ToD Lucknut Pt.2
Kletek kletek
"Lu kira ini lagi syuting dorama, pake rekam-rekam segala," protes Yamato saat melihat Naja masang kamera untuk ToD kali ini.
"Part ini 'kan ada bagian Bang Sougonya, zeyenk bingit kalau ga direkam. Ye, 'kan, Bang?" Naja sedikit melirik ke arah Sougo yang cuma cengar-cengir.
"Hmm, padahal gantengan gue," ucap Gaku seraya membuat pose, "Si Osaka mah cuma modal ahoge," lanjutnya.
"Hah? Apa tadi? Aku ga denger." Sougo menoleh ke arah Gaku dengan tatapan yandere-nya, "aku ga suka ya, kalau asetku digituin," lanjut Sougo.
"Iri bilang boss." Touma natap Gaku jahil.
"Cih, sorry nih, ya. Buat apa iri, gue juga ganteng kok. Lebih malah," elak Gaku. Membuat Tenn yang berada di sampingnya seketika merasa mual.
"Matanya si Naja aja tuh yang picek. Ga bisa liat kegantengan gue."
"Yeee, anda ini ya. Gue ga bucinin elu karna gue shipper GakuxTsumugi, puas lu?!" seru Naja. Gaku yang mendengarnya berbinar, akhirnya ada yang dukung dia🙃.
"Udah dong bicitnya, aku bosen nih," protes Tamaki yang udah kesel nunggu.
"Iya iya." Naja mengeluarkan hp potatonya, "oke kita lanjut, ya. Pas banget nih, untuk Tamaki!"
Tamaki yang mendengarnya rada terkajoed, "lah, kok langsung aku?" protesnya.
"Tadi bosen, giliran diduluin protes. Banyak mau ya anak ini," cibir Iori menatap sinis.
"Yeee, Iorin jan sok nyebut aku 'anak' deh. Kita seumuran ya, inget!" Tamaki mulai naik darah.
"Geludd trosss ampe mampus!" Mitsuki juga mulai lelah.
"Udah woy, udah. Nih, dengerin. Dare dari @Ame-kiri, 'makan semua makanan Sougo yang ada tobasconya!'."
"Hah? Ga, ah. Aku ga mau ya penyakitan kek Sou-chan gara-gara makan pedes," protes Tamaki.
"Apa? Jadi, aku selama ini kek orang penyakitan, ya?" Sougo yang disebut namanya menanggapi.
"Bu–bukan gitu, Sou-chan. Aku ga kuat, hueee." Manik biru muda Tamaki mulai berkaca-kaca.
"Yee, Si Tamaki. Gede badan aja, mental mah kaleng-kaleng. Malu noh, diliatin calon adek ipar," ucap Touma sambil lirik-lirik makhluk ijo di sampingnya.
Bukan Yamato ya.
"A–apaan si lu Tom, yang mau jadi adek iparnya dia sapa coba?" elak Haruka dengan sedikit rona merah di pipinya. Avv jadi emeshh><
"Lha, emang yang restuin lu ama Aya siapa ya, bambank?!" Tamaki ngegas kalau soal Aya.
"Eh, jadi ga? Aku dah bawa cireng ama tobasconya, nih." Sougo memecahkan sesi pergeludan calon adek dan abang ipar tadi.
****
"A-aku gamauuuuu, aku gamaauuuu!!!!!"
"Tamaki-kun dikit aja, gapapa enak kok," ucap Sougo dengan nada khasnya.
"Ganbatte Tamaki, awokwok." Naja cuma tawa-tiwi liat kejadian di depannya.
"Njir, si Tama kasian, cuy. Udah Sou, jangan dipaksa," saran Yamato sambil memegangi pundak Sougo.
"Eh, padahal dimakan dikit aja, belum,"
"Sou- chan, Plisss, jangan, hueeee," rengek Tamaki yang udah ngedeprok—berlutut pada Sougo, supaya ga dicekokin tobasco.
