Chapter 7

Sudah 2 minggu sejak (y/n) tiba-tiba menghilang dihadapannya. Chuuya memegangi kepalanya, memikirkan kemana perginya gadis itu.

Flashback

"Apa tujuanmu?"

"Soal itu..."

Tiba-tiba saja nafas (y/n) tercekat, tangannya memegangi lehernya dan dia tampak kesulitan bernafas. Chuuya langsung khawatir.

"Hey! Kau kenapa?!"

Tanpa menjawab pertanyaan Chuuya, (y/n) langsung menghilang begitu saja.

Flashback End

Chuuya menghela nafas lagi, selama 2 minggu ini, dia terus mencari informasi tentang (y/n) tapi nihil, tidak ada 1 informasi pun yang didapatnya, seolah (y/n) tidak pernah ada.

'Jangan-jangan selama ini aku berhalusinasi.'

Langsung ditepis pemikiran itu oleh Chuuya, mengingat saat dia ditaman bermain bersama (y/n).

Matanya kembali fokus pada komputer didepannya, lanjut mengetik laporan.

"Yo~ Chuuya-kun kau merindukan ku?"

"WAAAA!!!!!"

Saat Chuuya sedang serius mengetik laporan, (y/n) mendadak muncul dari layar komputernya--seperti sadako yang keluar dari layar TV-- membuat Chuuya melompat dari kursinya.

"JANGAN MENDADAK MUNCUL DASAR SETAN HIDUP!!!!"

(Y/n) langsung menutup telinganya. "Yah~ Chuuya-kun, orang baru datang langsung diteriaki bukannya dipeluk, nggak kangen ya sama aku?" (Y/n) memasang wajah sedih yang dibalas tatapan sangar oleh Chuuya.

"DASAR SETAN HIDUP!! DATANG NGGAK DIUNDANG HILANG NGGAK BILANG-BILANG!!! KEMANA KAU SELAMA 2 MINGGU INI HAH?!!!!"

"Chuuya-kun mengkhawatirkan ku ya? Senangnya~~"

"Bukan itu bodoh!! Kau belum menjawab pertanyaan ku."

"Hm? Pertanyaan?A- Daripada itu, Chuuya-kun ayo jalan-jalan."

"Jangan menghindar." Tatapan Chuuya menajam.

(Y/n) menghela nafas. "Pertanyaan soal siapa aku sebenarnya, iya kan? Aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu-"

"Kalau begitu-"

"-Saat ini. Tapi 1 hal yang pasti, aku bukan mata-mata seperti dugaanmu, aku tidak tertarik sama sekali dengan data Port Mafia."

"Lalu kenapa tidak ada informasi satu pun tentang mu?"

"Chuuya-kun benar-benar menyelidiki tentang ku selama 2 minggu ini ya." (Y/n) tersenyum sedih. "Soal itu aku tak bisa bilang. Ne Chuuya-kun, hanya hari ini, ayo jalan-jalan denganku."

"Ha!!! Kenapa aku harus-."

"Onegai. Hanya hari ini."

(Y/n) memasang wajah sedih membuat Chuuya menghela nafas.

"Kau memang selalu membuatku stress ya."

"Seru sih..."

Chuuya menyimpan laporan-nya dan membereskan barang-barang nya, kemudian pergi diikuti oleh (y/n).

"Jadi kau mau kemana?"

"Sudah ikut saja~"

Chuuya hendak pergi keparkiran mobilnya tapi (y/n) tetap berjalan pergi. "Hey! Tunggu!"

"Sudah jalan kaki saja." (Y/n) terus berjalan tanpa menoleh ke Chuuya. Chuuya menyusulnya.

Mereka berdua berjalan tanpa arah berkeliling kota, sesekali berhenti di beberapa toko hanya untuk menatapnya dari luar.

"Hey! Kita mau kemana, sih?" Tanya Chuuya yang sudah lelah berkeliling tanpa arah.

(Y/n) menghentikan langkahnya, menatap toko dihadapannya. Toko gaun pengantin.

"Keliling kota saja. Aku ingin lihat kota ini."

(Y/n) kembali melanjutkan langkahnya terus berkeliling sampai malam. Mereka berhenti di sebuah gedung, tempat mereka bertemu.

(Y/n) melayang keatap gedung itu disusul Chuuya dengan menggunakan kemampuannya.

"Malam yang indah." Matanya berbinar menatap kota, tapi juga ada sedikit pancaran sedih dimatanya.

Chuuya sedari tadi hanya diam menatapnya.

"Ne, Chuuya-kun." Panggilnya tanpa menoleh. "Terima kasih untuk waktu singkat ini."

"Hah? Bicara apa kau-"

Chuuya memotong ucapan-nya sendiri, disaat (Y/n) berbalik menatapnya dengan senyum sedih dan mata yang berlinang air mata.

Tubuh (y/n) perlahan memudar membuat Chuuya kaget.

"Hey! Tubuhmu-" Chuuya menghampirinya, mencoba menggenggam tangannya, tapi percuma, tubuh (y/n) sudah mulai menghilang.

Suara kekehan memotong ucapan Chuuya. "Kau mengkhawatirkanku? Padahal kau mencurigaiku."

"Sore wa..." entah kenapa Chuuya merasa lidahnya kelu, tidak ada satupun kata yang dapat keluar.

"Ne Chuuya-kun, aku sangat senang bisa bertemu denganmu." Air mata mulai membasahi pipinya.

Chuuya hanya berdiri membatu menatap tubuh (y/n) menghilang, mulutnya bergetar, ada hal yang ingin dia ucapkan, tapi entah kenapa kata-kata itu tidak bisa keluar.

"Aku akan sangat bersyukur kalau kita bisa bertemu lagi." Itulah ucapan terakhir (y/n) sebelum akhirnya dia menghilang. Meninggalkan Chuuya seorang diri terdiam disana.

"Kusso!"

Chuuya pulang ke apartemennya, dan meneguk wine kesayangannya. "Kenapa orang yang berharga bagiku selalu menghilang!"

Chuuya langsung tersentak karena kata-katanya sendiri. "Berharga?"

Chuuya mendecak kesal dan kembali meneguk wine-nya, membiarkan dirinya mabuk semalaman.

*     *     *

Seorang gadis perlahan membuka matanya, menatap langit-langit ruangan dengan kosong, merasakan sensasi basah di pipinya, tangan gadis itu perlahan meraba pipinya.

"Are? Kenapa aku menangis?"

"Sudah puas tidurnya?" Gadis itu menoleh keasal suara, menatap seorang pria yang bersandar di pintu. "Cih! Cepat mulai proses pemulihan pasca koma-mu dan kembali bekerja."

"Hai'"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top