Prolog
Ignicia:
Girl From Hell
-
Pada setiap dongeng, akan selalu ada monster yang menjadi mimpi buruk setiap anak.
Kisah ini bukan hanya tentang seorang monster yang menjadi mimpi buruk setiap anak, namun juga menyamar di balik rupa anak-anak itu sendiri.
•
Kisah ini dibagikan oleh seorang penutur lapuk, datang dari negeri rempah yang didamba nan diagung. Dari ras penyamun rakus yang memakai sutra dan katun, berkisahlah seorang priayi congkak yang mencari lima anak yang mengemban berkat dan rempah pusaka kunci hidup dan mati. Dikatakannya Sang priayi adalah seorang makhluk dari negeri bawah yang asing namanya. Namun kelak ia kerap disapa dengan sebutan, Vader.
Vader yakninya mendamba kecerdikan hakiki yang mampu memimpin dengan manipulasi dan strategi. Maka diciptakannya dari otak sang cendekiawan, lalu disempurnakannya dengan berkat yang mampu mengendalikan hewan pengerat manapun di dunia.
Diberikannya sebuah nama. "Asmosius."
Anak pertama yang sempurna, kecuali wajahnya yang tak berupa.
Kepada anak pertama, Vader menganugerahkannya sebuah tugas.
"Dengan Kecerdasan yang aku berikan, carilah rempah pusaka pertama yang tersembunyi dalam bayang, jantung mekanik Deharts."
Puas dengan anak pertama, Vader menginginkan lebih. Maka diciptakannya dua bersaudara sekaligus, sepasang anak lelaki kembar dengan nama serupa.
"Wulfer dan Eberulf."
Sang kakak Wulfer diciptakannya sebagai wadah bagi kekuatan besar. Maka dijadikannya ia seorang perubah bentuk yang lemah akan cahaya rembulan. Berhasil dengan Wulfer, Vader menginginkan hal yang sama dengan Eberulf. Namun, sayang seribu sayang, alih-alih menjadi seperti Wulfer, Eberulf justru mengembangkan kekuatan lain berupa kemampuan memanipulasi waktu. Vader tidak puas. Iapun menilainya sebagai anak yang cacat.
Kepada dua bersaudara itu Vader memberinya masing-masing sebuah tugas.
"Wulfer, dengan kekuatanmu yang luar biasa, bawakan aku sebuah batu darah yang membawa kekekalan. Lalu untukmu, Eberulf, gunakan kuasa akan waktumu dan carikan aku keris naga amerta yang bertuan atas usia, harta dan tahta."
Mendapatkan tiga anak lelaki yang masing-masing membawa kecerdikan, kekuatan dan ketulusan, kini Vader menginginkan pesona dan kecantikan. Maka diciptakannya seorang anak perempuan pertama dari kutukan tangan dan rupa yang menawan.
Diberikan ia sebuah nama. "Debora."
Anak keempat dan seorang perempuan yang membawa kehancuran dibalik kecantikannya.
Kepada Debora, Vader mengamalkannya satu buku mantra untuk sebuah tugas yang pantas.
"Carikan aku Giftige Levensbloem, bunga pembawa kehidupan yang tumbuh di hutan magis."
Ia menjawab, "Baik, Vader."
Seperti yang ia harapkan, Debora yang sempurna menjadi anak perempuannya yang menawan dan mematikan. Vader amat membanggakannya. Sampai suatu hari, semua itu runtuh saat kutukan tangan Debora menjadi lebih kuat dari apa yang anak perempuannya bisa kendalikan.
"Ah! Apa yang terjadi padaku?" tanya Debora di tengah-tengah sisa kehancuran yang ia buat.
"Rupanya aku telah gagal. Lagi-lagi selalu ada kecacatan. Kamu tidak sempurna." Sang Vader berkata dengan kecewa. "Kamu tidak cukup kuat untuk bisa mengendalikan kutukan di tanganmu."
Vader terpuruk dalam renungan dan kekecewaan. Ia menginginkan sesuatu yang lebih. Seorang anak lagi saja. Yang mampu menutupi cacat rupa Asmosius, yang sekuat Wulfer namun tanpa kelemahannya akan sinar rembulan, yang lebih baik dari Eberulf, yang menawan seperti Debora namun mampu mengendalikan kekuatan sebesar kutukannya.
Vader menginginkan seorang anak yang cukup kuat untuk diberikan sebuah tugas berat, mencari mata kanan Dewa Ra. Rempah terakhir yang memiliki kekuatan luar biasa, jauh lebih kuat dari rempah-rempah lainnya.
"Anak ini haruslah kuat, terlahir dengan keberanian dan kecerdikan, juga cukup jahat untuk menantang dewa."
