🌸𝓬𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻 21

PERHATIANN SEKALIANNN 

ini bakal banyak banget yang kuubah. walau gak sepenuhnya. dan, ini akan panjang. jadi.. maaf kalo buat pusing.. 2k lebih soalnya 

Genya dikagetkan oleh kokushibou yang tiba tiba ada dibelakangnya

Genya terpaku akan kedatangan kokushibou dibelakanya. Tanpa babibu, tangan kiri genya hilang begitu saja. Buntung. Lalu disusul dengan saudaranya yaitu kanan.

"GUAAAAHHHH....!!!"

"hmmm, begitu..? jadi kau sudah makan iblis ya..." kokushibou lanjut memotong tubuh genya menjadi dua. Tau badannya mui waktu mati nah.. kek gitu

"sialan.." gumam [y/n] dari kejauhan

"oh... kau belum mati juga.. meskipun aku sudah membelah perutmu. Sekitar 300 tahun yang lalu, ada pendekar pedang yang makan iblis seperti mu. Dia mati setelah ku potong tubuhnya... jadi kalau kau mungkin kepalanya? "

"aku tak punya alasan untuk membiarkan iblis palsu seperti mu.." lanjut kokushibou sambil menarik katanyanya. tapi eh tetapi, belum sampe leher, [y/n] udah dateng menghalangi koku

"napas kematian, jurus kedua, tebasan kematian"

"kau... masih hidup ternyata..."

[y/n] menatap kokushibou remeh 

"heh, aku sudah sekarat duluan sebelum sampai sini bahkan 13 bulan sebelum aku sampai sini" [y/n] menodongkan katananya "maka dari itu, setidaknya untuk iblis pertama dan terakhir yang kubunuh adalah dirimu. " lanjutnya lalu menghilang

"napas angin, bentuk keempat. Terbitnya badai debu" Pilar angin tiba tiba datang akan menebas kokushibou

"..pilar angin."

"kau sudah paham ya... aku adalah angin yang akan membantu shinigami untuk memotong kepalamu, sialan"

"aniki.."

"kau ini benar benar.. Kau ini adalah adik yang menyedihkan.. menurutmu kenapa aku sampai sejauh ini seperti membunuh ibu kita? karena kau ingin melindungi mu bodoh!!"

"seharusnya kalian menikah... mempunyai anak dan hidup bersama sampai uzur.. selama ini kita tak bisa melakukan sesuatu pada ibu. dan selama ini kita tak bisa melakukan sesuatu kepada asik kecil kita... Kau harus membuat istri dan anakmu bahagia sebagaimana semestinya. Karena akan ku pastikan tidak ada satupun iblis yang akan menghalangi mu" ucapan sanemi membuat genya menangis seketika

"gomen... aniki.. aku benar benar minta maaf..." ucapan genya tak dihiraukan oleh sanemi

"huh.. pemburu iblis bersaudara... Membuat aku kangen aja.."

"BERANINYA KAU MEMOTONG DADU ADIKKU, DASAR KAU MATA ANEH SIALAN!! TIDAK BISA DIMAAFKAN!! KAU AKAN MATI!!! KAU JUGA BERANINYA MEMBUAT REKAN REKAN KU TERLIUKA SIAAALAAAANN!!!"

sanemi menarik katananya kembali. Kokushibou menebas duluan. Alhasil sanemi merunduk menyerang bagian kaki. [y/n] terbang bak kecoa yang berubah jenis dan nama untuk memotng kepala bagian atas.

saat sanemi sudah meluncurkan serangannya, Kokushibou malah melompat dan nabrak [y/n] yang lagi cosplay jadi kecoak

"bentuk pertama, angin puyuh debu... POTONG SEMUANNYAAAAAAA"

"HUUH? Apa kalian melihatnya?! itu adalah pedang yang menjijikkan!! benar bukan???!" 

[y/n] terpental sampe kedeket mui. Karna galau, mbah kakung kokushibou lebih milih doinya, [y/n] pun milih bantuin mui nyabut pedangnya

.

"napas bulan, bentuk kelima, kutukan pusaran bulan hantu!!"

"SHINAZUGAWA SAN!!!"

