Makasih yang udah request ya ^^
Character : Midoriya Izuku
Anime/Manga : Boku no Hero Academia
WARNING : R18 LEMON di akhiran nanti ada warning kok jadi awalan santai aja, kalau gamau bisa skip pas dah warning.
___________________________________________
Hari ini aku akan memasuki SMA UA, sebagai siswa pertukaran pelajar dari Amerika. Kudengar disini banyak siswa yang memiliki potensi yang besar jadi aku penasaran seperti apa nantinya.
Guruku hanya berpesan satu hal, “pastikan kau ambil semua–” aku tak bisa mengingatnya, tapi aku harus menemukannya nanti.
Quirk-ku ... mungkin cocok dengan tugas ini karena Quirk ku adalah analisis ... aku bisa melihat tembus pandang dan bisa melihat informasi dari seseorang dengan kondisi tertentu ....
Aku juga bisa menggunakan beberapa serangan untuk membantu rekanku, seperti mengikat atau membuat musuh tertidur.
Tubuhku sangat praktis untuk digunakan!
“Hari ini kita kedatangan siswa dari Amerika, dan dia akan berada di kelas 1-A untuk satu bulan.”
“Hello everyone! Nice to meet you all! My name–”
“Japanese please.”
“Ah, sorry, namaku (Fullname). Cukup panggil aku (M/n). Salam kenal semuanya, aku akan menumpang disini untuk waktu yang singkat,” ucapku setelah hampir keceplosan berbicara menggunakan bahasa yang biasa kugunakan di Amerika.
“Aku ingin bertanya!”
“Oi aku juga!”
“Kenapa kau menutup matamu?”
Oh, muncul satu pertanyaan yang sering ditanyakan, “karena berbahaya jika aku tidak menutup mataku,” ucapku sambil berjalan ke arah laki-laki yang bertanya kepadaku, “Kaminari-kun? Oh quirk kalian semua benar-benar unik seperti kata Guruku!”
Ini dia yang kutunggu, aku begitu senang melihat wajah terkejut orang lain!
“Eh?!”
“Ekspresi terkejut kalian benar-benar lucu! Ahaha!”
“(M/n) kau silahkan duduk di kursi yang kami sediakan khusus untukmu jadi kau bisa mengamati semuanya dari depan sini,” ucap Aizawa padaku.
“Baiklah,” aku menurutinya dan duduk, “Pak Aizawa? Boleh aku istirahat sebentar?”
“Ya tidak masalah kau bisa tidur,” dia mengizinkanku dan aku pun langsung meletakkan kepalaku di meja dan menjadikan lenganku sendiri sebagai bantalan di meja.
Akhirnya aku dapat merilekskan tubuhku.
***
“Hei dia bangun! Cepat!”
“Woah matamu indah!”
“Terimakasih, tapi kenapa kau tak memakai baju? Ah penutup mataku!” refleks aku membalik agar tak melihat mereka.
“Ini bukan? Tadi terjatuh saat kau bangun,” Midoriya, dia memberikanku penutup mataku.
“Terimakasih, Midoriya-kun.” aku tersenyum kepadanya.
“Ya!”
“Tu-tunggu (M/n)! Apa maksudmu aku tak memakai baju?! Aku memakai seragam lengkap–” Kaminari berbicara sambil panik.
“Maaf, itu alasanku memakai penutup mata ini. Karena jika tidak aku bisa melihat tembus pandang jadi kalian terlihat telanjang di mataku.”
“Kyaa! Gyaa!”
“Te-tenang saja! Aku hanya melihat tubuh Kaminari saja tadi,” ucapku menenangkan mereka, tapi justru membuat Kaminari memandangku jijik.
“Kemampuan yang hebat! Pak Aizawa bilang kalau kemampuanmu analisis, tapi rincinya bagaimana?” tapi tiba-tiba seorang laki-laki bersurai hijau datang mendekatiku dengan antusias, dia bahkan membawa buku dan pensil.
“Pfft,” aku kemudian tertawa karena sikapnya itu, dan kuputuskan untuk bercerita kepada mereka semua sebagian tentang kekuatanku.
Setelah paham mereka pun memakluminya, dan meminta maaf atas perlakuan mereka terutama si Kaminari.
“Yah, kalian tak perlu memberitahu apapun kepadaku, aku hanya mengamati dan bingo! Informasi dengan jumlah yang banyak berdatangan setiap detiknya,” aku menghela napas, “terkadang itu membuatku pusing juga makanya aku sering tidur.”
Aku tersenyum pada mereka. Kemudian beberapa ada yang pergi untuk makan siang, dan aku diajak oleh Midoriya-kun.
“(M/n), mengapa kau kesini?”
“Untuk belajar,” dan mengambil sesuatu yang tidak kuketahui.
“Banyak hal yang sudah kudapat tapi aku jadi bingung ingin bertanya apa,” inilah efek samping dari kekuatanku. Aku jadi jarang bertanya, yang kulakukan hanya menjawab pertanyaan sesuai data yang kumiliki, tidak lebih.
“Membosankan ya berbicara denganku,” ucapku pelan.
“Tentu tidak! Aku jadi tahu banyak hal hanya dengan berbicara denganmu (M/n)!” ucap Midoriya menyemangatiku.
“Terimakasih!”
