102. [Hyunjin] anak pembantu
Happy reading
-
-
-
Sejak lama Hyunjin sudah menaruh hati pada Hyori, putri dari boss nya itu.
Tapi apa daya, dia yg hanya anal seorang pembantu mana mungkin bisa bersamanya.
Hyunjin juga tau diri, itulah kenapa ia hanya bisa memantaunya dari jauh saja. Walaupun hanya bisa melihatnya sekilas, Hyunjin juga sudah merasa senang.
Dan pelan pelan kedua anak yg awalnya masih kecil kini pun mulai tumbuh dewasa.
Hyunjin tumbuh menjadi pria yg tampan dan Hyori juga sangat cantik.
Bila bukan karna ada jarak status di antara mereka, mungkin semua orang akan mengangap kalau mereka adalah pasangan yg serasi.
Seperti saat ini, ketika Hyunjin di mintai itu menjemput Hyori dari perkuliahanya.
Semua yg tidak tau siapa itu Hyunjin hanya bisa merasa iri pada Hyori, bagaimana bisa ia punya pacar setampan ini.
Tapi mereka tidak tau, sebenarnya Hyunjin hanya di pekerjakan sebagai supir pribadinya saat ini.
Ketika mereka pulang, Hyori nampak terburu buru keluar dari mobilnya.
Membuat barangnya terjatuh dan Hyunjin pun mengutipnya.
"Agashi, barang anda terjatuh tadi" ucapnya sopan.
Tapi bukannya berterima kasih, Hyori hanya mengambilnya saja lalu masuk ke kamarnya begitu saja. Hyunjin sakit hati.
Walaupun berulang kali ia selalu mengingatkan dirinya untuk tau diri, tapi namanya juga manusia, seberapa miskin pun kita tetap ada harga dirinya bukan?
Hyori bener bener nona besar yg sombong 😢
***
Dan hari ini seperti biasanya, Hyunjin di mintai untuk menjemput Hyori di fakultasnya. Sebenarnya ia sudah malas melakukan hal itu, belum lagi lirikan para temannya itu.
Tapi apa boleh buat, namanya juga ia hanya bawahan. Hyunjin hanya bisa mendengarkan perintah mereka tanpa melawan.
Dan hari ini kebetulan Motornya baru keluar, Hyunjin pun bermaksud menjemputnya mengunakan motor saja.
Lagian jam segini biasanya macet, pakai motor lebih cepat, bisa nyelip.
,
Sesampainya disana, tidak terlihat menolak, Hyori pun hanya menerima helm yg Hyunjin berikan saja lalu naik di belakangnya.
Hyunjin nampak sedikit tersenyum lalu melajukan motor gedenya.
Belum juga sampai rumah, hujan tiba tiba turun dengan derasnya.
Anj! Pekik Hyunjin dalam hati.
Kirain pakai motor bisa lebih cepat, akhirnya malah hujan.
Sungguh sial!
Takut di marahi oleh Hyori, Hyunjin pun membawanya berteduh di depan kios yg sudah tutup.
"Maaf ya, aku tidak tau bakal hujan hari ini. Makanya aku-- kirain bakal lebih cepat" jelas Hyunjin.
Hyori hanya menyibakkan rok kembangnya dengan malas, ia bahkan tidak ingin menatap ke arah Hyunjin.
"Sebenci itukah kamu padaku?" Tanya Hyunjin juga pada akhirnya.
"Apa salahku? Apakah karna- aku anak seorang pembantu?"
Hyori sedikit terkejut mendengar pertanyaanya ini. Tidak biasanya Hyunjin seberani ini.
"A a aku.." Hyori juga jadi binggung harus menjawab apa.
"Aku mencintaimu. Sejak kecil aku sudah sangat mencintaimu. Aku tau aku hanya anak seorang pembantu, aku tidak mungkin bisa bersamamu. Tapi bisakah kamu lebih menghargai diriku, aku manusia, bukan monster. Jangan menatapku dengan tatapan menjijikkan seperti itu!"
"A a aku tidak, aku hanya--" ucapan Hyori terputus, wajahnya mulai memerah sekarang.
Sebenarnya apa yg sedang ia pikirkan?
Melihat Hyori yg hanya menundukkan kepalanya malah membuat Hyunjin salpok ke rok kembangnya yg mulai tembus pandang itu.
Astaga!
Cepat cepat Hyunjin pun menoleh ke arah yg lain.
Tapi bagaimana pun dia itu hanyalah pria biasa, pria normal yg mulai beranjak dewasa. Apakah ia bisa menahan nafsunya itu?
Tentu saja.. tidak!
He want her
Bayangkan saja gadis yg sudah lama kalian inginkan itu sedang kebasahan di sampingmu, apakah kamu akan melepaskannya begitu saja? 😏
Tidak peduli apa yg Hyori pikirkan, Hyunjin pun langsung menariknya dan melumat bibirnya.
Hyori terkejut, tapi ia tidak menolak. Bahkan ia terlihat menikmati ciuman ini.
Kenap seperti itu?
Apakah mereka punya perasaan yg sama?
Hyunjin pun tidak bisa menahan hasratnya lagi, basah basahan ia langsung membawa Hyori ke motel terdekat dan menelanjangi dirinya.
"Aaahhhh....sakit...oppahh.." isak Hyori.
Hyunjin tidak peduli, ia terus melumat bibirnya, mengoyangkan badannya, menikmati betapa sempitnya milik nona besarnya ini.
"Aahhh... kamu enak sekali..."
Sampai hujan pun berhenti juga.
,
Hyunjin mengantar Hyori kembali ke kediamannya.
"Jangan katakan apapun tentang hal ini atau aku.. akan menghukummu, kamu mengerti?" Bisik Hyunjin di telinga Hyori.
Gadis ini menganggukkan kepalanya dengan gugup.
"Hm, masuklah nona besar. Sudah waktunya kamu tidur. Goodnight"
Hyori pun langsung masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu, lalu gadis ini terduduk lemas di depan pintunya sendiri.
Uhhh apa yg telah aku lakukan?
I want more
Hukum aku Hyunjin oppaahh
Aaahhhh
Gadis ini terlihat asik dengan dua jari yg sedang mengocok kepunyaannya sendiri
Krescekkk kresscek 💦💦💦
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top