Chapter 15. Big Day

Hari yang ditunggu telah tiba, saatnya rangkaian konser gabungan antara Idolish7, Trigger dan Re-vale saat perayaan White Day ini telah tiba.

Rangkaian acara berlangsung selama 24 jam, sehingga mereka terbagi di beberapa tempat dan terjadi pergantian jam secara bergiliran

“Ne Minnaa mari lakukan yang terbaik untuk hari ini,” ujar Mitsuki bersemangat yang turut membangkitkan semangat semuanya,

Saat ini I7, Trigger, dan Re-vale sedang berada di ruang untuk melakukan briefing sebelum memulai acara,

Riku berada di pos 1 bersama Yamato dan Iori. Mitsuki, Nagi, dan Ryuu di belakang panggung. Sogo, Tamaki, dan Gaku berada di pos 2. dan yang terakhir Yuki, Momo, dan Tenn berada di panggung utama.

Re-vale dan Trigger segera bersiap begitu juga I7, “Oy ossan kau melupakan sesuatu,” ujar  Mitsuki mengingatkan sebelum pergi menuju posnya

Yamato menghela napas dan merasa ragu, “Apa harus melakukannya sekarang, kita sedang tidak melakukan konser sendiri bukan,” ujarnya menahan malu

“OH ayolah Yamatoo,” Nagi merengek dikuti tatapan anggota lainnya penuh harap Yamato

“Hahh tidak ada pilihan lain, baiklah” Yamato menarik napas dalam,

“Baik dulu maupun sekarang tidak ada yang bisa kita lakukan selain melakukan yang terbaik, mari kita kerahkan semuanya untuk hari ini” ujarnya meletakkan tangannya didepan, diikuti toss dari anggota lain yang melingkar diantaranya

Melihat itu semua staff bakan Re-vale dan Trigger terkekeh, “Ahaha kalian imut sekali,” ujar Momo antusias

“Kau tidak ingin melakukannya juga Tenn,” sindir Gaku yang membuat Tenn memalingkan mukanya kesal

“Hoho Yamato aku tidak menyangka kau bisa mengatakan hal seperti itu,” Yuki tersenyum miring pada Yamato yang membuatnya kesal

“Ahahah kalian memang selalu ceria, baiklah kita juga akan melakukan yang terbaik” ujar para Staff disana

“Ganbatte mina,” Riku berujar antusias tersenyum lebar,

Mereka semua pun bersiap di pos masing-masing untuk melakukan tugasnya

Dalam menyambut perayaan White day kali ini terdapat beberapa event, tim yang bertugas di Pos 1 mereka mendapat bagian untuk mengurus surat penggemar dan melakukan voting terkait survey penggemar mengenai lagu favorit mereka dan menyambut fans di pintu masuk.

“Uwahh aku sangat berdebar-debar karena bisa sedekat ini dengan fans” ujar Riku antusias,

“Jangan berlebihan Nanase-san” Iori memperingatkan

“Ayo kita lakukan yang terbaik Riku, Ichi. Dan katakan padaku jika kalian kelelahan terutama kau Riku,” Yamato turut mengingatkan membuat Riku mau tak mau mengalah dan mengangguk sebelum ia meladeni Iori untuk berdebat dengannya

Di pos 2 mereka bertugas untuk meliput terkait festival yang diadakan di sekitar panggung dalam rangka perayaan White day  tentunya

“Aku ingin segera mencoba berbagai makanan disana” ujar Tamaki mulai meneteskan liurnya

“Tamaki-kun ingatlah kita disana untuk bertugas bukan bersenang-senang” ujar Sogo membuat Tamaki menggumam kesal kalau itu tidak seru

Gaku hanya sweatdrop melihat kelakuannya, “Yotsuba apa yang kau pikirkan hanya makanan saja”

“Maaf atas sikapnya, Yaotome-san” Sogo menunduk

“Ahaha tenanglah, kurasa kau yang lebih kesulitan selama ini” membuat Sogo mengangguk antusias diikuti protes dari Tamaki yang mendengarnya

Mitsuki, Nagi, dan Ryuu bertugas untuk meliput berbagai persiapan dan perencanaan di belakang panggung

