🌸𝓬𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻 4

N

agisa POV

'gila, judi tradisi? Keluarga macam apa itu? Tapi unik juga ya... Penasaran aku'

"hey, [y/n]. Aku juga jago judi, ayo kapan kapan kita lawan! Gimana? Setuju?!" Tanyaku menantang permainan judi.

"gimana? Berani?" tanyaku sekali lagi. Ah, tiba tiba aku melihat bunga wisteria. Ini hari terakhir ya? Yokatta, aku selamat poligami sensei! Siap siap pesta!

Kulihat [y/n] chan celingak celinguk kaya nyari orang padahal emang iya. Terlihat pria berambut persik dengan luka yang ada dipipi sambil menggendong anak laki laki yang sepertinya terlhat seumuran dengannya di punggungnya dan membawa topeng bermotif bunga berwarna biru. Tanpa aba aba, [y/n] langsung menerjang mereka berdua dengan pelukan mautnya. 'sampai peluk, apakah rekannya? Atau jangan jangan pacar nya?! Aku mikir apa sih??!' dia melakukan pergerakan tangan seperti memanggil ke arah ku.

'ah, apa dia memanggilku?'

'aku hampiri aja kali ya.. Siapa tau beneran manggil..'

Ku berlari kecil kearah [y/n] dan kedua anak laki laki itu.

"[y/n]! He? Kenapa kamu nangis?"

"shin.. Hiks.. Makomo chan wa shinde... Hiks.. Naze ga? Naze?! NAZE?! NAZE GA?! Gomen Makomo chan hiks.. Gomenasai!"

"eh heeee... Nakanaide [y/n] chan! Hora, kau ada aku dan kedua temanmu... Saa, nakanaide nee!"

"padahal kau sendiri pernah bilang 'jangan menangisi yg sudah tiada! Itu akan sia sia! Meski kau menangis, yang sudah mati tak akan bangun lagi! Kecuali kalau dia mati suri! Atau berubah menjadi iblis!' dasar!"

"a-a-ari-arigatou Nagisa. Padahal itu adalah kata spontan" ucap [y/n] sambil tersenyum manis. Kua akui dia memang manis.

Giyuu POV

'dare ga onna wa? Manis juga ya..'

"kawai.." gumam Sabito. Ternyata dia berpikiran hal yang sama ya? Wah.. Dia tersipuu... Andai ada makomo chan... Udah di goda duluan

"ah, Giyuu, sabito, dia adalah temanku. Suga Nagisa, nah Nagisa, dia adalah giyuu dan sabito."

"kalian boleh memanggilku Nagisa! Yoroshiku onegaishimasu!" ucapnya melengkapi rangkaian kata kata [y/n]

"h-hai' yo-yoroshiku, Nagisa san. Aku Tomioka Giyuu dia Sabito." jawab ku gugup.

'sial, jantungku berdetak cepat apa ini?'

Wah, nee-chan, apa kah ini sesuai kata kata mu itu? Apa ini yang dinamakan cinta?

Giyuu POV end

"hai' aku sudah tau."

"sou-souka. Saa, nagisa san, apa yg kau lakukan disini?" tanya Sabito pake muka santuy. Ketuker kali yak

"ah, aku kesini dipanggil sama dia" jawab nagisa sambil nunjuk [y/n] tapi bocahnya udah gak ada. Hilang tanpa jejak

"eh, bocah nya ilang kemana? Capek w cari mulu..." kata nagisa sambil lompat lompat kelinci. Berusaha jadi yokai kali yakk.. //padahal mah iya, berubah jadi siluman anak cewe. //digeplak nagisa

"omedetou gozaimasu," tiba tiba si kembar ubuyashiki dateng. Trus ngasih gagak. Trus suruh ambil logam nichirin. Trus ngukur baju. //trus trus mulu kampret -sabito

Suka suka w lah sabitolol -author berdosa

Di geplak sabito pake bokuto//

Si [y/n] sama nagisa pake celana, waktu di tanya in sama si sabito, 'kok nagisa pake celana gak pake rok?, padahal tambah imut loh kalo pake rok.. ' tapi nagisa keburu ilang. Jadi si [y/n] jawab 'ntar w kasih tau dijalan'

ーーーーーーーーーーーーーーーー

Dan disini lah [y/n] sekarang. Ditengah jalan diem dieman karna mikir mau jawab gimana, soalnya mereka udah kepincut sama nagisa, jadi dia pake bahasa yg gak di kasih garem. Takut menyakiti hati mereka. Kalo nagisa itu cowo kan bahaya, ntar mereka hvmv berubah genre ini ff

"jadi, nagisa itu.....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Lelaki. Kasian daku, kalian kena trap"
Jawab [y/n] sambil cengengesan gak berdosa

"-_- uso.."-giyuu, sabito

"aku serius kok... Kalo ketemu sama nagisa lagi silahkan tanya.. " jawab [y/n] dengan nada polosh tak berdosa

"gak... Gak, gak mungkin... Bohong tuh, mukanya kawai kok padahal.. Gak mungkin kan?? Nee, giyuu kau gak percaya kan? " tanya sabito rada pucet karna syok. Ya iya lah syok, orang dia udah doki doki nyampe merona gitu

"iya bener, boong ituh.. Gk mungkin cewe kawai kaya dia cowo gakkk!1!1!1!1!1 ntar aku bilang gimana sama one chan kalo aku suka sama cowooo!?!?!?!" ucap giyuu sambil mencak mencak

"oi, katanya kaki nya sakit trus pusing, gimana sih?" kata sabito

"lah iya, bener. Kok malah banya gerak kaya mukamu di tempelin kecoa terbang?" [y/n] ikut nyautin, gak lama kemudian didepan udah ada rumah urokodaki. Dan, giyuu dicium sama kecoa secara mentiba tiba

"KYAAAAAAAAAAAAAAAA KECOAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKK!"



ーーーーーーーーーーーーーーーー

Up juga akhirnya, maaf banget, maaf author yang baru balikkk soalnya tugas menggunung, trus lupa update....
Sekali lagi maaff

See you next chapter

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top