Chapter 1 (Gadis Hantu)
Seorang pria bersurai senja berjalan santai di jalanan Yokohama, dia baru saja pulang dari misinya, karena dekat dengan apartemen-nya dia memutuskan pulang berjalan kaki sambil menikmati langit malam.
Saat sedang melihat langit, matanya tak sengaja menangkap sesuatu--tidak seseorang berdiri di pinggir salah satu gedung tinggi.
Rambut (h/c) panjangnya dan gaun putihnya terkibar terkena angin, dia terlihat seolah tengah menikmati langit malam.
Tak lama, gadis itu menjatuhkan dirinya dari gedung itu, membuat pria bersurai senja itu terkejut dan langsung berlari mendekati gedung tempat gadis itu menjatuhkan diri.
Pria itu menggunakan kemampuan-nya dan melompat, mencoba meraih gadis itu. Begitu dekat dengan gadis itu, pria itu mencoba menangkapnya dan--
Gadis itu menembusnya.
Pria bersurai senja itu terbelalak kaget, kemudian menoleh kebawah, gadis itu masih jatuh, membuat pria bersurai senja itu terheran-heran.
Perlahan kelopak mata gadis itu terbuka, merpelihatkan manik (e/c) yang indah sempat membuat pria itu terpana. Tapi, dia segera sadar akan situasi dan menerjang turun mencoba meraih gadis itu.
Begitu dekat dengan gadis itu dia meraihnya, dan gagal. Lagi-lagi gadis itu menembusnya. Pria itu mencoba berulang kali namun tetap saja gagal, gadis itu tidak bisa dia sentuh.
Hingga akhirnya gadis itu mencapai tanah dan menembus masuk kedalam tanah. Pria bersurai senja itu terbelalak dan menatap bingung tanah tempat gadis itu terjatuh.
Dia mendarat tepat ditempat gadis itu jatuh dan memperhatikan tempat itu. Tidak ada darah, tidak ada tubuh, hanya tanah kosong.
Pria itu memijit pangkal hidungnya, dia mulai berpikir dia berhalusinasi karena lelah, dan mulai beranjak pergi.
"Hey, kau mencoba menolongku ya?"
Sebuah suara yang tiba-tiba muncul dibelakangnya membuatnya kaget dan maju beberapa langkah dan berbalik.
Gadis tadi berada tepat didepan-nya tanpa goresan sedikit pun, dan dia melayang.
"Fufu... terima kasih untuk itu, tapi sayangnya aku tidak akan mati hanya karena itu."
Pria itu masih berdiri termenung menatap gadis itu, dan menghela nafas, lalu beranjak pergi.
"Tunggu dulu!!" Gadis itu meraih tangan pria itu dan menariknya. "Jangan pergi dulu dong!! Dan jangan menganggapku halusinasi mu aku ini nyata tau!!"
"Jadi, kau sudah tau tidak akan mati karena itu, lalu kenapa melompat dari situ?"
"Karena bosan."
"Hah?"
"Habisnya, aku gak punya teman sih~ tiap aku menampakkan diri orang-orang langsung lari ketakutan, tapi karena sekarang aku sudah punya teman, aku sudah tidak perlu melompat dari gedung lagi." Ucap sang gadis sambil merangkul pundak pria itu.
"Hah?! Siapa yang kau panggil teman?!"
"Tentu kau, siapa lagi?"
"Mana mau aku berteman dengan makhluk sepertimu!! namamu bahkan aku tidak tau!!"
"Hidoi na... kalau begitu, salam kenal namaku (y/n), namamu??" Gadis itu mengulurkan tangan-nya.
"Tch! Aku tidak menanyakan namamu tau!!"
Gadis itu mengerucutkan bibirnya. "Tapi kan, kau sudah tau namaku, jadi kasih tau namamu."
Pria itu berniat mengabaikan-nya--lagipula untuk apa berkenalan dengan hantu--, tetapi merasa tidak sopan jika diabaikan maka akhirnya dia menjabat tangan gadis itu, yang ternyata bisa disentuh, walau terasa dingin.
"Nakahara Chuuya."
"Yoroshiku na, Chuuya-kun." Ucap gadis itu seraya tersenyum.
Chuuya langsung melepas jabat tangan itu dan berlalu pulang, mencoba mengabaikan (y/n) yang berteriak dan mengekorinya dibelakang.
