1. [Jimin] under me now
----
"Sayang, yuk dimakan sarapannya"
"Ngak deh pih, nanti aja masih kenyang"
Perkenalkan ini suamiku Park Jimin, dia adalah musisi terkenal di Korea. Semua wanita memujanya, ada kalanya aku sungguh heran kenapa ia bisa memilihku yg buruk rupa ini.
,,,
Rrriinnnnggg
Jimin tiba tiba meneleponku siang ini, katanya ia lagi sibuk pemotretan. Biasa, suamiku sebentar lagi akan mengeluarkan album baru.
"Jadi uda makan?" Tanyanya lagi.
"U u udah pih"
"Jangan bohong ya, aku gak mau pipi tembem kesayanganku hilang. Mengerti?"
"N n ne"
"Aku mencintaimu sayang"
"I iya, aku juga pih"
Bip
Teleponpun terputus. Jujur saja sebenarnya aku sedang berbohong. Andaikan kalian tau, sebenarnya aku mempunya berat badan yg sangat fantastis - 69kilo? salah, tapi kebalikannya 96 kilo. Bayangkan?? Seberapa gemuknya diriku.
Padahal aku sudah berusaha diet. Sarapan tidak makan, makan siang juga tidak. Malam kalau ada pun hanya sayuran saja, tapi ntah kenapa bobotku tidak mau berkurang.
Huaaaaa
Ada saatnya aku ingin mati saja. Aku beneran malu berdampingan dengan cowok keren seperti Park Jimin suami tercintahku.
Tapi aku juga begitu mencintainya, sampai tidak rela- enggan untuk meninggalkan dunia ini.
Apa yg harus aku lakukan? Hiks
,
Malampun tiba. Jimin baru pulang dari kegiatan super sibuknya.
Dimana aku sedang menyiapkan makan malam untuknya, ku rasakan kedua lengan kekarnya sedang memelukku dari belakang.
"Sedang buat apa sayang?" Bisiknya.
"Makan malam untukmu" jawabku juga.
"Boleh gak minta yg lain, aku capek nih"
"A a apa pih?"
Sepertinya aku mencium hawa mesum disini "dirimu" jawabnya juga dan langsung mencium bibirku "mmmpppp"
"Mmmpppp- bentar pih, makan malamnya gimana?"
"Oh iya, ya udah makan dulu biar bertenaga hehe"
"Hehe" aku pun ikut tersenyum malu bersamanya.
.
"Loh, kok gak dimakan sayang?"
"Hah? Oo oh, t tadi aku sudah makan sih pih hehe" bohongku lagi.
Demi apa sebenarnya aku sudah amat sangat kelaparan disini. Tapi mengingat nanti malam ada ritual yg harus dikerjakan, aku harus menahan rasa laparku. Aku gak mau berat badanku bertambah walaupun cuman sekilo hanya dikarenakan sepiring nasi ini.
Aku ingin Jimin melihatku sudah kurusan, aku tidak ingin kehilangan dirinya. Aku begitu mencintainya.
Jimin tiba tiba meletakkan garpu dan sendoknya dengan kesal "kamu bohong kan sayang??"
"Kamu pasti belum makan daritadi pagi? Ya kan??"
"E e enggak-"
"Aku marah nih!"
"Kok kamu bandel banget sih sayang, udah ku bilangin berapa kali juga. Kamu itu gak perlu diet, aku suka kamu apa adanya"
"Apa kamu gak bisa percaya sama aku??"
"Bukan begitu pih.."
"Ah sudahlah, klo gitu aku juga gak mau makan" Jimin pun beranjak dari kursinya.
"Pih .. pih ... papih"
Aku beneran tidak ada maksud membuatnya marah, aku hanya-
Kenapa kamu gak mengerti sih pih?
,
Tok tok tok
Ku ketuk pintu kamarku, ku lihat Jimin sedang duduk di samping kasur dengan muka jutek.
"Pih, makan bareng yuk!"
"Maaf ya, uda buat kamu marah"
"Lain kali enggak lagi deh, aku janji"
Aku paling gak bisa lihat suamiku kelaparan, jadi dengan terpaksa deh .. aku yg mengalah.
"Beneran ya?"
"Janji nih?"
"Iya!"
Jimin pun mulai tersenyum, huaaa lega rasanya "baiklah, ayo.."
,
Selesai makan malam, aku yakin beratku bertambah sekarang. Rasanya kenyang banget. Jimin sialan, dia sengaja menyuapiku tadi sampai aku terlena dan lupa berhenti.
Hua gawat gawat
Bagaimana kalau--
Tuh kan dia datang!
Seperti prediksiku, Jimin pun masuk kedalam kamar dan langsung menghampiriku. Menjatuhkanku diatas kasur, dan membuka bajunya tepat diatas tubuhku.
Anjay, sixpacnya brrooooo😍😍😍
"Aaahhh....papihhh....pelan..." desahku juga.
Tanpa banyak macam, banyak gaya, Jimin langsung mengarahkan lightsabernya kearahku, menusukku selama berkali kali hingga ia merasa puas.
Lalu tangannya yg jail ia masukkan kedalam bajuku, meremas kedua gundukanku.
Jimin menaikkan bajuku beserta dengan dalamannya, mengigiti putingku hingga aku mengeliat bebas.
"Aaahhhh....pihhhh..."
"Iya sayang, bentar lagi ahhhh...."
"Gak bisa lagi pih, akuuuhhh...."
"Iya sama sama, ahhhh..."
Jimin menanamkan semua kepunyaannya kedalam tubuhku, ahhhhh sungguh panas rasanya didalam sana.
Jimin membelai lembut wajahku, lalu menciumku mesra "pokoknya ingat ya sayang, aku cinta kamu apa adanya. Jadi jangan pernah memakskan dirimu sendiri lagi, oke?"
"Emank kenapa kalau kamu gendut, yg penting aku cinta. Rasa sayangku juga gak berkurang kok! Hehe"
"Jangan membuatku khawatir..."
"Iya pih, aku janji"
"Makasih ya pih"
"Aku mencintaimu" Aku pun membalas ciumannya.
Ku lihat seluruh badannya yg berkeringat gergara kegiatan tadi membuatku agak tidak tega, sepertinya ia lelah diatas sana.
"Pih, aku diatas saja ya. Kasian kamu diatas kecapean goyang terus" pintaku menghapus keringat pada wajahnya.
"G g gak usah sayang, b b biar aku saja yg diatas ya. Gak capek kok! Siapa bilang capek hehe"
"Yg penting enak bisa masukin kamu itu udah cukup"
"Tambah ya sayang.." aku pun mengangguk malu, lagian siapa yg nolak dienain hehehe.
Maaf ya sayang, aku berbohong
Sebenarnya aku capek diatas terus, tapi ... aku juga gak bisa dibawah. Mau mau tulang rusukku remuk semua ditindihin!
Jadi... biarlah kebohongan ini terus berlanjut
Suami yg tetap mencintaimu apa adanya - Park Jimin
---
Moga suka
Ditunggu vomentnya
And maaf namanya gak terpakai disini, maaf ya dear
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top