013 - Samatoki x Male Reader

Fandom : Hypnosis Mic
Chara : Samatoki

Sorry lama gaes, aku jadi amnesia gegara ada ulangan.

______________________

“Samatoki! Darimana saja kau?” tanyaku khawatir kepadanya yang baru saja pulang.

“Tentu saja bekerja,” dia mengelus kepalaku, “dah sana tidur, kau besok sekolah bukan?”

“Baikah,” aku menurut dan pergi ke kamar.

Sudah sekitar tiga bulan aku tinggal bersama Samatoki. Aku dan dia berpacaran sekarang. Kami pernah kencan, tapi lebih sering di rumah.

Akhir-akhir ini dia jarang pulang, dan jika pulang pasti larut malam. Bau sake dan parfum melekat padanya.

Apakah dia ... tidak, aku tidak boleh berpikiran negatif, mungkin dia disuruh untuk ikut oleh temannya.

Sekarang aku akan tidur.

Tapi kemudian kudengar ketukan pintu. Itu Samatoki.

“Masuk saja,” ucapku padanya, “ada apa?” tanyaku mendekati pintu.

Samatoki langsung mendorongku ke lantai dan melepas celanaku.

“Hi–” dia memasukkan banyak lotion ke dalam anusku. Kemudian dia langsung menusuk ke dalam dengan penisnya yang besar.

“Sa-Samatoki– sakit ... sudah lama ... sejak terakhir kali kita melakukan jadi–”

Sepertinya suaraku tak terdengar olehnya, dia terus menusuk sampai ke ujung. Hanya sakit yang kurasakan, tapi tubuhku berkata lain, penisku mulai meneteskan cairan ke lantai.

Sesaat sebelum mencapai klimaks, Samatoki membuatku memakan sesuatu. Permen ini ... rasanya begitu enak sehingga membuatku merasa seperti terbang.

Rasanya enak dan nikmat, aku akan segera keluar.

“Samatoki! Ahn, uuh,” Samatoki mengeluarkan spermanya di dalam anusku. Tapi dia kemudian pergi dan meninggalkanku.

Aku mengumpulkan tenaga untuk berdiri dengan bantuan tembok. Aku membaringkan tubuhku di kasur namun aku tidak bisa tidur.

Anusku yang masih basah membuatku merasa aneh. Lagi, aku masih ingin penisnya untuk menusukku. Kumasukkan jariku untuk sementara ini, berharap perasaan aneh ini segera berhenti.

***

Namun pada akhirnya aku terus berejakulasi sendiri sambil memainkan anusku dengan jariku sendiri.

“Ugh,” aku memegang kepalaku yang rasanya sakit sekali. Anusku juga terasa sakit sehingga membuatku kesulitan betjalan ke kamar mandi.

“(M/n)? Kenapa matamu seperti itu? Apa kau tidak bisa tidur?”

Ah, Samatoki. Aku membuatnya khawatir?

“I-iya,” aku membasuh muka dan kemudian aku melihat sebuah benda yang dibungkus, itu–

“Aah, mungkin karena ini? Haha,” Samatoki mengambilnya dan mendekatkannya padaku, “apa kau ingin lagi? Oh iya, lotion yang kumasukkan ke anusmu itu juga ada afrodisiaknya, pasti terasa sangat nikmat bukan?” bisik Samatoki.

“Itu bukannya ... narkoba? Kau membuatku memakannya? Tentu saja aku tidak– umph!” Samatoki memasukkan narkoba itu ke dalam mulutku dan membuatku meminum air. Aku tersedak dan batuk.

“Ngh! Haa ... haah ....”

Rasa aneh yang baru saja hilang kini kembali kurasakan lagi. Tubuhku terasa sangat lemas karena kenikmatan yang kurasakan.

“Samatoki ... aku ...,” kupegang ujung baju Samatoki, aku menatapnya.

“(M/n), jika kau menatapku dengan tatapan erotis itu, tentu saja aku tak akan menolaknya.”

Samatoki menciumku dengan memasukkan lidahnya ke dalam mulutku. Dia kemudian meninggalkan bekas ciuman di leherku. Kedua tangannya memainkan putingku, lalu penisnya segera akan masuk ke dalam anusku.

“Uwah, penisku dapat masuk tanpa halangan,” tentu saja karena aku sudah memainkannya terus sejak tadi malam.

“Samatoki, lebih, ah, hnm ....”

Dia mengeluarkan penisnya lalu memasukkannya kembali, dan langsung mencapai ujung. Membuat daerah sensitifku terasa tertekan dan rasanya begitu nikmat, aku tak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata saja.

Setelah mencapai klimaks, Samatoki membuatku berbalik dan dia menusukku kembali dari belakang. Aku merasa keluar lagi, tapi tanpa cairan yang keluar.

“Wah, (M/n) kau bisa melakukannya,” ucap Samatoki sambil menggigit telingaku.

“Ngh, sudah cukup ...,” aku berusaha menyingkirkan Samatoki karena aku sudah sangat lelah, “Samatoki.”

“Sekali lagi,” dia terus melanjutkan seks denganku, pikiranku bisa-bisa hancur kalau begini terus, aku tak bisa menahannya lebih lama lagi.

“Aah, Samatoki, disitu–” Samatoki kemudian menusuk di tempat yang sama terus, dan akhirnya membuatku pasrah.

“(M/n), nikmat sekali bukan rasanya?” bisiknya.

“Aku ... hah ... iya, ini nikmat sekali,” setelah mendengar jawabanku Samatoki mempercepat gerakannya sehingga membuatku merasa kenikmatan yang luar biasa, apa ini, bisa-bisa aku mati karena kenikmatan yang kurasa ini.

“Selamat tidur, (M/n), dan selamat datang di–”

Setelahnya aku kehilangan kesadaranku. Aku tidak tahu apa yang terjadi lagi pada diriku, yang kurasa hanya kenikmatan.

___________________________________________

A-anu, saya bisa jelaskan. Jan bunuh urang :v

Jadi sebenernya ini udah kelar cuma lupa belum di upload, gegara ada ulangan awokwo amnesia jadinya.

Mulai sekarang udah lanjut normal kok, jari tetap dukung author yak.

List buat next (sementara) :
Leorio x Kurapika
Kyoujurou x Male Reader
Uzui x Male Reader

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top