27. [95Line+Suga] segiempat

VOTE SEBELUM BACA

.

.

.

Aku berusaha membangunkan tubuhku yg sudah kelelahan ini. Tapi baru saja keposisi duduk, pria ini sudah menarikku kembali hingga badanku tetap berada di bawahnya.

"Kamu mau kemana? Satu ronde lagi ya... mmmmppp" ciumnya dengan nafsu.

Ah... aku beneran tidak bisa melawan dan menolaknya.

Pria badboy ini, salah satu sahabatku juga. Namanya--

"Aaahhh...Tae...pelan pelan..aahhh.." desahku parah, pria ini memang terlalu lihai kalau sudah soal naena.

Membuatku tidak berdaya di bawahnya 😌


Aku pun keluar untuk menegukkan segelas air putih. Saat ini aku tinggal di sebuah apartemen dengan empat kamar, dan masing masing dari kami tinggal di kamar yg berbeda. Tapi malam ini aku sekamar dengan Taehyung, you know the reason 😋

"Oh, kamu baru pulang oppa?" Kejutku saat Suga sudah berdiri di belakangku dengan tas kerjanya.

Dia adalah seorang penulis, jadi dia lebih banyak mengunakan waktunya untuk mengetik di luar sana.

Suga tiba tiba memelukku dari belakang, ia menghirup aroma tubuhku membuatku kegelian.

"Oppa, hentikan.." ah, aku beneran muak dengan mereka berdua. Kenapa mereka suka banget mengodaku.

Padahal mereka tidak pernah benar benar memintaku untuk menjadi wanita mereka. Ya walaupun aku tidak peenah mengharapkannya, karna aku tidak bisa dan tidak ingin merusak persahabatan kami berempat.

"Aku mengiginkanmu berada di bawahku sekarang"

"Eh tapi--" iya, aku barusan bercinta dengan Taehyung. Aku capek. Mana sama Taehyung aja uda nguras banyak tenaga, gimana di tambah kamu lagi?

Habis badanku uh 😌

Tapi Suga tidak peduli, atau mungkin dia memang marah karna aku ketauan bersama Taehyung malam ini. Pria ini memang dingin, tapi kalau sudah cemburu mirip psiko. Bisa habis anak orang dia buat.

"Pelan pelan oppa aaahhh...aaahhh..." lagi lagi aku tidak bisa berhenti mendesah di hujam terus oleh batangan Suga. Bila Taehyung lihai, maka Suga buas. Mereka sama sama mematikanku uh 😗

Tolong jangan di tambah Jimin lagi saat ini, bisa remuk badanku 😢

,

Aku pun keluar dari kamarnya Suga, disana aku berpapasan dengan Jimin yg baru pulang kerja. Kelihatannya dia masuk shift malam.

Aku hendak mendatanginya, tapi ia langsung mengabaikanku setelah menatapku kesal.

Ya.. aku tau itu, dia pasti.. belum bisa memaafkanku.

Dia tau apa yg aku lakukan dengan kondisi tubuhku saat ini, dan dia tidak suka itu.

Jimin adalah seorang perawat, dan dia tau segalanya tentangku. Aku tidak bisa membohonginya.

***

Hari demi hari pun berlalu, dan aku masih saja setia menjadi teman seks kedua pria ini. Padahal aku tau mereka mencintaiku, hanya saja aku--

Dan sore ini ketika aku pulang kerja, ku temukan Suga dan Taehyung yg sedang duduk saling berjauhan tapi wajah mereka kelihatan berbeda, seperti habis bertengkar.

Aku bertanya kenapa, mereka hanya diam.

Ada apa ini? Penasaranku juga.

"Sebenarnya ada ap--Argh!" Aku terkejut ketika kedua tanganku tiba tiba di jadikan tarek tambang sama mereka.

Suga menarik tangan kiriku, sedangkan Taehyung sebelah kananku.

"Sebenarnya ada apa ini?! Hentikan! Aku kesakitan tau!!" Marahku juga, tapi mereka tidak peduli.

"Aku yg duluan menidurinya hyung, dia wanitaku!"

"Tidak! Dia tidak pernah mengatakan apapun padaku, kamu tidak lebih hanya teman seksnya Tae!"

"Kalau begitu hyung juga!"

"Kamu!!"

Keduanya bakal baku hantam dan mengenaiku bila Jimin tidak segera masuk dan melerainya.

"Ada apa ini?!" Teriak pria bantet ini juga.
"AKU TANYA ADA APA INI?!" untuk pertama kalinya Jimin yg terkenal lemah lembut dan baik hati itu menaikkan suaranya dan hal ini tentu saja menarik perhatian kami bertiga. Jimin beneran marah.