"HAHAHAH!! Kau terus mengulang tebasan itu bahkan tanpa mengayunkan pedangmu"

"napas angin, bentuk ketiga. Guncangan pohon di udara gunung!!"

"tidak buruk... kau bisa tau kalau fisik dan teknikmu itu sudah berada dipuncaknya ya..."

'aku tidak bisa berhenti merinding saat melihat teknik orang ini... Setiap dari tebasannya dikelilingi oleh bilang bilah kecil dari pedang yang merepotkan itu. Dan serangannya selalu merubah ukuran dan jangkauannya. Tak ada bentuk pastinya. Tak heran jika Akazawa dan Tokitou bisa kalah.. aku ingin menangkal serangan ini sepenuhnya. Tapi serangan melengkung dengan aneh. jika bukan karena semua pengalaman yang aku punya pasti aku tidak bisa bertahan.dan juga kecepatannya itu.. dan lagi, si bangsat ini bisa menggunakan pernapasan! seorang iblis dengan kemampuan regenerasi dan kekuatan fisik yang hebat sedang memakai pernapasan sialan ini!! kecepatan dan kekuatannya semakin bertambah!!' batin sanemi puanjang banget 

"hebat!! ini sangat seruu!! ini adalah iblis yang sangat layak dibunuh seperti dajjall!!!"

"napas angin, bentuk kedua. CAKAR ANGIN PEMURNI!!" sanemi mengayunkan pedangnya seperti cakar. Namun, ia tetap tak bisa menebas kepala kokushibou. Bahkan merobek pakaiannya sedikitpun. Sanemi melebarkan matanya. 

sekuat apa [y/n] dulu? bahkan katanya ia pernah membunuh iblis sialan ini. dan.. kenapa dia hidup kembali?

pemikiran itu menghilang kala kokushibou tiba tiba menyerang dahi nya (jidat)

"napas kematian, jurus  ketiga. Tali Penghubung: boneka paku" pendek umur... suara [y/n] kedengeran  bantuin sanemi

"wah, wah... muncul lagi perempuan sialan seperti mu.." kokushibou nendang ke arahm belakang. dia nggak ngerasain nendang apapun. dia noleh ke belakang. [y/n] ada di belakang duduk. 

kokushibou ngebanting sanemi jauh terus jalan ke tempat [y/n] 

"wah.. yang tadi hanya gertakan saja?"kokushibou mengayunkan tangannya tapi tiba tiba jantungnya sakit. nyeri gitu

[y/n] berdiri dengan mulut berdarah darah dan ada jejak darah disana sini. Jangan lupa kan petal bunga mawar merah bercampur dengan darah segar. Tangan nya memegang sesuatu. 

mata merahnya sudah menyala dan menatap kokushibou dingin "ini memang tak bisa membuat iblis sepertimu mati. tapi setidaknya..." [y/n] menarik tangannya. Tampak ada paku tajam terlihat ada darah disana. Dan menusuk kan paku itu ke boneka yang sudah ia siapkan tadi 

"setidaknya.. aku bisa sedikit berguna untuk temanku. Aku tak ingin menjadi beban disini. Jadi kumohon... rasakan penderitaan yang kami lalui hingga saat ini.... Meski aku harus mengurangi nyawaku lewat ini!!" [y/n] melemparkan boneka itu dan segera melesat untuk menebas kokushibou.

jlleeebb

"apa kau pikir aku bisa dibodohi hmm? dasar perempuan bajingan seperti mu seharusnya mati dan tidak hidup disini" koksuhibou menusuk perut [y/n] hingga setengah perutnya

"AAAAAAAKKKKHHHH" 

"detak jantungku... entah mengapa menikat kala mencium aroma darahmu..." [y/n] menyeringai mendengar ucapan kokushibou 

"DASAR IBLIS GAK ADA AKHLAKKK!!!!" rasa ingin membunuh sanemi meningkat. 

"napas bulan, bentuk keenam. bulan penyendiri di malam abadi: avici" sanemi terkena tebasan ini itu, disana disini. 

"aniki!! aniki!! apa yang terjadi?! Akazawa san???!!! apa yang terjadi dengan mereka??! sial!! aku nggak bisa lihat!! pilar pilar dan baji itu sedang berada di..." gumam genya

"hah.. hah... hah.."

