Salam Hangat dari Sang Karma
Wangi malam membuatku terjaga
Menapaki sesak yang kian mendera
Menyentuh sakit yang kian menganga
Waktu mengurungku dalam senyap
Kenangan mengetuk ruang luka
Menyisakan rasa yang telah melindap
Menikung tajam merajam sukma.
Otakku meledak
Hatiku berserakan
Ketika kau, dia dan pengkhianatan menari-nari di dalamnya.
Teruntuk pengkhianat cinta
Yang telah menggoreskan luka.
Salam hangat dari Sang Karma.
Surabaya, 18 Februari 2017
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top