Kinda Return

Keesokan harinya jam mata pelajaran berlari selalu dilakukan setiap pagi hari sekitar jam 8-10. Tujuan kami adalah mengejutkan semuanya dengan kembalinya Ikuno Dictus.

Aku sempat 'menyumbat' mulut Twin Turbo agar tak memberitahukan hal itu lebih cepat. Biar efek terkejut semua orang bertambah heboh.

Dan ketika jam 8 pun lewat semua murid telah berada di lapangan melakukan peregangan badan sebelum olahraga mereka dimulai.

"Ohayou, Shuuto-san. Hari ini Team Canpos nampak lebih semangat dari biasanya. Terlebih Twin Turbo-san.." ya. Aku juga bisa melihat dia pemanasan sambil banyak bicara bersama Ikuno Dictus, sayang cuma disahuti 'hm' dan 'ya' saja.

Pemanasan di jam pertama paling lama adalah 15 menitan. Dan itu yang biasa diperbuat oleh Ikuno dulunya karena begitu cemas akan cedera masa lalunya. Namun sekarang..

"?"
""??""

Ikuno menyelesaikan peregangan pada otot kakinya lebih cepat dari biasa. Itu membuat yang lainnya kebingungan.

"Rika-sensei, saya sudah selesai.."

"H-hai..?"

"Ikunonesan. Kali ini aku bakal serius. Gak kayak kemarin.."

"Tolong ya.." sahut Ikuno sambil tersenyum.

Ikuno Dictus dan Twin Turbo berbaris di belakang garis putih bersama ketiga siswi lainnya. Mereka berdampingan, dan sempat aku melihat ada senyuman kecil terukir di bibir Ikuno.

"Mulai!"

Dash!!

""Huuaaah!??"" semuanya terkejut karena Ikuno meladeni adu kecepatan dengan Twin Turbo di awal lari. Walau dia kalah dengan efek ledakan khusus yang dimiliki gadis kuda pendek itu tapi Ikuno mampu menjaga jarak dibelakang Twin Turbo.

"S-Shuuto-sensei, Ikuno Dictus-san dia... Dia berlari!?" Rika-sensei terkejut disebelah ku.

Run!!

Kedua masih berlomba menjaga jarak satu sama lain dan Ikuno Dictus semakin memotong kedekatan diantara mereka.

"Ima da!" teriak Twin Turbo, bersamaan dengan itu tanah ditendang dengan sangat keras sampai aku bisa mendengarnya.

Twin berhasil menciptakan jarak lagi yang lebih jauh... Tapi itu cuma 4-5 detik saja, setelahnya kami semua bisa melihat Ikuno Dictus menambahkan akselerasi larinya hingga sampai dibelakang Twin.

"Finish..!"

"Ha, ha, ah.."

"Ha, ha.."

Ikuno dan Twin mencapai garis finish diwaktu bersamaan tapi Twin Turbo lebih duluan di perlombaan 100 meter.

"Y-yossha--ha,ha.." Twin Turbo mengangkat kedua tinjunya ke atas kemudian tersungkur ke tanah akibat kelelahan.

Sementara Ikuno Dictus mengambil kacamata nya yang sempat terjatuh ketika dia berhenti tadi.

"Ikuno Dictus-san, tadi itu luar biasa sekali. Kau berlari dengan sangat cepat. A-apa cedera mu benar-benar sudah sembuh sekarang?" Rika-sensei mendatangi Ikuno dengan perasaan gembira.

Kurasa ini pertama kalinya dia melihat Ikuno Dictus berlari sekuat tenaga. Aku juga sangat senang kemarin.

"Ini semua berkat trainer--Shuuto-san."

"Benarkah? Shuuto-sensei, apakah anda juga bisa membantu murid yang lainnya ketika tidak sibuk melatih Ikuno Dictus-san.."

"Heh?"

Aku kaget atas permintaan barusan. Aku intip Ikuno Dictus dia nampaknya juga menunggu tanggapan dariku.

"B-biar saya pikirkan, haha.."

"Hai..!"

..

Jam 10 lewat aku kembali ke apartemen untuk membuat laporan untuk sekertaris kepala sekolah, mengatakan bila Ikuno Dictus hampir kembali ke kondisi fit semulanya.

"Hmm?" sesampainya di depan pintu aku mendapat sebuah surat tepat di bagian bawah celah.

"Tiket Play-off?"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top