"Osaka - san, udah dong yandere mode-nya." Iori mulai tak tahan dengan rengekan Tamaki. Soalnya ga pantes badan bongsor tapi meweknya begituan.
"Eh, dikit aja, dong, Tam. Masa dare pertama dah diskip," ucap Naja.
"Di–dikit aja, ya?" Tamaki ngambil satu cireng yang disodorin Sougo.
Dan memakannya.
"HUAHHHHH!!! PEDESSSSSSSS!!!!! AER!!!! AERRR!!!! AERRRRRRRRR!!!!" Tamaki kepedesan parah, padahal baru satu.
Seketika para peserta ToD tertawa terbahak-bahak melihat apa yang terjadi di depan mereka.
Ga ada akhlak emang:)
Tamaki langsung lari ke dapur, buka kulkas, dan minum air dingin yang ada dibotol.
Astaga, bego:)
"Hueee, kok nambah pedes, ya?" Wajah Tamaki merah padam, matanya berair, dan bibirnya jontor seketika.
"Yaiyalah, Yotsuba- san. Pedes ketemu dingin, pedes yang menang. Tapi, kalau pedes ketemu panas, pedesnya luntur," jelas Iori yang sama sekali ga dimengerti oleh Tamaki.
Tamaki kembali ke tempat ToD— ngambil selembal tisu dan segera duduk di tempatnya tadi.
"Oke, lanjut, ya. Dari @Tpkalangan, 'harus mangap dan ga boleh nutup mulut sebelum semua member bolehin'. Nah, pas banget nih, Tam, buat ngilangin pedes!" seru Naja diakhir kalimat.
"Tapi, kalau didiemin makin pedes, hueee," rengek Tamaki setelah mencoba mangap sebentar.
"Awalnya memang gitu, tapi dijamin udah nya ilang, deh, tu pedes," jelas Naja.
"O–oke, deh," turut Tamaki.
Tamaki mulai membuka mulutnya yang memerah akibat cireng tobasco milik Sougo tadi.
"Ayo, Tam, semangat!" Mitsuki di sebrang sana mencoba memberi semangat pada Tamaki yang udah mewek dengan lidah menjulur ke luar.
Tess
"Iyuhh, air liurnya!" Haruka langsung menaikkan kedua kakinya ke atas kursi dan reflek meluk-meluk tangan Touma.
"Apaan, sih, Har pegang-pegang. Bukan mahrom, paham?" protes Touma.
"Eh, siapa yang mau megang lu, njir. Reflek tadi, reflek!" elak Haruka dengan penekanan dikata 'reflek'
Selama Haruka dan Touma adu bicit tadi, ternyata Tamaki udah lari lagi ke dapur buat cuci mulutnya ke wastafel.
Tak lama, Tamaki kembali ke ruang ToD dengan ekspresi yang rada enakan.
"Wahh, bener. Dah ga pedes lagi, nih," seru Tamaki dengan senyum merekah.
Ga kek tadi mewek tros awokwok:"
"Hahaha, bener, 'kan? Okedeh, lanjut, ya?" tanya Naja.
"Oke!"
****
"Hmm, sebenernya ada satu lagi untuk Tamaki, tapi ini berjalan selama dare untuk Bang Sou, jadi kita langsung ke Bang Sou aja, ya?" tanya Naja pada yang lain.
"Oke," jawab Sougo menyetujui.
"Wih, ada question, nih, dari @Lovelygirl837, 'kamu itu kok kuat banget makan pedes macam saos tobasco ampe levelnya sangat pedes?'. Yak, silahkan dijawab."
"Hmm, gimana, ya? No spicy no life, motto itu dah mendarah daging, artinya aku dah jatuh hati banget ama pedes, jadi susah untuk dijelasin. Karna, cinta itu bisa aja alasannya ga jelas, 'kan?" jawab Sougo panjang lebar yang entah kenapa akhirnya malah bucin.
"Bener tuh, Osaka. Kadang cinta itu ga beralasan." Yeuu Gaku malah ikut bucin.
