037 - Todoroki x Male Reader

Fandom : Boku no Hero Academia
Character : Todoroki Shoto

Note :
• Direkomendasikan membaca part Bakugou x Male Reader terlebih dahulu (tidak baca tidak apa-apa)
• Male Reader adalah pengguna Quirk Waktu
• (M/n) Male Reader Name (ex : Akito)
• (L/n) Reader Last Name (ex : Hasaka)
_______________________________________________

Ini adalah waktu dimana (M/n) menjadi ketua kelas. Dan juga waktu dimana dia masih belum melakukan putar balik waktu dan hanya menjalani hidupnya dengan damai.

"(M/n) ayo pergi. "
"Tu-tunggu Katsuki! Aku masih ada urusan, kau bisa pergi duluan. "
"Ok."

Bakugou berpaling dari (M/n) dan pergi keluar dari kelas. Meninggalkan (M/n) yang masih berkutat dengan kertas-kertas di meja belajarnya.

"(M/n), kau belum kembali? "
"Ah, Todoroki-kun? Iya aku ingin melakukan riset sebentar, kau sendiri kenapa belum kembali ke asrama? "
"Akan kubantu. "
"Eh? "
"Risetmu."

Todoroki duduk di kursi depan meja (M/n), menatapnya lalu mengambil beberapa kertas dan membacanya.

"Kosong? "
"Coba kau bakar atau bekukan. "

Todoroki memiringkan kepalanya dan ingin bertanya. "Cobalah." Tapi (M/n) tetap memintanya untuk melakukan apa yang (M/n) ucapkan.

Todoroki pun menggunakan Quirk esnya karena khawatir kertas lain akan terbakar. Mulutnya terbuka sedikit, lalu menatap (M/n).

"(M/n), ini.... "
"Yup, itu kertas khusus yang aku buat, jadi tidak akan mudah dibaca siapapun, maupun dirusak siapapun. "
"Masih kosong. "
"EH?! Coba aku lihat! "

(M/n) yang frustasi berdiri dan mengambil kertas dari Todoroki, ia menggaruk kepalanya dengan frustasi.

"Ugh, masih gagal ya. "
"Memangnya apa isinya? "
"Tulisan berupa informasi masa depan, seperti ramalan tapi ini 100% akan terjadi jika bukan aku yang mengubahnya. "
"Apa aku boleh bertanya masa depan siapa di surat ini? "
"Uhm.... " (M/n) menutup wajahnya yang memerah. "Rahasia."

Sesaat ia merasa lega karena Todoroki tak bisa membaca isi surat itu.

"(M/n) coba kau tulis namaku, dan masa depanku. "
"Oke! Bukan menulis si hehe, hanya mengubah ingatan menjadi tulisan. "

Saat (M/n) menggunakan Quirknya ia memegang tangan Todoroki dan kertas bercahaya.

"Transfer."

"Ini! "
"Hmm, masih tidak berhasil (M/n). "
"Eeh? "
"Coba kau tulis namaku dengan pulpen ini. "
"Akan kucoba. "

Setelah (M/n) selesai menulis, Todoroki langsung mengambil kertas itu dan benar saja, tulisan muncul di kertas. Masa depan yang tidak ia ketahui.

"Hei! Apa isinya? "
"....bukan apa-apa, aku akan menyimpan ini." Todoroki melipat kertas dan menyimpannya di saku. "Lagipula bukannya kau sudah tahu isinya? "
"Tidak? Aku hanya menyalurkan apa yang ingin kau lihat di masa depan. "
"Sungguh? "
"Sungguhan! Jadi makanya aku mau lihat! "

Todoroki beranjak dari kursi ketika (M/n) hendak menangkapnya. "Ayo kembali ke Asrama. " Ucap Todoroki sambil tersenyum tipis.

'Apa sih isi suratnya. '

(M/n) terdiam sebentar lalu dia menutup wajahnya.

'Apa mungkin itu masa depan ketika dia menikah dengan orang yang ia cintai?! Aku penasaran! '

Lalu, (M/n) yang masih polos dan penuh rasa penasaran itu pun terus mengikuti Todoroki sejak saat itu.

***

"Todoroki-kun! " Teriak (M/n) sambil tersenyum lebar, "coba lagi! Apa isinya? "
"..."
"Todoroki-kun, mukamu merah sekali, apa kau overheat? "

Todoroki kemudian merobek kertas yang baru saja diberi (M/n), tentu saja hal itu membuatnya terkejut dan refleks memungut kepingan kertas yang jatuh.

"(M/n), apa kau sungguhan tak bisa melihat tulisan di sini?"
"Tentu saja! Mana mungkin aku berbohong! "
"Kalau begini nantinya akan jadi sia-sia. "
"Lalu apa yang harus kulakukan? "
"Menulis, lihatlah masa depan dan tulis di kertas ini, jangan terlalu jauh, beberapa menit ke depan saja dan tulis namaku disitu. "
"Oke? "
"Jangan pakai transfer, karena kau tak akan bisa membacanya nanti. "
"Iya, iya, aku tahu kok. "

Hening. Yang terdengar hanya suara goresan pena (M/n). Ia terlihat seperti menulis hal yang cukup banyak.

