PROLOG
Restoran Padang, Jakarta Selatan, 2020
Malam terlihat semakin gelap, beberapa pelanggan restoran memakan makanan mereka, seorang bapak sedang melahap rendangnya. Sambalnya sangat pedas. Mulutnya penuhm, tiba-tiba kepalanya dibenturkan dari belakang oleh sebuah tangan. Tangannya mencengkeram leher si bapak. Seisi restoran langsung berteriak. Para pengunjung kaget melihat sesosok jubah hitam tertawa di dekat bapak berambut hitam yang sedang merenggang nyawa di atas meja.
"HAHAHAA!" tawa sosok itu. Suara tawanya adalah suara tawa seorang perempuan. Suaranya sangat bising sekali, menusuk ke telinga para pengunjung restoran yang panik. Sosok nenek tua melepaskan kepalanya. Kepalanya hingga jeroan ke bawah terbang mengelilingi isi restoran.
"AAA!" teriak para pengunjung restoran yang lainnya. Melihat si bapak sudah tewas berlumuran darah. Seorang wanita berteriak ketika dua gunungnya digigit oleh taring si nenek tua yang menggigit keras. Air susu wanita itu keluar karena digigit dan ia langsung tidak berdaya.
Malam itu kematian memenuhi restoran itu. Lagu Melayu terus mendayu-mendayu mengiringi kematian para pengunjung restoran. Sementara para pelayan restoran berlarian setelah kepala nenek tua serta jeroannya kembali dari tubuhnya lalu pergi.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top