"Huuhhhhhh, booceennn. Ciri-ciri orang yang ga pernah dinotice mah gini, bucin tingkat dewa. Awokwokwowk!" ejek Yamato dengan senyum jahil.
"Yeuu, gue mending masih punya doi walau ga pernah dinotice. Lha, elu? Masih aja kosong tuh hati, aowkwokwowk." Gaku balik ngejek Yamato. Yang seketika bikin Yamato manyun.
"Hahaha, omongan lu bukan nyindir Yamato doang, bambank. Dah lah, lanjut, ya," ucap Naja menyudahi pertengkaran dua om-om jones itu.
"Masih untuk Bang Sou, dari @faranyaa13, 'kamu harus mabuk, setelah itu tidur di pangkuan Tamaki'."
"Kenapa harus mabuk? Aku lagi ga mau mabuk. Tempo hari kan baru keluar RS," keluh Sougo. Sebenernya dia dah sah kalau mau 'minum', tapi kemaren kan baru kumat tu lambung.
"Dan apaan, kok harus pangkuan Tamaki?" lanjutnya.
"Yeuu, kalau mau ganti jadi pangkuan gue, boleh aja, hiyahiya." Abaikan yang ini gaes.
"Iya bener, paha aku ga enak. Enakan juga punya Rikkun," ucap Tamaki seketika membuat Riku dan Tenn melirik.
"Hah?" Owalah Riku tetadi ga merhatiin ternyata.
"Ngapain bawa-bawa paha Riku, njir!" protes Tenn.
"Yahh, jangan berantem dong. Satu kaleng gapapa kali, ya?" Sougo beranjak dari duduknya. Dan menuju dapur untuk mengambil sekaleng bir dikulkas.
"So-sou- chan, enti kalau kambuh lagi gimana?" tanya Tamaki yang khawatir.
"Cuma satu kaleng kok, Tamaki- kun," jawab Sougo sambil tersenyum.
****
"Ahahahaaa, enakk~~~ mau lagi, lah~~~"
"Sou- chan! Jangan! Nanti lambungnya kumat!! Satu ajaaaaa!" teriak Tamaki sambil narik-narik pinggang Sougo.
"Ahahaaa~~ kalau ga boleh nambah, kamu harus bolehin aku tidur dipangkuan kamu, ya, Tamaki- kun~~~" Sougo tiba-tiba duduk dipangkuan Tamaki dan mengelus bagian pinggir wajahnya.
"A–apaan si, 'kan ada bantal!" elak Tamaki.
"Tapi, paha kamu lebih nyaman~~" ucap Sougo sambil ngelus-ngelus pipi Tamaki.
"Anjir, kok ambigay, ya?"- Yamato.
"Sabar, sabar, ini ulangan."- Touma.
"Aku ga liat, mata aku ditutupi sejuta kerinduan."- Gaku.
"Nahh, ni dare untuk Tamaki yang terakhir. Masih dari orang yang sama, 'kamu harus bertahan selama dare-nya Sou- chan berjalan, kalau Sou- chan aneh-aneh, yaudah nasib:v'."
"Kejam banget, si. Sesat pula, aku bukan gay, ya!" protes Tamaki yang masih sibuk nahan tangan Sougo biar ga mainin wajahnya.
"Ga mau! Pokoknya aku ga mau!" tolak Tamaki.
"Yahh~~ tapi akunya dah tiduran duluan gimana, dong?" Eh! Ternyata Sougo dah tiduran duluan.
"So–sou- chan, jangan! Geli! Eh, jangan diklitikan, dong. Ahahahahahahahah!!!" Tamaki yang kegelian langsung tertawa terbahak-bahak. Sedangkan Sougo sang pelaku penggelitikan hanya tertawa dan makin gencer ngelitikin Tamaki.
"Awas tangannya kepeleset," sindir Iori yang sudah bersedekap.
"Ahahaha, yaudah biarin mereka. Lanjut, Ja," ucap Yamato.
****
"Nah, sekarang untuk Mitsuki. Dari @Lovelygirl837, 'gombalin Nahi dengan penuh perasaan'."