"hmm... kau bisa bertahan untuk beberapa waktu ... hingga saat ini. tapi jika kau bergerak, organ mu akan keluar..."

DEEEEGGG

'rasa ini... ini dua kali dari yang aku rasakan saat mencium aroma darah perempuan itu..'

"hah... haha... HAHAHAHA..... darah kami langka ...darah langka untuk iblis.. layak nya bubuk silvevine bagi kucing..."

(bubuk silvervine bisa membuat kucing jadi bersemangat)

"WHOOAAAA, ADA APA KAWAN?? KOK KAGET LU HA??! SEPERTINYA DARAH KOTORKU DAN DARAH MILIK [Y/N] BISA BERGUNA BAHKAN UNTUK IBLIS REMBULAN! IBLIS BISA SAAT MENCIUM AROMA DARAH KAMI... INI ADALAH DARAH LANGKA DARI YANG LANGKA! SILAHKAN DINIKMATI!!!"

Sanemi POV

aku sadar bahwa darah miliku istimewa tepat setelah aku memburu para iblis. Setelah ibuku menjadi iblis, gerakannya jadi lebih lambat saat ia terkena darahku. Dan setelah aku bisa mmembunuh-nya, mataku mulai tidak bisa meliat warna. semuanya itu terkunci dan menghilang. itu membuat malam hari menjadi sangat merepotkan.

 aku tidak paham tentang pedang nichirin atau pun cara pemburu iblis. Aku hanya mempersenjatai diriku dengan banyak senjata. Lalu aku melawan para iblis , menangkap mereka semua dan membakarnya di bawah teriknya matahari

Aku mencapai titik ini itu karena Kumeno Masachika yang memperkenalkan ku pada seorang "kulivator"

(petani yang sedang mempelajari ilmu)

tapi aku tau

orang orang suci dan baik itu akan mati satu persatu. itulah kekejaman dunia kami saat ini. Jadi meskipun aku mengalahkan iblis bulan bawah pertama dengan masachika, akulah satu satunya yang menjadi pilar. Disana aku kembali bertemu dengan [y/n] dan...

Kanae. Hatiku berdebar kala melihat kanae saat itu. 

POV end

"napas angin, jurus keenam. Badai asap hitam" Sanemi kembali menyerang kokushibou membabi buta layaknya inosuke 

bocah ini.. masih bisa bergerak meskipun terluka? jika masih ada pilar yang kulawan sebelumnya itu datang dan ditambah perempuan itu, maka pertempuran ini akan berakhir... tapi..

yang ini dai menghentikan darahnya sendiri. Apa dia membekukan darahnya sendiri? apa dengan napasnya itu? apakah dia mampu menghentikan bagian dalam tubuhnya dalam tubuhnya itu hanya melalui otot ototnya?

"kalau begitu, dia bukan manusia pada umumnya... aku belum pernah melihat ini sebelumnya... sungguh menarik... " Sanemi kembali menyerang kokushibou membabi buta

"sudah berapa lama aku tidak merasakan perasaan yang memabukkan.. menyenangkan seperti ini.... dan juga dengan darah yang langka..." gumam Kokushibou lalu menginjak nichirin sanemi nyampe nyosor selingkuh sama lantai

kokushibou mulai mengayunkan tangannya untuk memenggal sanemi. Tapi itu terhalang karena sanemi lebih dulu menahan dengan pistol milik genya. 

jarinya menarik tuas dan menembak dibeberapa tempat lalu mencuri nichirin milik koku

'sial, [y/n]!! bangkit lah!! aku bahkan tidak bisa menggoresnya!! kau bahkan bisa menusuknya dengan mudah bukan??!! kumohon!!! jangan mati!!!!' 

sori, author adalah dewa disini.. guru author adalah hajime

"napas dari sang bulan, bentuk ke tiga. rantai keputusasaan bulan kematian"

"njiirr.. gue plagiat jurus yak? atau dai yang plagiat? ada kematian segala anjirr " kata [y/n] sambil menendang sanemi untuk menyingkir. tapi tiba ada kabut yang menyelimuti [y/n] dan sanemi

"mereka terus saja berdatangan... "

"Kami para pemburu iblis akan selalu ada di sini. sampai dengan iblis terakhir. dimusnahkan dari dunia ini"

"himejima san.. yokatta,.. kau tahan dia dulu.. aku akan membantu menutup luka Shinazugawa!!!" teriak [y/n] dari kejauhan 

"serahkan kepadaku!!"

luar biasa.. tubuh nya telah disempurnakan sampai batas maksimalnya... sudah tiga tahun aku menemukan petarung dengan kekuatan seperti ini...