“Oy Nagi, sebaiknya kau benar-benar fokus kali ini” ujar Mitsuki memperingatkan

“OH Mitsuki tenang saja, lagipula aku sangat menikmati tugasku kali. Akau akan melakukan yang terbaik untuk menyemangati nona-nona cantik dibelakang panggung yang selama ini mendukung kita” ujarnya semangat membuat Mitsuki kesal seketika dan memukul kepala Nagi dengan keras

“Bukankah kukatakan untuk fokus hah Nagi”

“Mitsuuuki kau kejam, itu sakit” Nagi mengelus kepalanya pelan

Ryuu yang berada diantaranya merasa canggung dan berusaha melerai mereka, “Tenanglah kalian berdua, mari kita lakukan yang terbaik” ujarnya berusaha mengalihkan perhatian

Mitsuki menghembuskan napasnya mengatur emosinya, “Maafkan atas kelakuannya Tsunashi-san”

“Ahahah tidak apa-apa, lagipula aku sudah biasa terlibat diantara orang-orang yang merepotkan” ujar Ryuu mengingat anggota timnya

“Kurasa aku mengerti rasanya”balas Mitsuki mengangguk-angguk

“Hey apa maksudnya itu,” protes Nagi yang tidak lagi direspon

Tenn, Yuki, dan Momo bertugas di panggung utama, untuk menyiarkan hasil laporan dari berbagai pos yang telah mereka tentukan

“Yuuki, aku sudah tidak sabar” ujar Momo berbinar-binar

“Momo begitu pun aku” balas Yuki
Tenn menatap datar makhluk didepannya,

“Kalian berdua tolong hentikan, itu memalukan” ujarnya

Suasanya lovey dovey yang mereka bangun pecah seketika, “Ahahaha maaf Tenn, yosh kurasa sudah waktunya, saatnya dimulai Yuki” ujar Momo mulai serius

Yuki tersenyum lembut, baiklah semuanya kita bersiap ujarnya melalui microphone yang terhubung dengan semua staff dan kru yang terlibat

“Selamat pagi semuanyaaa, selamat merayakan White Day bagi kita semua” ujar Momo semangat mulai membuka acara

“Di hari spesial ini kami memiliki rangkaian acara yang cukup panjang bukan, selama 24 jam kedepan kami akan menemani kalian semua” Yuki menambahkan

“Tentu saja Momo-san Yuki-san, semoga kalian dapat menyukainya” Tenn berujar tersenyum lebar

“Baiklah kami akan melaporkan terkait kondisi pembukaan pintu masuk, dimana sudah ada Riku, Yamato, dan Iori dari Idolish7 yang berada disana, selanjutnya di pos 2 terdapat Sogo, Tamaki, dan Gaku yang bertugas, serta di belakang panggung terdapat Mitsuki, Nagi, dan Ryuu”

Beralih ke kondisi pos 1 saat ini

“Mina-san selamat datang, mohon untuk tetap teratur saat memasuki pintu masuk” ujar Yamato menyapa fans yang mulai berdatangan

“Minaaaa terimakasih banyak karena telah menyempatkan hadir, aku akan sangat menantikannya” ujar Riku menyapa mereka

“Iya itu benar, kami sangat menantikannya” Iori menambahkan

“Uwahh berada sedekat ini dengan kalian membuatku bersemangat” ujar Riku riang

Suasana menjadi sangat ramai akibat teriakan-teriakan fans memanggil Yamato, Iori dan Riku disana

“Oh dan untuk pemirsa dirumah, vote untuk urutan tangga lagu terbaik sudah dibuka, dan tentunya lagu peringkat 1 akan menjadi hadiah persembahan kami untuk kalian semua”

“Jangan lupa, kalian juga dapat mengirim surat-surat kalian kepada kami di hari yang spesial ini” Iori tersenyum ramah pada fans didepannya

“Dan tentu saja, dengan senang hati kami akan membacakannya untuk kalian. Kami sangat bahagia dapat menerima dukungan dari kalian secara langsung” imbuh Riku di akhir

Suasana Pos 2

“Bukankah ini sangat ramaii,” ujar Sogo menatap keramaian didepannya

“Baiklah kami akan mencoba seluruh stand makanan yang ada disini” ujar Tamaki semangat

