Special Chapter •first (1)

Karena ada usulan untuk membuat chapter khusus dari Ichaanihara Jadinya Enthor membuat Chapter khusus buat anak-anak ainana. Moga kalian menikmati cerita yang Enthor buat ya^^

Ps. Ada tiga buah chapter dengan bonus plus-plus diakhir cerita lo :'3

HAPPY READING

****************
Pagi hari yang cerah, Pasar tradisional dihebohkan dengan kemunculan 16 cowok tampan tapi seklek. Mereka masuk dengan gayanya yang membuat ribuan pasang mata terkesima. Entah dari mana efek 'cling-cling' yang mengelilingi mereka itu muncul. Mungkin karena muka mereka yang kelebihan hormon ketamvanan.Mungkin...

"Uwah... Pasar di Indonesia ramai sekali ya! Orangnya juga ramah-ramah, masak dari tadi kita masuk terus di senyumin" kata pemuda berambut merah dengan sejuta aura fuwa-fuwa. Emang ya... Kalo orang yang punya aura fuwa-fuwa dan keUwUnan yang haqiqi itu mau cemberut atau kesal pasti tetep imut, apalagi kalo lagi senyum. Benarkan wahai buchin dedeq Riku?

Seorang gadis terlihat malu-malu untuk mendekat, teman yang ada disampingnya terus mendorong-dorong dirinya untuk mendekati anak-anak ainana yang sedang asik melihat-lihat barang-barang yang ada di Pasar tradisional itu. Cuma liatin tanpa beli? Hmm... Enggak kok mereka tetep beli tapi nunggu komando, lagipula kalo langsung beli tanpa nistain mereka jadi gak seru terus chapternya jadi gak panjang :D

Oke... Kembali ke topik

Gadis itu masih menggelengkan kepalanya, menolak untuk mendekati kumpulan cogan-cogan ainana yang berjalan mendekati tempat mereka berdua.
"Ayolah... Tolong deketin mereka. mintain tanda tangannya si Touma buat aku, mumpung mereka belum di kerubungin. Ini kesempatan kita bisa m&g gratis tanpa bayar. Ayolah (name) ya? ya? ya? Kamu kan bisa minta tanda tangannya si (isi sendiri)!!" rengek temanmu sambil menguncang-guncangkan tubuhmu sampai dirimu merasa pusing sendiri. Iya memang kamu ingin meminta tanda tangan (isi sendiri) tapi dengan sifat malu-malumu itu yang menghambat dirimu untuk mendekati mereka.

"E-enggak ah! Aku malu! La-lagi pula aku gak berani-"
"Ayolah (name) minta- eh?! (name)?!" karena temanmu yang mendorongmu terlalu keras, tubuhmu menjadi oleng dan kehilangan keseimbangan. Kamu yang sudah pasrah untuk merasakan kerasnya tanah di Pasar, kedua matamu tertutup namun kamu tidak segera merasakan sakitnya terjatuh. Dahimu mengernyit bingung, kau malah tidak merasakan sakit sama sekali dan malah merasakan 'tubuh' seseorang menahanmu.

'Tunggu... Jangan-jangan...'
Kamu pelan-pelan membuka kedua mata yang semula tertutup. Di hadapanmu temanmu memasang wajah cengonya yang super kocak.
"(Name)- I-Itu--" kata temanmu dengan terbata-bata. Kau merasakan bahwa dirimu berada di kejadian yang sering terjadi di drama romantis yang sering kamu lihat dengan temanmu.

Kamu menoleh patah-patah menuju orang yang menolongmu. Seketika kamu merasa menyesal karena menolehkan wajahmu kearah orang yang menolongmu.
'Aaaaa... Terlalu dekat--' batinmu yang menjerit karena posisi wajahmu dengan idol kesayanganmu hanya berjarak beberapa senti saja.

Wajahmu semakin memanas karena idol kesayanganmu menatapmu tanpa berkedip sedikitpun.
"Kau tidak apa-apa? Mengapa wajahmu memerah? Apakah kamu sakit? " tanya (isi sendiri) yang merupakan idol kesayanganmu. Raut khawatir terlihat jelas diwajahnya.
Kamu meneguk ludah dengan berat lalu menjawab pertanyaannya.
"Iya... Aku... Tidak apa-apa... kok... Tenang saja... " karena efek gugup dan tidak tahu kamu harus berbuat apa, suara yang kamu keluarkan menjadi seperti robot dan bergetar.

(isi sendiri) menatapmu dengan geli lalu terkekeh pelan. Kamu semakin malu karena ditertawakan oleh idolamu.
"Pfftt... Maaf... Habisnya suara dan wajahmu imut sekali, jadi aku tak tahan untuk tidak tertawa"
Kamu sedikit merasa kesal dan menggembungkan sebelah pipimu dan mengalihkan pandanganmu dari wajah idol kesayanganmu. Terasa pipimu ditarik pelan oleh seseorang, segera kamu mengalihkan pandanganmu ke orang yang menarik pipimu dengan gemas.

"Hei... Jangan menggembungkan pipi seperti itu... Nanti akan membawamu pulang karena tak tahan dengan wajah gemasmu itu" bisikan yang terdengar lirih disamping telingamu membuatmu semakin memanas dan detak jantungmu yang juga berdetak dengan kencang.

Kamu yang membuka mulutmu sedikit dengan wajah yang sudah bersemu merah merona menatap tidak percaya (isi sendiri) yang sedang tersenyum manis. Tangannya terangkat untuk mengacak pelan rambutmu serta senyum yang semakin menggembang di bibirnya.

"Akhirnya aku menemukan dirimu... Wahai  tuan putriku... "
"WAA-- (NAME) SADARLAH!! JANGAN MATI DULU!!! "

TBC
************************
A. N
Apa ini.... Apa ya... Hmm... Ini apa... *menatap tak percaya layar hp
Err... Maafkan bila romennya belum berasa :') mungkin gagal juga...
Mana gaje banget lagi *pundung
Btw chapternya Enthor bagi jadi dua ya... Ehehe...

Oke....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Silahkan husbunya dibawa pulang (●´з')♡













(bersoraklah wahai penggemar Riku :'v)

Enthor editin di game IDOLiSH7 bagi para pembaca yang gak bisa main gamenya^^ maafkan bila editannya jelek, buru-buru soalnya^^;

Yang lain mana? Tenang... Ada di chapter selanjutnya kok '3'
Tapi nanti :'v/kabur

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top