Himejima memutar mutarkan bola besi (?) yang ada duri durinya

anginnya.. anginnya ditarik olehnya..

kokushibou berjalan mundur

himejima melempar bola besi itu dan segera melempar kapaknya juga

"teknik pernapasan--"

"Teknik pernapasan batu, bentuk kedua. Penghacur permukaan angkasa" bola itu dilempar kearah koku dan himejima melempar kapaknya ke lawan arah secara memutar lalu menariknya. Rantai itu bergerak seperti ingin mencekik koku. 

'aku tidak bisa memutuskan rantai nya!!'  mbah koku pun terpaksa nunduk dan rambutnya doang yang kena. Jadinya dia kejambak

'rantai, kapak, dan bola besi dari besi murni. Ini adalah senjata tingkat tinggi. Pedang ini dari dagingku, jadi ini mungkin akan membakar pedangnya sebelum kupotong. Besi yang telah lsms menyerap sinar matahari seperti ini.. bahkan belum di temukan pada pada era sengoku, dimana teknik teknik penempa pedang berada di puncak kejayaan

"namun memang pilihan terbaik adalah masuk kedalam jangkauan serangannya" kokushibou bergerak maju sesekali menghindari serangan himejima

rantai himejima tanpa disadari melingkar di pedang milik koku lalu dipatahkan begitu saja seperti hati milik [y/n] 

tapi sialnya, karna itu dari daging milik koku, pedangnya bisa regenerasi. 

"semua yang sudah hancur... akan kembali beregenerasi.. serangan.. tidak berguna.. manusia menyedihkan.."

"aku... ingin menyimpan ini untuk saat melawan muzan.. tetapi jika aku gagal disini, aku akan selesaikan apa yang sudah kumulai... AKU TAKKAN RUGI MENGGUNAKAN INI DISINI!!!" tanda seperti akar mulai muncul di tangan himejima

disisilain ged 

sanemi menatap [y/n] yang sedang menjahit lukanya sendiri. Ada satu yang menarik perhatiannya. kenapa ada petal bunga disana? 

"oii, kau kesini membawa bunga kahh? untuk apa kau bawa seperti ini disini? " tanya nya. 

kegiatan [y/n] terhenti karna itu. senyum tipis tertera pada bibir tipisnya "kau pikir aku juga ingin membawa ini? aku tidak ingin. Tapi aku terpaksa" 

"hah? apa maksudmu? " 

[y/n] berdiri lalu menarik pedang di pundak muichirou 

"entah lah... kau.. yang membuatku terpaksa seperti ini" [y/n] menatap atap diatasnya "sudahlah, lebih baik kau membantu adikmu--Mui chan~ maaf telat menyelamatkanmu~~" lanjutnya

[y/n] dan shinazugawa kembali masuk kedalam gelanggang pertarungan

"WAH WAH!! LATIHAN PILAR TERNYATA BERGUNA JUGA YAA? MARI KITA LAKUKAN, HIMEJIMA SAN!!" teriak [y/n] dan sanemi bersamaan 

kokushibou menyerang secara membabi buta dan bahkan sembat ingin mematahkan pedang sanemi tapi gak jadi karna [y/n] reflek nusuk kepala atas kokushibou 

"napas kematian, jurus kedelapan. Panggilan tuhan" (author kerasukan waktu buat nama jurus ini)

"KITA MASIH BELUM SELESAII!!! SERANG TERUSSS LEHERNYA!! SAMPAI KITA BISA MENEBASNYA"

"INCAR LEHERNYA!!! KITA PASTI BISA!!!" ucap [y/n] dan sanemi gak ada malu sampe ngebuat kimono nya koku 11/12 sama orang jalanan

"sudah cukup sampai si sini saja." nada bicara kokushibou berubah menjadi mengerikan. secara tiba tiba, [y/n] dan yang lainnya terkena serangan invisible 

'tidak mungkin.. apa yang dia lakukan? mungkinkah dia menemukan celah di antara serangan kami? apa yang sebenarnya orang ini lakukan?'