“Tamaki-kun, disini tak hanya stand makanan asal kau tau itu” Sogo mengingatkan

“Baiklah kami akan mencoba semua stand yang ada disini” ralat Tamaki

“Kurasa bukan ide buruk, dan untuk para penonton kami akan berikan rekomendasi berdasarkan pengalaman kami saat mencobanya” ujar Gaku tersenyum lebar

“Ahahaha ide bagus Gakkun, mari lakukan yang terbaik”

“Kurasa aku tidak ada pilihan lain, aku juga akan melakukan yang terbaik” ujar Sogo tak kalah antusias

“Baiklah ayooo nikmati festivalnya” ujar Tamaki menarik Gaku dan Sogo

Suasana belakang panggung

“Apa ada yang bisa kami bantu” tawar Mitsuki menghampiri staff yang sedang bertugas disana

“Ah Mitsuki-san, tidak perlu persiapan sudah hampir selesai”

“Begitukah, kalau begitu semangat semuanya”ujar Mitsuki merasa tak enak

“Aku ingin membantu mereka” ujar Nagi memikirkan sesuatu, “Ah aku ada ide”

“Apa yang kau pikirkan Nagi-kun”

“Mitsukii mari kita bantu menyemangati mereka melalui masakan dan minuman buatanmu” ujar Nagi antusias

“Bagus Nagi” ujar Mitsuki memukul punggungnya

“Aku akan bantu,” ujar Ryuu ikut bersemagat

“Baiklah penonton semuanya, saat ini persiapan berlangsung dengan lancar dan bantu kami untuk terus menyemangati mereka” ujar Mitsuki ceria mulai menatap penonton

“Mari lakukan yang terbaik Nagi-kun, MItsuki-kun” ujar Ryuu tersenyum lembut.

Setelah melalui setengah hari, mereka yang bertugas di pos 1 dan 2 mulai dilebur dan mulai membagi jadwal mereka

Saat malam tiba, mereka yang bertugas di panggung utama saat ini adalah Yuki, Momo, Nagi, Yamato, Tenn, dan Iori  sedangkan di belakang panggung ada Mitsuki, Ryuu, Sogo, Riku, Tamaki, dan Gaku.

Dalam melakukan tugasnya mereka membagi-bagi waktu bertugas mereka dan beristirahat secara bergantian

Waktu sudah menunjukkan tengah malam, mereka yang telah mengambil waktu istirahat mereka diawal telah kembali

Tenn dan Iori mendapat giliran istirahat kali ini, begitu pula Riku dan Tamaki yang diminta untuk segera beristirahat oleh Sogo.

Mereka memutuskan untuk beristirahat di ruang tunggu mengingat sudah terlalu lelah untuk berjalan ke hotel

Saat akan ke ruang istirahat bersama Tamaki, sepertinya dewi fortuna tidak sedang berada disana

“Ahh Riikku, lama tidak berjumpa bukan” sapa Tsukumo ditengah perjalanan Riku dan Tamaki

“Tsukumo –san” ujar Riku bingung

“Rikkun kau mengenalnya” bisik Tamaki,

“entahlah” balas Riku ikut berbisik

“Ah kejamnya, aku sangat merindukan mu padahal. Bagaimana kabarmu” tanya Tsukumo mendengar bisik-bisik Riku dengan Tamaki

“A-aku baik-baik saja” jawab Riku mengusahakan senyumnya

“Ano ossan maaf mengganggumu, tapi kami harus segera pergi” ujar Tamaki mengajak Riku dan berlalu melewatinya

“Tch mengganggu” ujar Tsukumo kesal dan memegang tangan Riku erat saat melewatnya, membuat Riku meringis sakit

“Oy ossan bisa kau lepaskan, aku tidak tau kau siapa, tapi kau menyakiti Rikkun” ujar Tamaki menyadari genggaman erat orang itu pada Riku

“Aku Tsukumo Ryo dan aku masih ada keperluan dengan Riku” ujarnya menatap tajam Tamaki

“Ano Tsukumo-san ada perlu apa” tanya Riku berusaha menengahi

“Bagaimana kondisi mu akhir-akhir ini Riku, apa kau sering kambuh lagi” tanya Tsukumo merubah raut wajahnya tersenyum lembut

“Eh apa maksudmu” tanya Riku bingung,

”Penyakitmu tentu saja, aku sedang membicarakan penyakitmu” ujarnya Tsukumo tenang

Riku terkejut mendengarnya, “Darimana kau tau” gumamnya pelan.

