I cant understand.
"Kenapa tuan menjauhiku? Tuan.. benci padaku?" Lagi lagi airmataku hampir tumpah bila Namjoon tidak tiba tiba mengecupku membuatku membeku di tempat.
"Tidak, aku justru merindukanmu.. tidur di sampingku, menepuk nepuk pundakku. Tapi aku harus menjauhimu, karna bila tidak aku akan--"
"Akan--?" Tanyaku penasaran.
"Aku mengiginkanmu"
Deg
Jantungku memompa dengan kerasnya, apa yg ia katakan? Aku malu 😶
Namjoon lalu mengemut lembut bibirku "apakah.. kamu ingin menjadi wanitaku?"
Dengan mode lambat, aku menganggukkan kepalaku.
Bodoh! Sejak lama.. aku bahkan sudah menunggu di sentuh olehmu. Kamu pikir aku tidak gila apa setiap hari harus menemanimu tidur seperti itu?
Aku juga bisa gila tuan!
Namjoon pun kembali melumat bibirku, lalu membuka pakaianku. Dengan ceketan, pria ini mengendongku ke kamar dan menjatuhkanku di atas kasur.
Ia menghisap tubuhku dengan lembutnya membuatku merasakan sensasi yg berbeda di bawah sana.
"Aaahhh...Tuan...Tuan Namjoonn uhhhh"
"Panggil aku oppa mulai sekarang sayang.." ucap Namjoon di sela sela kegiatan panasnya.
Lalu ia memompakan adiknya tsb ke dalam tubuhku.
"A A A A AAAAKKKK!!" teriakku bagai tercabik canik di bawah sana. Ohya tentu saja, im still virgin. Aku belum pernah di jamah oleh pria manapun, hanya Namjoon tentunya..
"I Love You Masterhhh aaahhh....."
"I Love You Too My Little Slave uuhhhhh..."
JANGAN LUPA KOMEN
SARANGHAE 😙
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top