Ya, dia paling tidak suka kekerasan.

"Tidak, bukan apa apa Jim. Jangan ikut camp--ur"

"Bagaimana bisa kalian bersikap seperti itu, apakah kalian tidak tau dia sa--mmpppp" mendengar Jimin yg hendak membongkar rahasiaku, aku pun langsung melumat bibirnya membuat Suga dan Taehyung tercengang.

"Jangan jangan kamu--" curiga keduanya menatap kesal ke arahku.

"Bahkan Jimin juga..??"
"Bagaimana bisa kamu meniduri kami bertiga?! Apakah kamu masih bisa di sebut manusia?? Kami ini sahabat tau?! Dasar jalang!" Taehyung yg kesal pun langsung masuk ke kamarnya.

BHAM

Begitu juga Suga yg sepertinya mempunyai pemikiran yg sama.

BHAM

"Apakah kamu senang sekarang setelah menyakiti kami semua? Lihatlah mereka mulai membencimu!"

"Ya, biarkan saja. Justru itulah yg ku harapkan. Setidaknya setelah aku pergi nanti, mereka tidak akan sesedih itu"

"Lalu bagaimana denganku? Apakah kamu tidak  memikirkanku? Aku mengetahui semuanya! Setidaknya berilah aku kenangan manis tentangmu, bukankah begitu? Kamu bener bener jahat!" Jimin pun langsung masuk ke kamarnya.

Aku hendak mengejarnya, tapi pintunya sudah sempat tertutup.

Maafkan aku Jimin, aku tidak melakukannya karna.. kamu sangat penting untukku.

"Uhukk.." tiba tiba aku merasa perutku sakit dan batuk batuk. Aku pun langsung berlari ke kamarku untuk mengosumsi obat obatan yg aku dapatkan dari dokter.

Salah satunya adalah obat penahan sakit.

Aku menemukan sebercak darah di tanganku ketika aku batuk tadi.

Ah.. apakah kondisiku sudah memburuk seperti ini? Sebenarnya.. berapa lama aku dapat bertahan lagi?

***

Aku mulai tinggal di rumah sakit setelah malam itu, aku tidak pernah kembali ke apartemen lagi.

Semuanya tidak tau aku kemana, aku pergi secara diam diam. Tapi.. Jimin menemuiku hari ini.

Ya baguslah.. setidaknya sebelum pergi, aku ingin menemuinya untuk terakhir kalinya.

"Bodoh, kenapa kamu menahannya sendiri. Kamu tau aku marah karna-- Suga hyung dan Taehyung juga terus mencarimu walaupun mereka selalu bersikap tidak peduli. Aku harus mengatakan yg sebenarnya.."

"Jangan!" Aku langsung menahan tangannya "jangan Jim.. jangan katakan apapun, biarkanlah mereka terus membenciku. Dengan begitu aku bisa pergi dengan tenang, tanpa perasaan bersalah"

"Lalu bagaimana denganku, kamu tau aku juga menyukaimu bukan?" Dan untuk pertama kalinya akhirnya aku mendengarnya mengucapkannya juga.

Aku mengemut bibirnya walaupun tidak lama, karna nafasku sudah tidak sebaik kondisi normalku lagi.

Aku juga mencintaimu Jimin, apakah kamu tau itu..

Aku sangat mencintaimu..

Tapi aku tidak bisa mengatakannya. Aku tidak ingin kamu mengingatku. Aku akan segera mati, aku tidak bisa bersamamu.

Kamu harus hidup dengan bahagia dan carilah gadis yg lebih baik dariku.

Aku selamanya akan mendoakan kalian bertiga dari atas sana.

Maafkan aku Jimin. Maafkan kebodohanku selama ini.

Aku kembali mengemut bibirnya sampai akhirnya salah satu tanganku mulai melemah dan tergeletak jatuh di atas kasur.

Mataku juga terpejam.

Aku pergi untuk selamanya.

"Buka matamu, please jangan seperti ini!! AARGH AAAARRRGGGHHH!!!" teriak Jimin frustasi.

Flashback

"Kita berempat adalah sahabat baik, tidak akan berpisah sampai kapanpun! Yeaaa!!" Ucap kami berempat secara bersamaan.

Tapi saat itu aku sadar, aku telah jatuh cinta kepada salah satu dari mereka. Tapi aku tidak bisa mengatakannya, aku ingin menjaga persahabatan ini.

Sampai penyakit itu..  menghampiriku.

THE END

JANGAN LUPA KOMEN

VISSS 😊

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top