"Silakan."

_________
Todoroki-kun masih terus menatapku, dia diam saja tidak bergerak.

Setelah membaca kertas yang kuberikan dia menatapku kembali.

Aku terjatuh dan menindih Todoroki-kun.
_________

"Aku bisa membacanya, (M/n) kau berhasil! "
"Sungguh? Asyik! "

Karena kegirangan (M/n) melompat sedikit dan malah tersandung meja, "(M/n)! Awas! "

"Uh... Sepertinya masa depannya benar-benae terjadi. "
"Maaf Todoroki-kun! "

Mereka berdua saling tatap, dan kemudian tertawa bersama. Dan hal yang tidak mereka ketahui bahwa ada sosok yang memperhatikan mereka dari pintu yang terbuka.

***

Hari demi hari berlalu. Todoroki dan (M/n) terlihat makin dekat saja. Mereka selalu terlihat berdua. Diam-diam mereka juga saling memiliki rasa satu sama lain.

(M/n) karena malu untuk mengungkapkan, dia memutuskan untuk pergi ke masa sebentar dan mengintip apa yang terjadi.

"Future."

"Selamat atas pernikahannya! "

'Eh? '

"(M/n)... "

'Eh?!'

"Kedua pengantin dipersilahkan untuk melakukan ciuman janji. "

***

"To-todoroki-kun, be-berhenti. "
"Kau sekarang juga Todoroki (M/n) berhentilah memanggilku seperti itu, sayang."

'Aku harus segera kembali!'

"(M/n). "
"Ti-tidak! "

Malam itu, jiwa (M/n) yang masih belum legal, dipaksa untuk menjadi dewasa secara cepat.

"Jadi... "
"Uuh, maaf, maafkan aku! "
"Yah, dilihat-lihat tubuhmu juga kecil seperti saat masih SMA ... tapi kita sudah menjadi legal jadi aku tidak ada penyesalan."
"Jahat! "

Bukannya menenangkan (M/n) yang sedang shock dan menangis tersedu-sedu, Todoroki malah tertawa senang. Dia terus menatap (M/n) yang ia pikir terlihat sangat lucu saat ini.

"Kenapa kau tidak segera kembali? "
"I-itu... "
"Penasaran? Haha. "

Todoroki mengelus-elus kepala (M/n) dan memeluknya.

"Bagaimana diriku di masa depan? Apa membuatmu terpana? Tapi dengan reaksimu semalam aku sudah tahu jawabannya sih. "
"Jelek, pedo, udah tua, nyebelin. "
"Hei, hei, walau itu bohong hatiku tetap sakit mendengarnya. "

"Todoroki-ku –san, aku akan kembali. "
"Kenapa? "
"Disini bukan waktuku, takutnya nanti akan terjadi banyak perubahan di waktuku yang dulu jika aku tak kembali. "
"Walau kau kesini sudah mengubah beberapa hal tahu. "
"Ugh."
"Tapi (M/n), jika kau kembali Quirkmu akan berbahaya jika digunakan, lebih baik kau disini saja. "
"Hmm ... aku akan tetap kembali, te-terima kasih atas kenangannya. "
"Tunggu–"

***

"Pada akhirnya... Aku kembali ya? Ukh!?"
"(M/n)! "
"(M/n)-kun! Bertahanlah! "
"... segera ...."

Keluar banyak darah dari tubuh (M/n), disaat yang sama informasi masa depan selama sepuluh tahun yang telah ia lewati masuk ke dalam otaknya. Tubuhnya tak kuat menahan sampai ia akhirnya jatuh pingsan.

***
Butuh satu minggu penuh untuk (M/n) kembali sadar. Namun pikirannya masih sangat terkejut dengan masa depan yang telah ia lihat. Seringkali teman yang berkunjung ia abaikan sambil bergumam sendiri. Tatapannya terlihat kosong dan penuh putus asa.

"–tidak salah lagi. "
"Apa ada cara agar dia cepat sembuh? "
"Kita tak bisa melakukan apapun untuknya, resiko penggunaan quirknya ternyata sangat besar, kita awasi saja sementara agar dia tak menggunakan quirknya itu. "
"Baik."
"(M/n), anak yang malang sekali. "

_______________________________________________
-> True Ending, Bakugo x (M/n) yang akan menghilang nantinya. (Bisa di baca di chapter sebelumnya)

-> Happy Ending, Todoroki Shoto di masa depan x (M/n) masa SMA yang memutuskan untuk tinggal di masa depan. Karena ia tak kembali, dia pun hidup lebih lama. Namun tak mengubah fakta dia tetap menjadi istri legal dari seorang Todoroki Shoto yang harus melayani suaminya. Awalnya (M/n) masih sering memberontak, namun lama-lama dia menjadi penurut. Daddy power is amazing.

-> Alternative Ending, Next Chapter, Todoroki x Male Reader x Bakugo

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top