"kalian menghancurkan kimonoku.. kalian tidak bisa membunuh seorang bayi dengan serangan seperti itu. setelah aku membunuh kalian.. perlawanan dari yang lainnya.. tidak ada gunanya"

"hah? membunuh seorang bayi? lah? emang kau bayi? umurmu udah tua , ya.. bangke. udah bau tanah ya... bego" ucap [y/n] gak ada akhlak. padahal dia juga udah bau tanah

"napas bulan, jurus ke tujuh ... cermin jahat; kejayaan bulan!!" kokushibou kembali mengayunkan pedangnya secara tidak ada otak sama kaya muzan

"napas bulan, jurus ke delapan. Ekor roda naga bulan!!" sanemi kembali terluka disana sini. 

"napas bulan, jurus ke sembilan. Rembulan yang turun: permukaan bulan tanpa batas!!"

"ANJIIIINGGG AKU NGELAKK BANGSAAATTT!!!!" teriak [y/n] untuk menutupi rasa sakit didadanya.

(ngelak= haus kalo di bahasa jawa)

"napas bulan, jurus ke sepuluh. Alat penggal tajam: tebasan bulan sabit!!" 

"ANJEENGGGG BARU JUGA DUDUK UDAH KENA LAGII OHOOOOKK"

"TOKITOU??!!" mui chan dateng bantuin si sanemi. kudu di kode [y/n] buat bantuin sanemi dulu baru dia

"aku dan nee san tidak akan membiarkanmu mati!! kau masih memiliki tangan untuk mengayunkan pedangmu!!""

sedangkan genya cuma ngintip pertarungan. dia ragu soalnya, tapi karna keinget si tanjirou, dia gaskeun ikut tarung. tapi, sebelum bertarung itu lebih baik makan, makanya, genya ngambil puing puing pedang punya si koku buat dimakan sambil bulatin tekad

"napas batu, bentuk kelima--"

"napas bulan, bentuk ke enam belas. pelangi bulan sabit"

kokushibou kembali melancarkan serangannya tanpa henti, kaya tenaganya itu kek duitnya daisuke ditambah gilgamesh, super unlimited

sampe suatu ketika, [y/n] sama himejima bisa ngeliat organ, sendi, tulang, dll punya koku. semua serangan cuma dianggap gertakan sama koku. jadi koku terpaksa misahin mereka be-4

"pernapasan bulan, bentuk ke empat belas. malapetaka: sabit tenjin" 

pernapasan koku membuat kaya kabut(?) atau apalah gitu, pokoknya nyampe gak bisa ditembus.

'tembus, tembus, TEMBUSLAH!!!' 

'menghindarlah dan temukan celahnya lalu menghindar lagi!!"

'celah yang ada saat dia menyerang' 

batin pilar yang lain. [y/n] mah santuy sambil nunggu shinigami bawa gofud pesenannya.g

[y/n] mah tinggal terbang terus nyerang dari atas. untungnya, koku gak sadar dan cuma fokus sama yang dibawah. tau apa yang [y/n] lakuin? karna temen mbaknya itu nobara, jadi si [y/n] ini diajarin cara nyantet. udah 38 paku yang dia tancepin ke 2 boneka sisa. 

"iblis debu! tebaslah!"

serangan sanemi membuat pundak kanan koku putus

'jadi begitu ya.. orang ini..' batin koku.

gak ada kondangan, ada orang meninggal, tiba tiba mui nusuk simbahnya sendiri. koku mikirnya, kalo mui, udah bisa liat apa yang dia liat

"pernapasan bulan, jurus ke enam belas--"

DOR DOR

genya mulai menembak titik buta koku setelah itu mulai muncul akar akar dari badan koku. bahkan sensasi akar akar itu mirip kaya 400 tahun lalu. waktu yoriichi masih ada, tapi udah uzur, bau tanah.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" koku tiba tiba teriak dan berusaha nebas badannya si mui sama genya. tapi karna [y/n] tau, makanya dia ngorbanin diri sendiri. dengan cara, narik sama nendang. 

alhasil, serangan koku buat paru paru [y/n] terbuka. Mui sama genya gak jadi buntung. tapi, pinggangnya mui sobek. udah gitu agak dalem

ini kah yang kalian inginkan? wahai readers tercinta?

