Second Day

Di Hari Kedua aku menjadi asisten guru olahraga yaitu Rika-san hanya melihat para Uma Musume merenggangkan otot-otot mereka. Sesekali membantu semuanya ketika pemanasan.

Tapi entah kenapa hari ini tidak ada latihan berlari. Semua Uma Musume diminta untuk mengelilingi lapangan sebanyak mereka bisa minimal 20 putaran selama 10 menit, dan lapangan selebar hampir stadion sepakbola ini adalah lapangan olahraga mereka. Rika-san mengizinkanku untuk ikut bergabung karena ini cuma jalan santai saja.

Pada saat aku ingin mulai, mataku tanpa sengaja mendapati Ikuno Dictus masih pemanasan. Seperti biasanya(kata teman sekelas) Ikuno lumayan lama ketika perenggangan otot. Segitu takutnya dia tidak ingin cedera lagi.

"......"

"Kau masih belum selesai?" tanyaku sembari mendekatinya.

"Sensei.."

Aku dan Ikuno setuju untuk memanggil ku trainer ketika kami olahraga berdua saja. Pada saat kumpul dengan yang lainnya dia akan memanggilku dengan 'sensei'.

"Saya minta maaf. Sebentar lagi.." lanjutnya.

"Tidak masalah untukku. Tapi apa tidak apa, yang lainnya sudah mulai pergi?"

"Hai. Sebentar lagi saya selesai.."

"Ikuno Dictus-san. Aku mungkin terlalu ikut campur tapi bukannya kau tidak perlu takut lagi untuk terluka ataupun cedera? Aku baca insiden itu terjadi sangat lama sekali.."

Ketika aku menanyakan hal itu Ikuno Dictus terdiam untuk sebentar. Matanya menatap ke hampa seakan mengingat kembali kejadian yang membuatnya cedera.

"Dan juga pemanasan yang berlebihan mungkin akan membuat ototmu lebih cepat lelah.."

"..Anda benar. Saya permisi, sensei."

Ikuno hormat di depanku sebelum bergabung dengan lainnya memutari lapangan.

Apa aku terlalu ikut campur?
Nanti aku minta maaf saja.

Kami semua memutari lapangan selama 10 menit. Semua siswi berhasil berkeliling sebanyak 20 putaran, beberapa dari mereka ada yang kelelahan termasuk Twin Turbo dan Ikuno. Aku? Aku hanya bisa sampai 10 putaran saja.

Itu karena aku berbincang dengan Uma Musume yang lain. Memberi mereka saran untuk mengatur nafas ketika berlari dan lainnya.

"Baiklah, minna-san. Setelah ini kalian semua boleh belajar sendirian. Ibu ada yang di urus. Tidak masalah'kan?"

"?"

"Hore!" sorak Twin.

"Apa maksud dari Rika-san? Bukannya ini baru jam ke-2??" tanyaku ke Uma Musume di sampingku, namanya bila tidak salah....Matikane Tannhauser.

"Pagi tadi Rika-sensei mensms di grup bila sensei ada rapat di jam ke-2.."

"Dan di jam ke-2 adalah kolam renang..."

Ikuno Dictus dan Twin Turbo ikut bergabung. Ini pertama kalinya aku melihat ketiga anggota Tim Canpos berkumpul bersama, satunya kemana ya?

"Kita ada grup pesan? Kenapa aku tidak dikasih tahu Rika-san??" tanyaku.

"Kan sensei orang baru.." sahut Twin Turbo.

"Yang kita bicarakan adalah Rika-sensei. Mungkin dia terlalu sibuk sampai lupa.." beritahu Mitakane Tannhauser.

"Nanti aku tanya sendiri dengan Rika-san.."

Kemudian aku beralih ke Ikuno, ia nampak kebingungan karena aku menatapnya dengan lama.

"S-sensei?"

"Ikuno Dictus-san, latihan hari ini kita tiadakan saja dulu?"

"Eh? Kenapa??"

"Selanjutnya adalah jam olahraga berenang. Aku tidak mau memaksamu berhenti ketika menikmati kolam bersama yang lain. Jadi kemungkinan ke depannya ketika jam renang datang maka latihan kita akan ditiadakan.."

"A-apa tidak apa? Bagaimana dengan kepala sekolah anda menjelaskannya nanti?!"

"Itu urusanku. Aku yakin kepala sekolah akan mengerti. Aku seorang pria akan aneh jika aku satu-satu di kolam renang penuh siswi-siswi seperti kalian semua.."

Aku pergi dari sana untuk memberitahukan keputusanku kepada kepala sekolah. Ketiganya memberikan hormat sesaat aku pergi.

Padahal niatku hari ini untuk bertanya akan cedera yang dialami Ikuno Dictus di masa lalu tapi itu bisa ditunda. Ada hal yang lebih penting yang mesti aku selesaikan terlebih dulu.

Itu adalah jadwal private training yang harus Ikuno Dictus lakukan. Jika waktunya bertubrukan seperti ini maka aku tidak akan bisa melatih nya.

Jam olahraga hanya dilakukan di Hari Senin-Rabu dan Sabtu. Kamis-jumat mereka akan belajar pelajaran yang lainnya seperti matematika atau seni budaya. Lalu ada hari Minggu satu-satunya momen semua Uma Musume istirahat.

Tokyo Tracen mungkin terlihat seperti sekolah biasa tapi ketika ada event lomba terjadi semua mata akan tertuju kepada mereka ketika perlombaan. Di mata manusia semua ini hanyalah hiburan dan sensasi semata tetapi bagi para gadis yang mereka lakukan adalah tujuan mereka untuk hidup.

Ini adalah kehidupan dimana 50:50 jerih bayah mu berbuah baik, satunya lagi ketika kau gagal.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top