Kesal karena terus diikuti, Chuuya berhenti dan menoleh kebelakang. "Berhenti mengikutiku."
"Memangnya kau mau kemana?"
"Tentu saja pulang!!!"
Chuuya langsung beranjak pergi, sesekali melirik kebelakang melihat gadis itu diam ditempat, tidak mengikutinya lagi.
Chuuya menghela nafas, berharap besok dia tidak melihat gadis hantu itu lagi.
* * *
Sinar mentari menembus masuk melalui tirai, menyinari ruangan dan membuat seseorang yang tengah terlelap disana terbangun.
Matanya mengerjap, mencoba menyesuaikan dengan cahaya yang masuk.
"Yo, Chuuya-kun! Ohayou~~!"
"WAAAA!!!!"
Chuuya yang masih setengah sadar langsung berteriak dan melompat dari kasur, dan menatap ngeri kearah kasurnya.
Gadis yang semalam dia jumpa tengah melayang di atas kasurnya dan tersenyum kearahnya.
"Ohayou, Chuuya-kun."
"BAGAIMA KAU BISA MASUK?!!!"
"Tentu saja lewat pintu."
Chuuya mengernyitkan keningnya, benar juga, Chuuya lupa kalau dia bisa menembus masuk dengan mudah. Tidak, bukan itu masalahnya.
"DARIMANA KAU TAU APARTEMENKU??!!" Tanya Chuuya karena dia yakin semalam gadis itu tidak mengikutinya.
"Tentu saja dengan mengikutimu semalam."
Ya ampun, Chuuya bahkan sama sekali tidak sadar kalau dia diikuti, padahal dia yakin gadis itu tidak mengikutinya lagi.
"KELUAR DARI KAMARKU!!!"
"Ya ampun, Chuuya-kun~ ini masih pagi tapi kau sudah teriak-teriak gitu, telingaku sakit tau~"
Chuuya yang sudah kesal langsung mendekati (y/n) dan mencoba menariknya keluar tapi gagal, tangan Chuuya menembus tubuh gadis itu. Chuuya mendecak kesal, padahal semalam mereka bisa berjabat tangan tapi kenapa sekarang tidak bisa disentuh?
Gadis itu hanya nyengir melihat Chuuya kesal, sebelum akhirnya melayang kearah pintu.
"Iya iya, aku keluar, Chuuya-kun ternyata pemalu ya."
Gadis itu langsung keluar menembus pintu, Chuuya menatap kesal kearah pintu beberapa saat, hingga akhirnya dia memutuskan untuk mandi dan bersiap.
Selesai berpakaian, Chuuya menuju kedapur. Didapur dia melihat gadis itu melayang melihat-lihat isi rumahnya, Chuuya langsung menatap kesal gadis itu.
Menyadari Chuuya menatapnya, gadis itu langsung menyapanya. "Chuuya-kun~"
Chuuya memilih abai dan langsung mulai memasak sarapan-nya.
"Woah~ ternyata Chuuya-kun bisa masak ya, kukira Chuuya-kun cuman bisa mukul orang."
"Apa maksud ucapanmu itu, hah?!!"
"Ya, habisnya~ tampang Chuuya-kun kayak tukang pukul sih, jadi kukira Chuuya-kun cuman jago mukul doang."
Chuuya mendengus kesal, lalu memilih fokus pada masakan-nya, berusaha mengabaikan (y/n) yang terus mengganggu nya.
Sempat terpikir olehnya untuk membuat 2 sarapan, tapi hantu tidak perlu makan kan?
Jadi Chuuya membuat 1 saja untuk dirinya.
Selesai memasak, Chuuya menyusun makanan dimeja makan dan mulai sarapan, dangan (y/n) yang terus merecokinya.
"Chuuya-kun cuman buat 1 porsi? Tidak ada untukku? Yah, aku juga tidak perlu makan sih."
Chuuya masih fokus dengan sarapan-nya, mengabaikan (y/n) yang terus mengoceh berbagai macam hal.
"Ne, Chuuya-kun~ ayo jalan-jalan ketaman."
Chuuya meletakkan sumpitnya ke tempatnya dan menghela nafas, dia menatap (y/n) dengan tatapan datar membuat (y/n) bingung sendiri, hingga akhirnya dia bertanya.
"Apa penyesalanmu?"
---------------------------------
Hayo~~ siapa yg ngira ini isekai~ 😏😏
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top