[y/n] pun terpelanting kesebelah genya. [y/n] juga cepet cepet nutup lukanya pake pernapasannya. 

tapi, cuma sedikit.  belum selesai dagingnya ketutup, si [y/n] malah batuk batuk kek orang keselek. genya panik.

"genya,... serius lah... kumohon... bantu kakak mu.. aku mo--AAAKKKKOHHHOOOOKKHH" ia memasukan tangan kirinya kedalam mulutnya seperti mengambil sesuatu

genya melebarkan matanya kala melihat apa yang [y/n] pengang. 4 tangkai mawar merah lengkap dengan durinya .

.

melihat [y/n] yang bertebas begitu saja, sanemi langsung memenggal kepala kokushibou dengan bantuan hmejima.

sempat ada suatu pertengkaran singkat dari mereka bertiga. tapi, tubuh kokushibou perlahan jadi debu. 

sanemi langsung lari ke arah [y/n]. meluk dia dari depan. 

"kita... kita bisa membunuhnya.. [y/n].. kau lihat kan? kau bisa membantu kami dengan santet mu itu.. hei.. apa kau dengar aku?"

"yokatta... ki-kita...bisa.." tubuh [y/n] melemas seketika. sanemi yang sadar langsung menarik pundak [y/n] untuk menatapnya. 

"hoiii... jangan mati dulu sialan!!"

[y/n] mengukir senyum lemah "bukankah kau... tidak peduli jika... aku mati, shinazugawa san?" [y/n] menatap sanemi

"saat itu... saat aku bertanya... bagaimana jika aku mati esok... lalu kau berkata tidak peduli... "

"ITU DULU [Y/N]!! OOIII!! "

[y/n] kembali terbatuk hebat. kini, ia memasukkan tangan kanannya kedalam mulutnya. mengambil kembali 2 tangkai mawar. mata semua orang disana yang melihat mereka langsung membulatkan mata kaget kecuali genya. ia sudah menangis duluan

"[y-[y/n].. apa.. apa yang terjadi??.. hoiii... bangun.."

[y/n] tak menjawabnya. tubuhnya sudah lemas "Shinazugawa san.. tolong.. katakan.. maaf ku kepada uzui san dan giyuu.. aku lupa membayar hutangku saat itu. aku juga yang sudah.. menculik salah satu.. tikus milik uzui san...

dan.. aku mencintai mu.. shinazugawa san.. bunga ini.. bukti cintaku.. padamu shinazugawa san.. setelah ini, kumohon... kalahkan muzan dan... lupakan aku... shinazugawa san.."

"aishiteru yo.. shinazugawa sanemi san.." setelah itu, badan [y/n] menjadi dingin dan kaku. kulitnya memucat, badannya terhempas kedepan. senyum manis masih terukir di wajah [y/n] tangis sanemi pecah seketika

"gomen.. gomen.. gomen.. [y/n]... oii.. kau mendengarku kan? oi.. bangun.. OII [Y/N]!! KAU MAIH HIDUPKAN??!! OOOII!! KUMUHON.. BANGUN LAH.. HIKS.. BANGUN DASAR BODOH!!" sanemi memeluk erat [y/n]  

perlahan, muichirou merangkak kearah jasad [y/n] menangisi mayad yang sudah tidak berguna dan memohon mohon untuk dibangunkan. 

dewa kematian berkata lain, memang sudah waktuya untuk [y/n] pergi berkumpul kepada keluarganya.

.

.

.

.

"aku sudah melakukan apa yang kau inginkan, akazawa [y/n]."

"ya, aku senang kau mendengarkan doa doa ku selama ini... " [y/n] terkekeh mendengar ucapan shinigami

"tentu. aku akan mendengarkan doa doa seseorang. ya tapi... itu juga kehendak kami sama" 

"oke.. oke.. hahhaha"

.

.

.

.

masih sekitar 2 chap lagi. 

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top