Maka disimpulkannya bahwa anak terakhirnya haruslah, "Seorang monster dari tingkatan yang berbeda."
Dengan berbekal tekad untuk memperbaiki kesalahan yang ia buat sebelumnya, Vader pun turun ke negeri bawah untuk menemui iblis yang memimpin neraka, Lucifer. Di hadapan Lucifer, Vader memohon diberikannya sebuah berkat untuk menyempurnakan penciptaan anak terakhirnya.
Lucifer pun berkata, "Akan kuberikan anakmu berkatku, sebuah kekuatan besar dari panasnya api neraka. Namun kekuatan yang besar datang dengan konsekuensi yang besar pula. Apa engkau sanggup menerimanya, wahai pengelana?"
"Apa konsekuensi yang engkau maksud, Lucifer?" tanya Vader.
Lucifer membalas, "Apiku akan mematikan nuraninya. Anakmu tidak akan punya hati dan engkau tidak akan mampu mengendalikannya. Ia akan buruk sifatnya karena sejatinya anakmu akan serupa iblis dalam jelmaan manusia."
Mendengarnya, Vader bungah luar biasa. "Apakah hanya itu, wahai Lucifer? Jika hanya itu, maka amat sanggup aku memenuhinya. Anakku tidak membutuhkan nurani, anakku hanya membutuhkan kekuatan yang luar biasa."
"Satu lagi, pengelana," timpal Lucifer. "Anakmu tidak akan mampu memiliki sepasang mata permanen. Sejatinya mata ialah jendela hati, dan anakmu tidak memiliki karunia akan itu."
Dengan kata-kata tersebut, Vader pun pulang membawa berkat dari Lucifer. Demikian ia memulai proses penciptaan anak terakhirnya.
Diberikannya masing-masing sebongkah otak sang cendekiawan agar kelak ia punya kecerdikan yang sama dengan Asmosius. Lalu ditanamkannya taring yang sama seperti Wulfer agak kelak ia kuat luar biasa sebagaimana kakaknya. Pun sebongkah dari pribadi tipu muslihat Eberulf serta sebongkah pula dari kecantikan Debora. Menyempurnakan semua itu, dianugerahkan kepadanya sebuah berkat api abadi Lucifer.
Dengan berkatnya, apa yang dikatakan Lucifer benar, tidak satu mata pun mampu terpasang dengan pas, meski Vader telah mencobanya dengan segala cara. Vader pun terpaksa memberikannya mata yang sewaktu-waktu dapat meluncur keluar dari kelopaknya.
Menyatukan seluruh bahan yang dipadu dengan berkat Lucifer, maka terlahirlah seorang anak perempuan dengan kekuatan mahadahsyat yang telah sempurna. Anak yang membawa api abadi dengan pribadi sepicik iblis, namun rupa secantik bidadari.
Vader menamainya sebagai, "Ignicia."
Nama yang berarti terbakar untuk anak yang kelak akan dijuluki, "Gadis dari neraka."
Hai hai 👋🏻
Terimakasih yang sudah klik dan baca.
Yang belum kenal, mari kenalan! Aku Zivia Zee, boleh di panggil Zi ya. Jangan panggil Thor okeee wkwkw.
Ini novel fantasi pertama acuu. Gimana prologue-nya? Kalau tertarik boleh lanjut dan masukin reading list ya.
Ignicia: Girl From Hell adalah novel untuk projek Leanders Series yang bakalan dikerjakan sama 5 penulis kece. Singkatnya, Leanders Series adalah projek dark fantasi novel tentang 5 bersaudara yang memiliki "keunikan".
Setiap penulis bakalan bikin satu novel tentang 1 anak. Tapi, tentu saja 4 anak yang lain juga bakalan muncul di setiap novel. Nah, di projek ini Zi bakal garap novel tentang Ignicia, si bungsu dari 5 bersaudara yang punya kekuatan api 🔥🔥
Menarikk kan?? Iya dong!! //Maksa wkwk
Jangan lupa mampir ke seri Leanders bersaudara lainnya! Mari bertemu dengan si sulung Asmosius … pengendali tikus disertai otak jenius, Wulfer sang werewolf, Eberulf sang cacat yang mengawasi segala langkah maju dunia, Debora dengan tangan leburnya dan Ignicia si bungsu yang dijuluki sebagai gadis dari neraka.
Leanders Series:
1. Asmosius: The Master of Rats Ralorra
2. Wulfer: The Black Snout ashwonders
3. Eberulf: The Black Fang Azzafrei
4. Debora: Vervloekte Hand Aesyzen-x
5. Ignicia: Girl From Hell @ZiviaZee
Ayo segera lanjutkan petualangan imajinasi liarmu bersama lima bersaudara gila! Sudah siap?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top