First Training
Para Uma Musume berkumpul di samping garis putih vertikal melingkar tempat biasanya mereka semua latihan lari. Pertama Rika-san mengumpulkan para gadis kuda biasa tanpa nama keturunan.
Perlombaan mereka bisa terbilang seimbang. Bagaimana kecepatan mereka? Aku cukup terkejut karena rekor berlari manusia sama dengan mereka. Itulah yang membuatku terkejut karena kadang-kadang ada manusia yang mampu menyeimbangkan kecepatan kuda. Salah satunya atlet lari dunia.
"Bagaimana Shuuto-san, apa mereka cukup cepat?" tanya Rika-san.
"Ya. Jika mereka ikut ke dalam olimpiade mereka mungkin bisa menang tapi cuma sebatas rekor manusia saja.."
"Sudah saya duga.." hela guru olahraga yang berdiri disampingku.
Mungkin cuma tebakanku saja kurasa Rika-san ingin meningkatkan kemampuan para Uma Musume biasa agar mampu menyaingi mereka dengan nama keturunan. Karena Rika-san dari kalangan yang sama, aku pikir.
Lomba ke-2 berisi Twin Turbo.
"Bersiap.."
Mereka semua dalam posisi membungkuk siap lari.
"... Mulai!"
"Hyaaaqq..!"
"Hyaaq??"
Twin Turbo melesat lari bersama dengan gadis kuda lainnya. Awalnya mereka bersejajar tapi berselang beberapa detik saja aku bisa melihat perbedaan besar diantara Uma Musume biasa dengan mereka yang memiliki nama keturunan. Twin Turbo memimpin di paling depan.
"Hooree!!" teriaknya senang memenangkan lomba.
Ikuno Dictus ikut di lomba ketiga. Uma Musume satu itu menang tipis melawan siswi yang lain walau aku bisa melihat dia tengah menahan diri. Dari ini aku bisa melihat perbedaan di antara Uma Musume dengan nama keturunan dan gadis kuda biasa.
Ada 2 faktor, bakat dan stamina. Twin Turbo memiliki stamina banyak kemungkinan darah keturunan dari kedua orangtuanya yang telah kuat lebih dulu sedangkan Uma Musume biasa, mereka mesti berlatih dari nol.
Dengan begitu jam pertama olahraga selesai.
"Hmm.." tanganku menyerahkan 1 botol air minum untuk Ikuno Dictus.
"Sensei.."
"Sudah aku bilang kalau aku bukan sensei tapi trainer. Tapi tak apa panggil aja sesukamu, Ikuno Dictus-san.."
Ikuno sekarang bergabung bersamaku di jam kedua.
"Aku sudah membaca dokumen yang diberikan kepala sekolah, dan aku dengar dulu kakimu terluka sehingga membuatmu untuk istirahat dalam jangka cukup lama.."
"Hai. Karena itulah saya selalu berhati-hati ketika perenggangan atau pemanasan. Saya tidak mau hal yang sama terjadi lagi.."
"Well. Dengan ini kita tahu untuk apa sistem private trainer dibuat, yaitu membantumu untuk kembali ke bentuk semula.."
"Bentuk semula?" kebingungan Ikuno Dictus.
Kenapa nadanya seperti itu? Apa dia lupa seperti apa dia dulunya berlari? Well, aku juga sama sih. Setelah cedera aku tidak bisa kembali lagi. Dan memaksaku untuk pensiun dari olimpiade.
"Pertemuan pertama kita tidak akan langsung berlatih. Aku cuma ingin melihat seperti apa kau, Ikuno Dictus-san. Istirahat beberapa menit lalu aku ingin melihat kau berlari lagi.."
"Hai.!"
Ikuno mengistirahatkan dirinya selama 10menitan. Aku meminta kepadanya untuk berlari sejauh 50 meter, hasilnya dia cuma membutuhkan hanya 13 detik saja.
Percobaan kedua adalah 100 meter, Ikuno diam selama 5 menit dan kembali berlari. 53 detik kemudian Ikuno Dictus-san baru sampai. Ini mungkin cuma bayanganku saja....atau tidak, sesaat Ikuno bertambah cepat dia tiba-tiba saja melambat. Kenapa? Apa kakinya sakit?
Saat aku ingin menanyakan perihal tersebut jam kedua selesai.
Ititititit!
Jam tanganku berbunyi tiba-tiba tanda sudah 1 jam.
"Sudah habis.."
"?"
"Ikuno Dictus, kau boleh kembali ke dalam kelas mu. Besok kita lanjut lagi.."
"Terimakasih banyak atas waktunya, trainer.."
"Sama-sama.." aku melambaikan tangan ke Ikuno.
Sisa 1 jam di pelajaran olahraga aku hanya menonton semua siswi Uma Musume di lapangan. Sesekali aku melihat Ikuno Dictus membantu temannya untuk istirahat bahkan menegur mereka karena suatu alasan.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top