"Idih, jijay, anjir. Bisa di skip, ga?" tanya Mitsuki.
"Ups, ga bisa. Soalnya untuk lu cuma ini doang, hehe," jawab Naja.
"Hish, yaudah." Mitsuki terpaksa setuju.
"Na–nagi, ja–jadilah matahari untuk a–aku!" gombal Mitsuki yang mendadak gagap.
"Owhh, sweet banget! Emang kenapa kamu mau aku jadi mataharimu, Mitsuki?" tanya Nagi.
"Karna gue mau lo ngejauh dari gue berjuta-juta kilometer! Hahahahahaha!!!" Mitsuki tertawa garing.
"Anjer, kejam:" Nagi cuma tersenyum pahit karna ter-php oleh Mitsuki.
****
"Sekarang untuk Yamato, masih dari orang yang sama, 'kenapa kamu masih jomblo?'. Euhh, sakit, ya?"
"Karna belum ketemu jodohnya," jawab Yamato singkat, padat, dan jelas.
"Udah gitu doang?" tanya Mitsuki.
"Y," jawab Yamato.
"Njir, mendadak pms lu, ya, Yam?" tanya Gaku.
"Dah, gausah banyak tanya. Lanjut!" Mood Yamato anjlok seketika karna pertanyaan itu.
"Oke. Masih untuk Om Ayam, dari @lyantia, 'gombalin aku, dong'."
"Malas," jawab Yamato sambil buang muka.
"Pundung, om?" tanya Touma dari kursi sebrang.
"Gue ga bisa gombal," jawab Yamato yang masih buang muka.
"Cielah, ngambek lu ossan?" tanya Mitsuki lagi.
"Dah, lah. Jan banyak tanya lu pada," protes Yamato yang memang dari tadi ditanyain teros.
"Hmm, yaudah, deh. Sekarang untuk Nagi, dari @lovelygirl837, 'kenapa kamu bisa suka ampe tergila-gila ama Cocona?'."
"Hmm, kenapa, ya? Karna Cocona itu imut banget, waifuable banget lah pokoknya!" jawab Nagi dengan mata berbinar-binar.
"Hmmm, boleh juga. Oke, sekarang masih untuk Nagi, dari @_Nanaseaulya9, 'gendong Mitsuki ala brydal style terus cium dia'."
"Anjer, boylop lagi. Dah lah males," protes Mitsuki seraya beranjak dari tempat duduknya.
"Maaf ya, aku engga gay. Apalagi ama dia," ucap Nagi sambil nunjuk Mitsuki yang lagi jalan menuju kamarnya.
"Kalau mau gay, aku juga pilih-pilih kali. Kalau ama Mitsu, pasti telinga aku dah pecah, hahaha!"
JEDOR!
"EH, ADA IBU-IBU GAES!!" latah Touma sambil mencak-mencak silat sendiri saat mendengar suara bantingan pintu yang tak salah lagi berasal dari pintu kamar Mitsuki.
"Wayoh, udah dua nih dari Ainana yang pundung, muehehe." Momo cekikikan sendiri.
"Huft~~~ akhirnya beres juga untuk Ainana. ToD selanjutnya di dormnya Toriga, ya?" Naja mengingatkan.
"Iya, iya. Dah~ kita pulang, yak," pamit Gaku.
"Bye-bye Tenn-nii."
"Bye-bye Riku, sampai ketemu lagi di dorm Trigger," balas Tenn.
'Perasaan gue deh yang pamit duluan, tapi kok ga ada yang bales?' batin Gaku.
Dan, mereka pun pulang ke dorm masing-masing untuk bersiap buat ToD lucknut Pt.3 nanti.
— TBC —
Akhirnya😭
Aku dah ga tahan mau nulis, walaupun masih dikejar-kejar ama hafalan tahfiz:(
Maaf kalau update kali ini garing banget, soalnya mood aku lagi amburadul banget;(
Jangan lupa tinggalkan jejak:)
Jaa nee~~~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top