“Tentu saja aku mengetahuinya, itu mudah” Tsukumo tersenyum miring

“Riku berhentilah menjadi idol atau kau kan menyesal” ujar Tsukumo dingin menarik pergelangan tangan Riku padanya dan mengeratkan pegangannya yang sedari tadi belum dilepas membuat Riku makin kesakitan

“A-Aku tidak mengerti apa yang kau katakan, tapi sampai kapanpun aku tidak akan berhenti” ujar Riku menahan sakitnya

“Ossan sudah ku katakan lepaskan Rikkun, kau menyakitinya” ujar Tamaki segera menarik Riku kebelakangnya

“Ahh kau benar-benar menggangu…baiklah aku sudah menyampaikannya padamu Riiku, sampai jumpa lagi” ujar Tsukumo berlalu pergi

“Jangan kembali lagi osssan” geram Tamaki,

“Rikkun kau baik-baik saja” melihat pergelangan tangan Riku yang tampak membiru

“Sialan, seberapa erat ia menggenggamnya, itu terlihat menyakitkan” gerutu Tamaki

sementara yang diajak bicara masih diam dan tidak bisa berkata apa-apa
“Rikkun kau tak apa” ujar Tamaki sedikit keras menyadarkan Riku dari lamunanya

“Gomen Tamaki, aku tak apa” jawabnya tangannya masih gemetar
Tamaki menyadari itu dan menggenggam lembut tangannya menguatkan Riku,

“Rikkun tak apa, ada kami disini, kau tak sendiri” ujarnya membuat Riku tersenyum lembut

“Aku tau, aku tau kalian selalu dapat diandalkan” Riku tersenyum lebar,

”Ehem tentu saja” jawab Tamaki tersenyum bangga.

Saat diperjalanan  Iori dan Tenn bertemu dengan Tsukumo. Menyadari siapa dia membuat Iori menatap tajam Tsukumo

“Apa kau mengenalnya Izumi Iori” tanya Tenn menyadari tatapan Iori

“Tidak juga, tapi aku tau dia berbahaya” balasnya membuat Tenn mengerutkan keningnya

Mereka berdua tiba di ruang istirahat tak lama setelah Riku dan Tamaki masuk, di dalam ruangan terlihat Tamaki yang sedang membantu Riku mengobati lebam di tangannya
Tenn dan Iori segera menghampiri mereka,

”Riku/Nanase-san apa kau terluka?” tanyanya bersmaaan membuat keduanya beradu tatap kesal

“Ten-nii, Iori tenang saja aku tak apa hanya sedikit ceroboh” ujarnya mengelak

“Ie, kami bertemu ossan gila” balas Tamaki membenarkan mendapat tatapan tajam dari Riku

“Nanase-san kau sudah berjanji bukan” Iori memperingatkan

“Jangan pernah berbohong Riku” Tenn menambahkan

Membuat Riku tak berkutik “Ugh kami bertemu Tsukumo Ryo” gumamnya pelan yang masih dapat didengar

“Orang itu” geram Iori kesal. “Kali ini apa yang dia katakan”

“Sesuatu tentang berhenti menjadi idol” jawab Riku membuang muka

Iori berusaha mengendalikan emosinya, “Maaf aku tidak berada disana saat itu, dan terimakasih Yotsuba-san untung kau berada disana” ujar Iori menatap Tamaki

“Tunggu apa maksudnya ini, apa hubungan Tsukumo Ryo dengan Riku,” tanya Tenn tak mengerti

“Nanase-san sempat bertemu dengannya saat meeting dengan kalian, dia adalah presiden Tsukumo Production dan entah mengapa dia mengatakan kalau fans dari Nanase-san, meskipun begitu sikapnya terasa aneh dan berbahaya” Iori menjelaskan semuanya merasa Tenn juga berhak tau.

“Apa yang kau maksud adalah orang tadi?” Tenn memastikan dan dianggguki Iori,

“Aku ingin marah karena kau tidak menceritakan padaku Riku, tapi kurasa saat ini lebih baik kita beristirahat dulu”ujarnya mengusap kepala Riku

Mereka pun segera tidur disana dan mengistirahatkan tubuh mereka.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top