***
Sejak saat itu yang sering menemaniku adalah Midoriya. Dan kami pun menjadi dekat karena itu.
“Hei, Midoriya-kun,” aku menatapnya, “sebentar lagi aku akan kembali, bolehkah aku meminta sesuatu?”
“Eh? Aku tidak menyadarinya ... kau akan segera pergi ya?” dia melihatku dengan tatapan sedih, “dan apa yang kau inginkan? Akan kubantu sebisaku!”
“Um, begini,” aku melihat ke arah lain lalu membuka tutup mataku, “beri aku sesuatu! Apapun itu!”
“Ta-tapi, aku tidak punya apapun, oh apa kau ingin suvenir–”
“Tidak, kau punya sesuatu yang kuinginkan,” aku menarik napas dalam, “biarkan aku mengambil keperjakaanmu,” ucapku sambil menunjuk ke tubuh bagian bawahnya yang kini terlihat jelas dimataku.
Midoriya sadar aku membuka penutup mataku dan menutupi bagian bawahnya dengan tangan.
“I-itu tidak mungkin! Ka-karena ....”
“Apa? Ah,” aku menyeringai saat teringat sesuatu, “belum cukup latihan?”
Tebakanku tepat, mukanya memerah seperti tomat saat ini. Aku hanya tertawa melihatnya.
“Tak apa, Deku-kun, ayo kita pergi ke kamar sekarang?” ucapku sambil merangkulkan tanganku padanya. Aku membuka kerahku sedikit untuk menggodanya.
Saat aku masih terus menempel sambil menyeringat tiba-tiba dia mengangkatku dan berlari ke arah asrama. Aku terkejut tapi aku lebih senang dengan fakta dia ingin melakukannya denganku.
*** WARNING ***
Sekarang kita berada di kamar Midoriya. Aku pura-pura tidak sadar saat memasuki asrama agar yang lain tidak curiga dan kami pun dengan mudah masuk ke kamar.
Begitu masuk dia langsung menidurkanku di ranjangnya perlahan. Dan kini dia berada di atasku.
“Ayo, Deku-kun,” aku memegang pipinya lalu menciumnya, “aku siap kapanpun kau mau.”
Manisnya, dia sudah setengah keras hanya dengan kata-kataku. Yah aku juga si.
Midoriya melepas bajuku perlahan, kemudian ia mencium keningku.
“Aku belum cukup berpengalaman, walau begitu kau tidak keberatan?” tanyanya meyakinkanku.
“Iya!” aku menjawabnya dengan penuh keyakinan.
“Kalau begitu, aku akan melakukannya,” Midoriya mencium bibirku, lalu turun ke leherku. Dia begitu berhati-hati dan lembut melakukannya. Manisnya.
“(M/n), aku akan memakai lotion dan mempersiapkanmu dulu agar tidak terlalu sakit,” dia mulai menyentuh bagian bawahku dengan lotion di jarinya.
“Iya ... ngh ...,” perlahan-lahan ia mulai menambahkan jumlah jarinya yang masuk, “sudah ... kau bisa memasukkannya sekarang ....”
“Tunggu, sebentar lagi!” dia masih bersikeras, dan terus membuatku nyaman.
“Kalau kau teruskan aku akan keluar hanya dengan jarimu, bukan penismu,” ucapku sambil menatap Midoriya dengan memelas.
“Ugh,” akhirnya dia menyudahi kegiatannya menggunakan jari dan menggantinya dengan yang lebih besar.
“Ayo, sekarang, Deku–” momen saat dia memasukkannya terasa sangat berbeda dengan jarinya, “ahn, ah ....”
“Deku-kun ...,” semua yang ia pikirkan tersampaikan padaku. Itu membuatku merasa sangat bahagia, mungkin kemampuan analisisku ini tak begitu buruk karena aku dapat mengetahui kebenaran, “aku mencintaimu Deku-kun.”
“I-iya! A-aku juga–!” aku menyentuh bibirnya dengan tanganku.
“Aku tahu kok,” aku mengecup pelan keningnya, “tapi mendengarnya darimu terasa lebih menyenangkan!”
“A-aku akan mengatakannya lebih! Se-setiap hari akan kukatakan jika itu membuatmu merasa senang!”
“Iya, terimakasih.”
Kemudian Midoriya mencapai klimaks tapi dia mengeluarkan cairannya di luar.
“Eh, kenapa?” tanyaku kecewa.
“Aku tidak ingin menyusahkanmu jadi aku–”
“Baiklah, aku mengerti kok, terimakasih Deku!”
***
Di hari kepulanganku, Midoriya dan teman dari kelas 1-A mengantarku.
“Deku-kun, aku akan menghubungimu selalu jadi jangan khawatir, suatu saat aku akan kembali lagi kesini,” aku mengusap pelan pipinya.
“Sampai jumpa lagi semuanya!”
Walaupun aku tidak tega mau tidak mau aku tidak bisa terus disini karena aku masih harus berada di negeriku, Amerika. Aku masih diperlukan disana. Sementara aku akan pergi lalu suatu saat aku pasti akan kembali ke Jepang, Deku-kun!
___________________________________________
Finish.
Awkwoakwo ga nyangka bisa nulis panjang buat Midoriya.
Makasih udah mampir :') aku akan senang jika kalian tinggalkan vote dan beri pendapat kalian di kolom komentar ;)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top